Articles

“Dapatkah Anda Hidup dari Krisis yang satu kepada Krisis yang lain?”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Dapatkah Anda Hidup dari Krisis yang satu kepada Krisis yang lain?”

Krisis : masa ketika keputusan sulit atau penting harus dibuat; masa kesulitan, kesulitan, atau bahaya yang intens.

Kita hidup di zaman di mana segala sesuatu digambarkan sebagai krisis.
Perubahan iklim dinyatakan sebagai krisis. Pemilihan umum yang akan datang, merupakan pemilihan paling penting sejak pemilihan terakhir, dua tahun lalu. Masalah imigrasi dianggap krisis juga. Belum lagi ancaman perang dengan berbagai negara, dapat segera terjadi. Sistem pendidikan kita sedang dalam krisis. Penggunaan obat yang mengandung ganja, berada pada tingkat krisis pula. Kontroversi gender juga menimbulkan krisis budaya.
Daftar ini bisa terus dan terus, makin berlanjut. Dari media hingga ke mimbar, kita diberitahu tentang krisis demi krisis.
(krisis ekonomi melalui Pandemi, penyebaran virus C-19 selama kurang lebih 2 tahun).

Semua menggambarkan malapetaka yang akan terjadi di kemudian hari, yang tanpa disadari, telah mencuri kedamaian, sukacita dan kemampuan kita dalam mendengarkan suara Tuhan.
Bahkan orang Kristen yang dewasa rohani pun, nyaris tenggelam dalam kegalauan menghadapi berbagai krisis ini. Kesadaran adalah satu hal, tetapi terobsesi adalah hal yang berbeda.

Pada titik ini, kita akan kehilangan tujuan ilahi dan hanya sekedar menjadi satu lagi warga di negara ini, yang terjerumus dalam kecemasan akan hal yang menakutkan, sama seperti yang lainnya.
Ketika orang Kristen tidak dapat dibedakan dari orang non-Kristen dalam menangani kecemasannya, maka ada sesuatu yang salah.

“Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.”
Roma 8:6 (TB).

Saat pikiran dipenuhi dengan kekhawatiran akan krisis yang mungkin terjadi hari ini dan tidak merasa damai, maka sesungguhnya kematian sedang bekerja di dalam diri kita! Ketika sukacita Tuhan tidak lagi kita alami, maka maut sedang bekerja di dalamnya. Jika kita tidak bisa mensyukuri berkat yang Tuhan curahkan, maka kita juga tidak akan menerima kehidupan dan kedamaian. Hidup berkelimpahan mustahil dinikmati, kalau hati kita dipenuhi dengan berita dunia.

Saya tidak mengatakan bahwa peristiwa dunia ini tidak penting.
Saya hanya berpendapat, mungkin saja kita telah terseret dari krisis yang satu kepada krisis yang lain, sehingga menjadi tidak efektif dalam menggenapi tujuan rohani yang sesungguhnya. Hanya mereka yang berpikiran rohani yang dapat menikmati hidup damai, dan semua itu terlepas dari masalah politik, iklim atau imigrasi ilegal. Segala sesuatu tidak harus sempurna bagi kita, agar dapat menikmati hidup yang damai.

“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Filipi 4:8 (TB).

[Repost : “Can you live from crisis to crisis?”, – Barry Bennett, Penerjemah oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
“Pikiran Beracun?”
Apakah Hidup Kita Dibentuk oleh Ketakutan?
Big Picture!