Inner Healing.
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Inner Healing.
Bertahun-tahun yang lalu saya juga mempelajarinya. Sibuk mencari-cari, apa kesalahan-kesalahan saya, orangtua, bahkan nenek moyang.
Makin dicari-cari, makin frustrasi saya….
Lelah… Kehabisan tenaga….
Pemberesan satu persatu. Diakui, minta ampun lalu didoakan. Rasanya lega sich…
Tapi ada lagi dan ada lagi. Koq ga habis-habisnya…
Lalu dilanjutkan pula, mengenakan perlengkapan senjata Allah, dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Dilakukan tiap hari… Takut diserang musuh kalau tidak melakukannya.
Apa yang kita fokuskan membesar… Justru fokus pada apa yang salah.
23 Januari lalu, dalam acara Healing, P. Irwan, direktur Charis menegaskan, mencari-cari apa yang salah di dalam diri kita, itu Tidak Alkitabiah. Perhatikan, Tuhan Yesus saat menyembuhkan orang-orang yang sakit, tidak pernah sekali pun mempersoalkan dosa atau kesalahan mereka.
Yesus hanya berpesan, “Jangan berbuat dosa lagi.”
Sekarang berfokus padaYesus, firman dan kemampuan-Nya. Apa yang kita fokuskan membesar… Jadilah Yesus makin besar, dan masalah pun tidak nampak lagi.
Semua dosa kita baik dahulu, sekarang mau pun yang akan datang, sudah dibayar lunas oleh Yesus di atas Kayu Salib.
Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, dengan cara mengaku dengan mulut kita bahwa Yesus itu Tuhan dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, (Roma 10:9) maka kita diselamatkan dan lahir baru.
Dosa Tidak mempengaruhi posisi kita di hadapan Allah.
Posisi kita tetap benar karena kita mengenakan kebenaran diri Kristus yang ada di dalam kita.
“Kalau begitu enakan berbuat dosa dong Bu Yenny? Kan tidak mempengaruhi posisi saya di hadapan Tuhan?”
Nanti dulu…. ingat:
Setiap dosa ada konsekuensinya.
Hukum Kerajaan Allah: tabur dan tuai.
Mencuri, narkoba ya berpotensi masuk penjara.
Jika kata-kata kita sembarangan, pasangan & anak bisa kabur.
Dan iblis memanfaatkan setiap celah yang terbuka, karena dosa yang dilakukan, untuk menghancurkan kita.
Saat seseorang terjerumus dalam dosa, makin lama dia makin menjauh dari Tuhan, hatinya menjadi keras. Suatu ketika tanpa disadarinya, dia sudah meninggalkan keselamatannya.
Oh… Mengerikan sekali…
Hidup dalam dosa tentu tidak ada damai sejahtera dan sukacita. Dihantui perasaan berdosa dan tertuduh.
Mana enak sich hidup seperti itu???
Setiap kita masih dalam proses agar semakin serupa dgn Kristus. Tidak orang yang menangkap pewahyuan ini dalam sekali kesempatan. Awalnya kita masih sering terjatuh kembali kepada kedagingan.
Tetapi jangan merasa bersalah, tertuduh lalu menjauh dari Tuhan, sebaliknya datang kepada Roh Kudus, roh penolong kita.
Dgn jujur sampaikan ketidakmampuan kita, lalu minta pertolongan-Nya untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi.
Tuhan itu Allah yang menjawab doa. Dia yang memampukan kita untuk mengatasi apa yang kita tidak bisa.
Semakin kita banyak menyimpan firman Tuhan dalam hati, sesuai Roma 12:2, menyelaraskan pikiran dengan firman-Nya, semakin hari kita semakin menyerupai Kristus.
Berjalan dari satu kemuliaan kepada kemuliaan lainnya.
Inilah sorga di dunia…
Seorang teman, sebut saja X, bersaksi bahwa sejak SMP dia kecanduan pornografi. Berulang kali dia melakukan pemberesan, didoakan oleh pendeta-pendeta terkenal, tetapi terulang dan terulang lagi.
Dia tidak mampu melepaskan kecanduannya.
Semakin mencari-cari kesalahan di dalam dirinya, makin merasa tertuduh, malu, tidak layak dan lari menjauh dari Tuhan. Terjerat lagi dalam kecanduannya. Makin parah pula..
Greg Mohr mengajarkan, semua kecanduan sumbernya bukanlah kecanduan itu.
Baik itu rokok, alkohol, pornografi, narkoba dll. Kecanduan apa saja.
Kecanduan itu hanya symptoms atau gejala, yang perlu dibereskan adalah akarnya. Penyebab kecanduannya.
X bersaksi, ketika dia belajar tentang Kasih Bapa dan memahami Life Foundations yang diajarkan di Sekolah Charis, dia sembuh dari kecanduannya.
Sama sekali tidak ada keinginannya untuk nonton pornografi lagi.
Kesadaran dan pemahaman akan Kasih Bapa bahwa setiap kita diterima dan diampuni dosanya, tanpa syarat, itu sungguh memerdekakan.
2 Korintus 5:17 (TB) mengatakan, Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Kita yang lahir baru itu benar-benar ciptaan yang baru!
EXCHANGED LIFE!
Kehidupan Kristen bukanlah sekedar kehidupan lama yang diperbaiki, tetapi kehidupan yang dipertukarkan.
Kita menukar kepercayaan terhadap diri sendiri, menyerahkan hidup kita, lalu membiarkan Kristus hidup di dalam dan melalui kita.
Melegakan bukan?
Itulah sebabnya di Charis, Life Foundations diulang-ulang dan dijabarkan kembali penerapannya di berbagai pelajaran lainnya.
Demikian juga Dicipleship Evangelism yang kerap disebut DE, pelajaran gratis dari sekolah, untuk siapa saja yang ingin belajar dan hidupnya dimerdekakan, mengajarkan tentang Kasih Bapa dan fondasi kekristenan.
Tunggu launchingnya. Sekarang sedang dipersiapkan.
Jika fondasinya benar dan kokoh, badai topan menerpa pun tidak akan roboh.
Ingin hidup merdeka dan berkemenangan?
Mari kita bertumbuh dengan sehat di dalam Tuhan.
Therefore I exhort you, brothers and sisters, by the mercies of God, to present your bodies as a sacrifice – alive, holy, and pleasing to God – which is your reasonable service. Do not be conformed to this present world, but be transformed by the renewing of your mind, so that you may test and approve what is the will of God – what is good and well-pleasing and perfect.
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
Klik:
https://mpoin.com/