Articles

Forgiveness VS Trust.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Forgiveness VS Trust.

When we forgive someone who has hurt us, does that mean we have to jump back into relationship with them?

Ketika kita memaafkan seseorang yang telah menyakiti kita, apakah itu berarti kita harus kembali menjalin hubungan dengan mereka?,”

Let’s be clear, trust and forgiveness are NOT the same.
Mari kita perjelas, kepercayaan dan pengampunan TIDAK sama.”

Pengampunan berkaitan dengan masa lalu dan kepercayaan berkaitan dengan masa depan. 
Sedangkan Kepercayaan berarti saya akan berinvestasi lebih banyak ke dalam suatu hubungan.

Ingat: Orang dapat dipercaya karena memiliki rekam jejak yang dapat dipercaya.  Apakah mereka memiliki pola yang menunjukkan bahwa mereka peduli pada Anda?

Tulis Dr. Henry Cloud, penulis buku terkenal yang berjudul “Boundaries”, dalam wall facebooknya.


Banyak orang yang menganggap ketika dia memaafkan atau mengampuni kesalahan seseorang, berarti dia harus menjalin hubungan (relationship) kembali dengannya. Itulah alasannya mereka enggan melepaskan pengampunan.
Dr. Henry Cloud dengan tegas membedakannya!

Kita mengampuni kesalahan orang lain demi kepentingan kita sendiri. Menyimpan kemarahan atau dendam  itu sumber penyakit, stress dan kepahitan.

Resentment is like drinking poison and hoping it will kill someone else. – Kebencian itu seperti meminum racun dan berharap itu akan membunuh orang lain.

Tentu saja mustahil!
Kita sendiri yang mati….

“Enak dia dong, sudah menghina dan menyakiti seenaknya, sekarang aku yang mesti mengampuni. Dia merasa bersalah juga kagak,” protes seorang teman.

Kita memaafkan karena sayang pada diri kita sendiri. Repot-repot kita mikirin dia dengan penuh kegeraman, sambil hati tersayat-sayat, sementara dia happy-happy.
Siapa yang rugi coba?

Mengampuni, tidak berarti kita setuju dengan perlakuannya terhadap kita.
Mengampuni, artinya kita menyerahkannya kepada Tuhan, agar kita dapat melanjutkan hidup kita tanpa terbeban olehnya.

Mengampuni itu keharusan, tetapi berhubungan kembali, itu pilihan.
Itu dua hal yang berbeda!

Kalau tidak cocok, ambil saja jalan yang berbeda.
Mengampuni itu perintah Tuhan tapi tidak ada perintah Tuhan, bahwa kita harus terus menjalin hubungan lagi, jika memang merugikan dan membuat kita tidak bahagia.

Tuhan justru mengajarkan, agar cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

“Bagaimana kalau keadaan memaksa harus tetap berhubungan?”

“Batasi seperlunya. Love from a distance, kata Joel Osteen. Kasihi dari kejauhan. Menghindari ribuan pertempuran yang tidak perlu.”


Sepasang suami istri datang konseling pada Greg Mohr.

Dengan berapi-api sang suami marah karena istrinya terus menerus curiga kepadanya. Rupanya sebelum ini, sang suami ketahuan berselingkuh. Mereka sudah mengadakan rekonsiliasi.

“Istriku berkata sudah memaafkan, tetapi buktinya tetap mencurigai aku terus. Dia tidak mempercayai aku…,” ujar sang suami dengan sewotnya.

“Aku pun tidak mempercayaimu,” sergah Greg Mohr tegas,
“Trust must be earned, kepercayaan harus diperoleh melalui pembuktian demi pembuktian. Kamu sudah mengkhianati istrimu, sekarang buktikan pertobatanmu.”

Dieeeenk….

Kita mengampuni seseorang karena Tuhan telah mengampuni kita terlebih dahulu. Dengan kekuatan kita sendiri, tentu tidak mampu. Tetapi Tuhan telah memberikan anugerah-Nya, sehingga dengan bergantung kepada kekuatan Allah, kita mampu mengampuni.

Kepercayaan tidak bisa diberikan secara gratis. Kepercayaan  yang sudah dikhianati, hilang, atau dilecehkan, hanya bisa  diperoleh kembali melalui pembuktian demi pembuktian, rekam jejak dari tindakan yang bisa dipercaya secara berulang, sedikit demi sedikit, sampai akhirnya kepercayaan bisa diraih kembali.

Love is a chance. Hate is a curse. Forgiveness is a blessing. Trust is a gift. – Adrian Rayshawn.

Cinta adalah kesempatan.  Kebencian adalah kutukan.  Pengampunan adalah berkat.  Kepercayaan adalah sebuah anugerah.  – Adrian Rayshawn.

Supaya bisa memberikan kesempatan kedua atau second chance, agar kepercayaan bisa dibangun kembali, pengampunan harus diberikan terlebih dahulu. Tanpanya, kepercayaan mustahil dibangun.

Trust can only be mended, it can never be fixed. Because people forgive, but they can never forget.

Kepercayaan hanya bisa diperbaiki, namun tidak akan pernah bisa dipulihkan seperti sediakala.  Karena orang memaafkan, tetapi mereka tidak pernah bisa melupakan.

Pelajarannya, Berpikirlah sebelum berkata-kata dan bertindak. Ada hal-hal dalam hidup, yang tidak memberi opsi second-chance.

Hidup ternyata jauh lebih mudah saat kita memahami rambu-rambunya dengan jelas.
Mari memaafkan dengan bebas, tetapi memberikan  kepercayaan dengan bijak.
Setuju?

Forgiveness must be immediate, whether or not a person asks for it. Trust must be rebuilt over time. Trust requires a track record. If someone hurts you repeatedly, you are commanded by God to forgive them instantly, but you are not expected to trust them immediately, and you are not expected to continue allowing them to hurt you. – Rick Warren

Pengampunan harus segera dilakukan, terlepas dari apakah seseorang memintanya atau tidak.  Kepercayaan harus dibangun kembali dari waktu ke waktu.  Kepercayaan membutuhkan rekam jejak.  Jika seseorang menyakiti Anda berulang kali, Anda diperintahkan oleh Tuhan untuk segera memaafkannya, tetapi Anda tidak diharapkan untuk segera mempercayainya, dan Anda tidak diharapkan untuk terus membiarkan mereka menyakiti Anda.  -Rick Warren

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Berdoa Kepada Diri Sendiri? Hah…. Koq Bisa???
“Sifat Alami Kemakmuran.”
Melihat Yang Tidak Kelihatan – Oleh-Oleh Kopdar BBL Surabaya.