Articles, Marriage

HUKUM FISIKA dalam PERNIKAHAN

Punya teman yang bermasalah pernikahannya? Dengarkan ceritanya. Sudah pasti bak benang ruwet. Kita tidak tahu dari mana mulai membenahinya!

.

Yang sering terjadi, yang diceritakan panjang lebar bukanlah akar permasalahannya, melainkan akibat atau buah dari permasalahan pernikahan yang tidak sehat. Jika kita terjebak dalam alur cerita, kita akan dibawa ke dalam kisah-kisah bak sinetron yang memelas. Istri yang diperlakukan kasar, suami yang tidak bertanggung jawab, istri yang selalu menuntut dan mengomel dan lain sebagainya. Semua akibat, selalu ada penyebabnya dan biasanya itu sudah terjadi bertahun-tahun.

.

Jika kita kaji kembali, bukankah itu pasangan hasil pilihan kita sendiri? Apa yang kita lihat dan pertimbangkan sehingga kita memilihnya menjadi pasangan untuk  kita nikahi? Pernikahan adalah komitmen sekali seumur hidup. Oneway ticket alias tiket sekali jalan dan tidak ada jalan untuk kembali.

.

Hukum fisika berbunyi: ADA AKSI maka ADA REAKSI.
Artinya: jika aksinya berbeda tentu reaksinya berbeda pula.

.

.

Karena sudah resiko ini pasangan hasil pilihan kita sendiri, tentunya kita harus bertanggungjawab untuk memperbaikinya. Perubahan hanya bisa terjadi jika kita sendiri bersedia berubah dan berdoa. Libatkan Tuhan dalam setiap prosesnya. Tidak ada yang mustahil saat kita bekerjasama dengan Tuhan.

.

Hendaknya kita berhenti mencari kesalahan pasangan kita atau menuntutnya berubah. Sekarang kita berkonsentrasi untuk  mengubah Aksi yang kita lakukan. Kita yang harus berubah.

Rumusnya: jika kita berubah, pasangan kita juga akan berubah.

Perlakukan pasangan kita dengan manis. Jika biasanya kita mengomel, ganti dengan pujian.

Jika Anda wanita: hargai dan hormati suami Anda.

Jika Anda pria: kasihi dan perhatikan hal-hal kecil yang dibutuhkan oleh istri Anda.

Itu rumus dasar yang dibutuhkan oleh pria dan wanita.

.

.

Lakukan segala yang baik yang bisa kita pikirkan TANPA memperhatikan atau menuntut tindakan balik dari pasangan kita. Ibaratnya, kita menabur biji mangga. Perlu waktu bertahun-tahun sebelum kita bisa menuai buahnya.

.

Lalu bagaimana kita bisa bertekun sementara kita tidak melihat hasilnya?
Berdoa dan mendekatlah kepada Tuhan. Dia yang akan memberikan kasih yang tulus serta kesabaran di hati kita. Berimanlah dan bayangkan bahwa suatu hari Anda akan memiliki keluarga bahagia sesuai impian Anda. Bersama Tuhan kita merealisasikan mimpi itu. Jadikan impian itu visi yang kita kejar untuk dicapai.

.

Sekeras-kerasnya batu jika ditetesi air setiap hari akan berlubang, demikian ungkapan orang bijak. Demikian pula dengan pasangan kita. Jika kita senantiasa menabur kasih dan kebaikan bagi pasangan kita maka secara bertahap, dia akan menjadi pasangan yang terbaik dan kita pun akan membangun rumahtangga yang bahagia.

.

Pernikahan bahagia bukan suatu kebetulan, melainkan hasil usaha yang konsisten seumur hidup kita. Selamat menabur dengan kasih!

.

Orang yang mengasihi orang lain,

adalah orang yang sabar dan baik hati.

Ia tidak meluap dengan kecemburuan, tidak membual, tidak sombong.

Paulus

.

Anda mencintai seseorang bukan karena

Anda menemukan dan mengasihi seorang yang sempurna,

melainkan karena melihat dan mengasihi orang yang tidak sempurna,

dengan cara yang sempurna.

-Sam Keen

.

OLEH: YENNY INDRA.

Photo : http://www.chinadaily.com.cn/cndy/2011-01/04/content_11789116.htm

http://depositphotos.com/10449155/stock-photo-Action-Reaction-Computer-Keys-Showing-Control-Feedback-And-Respo.html

http://www.fmhouston.com/Churchwide/MinistriesPrograms/MarriageMinistry.aspx

http://mauiwowee.tumblr.com/image/445835593

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Apa Yang Membuat Hidup Sungguh-Sungguh Bermakna?
Jangan Takut….!
Benarkah Kita Berdoa? Atau Sedang Mengeluh?

Leave Your Comment