Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Hutang? Dieeeerrrrr…..

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Hutang? Dieeeerrrrr…..

Seorang sahabat curhat, dia meminjamkan uang kepada kakaknya dan hingga kini, sudah bertahun-tahun tidak dibayar. Uang yang rencananya untuk membelikan rumah anaknya, raib tak berbekas. Akibatnya, hingga kini anaknya harus tinggal di rumah kontrakan. Sakit hati, kecewa dan menjadi bahan pertengkaran tidak habis-habisnya dengan suaminya. Dia disalahkan. Hubungan dengan kakak pun putus.

Bersyukur sekali sejak puluhan tahun lalu, ibu gembala saat di Solo, mentor sekaligus sahabat saya, B. Maria Kusumo sudah membekali dengan pelajaran praktis yang sangat berguna.
Jangan pernah meminjamkan uang. Beri saja sejumlah yang kita ikhlas.’
Thanks B. Maria….
Prinsip ini benar-benar menyelamatkan saya dari berbagai masalah dan pertempuran yang tidak perlu.

Taat pada prinsip ini, kami tidak pernah memberi hutang pribadi pada siapa pun. Saudara tidak. Teman juga tidak.
Ada teman yang membujuk dengan memberi bunga, ada pula yang berani kasi bunga tinggi.
Riba… ? Uh dosa.
Lebih ditolak lagi.
Kalau bisnis, beda ya…
Tidak bayar, ya penyelesaiannya melalui jalur hukum yang berlaku.

Banyak sekali teman yang hubungannya jadi tidak harmonis, bahkan putus, gara-gara meminjamkan uang. Biasanya justru dengan teman dekat atau saudara.
Prinsipnya, kalau meminjamkan, harus rela jika tidak dikembalikan.
Jadi pertimbangkan jumlahnya masak-masak.
Gak worth it kalau kehilangan teman atau saudara, gara-gara uang.

Saya pribadi lebih suka kasi saja serelanya. Mau, monggo diambil. Gak mau, ya gapapa.
Lebih plong.
Kalau judulnya pinjam, biar pun kita rela ga dibayar, mungkin teman itu jadi sungkan kalau bertemu. Tapi ada juga yang cuek saja, seolah gak berdosa.
Janji pinjam sebulan, ternyata jadi bertahun-tahun. Bahkan ada yang tidak membayar.
Menjengkelkan bukan?
Bertemu dengannya membuat kita berpikir, ternyata orang ini gak bisa dipercaya, tidak tepat janji, tanpa disadari jadi menghakimi dan perasaan kita jadi tidak enak….
Lebih baik beri seikhlasnya, menjaga pikiran dan hati bersih, karena dari sanalah terpancar kehidupan.

Tidak hanya hutang terhadap teman, yang berbahaya, juga hutang kartu kredit. Tidak sedikit teman-teman, terutama yang muda-muda, terjerat karenanya.
Enak pas gesek, bisa belanja macam-macam, namun kerap lupa bagaimana bayarnya nanti?
Ada yang mikirnya, asal bisa menutup pembayaran minimumnya. Yang gak diperhitungkan, sisa hutangnya terus menggulung, bunga-berbunga.
Sahabat saya, P. Timoteus Talip paling tahu tuh… Dia boss yang mengurus hutang macetnya kartu kredit BCA.

Lebih baik membiasakan diri untuk hidup sesuai standar yang memang kita mampu.
Tuhan bilang, jangan berhutang.
Pakai kartu kredit, hanya untuk membeli barang -barang yang kita butuhkan, bukan sekedar karena ingin saja. Keinginan ga ada habis-habisnya. Kalau bisa beli cash, lebih baik.

“Percayalah, lebih enak hidup sederhana tapi punya tabungan, daripada hidup glamour dibiayai kartu kredit atau hutang …. Mesti mikir lagi cara bayarnya”, Komentar P. Talip yang selalu saya sepakati.

Kata orang, uang itu tidak kenal keluarga apalagi teman.
Bahkan Tuhan berujar, “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon (uang)”.
Sedemikian sensitifnya permasalahan yang berkaitan dengan uang, sampai hampir menyerupai ‘allah’, maka bijaksanalah!

What can be added to the happiness of a man who is in health, out of debt, and has a clear conscience?- Adam Smith

Apa yang dapat ditambahkan pada kebahagiaan seorang yang sehat, bebas hutang dan memiliki hati nurani yang bersih? – Adam Smith

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Berusaha atau Pasrah?
Di Mana Letaknya Hati?
Tetaplah Berbuah.