Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Terikat Kebiasaan.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Terikat Kebiasaan.

“Bu, sabunnya mana?”, mbak go-clean bertanya saat hendak mencuci gelas.

“Di depanmu itu ada sabun”
“Tapi itu sabun cuci tangan, bu”

Pernahkah kita menyadari, sebagian besar orang begitu terikat pada kebiasaan.
Mencuci gelas harus pakai sabun cuci piring seperti sunlight, mama lemon dsb.
Saya di Jakarta kerap tinggal di apartemen, tinggal berdua dan selalu makan di luar, jadi paling butuh cuci 1-2 gelas bekas minum kopi. Daripada stok berbagai macam sabun, saya cuci saja dengan sabun cuci tangan. Bersih koq…

Nach, siapa yang tahu, kalau baju kena noda makanan berminyak, cara ampuh menghilangkannya justru dengan shampoo?
Shampoo kan untuk cuci rambut, mungkin ada yang protes. Tapi sukses menghilangkan noda minyak.

Selain itu, saat liburan ke luar negeri, jika perlu mencuci sesuatu, baju misalnya, yang cuma sebiji, saya cuci juga pakai shampoo. Ini cara kreatif dan praktis saja.
Keuntungan suka liburan, terlatih untuk memanfaatkan hal-hal yang tidak biasa, demi kepraktisan. Tanpa disadari, kebiasaan ini melatih kreatifitas.
Siapa bilang shampoo hanya boleh untuk mencuci rambut?

Kunci sukses adalah thinking out of the box – berpikir diluar kotak, yang berbeda, sehingga dapat menemukan sesuatu yang berbeda. Dan yang tidak disadari, Tuhan ingin kita berpikir out of the box.

“Saya ingin memperingatkan Anda bahwa berpikir di luar kotak akan terasa tidak nyaman. Anda ingin menolak ide ini, dan ingin kembali ke kotak. Jadi bersiap-siaplah, Tuhan akan menggunakan Anda agar mulai berpikir di luar kotak,” ujar Ps. Jim Erwin.

Mengapa merasa tidak nyaman?
Perubahan itu menakutkan, karenanya
orang sangat enggan berubah. Mereka merasa aman dan nyaman dengan apa yang mereka ketahui dan sangat takut pada apa yang tidak mereka ketahui.
Padahal dunia berubah. Siapa yang mandeg, akan terlindas jaman.
Dan Tuhan itu Sang Pakar Kreatif, saat mengikuti arahan-Nya, beranilah untuk taat, ketika ide Tuhan out of the box.

Elisa, putri saya, tumbuh di keluarga yang berkutat di sekitar bahan bangunan. Itu dunia kami.
Suatu hari dia bercerita, Tuhan mengarahkannya untuk berbisnis peralatan yoga. Dunia yang sama sekali baru dan saya, mamanya, gak ngerti apa pun tentang Yoga. Tentu saja ga bisa bantu apa-apa. Out of the box!

Satu hal yang dipegang Elisa, kalau ini benar-benar dari Tuhan, maka Tuhan akan kirim orang- orang untuk menolongnya.
Dan sungguh benar, teman-teman dan orang yang dikenalnya dari berbagai bidang yang berbeda, bisa bekerjasama menolong Elisa dan membuat bisnisnya dimulai dan setelah itu, berjalan lancar. Tuhan mengarahkan supplier dan menyediakan customer. Elisa taat.
Meski cukup menakutkan pada awalnya, namun sekarang sudah berjalan lancar. Dengan brand yang dibangunnya: The Republic of Svarga.

Pelajarannya:
Jangan batasi Allah dengan pikiran kita yang terbatas. Saat Tuhan mengarahkan, seperti slogan Nike: Just Do It! Lakukan saja.
Tapi dalam perjalanannya, bangun hubungan akrab dengan Tuhan senantiasa, terus ikuti arahan-Nya.
Bersama Tuhan, kita akan melakukan hal-hal besar, melebihi apa yang bisa kita pikirkan mau pun doakan.
Siap?

“[Great creative minds] think like artists but work like accountants.” – NY Times writer David Brooks.

“[Pemikir kreatif hebat] berpikir seperti seniman tetapi bekerja seperti seorang akuntan.” – Penulis NY Times, David Brooks

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Sampah? Bagaimana Reaksi Kita?
Berapa Sich Umur Manusia?
Penyesalan