FACEBOOK, BLACK BERRY
Kali ini sayapun tertarik untuk ikut membahas topik-topik yang sudah beberapa kali muncul baik di warta jemaat maupun di surat kabar: pengaruh Facebook dan Blackberry. Dampak negatif Facebook (FB) yang menyebabkan rumah tangga di ambang kehancuran dimuat di jawapos tgl 1 juni 2010. Istri Albert kecanduan FB hingga setiap hari main selama 22 jam, anak merengek langsung dibentak dan suami tidak dipedulikan lagi. Albertpun tidak tahu apalagi yang harus dilakukan karena segala upaya telah dilakukan namun tidak membawa hasil. Bahkan ada kecurigaan istrinya intens berkomunikasi dengan seorang pria melalui alat komunikasi ini.
Pernahkah kita amati bahwa setiap periode kehidupan kasus-kasus seperti ini senantiasa berulang? Puluhan tahun yang lalu banyak orang kecanduan nge-break, menjadi anggota ORARI. Sedangkan sekarang, kecanduan Blackberry (BB) atau Facebook (FB). Sesungguhnya kalau kita mau berpikir jernih, bukan sarananya yang salah namun semua itu menguntungkan atau merugikan, tergantung pemakainya. Beberapa waktu yang lalu, Jawapos memuat berita seorang ibu yang bisa menjalankan bisnisnya dengan cara memasang foto baju-baju yang dijualnya di Wall BB lalu mengirimkannya kepada rekan-rekannya yang berjumlah ratusan. Kreatif bukan? Yang perlu kita teliti lebih lanjut bukan mengapa istri Albert kecanduan FB tapi kebutuhan pribadi apa yang terpenuhi melalui FB?
Sesungguhnya setiap manusia akan bertindak sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, entah itu dilakukan secara sadar maupun secara tidak sadar. Anthony Robbins membagi 6 kebutuhan dasar manusia.
1. Certainty (Kepastian)
Manusia membutuhkan kepastian untuk hidup tenang dan merasa aman serta terhindar dari hal-hal yang menyakitkan. Kepastian keuangan, kepastian cinta, kepastian pekerjaan, jaminan masa depan dan lain-lain.
2. Variety (Variasi)
Sesuatu yang selalu pasti juga menimbulkan kebosanan. Karena itu manusia membutuhkan variasi. Kebutuhan untuk kita berubah secara fisik dan mental. Kejutan, surprise adalah hal-hal yang membuat hidup kita tidak monoton, membuat kita bergairah dan merasakan sensasi yang berbeda dari keseharian kita.
3. Significance (Merasa penting)
Setiap manusia membutuhkan perasaan bahwa dia penting, unik, istimewa, diinginkan, dibutuhkan dan sebagainya. Dia akan melakukan apa saja untuk merasa penting entah dengan cara positif seperti menjadi juara, mencapai sesuatu, memiliki uang yang banyak, berdandan berbeda dari yang lain dan seterusnya. Atau dengan cara negatif dengan menjadi nakal, menggunakan narkoba, menjadi preman yang ditakuti orang dan sebagainya.
4. Connection/Love (Terhubung/cinta)
Setiap orang membutuhkan perasaan terhubung dengan manusia lainnya. Manusia akan mencari cara agar dia merasa dikasihi dan diterima serta menjadi bagian dari orang lain.
5. Grow (Bertumbuh)
Salah satu kebutuhan manusia yang penting adalah bertumbuh. Tanpa pertumbuhan, hidup tidak layak dijalani dan kita merasa mati.
6. Contribution (berkontribusi)
Manusia perlu merasa berguna bagi orang lain. Ini memenuhi kebutuhan spiritualnya bahwa dia bisa memberikan kasih kepada orang lain dan berguna bagi orang lain.
Empat kebutuhan pertama di atas merupakan kebutuhan pribadi sedangkan dua kebutuhan yang terakhir adalah kebutuhan spiritual manusia. Besar kecilnya masing-masing kebutuhan dalam diri seseorang dengan yang lainnya berbeda. Ini yang membedakan prioritas dan keputusan seseorang dengan yang lainnya, tergantung apa yang penting bagi mereka. Manusia akan berusaha mengejar dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadinya baik dengan cara positif maupun negatif. Karena itu penting bagi setiap kita untuk berusaha menjawab kebutuhan pribadi pasangan kita.
Selingkuh menggunakan sarana apa saja, secara tradisional maupun menggunakan peralatan canggih termasuk FB dan BB selalu ada. Ada teman yang berkomentar bahwa sebagai istri jangan gaptek, harus secara periodik memeriksa BB suami. Pengecekan semacam itu boleh juga, namun yang terpenting justru membangun hubungan komunikasi yang lebih baik dan usaha memenuhi kebutuhan pribadi pasangan. Ketika manusia merasa diawasi, dilarang dan sebagainya justru dia akan melakukan secara sembunyi-sembunyi. Akibatnya jarak emosional dan kedekatan dengan pasangannya semakin jauh. Selain itu timbul rasa persaingan diantara mereka, siapa yang menjadi pemenangnya? Mereka merasa berada pada dua sisi yang berlawanan. Jika dibiarkan berlarut-larut maka hubungan emosional keduanya akan terputus.
Dalam video seminar Anthony Robbins, ada seorang peserta pria sedang kecanduan bermain band dan dia merasa terpisah dengan istrinya dalam segala hal selama beberapa bulan terakhir. Dia merasa mereka mempunyai pandangan yang berbeda, nilai-nilai dan hobi yang berbeda pula. Istrinya berusaha menghalangi dia bermain band agar mereka punya waktu bersama lebih banyak. Jika sang pria menolak maka terjadilah pertengkaran. Meskipun pria ini merasa sesungguhnya dia memiliki kehidupan yang secara umum cukup baik namun dia sedang mempertimbangkan untuk bercerai. Satu-satunya yang masih menjadi bebannya adalah putri kesayangannya yang berusia 5 ½ tahun. Setelah digali lebih lanjut, ternyata sang pria merasa penting dan dihargai saat bermain band, sesuatu yang tidak dia peroleh di rumah. Dengan bermain band dia memiliki significance: perasaan penting, dipuja fans; variety: mencoba berbagai jenis musik dan lagu baru, connection: terhubung dengan rekan-rekan dan penonton, grow: bertumbuh bersama rekan-rekan pemain musik serta contribution: memberi hiburan bagi penontonnya dan dihargai karenanya. Hampir seluruh kebutuhannya terpenuhi saat dia bermain band. Meskipun istrinya baik, mengasihinya namun semuanya berjalan rutin dan membosankan. Tony menyarankan untuk si pria, pihak yang memiliki kesadaran untuk mempertahankan rumah tangganya, agar selama 90 hari ke depan berusaha semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan pasangannya tanpa menuntut sesuatu sekecil apapun dari istrinya. Konsentrasi utamanya, adalah memenuhi kebutuhan emosional istrinya. Setelah 90 hari, barulah mulai bicarakan kebutuhan pribadinya sedikit demi sedikit dengan pasangannya.
Dalam video itu, ditayangkan perkembangan hubungan mereka setelah 6 bulan. Ternyata rumah tangga mereka dipulihkan. Pasangan suami istri ini saling berbagi kisah perubahan mereka. Setelah sang pria memenuhi kebutuhan emosional istrinya selama 90 hari maka sang istripun berusaha memenuhi kebutuhan emosional suaminya. Setiap orang yang memberi, maka diapun akan diberi begitu rumus dalam sebuah hubungan. Setelah kebutuhan emosionalnya terpuaskan, sang istripun secara natural memenuhi kebutuhan emosional suaminya. Istrinya mengijinkan suaminya bermain band. Namun anehnya, ketika sang istri mengijinkannya, sang suami justru merasa sesungguhnya bermain band tidaklah terlalu berharga untuk dilakukannya. Dia lebih suka berkonsentrasi pada pekerjaan dan rumahtangganya. Kehidupan rumahtangga mereka meningkat baik finansial maupun kualitas hubungan antar pribadi. Mereka berbahagia dan puas.
Belajar dari pengalaman kisah diatas, sesungguhnya di balik setiap tindakan manusia terdapat kebutuhan pribadi yang tidak terpenuhi. Masalahnya bukan siapa yang benar dan siapa yang salah. Ketika kebutuhan pribadi seseorang terpenuhi maka masalah akan selesai secara alami. Mari kita belajar memenuhi kebutuhan orang-orang yang kita kasihi!
“Berilah dan kamu akan diberi:
suatu takaran yang baik, yang dipadatkan,
yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.
Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur,
akan diukurkan kepadamu.”
OLEH: YENNY INDRA
Inspirasi: Video Seminar Anthony Robbins & Cloe Madanes.