Articles, Self Motivation

INFORMASI NEGATIF

Dalam hidup kita sehari-hari, informasi negatif lebih mendominasi dibanding yang positif. Informasi negatif membuat kita cemas. Sesungguhnya, meskipun kita cemas dan kuatir, hal itu tidak mengubah keadaan. Justru dengan kecemasan yang berlebihan maka membuat kita mudah emosi, banyak kata-kata negatif kita ucapkan. Akibatnya, kita mudah marah serta kehilangan damai sejahtera. Perkataan negatif dan kekuatiran akan menghapus doa kita. Justru hal negatif sesuai perkataan kitalah yang terjadi. Sikap dan respon kita terhadap apa yang terjadi, membedakan banyak hal yang terjadi dalam kehidupan kita: positif atau negatif.

.

Mengapa kita tidak mengubah cara berpikir kita? Disamping berdoa, perkatakan pernyataan positif yang kita inginkan dengan ucapan syukur. Ketika kita bersyukur akan sesuatu, maka Tuhan akan menambahkan berkatNya melalui hal-hal yang kita syukuri. “Terima kasih Tuhan untuk gaji yang Tuhan berikan”, maka Tuhan bisa saja mengirimkan extra uang melalui sumber yang tidak kita duga. Sumber berkat tidak tidak hanya dari gaji. “Terima kasih Tuhan untuk anak cerdas yang Tuhan karuniakan”. Dengan doa seperti ini, meski pun nilai anak kita belum bagus, Tuhan akan menambahkan kecerdasan anak kita. “Terima kasih Tuhan, penyembuhan untuk penyakitku sedang dalam proses.” Tuhan akan mempercepat proses penyembuhan kita atau memberi kita kekuatan extra untuk melewati masa penyembuhan. Tuhan punya seribu jalan untuk menjawab doa kita.

.

Kalau kita bersama dengan Tuhan maka tidak ada yang mustahil. Tidak berarti itu akan terjadi secara instan, ada doa yang harus menanti jawaban bertahun-tahun, tetapi sikap kita yang benar selama masa penantian itu yang akan membuat mujizat itu terjadi. Selama kita menantikan jawaban Tuhan itu, karakter kita dibentuk dan pengenalan kita akan Tuhan bertumbuh. Sikap penuh ucapan syukur dan terus fokus pada apa yang bisa kita lakukan, membuat masa penantian jauh lebih ringan dan menyenangkan.

.

.

Blair lahir di tahun awal seribu sembilan ratusan tanpa alat pendengaran dan tanpa daun telinga. Dokter sudah memvonis bahwa Blair tidak akan bisa mendengar dan berbicara. Sejak kecil dia hanya bisa sedikit mendengar jika orang berteriak atau bersuara keras di dekatnya. Pada jaman itu teknologi masih rendah dan dengan alat bantu dengar yang ada saat itu, tidak ada yang dapat menolongnya. Tetapi sejak kecil ayahnya selalu menanamkan bahwa suatu hari dia bisa mendengar secara normal. Blair sekolah di sekolah umum meskipun dia harus duduk di tempat khusus untuk menolong dia mendengar. Bergaul dengan orang-orang normal dan diperlakukan secara normal seperti anak-anak normal lainnya.

.

Orangtuanya tidak mengijinkan Blair belajar bahasa isyarat dan mereka yakin suatu hari dia bisa hidup normal. Blair dan orangtuanya harus menyingkirkan segala informasi negatif, menolak segala ketidak-mungkinan, olok-olok dan sikap negatif serta pesimis yang ada di sekitarnya. Mereka tetap beriman bahwa suatu hari Blair akan menjadi orang yang normal.

.

Ketika Blair berusia delapan belas tahun dan mulai kuliah, ada perusahaan alat bantu dengar yang mengirimkan sample gratis untuknya. Karena berkali-kali dia mencoba alat bantu dengar dan gagal maka Blair tidak berminat mencobanya. Akhirnya secara iseng dan asal-asalan dia menempelkan alat itu ke atas kepalanya, bukan di tempat umumnya telinga berada, menyambung baterainya dan …. tiba-tiba dia bisa mendengar secara Normal! Untuk pertama kali dalam hidupnya dia bisa mendengar secara normal.

.

Cara Tuhan menunjukkan mujizatNya selalu saja misterius. Dr. Irving Voorhees, pakar gangguan pendengaran memeriksa Blair dengan seksama. Dokter itu kaget bukan main karena ternyata Blair bisa berbicara dan mendengar secara normal, padahal dengan hasil pemeriksaan, dia menyimpulkan bahwa, “ secara teoritis Blair sama sekali tidak bisa mendengar karena foto-foto sinar X menunjukkan bahwa di sisi kedua batok kepalanya sama sekali tidak ada lubang yang merupakan penghubung antara rongga telinga ke otak.” Iman yang kuat dan respon yang positif disertai tindakan untuk mengalahkan cacatnya, maka secara aneh Blair bisa sedikit mendengar meskipun seharusnya dengan kondisinya hal itu mustahil. Dengan berjalannya waktu, iman yang teruji ini membuka peluang lain. Suatu hari, tanpa disengaja alat bantu dengar yang dipasang diatas kepalanya, bisa membuat Blair mendengar secara normal. Hal yang tidak lazim ditemukan tanpa disengaja sebagai saluran hikmat Tuhan menjadi jawaban doanya.

.

Manusia bisa bahagia atau tidak adalah

tergantung pilihannya sendiri.

Abraham Lincoln

.

Apa yang kita ijinkan memasuki gerbang pikiran kita, akan menentukan kemenangan dan kegagalan kita. Jika kita bekerjasama dengan Tuhan, maka perpaduan iman dan doa kita akan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Selamat mencoba!

.

OLEH: YENNY INDRA

.

Bibliografi:

Think & Grow Rich                                                               –           Napoleon Hill

.

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
“Rahasia Iman.”
“Apa Pendapat Tuhan Tentang Sakit Penyakit?”
Kirey Yang Manja.

Leave Your Comment