Luar Biasa, Iphone yang Hilang di Mall ternyata dapat Ditemukan Kembali. Ini Rahasia Uniknya….
Superteen-Camp oleh Ernest Wong dan Tung Desem Waringin baru selesai diadakan di Bandung. Michelle, putri bungsu kami menjadi salah satu pesertanya. Graduation berlangsung sampai malam dan Michelle ingin main ke Trans Studio maka kami memutuskan untuk menginap di Trans Luxury Hotel selama dua malam.
Keesokan sorenya, setelah puas bermain, Michelle menelpon. Kami bertemu di Bandung Mall yang tepat berada di samping hotel sambil dinner. Michelle bercerita jika Iphone-nya low-batt tinggal 1% jadi dimatikan. Acara malam itu dilanjut dengan shopping. Di sebuah toko pakaian olah raga, Michelle memilih dan mencoba beberapa potong pakaian yang disukainya di fitting room. Diletakkannya Iphone di rak yang ada di sana. Selesai memilih dan membayar, kami menjelajah toko-toko lainnya.
Puas shopping kami kembali ke hotel. Michelle pun mandi sementara saya dan suami beristirahat dengan santainya. Saat keluar dari kamar mandi, Michelle berujar “Ma, besok mall buka jam berapa ya? Kelihatannya Iphone-ku ketinggalan di rak fitting room toko pakaian olah raga.” Wow… segera saya melihat arloji. Ternyata pk. 21.25. Mall masih buka. Segera saya bergegas mengajak Michelle kembali ke toko tersebut.
Begitu tiba, Michelle langsung menuju fitting room dan mencari Iphonenya. Nihil. Iphone hadiah ulang tahun, nampak baru dan bagus. Seperti tebakan suami saya, kalau handphone ketinggalan, pasti hilang. Kami menanyakan kepada si Mas penjaga toko …”Ga kelihatan ada handphone di sana. Dari tadi banyak orang yang ke luar masuk fitting room mencoba baju. Mungkin ditemukan salah satu dari mereka” demikian jawabnya dengan sikap tidak peduli. Toko-toko lain pun ditelusuri kembali tapi nihil.
Michelle segera menelpon Nicholas, kakaknya di Jakarta. Segera Nicho mencoba mencari posisi Iphone tetapi tidak bisa karena dalam keadaan mati. Lalu dia menuliskan pesan pada lost-mode, memberitahukan bahwa Iphone adiknya hilang dan tidak lupa meminta orang yang menemukan untuk menghubunginya, lengkap dengan info nomor telpon Nicho. Harapan tipis bisa ditemukan, itu pikiran kami. HP Android saya hilang di Jogja beberapa waktu lalu, raib tak berbekas hingga kini.
Keesokan paginya, saya teringat sesuatu teknik baru yang sedang saya pelajari. Tuhan sudah berjanji, jika saya mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, saya akan dapat memindahkan gunung (persoalan) yang saya hadapi. Mengapa sulit untuk memiliki iman yang sebesar biji sesawi, padahal biji sesawi adalah biji yang terkecil di dunia bahkan bagaikan debu karena kecilnya? Karena kita seringkali terjebak oleh pemikiran HOW: bagaimana caranya bisa ditemukan? Dan WHEN: kapan bisa ditemukan? Padahal siang ini kami akan kembali ke Jakarta. Teknik ini mengajarkan untuk IMAGINE from THE END. Jadi saya membayangkan dengan penuh sukacita memberitahu Michelle, “Puji Tuhan Chelle, Iphone-mu sudah ditemukan.” Meski rasanya tidak masuk akal, toh ga ada ruginya dicoba. Berulang-ulang saya menggambarkan hal itu dalam benak ini, dan makin lama makin bersemangat dan optimis meski tidak bisa membayangkan bagaimana caranya bisa ditemukan.
Acara pagi itu setelah breakfast Michelle perlu check kesehatan untuk keperluan internship. Kami pun ke rumah sakit, sementara Pak Indra, suami saya rencananya akan mengunjungi pabrik temannya. Sekitar pukul 12, telpon saya berbunyi… ternyata Nicho yang telpon memberi kabar, Iphone Michelle ditemukan dan sekarang ada di counter Iphone Bandung Mall tetapi perlu ID dan password untuk membuktikan bahwa ini betul-betul milik Michelle. Harus diambil sekarang karena 2 jam lagi pemilik Iphone store akan ke Jakarta. Saya hubungi suami, Puji Tuhan … ternyata masih di hotel. Segera saya minta Pak Indra mengambil Iphone Michelle ke mall.
Dalam perjalanan ke counter Iphone, Pak Indra bertemu dengan seorang polisi, yang langsung dimintai tolong untuk menjadi saksi. Rupanya pagi itu ada karyawan toko sport yang titip untuk men-charge Hp Iphone di counter Iphone tersebut. Begitu battery terisi dan ada signal, segera muncul pesan dari lost-mode bahwa ini hp iphone yang hilang. Pemilik counter iphone segera menelpon nomor dalam message tersebut dan berbicara dengan Nicho. Dari situlah Nicho bisa memperoleh informasinya. Lalu pemilik counter iphone memanggil karyawan toko sport tadi beserta managernya untuk dipertemukan dengan Pak Indra. Setelah pembuktian selesai, Iphone Michelle pun dikembalikan.
Sungguh ini sebuah pengalaman yang menarik dan tak terduga. Cara Tuhan membuka jalan untuk mengembalikan Iphone Michelle jauh dari bayangan yang bisa saya pikirkan! Ini sungguh sebuah mujijat!
Tuhan mengatur segala sesuatu secara detil. Pertama, untunglah Iphone itu di charge di mall, jika orang tadi memilih men-charge sore hari di dekat rumahnya, belum tentu ada orang yang bersedia menelpon memberi kami informasi dan mengembalikannya. Kalau pun mau dikembalikan, kami kesulitan untuk mengambilnya. Sore itu, kami sudah pulang ke Jakarta. Kedua, kebiasaan Pak Indra tidak mau membuang waktu. Sejak kemarin dia bilang akan ke pabrik temannya setelah breakfast. Tetapi hari itu hingga pukul 12 siang, dia masih di hotel sehingga begitu ada kabar, bisa langsung ke mall. Jika Pak Indra sudah pergi ke pabrik temannya, mustahil untuk kembali ke mall dalam waktu 2 jam, mengingat pemilik counter Iphone akan ke Jakarta pada pukul 2 siang dan macetnya Bandung, apalagi pabrik teman Pak Indra berada di sisi lain kota Bandung. Rancangan Tuhan sempurna dan semua tepat pada waktunya. Betapa dahsyatnya Allah kita.
Dia berjanji, tidak ada yang mustahil bagi orang percaya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya , maka hal itu akan diberikan kepadamu. Jadi sudah sewajarnya jika pagi itu saya berdoa dan percaya bahwa saya sudah menerimanya dengan membayangkan bahwa Iphone Michelle sudah ditemukan maka hal itulah yang akan terjadi sesuai dengan janji-Nya.
Mengapa teknik ini seringkali gagal? Karena ragu-ragu dan pikiran kita terus menerus memikirkan betapa mustahilnya Iphone bisa ditemukan. Untuk menjaga agar bisa terus berpikir positif, saya berhenti memikirkan masalah Iphone dan berkonsentrasi pada janji-janji-Nya. Semakin memperkatakan dalam hati apa yang dijanjikan-Nya, hati ini kian berkobar penuh semangat bahwa doa akan terkabul. Teknik sederhana yang saya pelajari, dan pembuktian keberhasilannya, membuat saya ingin men-sharingkannya dengan teman-teman semua.
Siap mencoba????
Oleh: YennyIndra.
Traveller, Family Growth Inspirator,
Co-Founder PIPAKU MPOIN