Articles, Relationship

UNFAIR

Suatu pagi seorang sahabat  menelpon untuk mencurahkan betapa sakit hatinya ketika mantan teman sekerjanya menyebarkan fitnah dan menggosipkan dia bahwa dia terlibat affair. Berita ini sangat membebani hatinya apalagi banyak teman sekantornya yang memang suka bergosip menjadikan sumber pembicaraan mereka. Makin lama beritanya makin banyak bumbunya bak kisah sinetron, semakin melenceng dari berita sebelumnya dan melebar kemana-mana.

.

Saya teringat pula beberapa tahun yang lalu, seorang teman lain mengeluh telah dicurangi teman bisnisnya yang Kristen, hingga dia harus menjual mobil untuk menutup kerugian usaha bersama yang mereka jalankan. Hatinya berontak, bagaimana mungkin sahabat sepelayanan di gereja sejak bertahun-tahun yang lalu, tega untuk mengkhianatinya. Ketika dia mencoba menyelesaikan masalahnya secara hukum, bukannya keadilan yang didapat, justru biaya yang makin membengkak dan keadilanpun makin jauh dari harapan. Bukankah kisah seperti ini sering kita dengar? Hidup terasa tidak adil bukan?

.

Memang benar hidup ini tidak adil! Berita baiknya: Tuhan Yesus itu adil. Tuhan bisa membuat segala sesuatu yang tidak adil, menyakitkan dan keadaan yang nyaris tanpa harapan itu, diubahNya menjadi kebaikan bagi kita. Jika kita bersedia mempertahankan sikap yang benar, terus beriman dan percaya kepadaNya bahwa Tuhan Yesus tetap memegang kendali maka pada waktunya yang sempurna, kita akan mendapat berkat berlipat kali ganda seperti yang dialami oleh Ayub. Ayub seorang yang setia dan cinta Tuhan namun iblis mencobai dia, membuat semua anaknya mati dan dia kehilangan seluruh harta miliknya ditambah lagi penyakit borok yang menjijikkan menimpanya. Ayub tetap mempertahankan sikap yang benar dan tetap mempercayai Tuhan maka keadaan Ayub dipulihkan. Ayub memperoleh kembali segala hartanya yang hilang, dua kali lipat dan dia memiliki tujuh orang anak laki-laki dan tiga anak perempuan yang ditulis dalam Alkitab, gadis-gadis yang tercantik di seluruh negeri.

.

Kapan waktu pemulihannya? Banyak diantara kita berpikir bahwa waktunya adalah waktu Tuhan hingga kita hanya berdoa, menunggu tanpa melakukan apa-apa, namun ternyata kata ‘nya’ disana ditulis dalam huruf kecil artinya itu waktu kita. Waktu pemulihan adalah waktu dimana tujuan Tuhan mengijinkan pencobaan itu terjadi dalam kehidupan kita tercapai. Mungkin saja iblis menggunakan teman kita untuk menyebarkan gossip atau teman lain mengkhianati kita namun Tuhan bisa menggunakan keadaan yang menyakitkan ini untuk membuat kita menjadi pribadi yang lebih dewasa, ulet, tabah, tidak mudah putus asa sehingga kita naik level hingga kita menjadi pribadi yang siap menerima berkat Tuhan yang lebih besar. Tuhan akan mencurahkan berkatNya setelah kita bertumbuh menjadi orang Kristen yang makin dewasa dan menjadi wadah yang lebih besar untuk menerima berkatNya.

.

Banyak diantara kita berdoa kepada Tuhan minta berkat yang lebih besar, bisnis yang lebih besar, jabatan yang lebih tinggi ibaratnya kalau selama ini kita menerima berkat segelas sekarang kita berdoa minta berkat seember. Masalahnya, walaupun Tuhan mencurahkan berkat seember namun jika kita bagaikan wadah yang tetap sebesar gelas maka berkat yang bisa kita terima tetaplah segelas. Berkat sebesar ember akan tumpah lalu terbuang sia-sia. Segala masalah dan beban yang kita alami adalah sarana untuk memperbesar diri kita, dari wadah yang sebesar gelas dilatih agar menjadi sebesar ember agar kita bisa menerima berkat yang sebesar ember. Seperti juga dalam berolahraga, kita perlu latihan yang berat dan menyakitkan agar otot kita menjadi besar dan kuat. Rasa sakit dan latihan bebanlah yang membuat tubuh pria bisa sixpack, hingga nampak hebat dan disukai para wanita. Beban masalah yang menimpa, jika kita meresponi dengan bijak dan belajar darinya, membuat kita menjadi pribadi yang lebih dewasa dan arif. Segala pengalaman yang pahit dan manis ini, membentuk kita menjadi pribadi yang bijak, bisa berempati, rendah hati, kaya dengan pengalaman sehingga mampu menjadi teladan serta menjadi jawaban bagi kebutuhan orang lain.

Teman yang digosipkan terlibat affair bertanya apa yang harus
dilakukannya? Apakah dia harus membalas, membantah atau justru
berdiam diri membiarkan saja hingga waktu membuktikan
kebenarannya?Stanley Ferrard berujar,”Anda tidak bertanggung
jawab atas apa yang orang lain pikirkan tentang Anda, 
namun Anda bertanggungjawab pada apa yang Anda sajikan 
untuk membentuk apa yang mereka pikirkan tentang anda.” 
Artinya pastikan dalam hidup keseharian,kita bisa
membawa diri sebagai orang baik- baik; tidak suka guyon
berlebihan dengan lawan jenis, kata-kata kita sopan dan
kita menunjukkan melalui sikap serta tindakan kita bahwa
kita bukan orang yang ‘murahan’ maka tanpa kata-katapun
akhirnya orang akan menyadari siapa diri kita yang
sesunguhnya. Kalau memang perlu mengeluarkan kata-kata,
jangan terjebak ikut-ikutan menjelekkan orang lain
namun dengan kata-kata yang singkat dan elegan,
ungkapkan dengan santun,”Anda mengenal saya selama ini
bahwa saya bukan tipe orang yang suka bertindak macam-macam.
Saya tidak mau ikut-ikutan berbicara negatif menjelekkan
orang lain. Saya pikir Anda orang yang bijak sehingga bisa
menilai siapa yang benar dan yang tidak.”
Biarkan orang yang bertanya itu berpikir kembali dan dia
dituntut untuk bersikap bijak sesuai label yang kita berikan.
Seperti yang diungkapkan oleh Miquel de Unamuno, filsuf dan
penulis Spanyol,  “Tingkat paling tinggi dari kepahlawanan 
yang bisa dicapai seseorang adalah memahami bagaimana 
cara menghadapi cemoohan, gosip dan ejekan.” Memang tidak
mudah menghadapi fitnah dan gossip namun jika kita bisa
memenangkannya dengan bijak dan anggun, itu akan membawa
kita naik ke level yang lebih tinggi. Orang-orang akan
makin menghargai kita dan menyadari bahwa kita memang beda.
Kita menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda.
Tidak seperti orang-orang biasa! Waktu membuktikan bahwa
kita orang yang benar.

Teman yang dicurangi teman bisnispun mengeluh, kapan Tuhan
akan menolongnya. Pikiran-pikiran negatif terus menghantuinya
bahwa dia tidak bisa bangkit kembali, dia akan kehilangan
segala sesuatu termasuk rumah yang sekarang dihuninya.
Seringkali kita terjebak dalam situasi tanpa harapan namun
ingatlah selalu bahwa Tuhan ada di belakang layar, tetap
memegang kendali dan pertolongan Tuhan bisa saja terjadi
tiba-tiba,dengan cara supranatural dan tak terbayangkan
oleh pikiran kita. Kita hendaknya terus berteguh,
”Tuhan Engkau berjanji bahwa jalan orang benar akan
menjadi terang dan makin terang.Ingatlah Tuhan bahwa
saya berusaha mengikutiMu dengan sepenuh hati,
jika Tuhan mengingat ketaatan raja Hizkia dan
memberikan tambahan umur 15 tahun maka Engkau juga
akan mengingat kesetiaan saya dan memulihkan keadaan
saya bahkan dengan berkat dua kali lipat seperti yang
Tuhan lakukan terhadap Ayub.” Tuhan mengasihi semua
anak-anakNya. Jika Tuhan menolong Hizkia dan Ayub
maka Diapun akan menolong kita.
Pada saat terjadi Perang Dunia II, seorang marinir
Amerika terpisah dari kesatuannya dalam perang.
Asap sangat tebal,dia jadi tersesat.
Dia kehilangan kontak dengan teman-temannya.
Dia sendirian di hutan. Diapun mendengar dari
kejauhan tentara musuh makin lama mendekat
dan mendekat. Marinir ini melihat ada banyak
gua di perbukitan maka diapun berlari dan
bersembunyi di dalam salah satu gua.
Dia berdoa mohon perlindungan dan pertolongan
Tuhan. Ketika marinir ini selesai berdoa,
dia melihat laba-laba menuruni pintu gua dan
mulai membuat sarang. Marinir ini rasanya
ingin tertawa dalam ketakutannya,
”Tuhan, saya membutuhkan tembok yang tebal
dan Engkau mengirimkan laba-laba?”
Namun laba-laba itu terus membuat
lapisan sarang yang makin lama makin tebal.
Marinir itu terus bersembunyi selama berjam-jam.
Ketika dia mendengar langkah-langkah musuh di
kejauhan, memeriksa gua demi gua, dia berdoa
makin sungguh-sungguh. Ketika musuh itu tiba di
gua tempat marinir itu berada, salah seorang
dari mereka berkata, ”Kita tidak perlu memeriksa
gua ini,” katanya, ”Tidak ada seorangpun bisa
masuk ke gua tanpa merusak sarang laba-laba ini.”
Tuhan secara ajaib melindungi sang marinir
hingga marinir ini berdoa minta pengampunan
Tuhan untuk ketidak percayaannya.
Kalau Tuhan bisa melindungi sang marinir dengan cara
supranatural–melalui laba-laba yang rasanya tidak masuk
akal,maka Tuhan yang sama bisa menolong bisnis dan
masalah hukum yang kita hadapi dengan kreatifitasNya
untuk melindungi bahkan membuat masa depan kita lebih
cemerlang.
Bertahun-tahun kemudian terbukti, Tuhan memulihkan usaha
teman ini bahkan menjadikannya jauh lebih besar menjadi
perusahaan nasional. Melalui pengalaman ini,
Tuhan mempersiapkan teman ini agar dia makin lihai
menangani masalah bisnis dan hukum. Bisnis yang lebih
besar membutuhkan orang yang bisa menangani hal-hal
yang lebih kompleks, termasuk masalah hukum.
Itulah cara Tuhan mengajar dan memperlengkapi kita!
Kepustakaan dan inspirasi:
 It’s Your Time, Joel Osteen.
Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Beranikah Kita Menjadi Yang Langka Di Dunia Ini? Part 1
“Sumber Iman.”
Tongkat Estafet….

Leave Your Comment