BE ORIGINAL!
.
Seorang wanita cantik berjalan anggun memasuki ruangan seminar. Messa, wanita cantik itu mengenakan gaun merah mahal yang membalut tubuhnya yang langsing. Tas dan aksesori mewah melengkapi dandanannya. Sungguh sempurna!
Banyak pria terpesona, sementara para wanita ingin memiliki kesempurnaannya.
.
.
Siapa nyana di balik penampilan sempurna itu tersimpan jiwa yang gelisah. Messa berkisah bahwa dia tidak menyukai dirinya sendiri dan penampilannya. Dia merasa lelah menjaga imej. Demi menunjang karir suaminya, dia harus berpenampilan sesuai yang diinginkan kalangan tertentu agar dia bisa diterima di situ. Dia memaksakan diri membeli handbag dan mengenakan baju yang sesungguhnya tidak sesuai dengan seleranya. Dia tidak ingin nampak berbeda. Dia tidak bahagia. Dia merasa memakai topeng.
Benarkah Messa harus mengorbankan diri sedemikian rupa agar bisa diterima?
.
Pada umumnya orang justru tertarik pada sesuatu yang berbeda. Pada saat kita bisa tampil sesuai dengan jati diri kita sendiri maka kita akan tampak berbeda, menarik dan hidup. Ketika kita merasa nyaman dengan diri kita sendiri, maka secara otomatis kita akan tampil lebih percaya diri. Pada gilirannya, hal ini akan menimbulkan daya tarik khusus.
.
Sesuatu yang sering tidak kita sadari, dengan tampil sama, seragam dan berusaha menyamakan diri dengan orang lain maka kita jadi orang yang rata-rata alias biasa-biasa saja. Sesuatu yang biasa dan umum tentu tidak menarik. Kalau Tuhan menciptakan kita unik dan istimewa, bahkan satu-satunya di dunia ini, mengapa kita harus meniru orang lain?
Tidak ada orang yang menghargai barang tiruan. Barang tiruan selalu lebih murah dari pada aslinya, itu hukumnya.
Jadilah dirimu sendiri!
.
.
Kebahagiaan diperoleh ketika kita menjadi diri kita sendiri yang unik. Hanya saat kita dapat menghargai diri kita sendiri, maka orang lain dapat menghargai kita. Kita harus mengasihi diri kita sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya agar kita bisa menerima diri sendiri dan merasa nyaman. Jangan suka mencela diri sendiri bahwa kita gemuk, hitam atau dengan istilah-istilah yang menunjukkan kekurangan diri kita. Sungguh aneh, ada orang yang suka sekali menghina dirinya sendiri. Mengharukan!
.
Supaya cantik, kita tidak perlu memiliki mata, hidung, bibir atau bentuk tubuh yang paling indah di dunia. Justru perpaduan dari bentuk mata, hidung, bibir atau tubuh yang tidak sempurna itu, menjadikan kecantikan kita yang unik, istimewa dan menarik.
Bahkan tidak sedikit orang yang ‘gemuk’ namun terlihat menarik. Kulit gelap menimbulkan kecantikan yang eksotik. Ada daya tarik tersendiri dalam penampilan mereka.
Siapa bilang untuk cantik kita harus sempurna seperti model?
Cara pandang yang salah membuat kita kerapkali kurang percaya diri.
.
.
Kecantikan yang sesungguhnya justru terpancar dari hati yang damai dipenuhi dengan kasih Allah, disertai sikap yang baik dan perkataan bijak yang keluar dari bibir kita….Itu akan memberikan daya tarik yang melekat.
Seorang pengusaha terkenal di-interview dan ditanya bagaimana wanita yang cantik menurut pendapatnya? Sang pengusaha menjawab, ”Ada wanita yang sangat cantik bahkan nyaris sempurna, namun saat kita berbincang dengannya selama lima menit, kita tidak tahu apa lagi yang harus dibicarakan.” Sungguh tragis!
Di samping menjaga kecantikan fisik, lebih penting lagi untuk membangun inner beauty-kecantikan dari dalam : berupa wawasan yang luas, pemikiran yang bijak dan hati yang damai sebagai hasil dari hubungan yang dekat dengan Tuhan serta ketaatan akan firmanNya.
.
Sesungguhnya kita sendiri yang mengajar orang lain, bagaimana seharusnya mereka menghargai dan memperlakukan diri kita. Banggalah dengan apa yang kita miliki maka hal itu akan terpancar melalui body language–bahasa tubuh kita. Itu merupakan perintah yang tersirat yang dipahami orang lain sehingga mereka memperlakukan kita sesuai keinginan kita. Perlakukan diri kita dengan cinta dan hormat, maka orang lain juga akan memperlakukan kita seperti itu.
Kebahagiaan ada di tangan kita sendiri. Be original! Ciptakan kehidupan sesuai impian kita!
.
.
Orang yang mendengar perkataan Tuhan dan menurutinya,
sama seperti orang bijak yang membangun rumahnya di atas batu.
Pada waktu hujan turun, dan air banjir datang serta angin kencang memukul rumah itu,
rumah itu tidak roboh sebab telah dibangun di atas batu.
Dan orang yang mendengar perkataan Tuhan ini, tetapi tidak menurutinya,
ia sama seperti orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir.
Pada waktu hujan turun, dan air banjir datang serta angin kencang memukul rumah itu, rumah itu roboh.
Dan kerusakannya hebat sekali!
The book of Matthew.
.
Jika Anda terus menerus memperhatikan pendapat orang lain tentang Anda,
maka Anda akan menjadi tahanan mereka selamanya.
Lao Tze.
.
OLEH: YENNY INDRA
.
Photo: www.moonproject.co.uk