Pengalaman Dengan Babson & Charis….
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Pengalaman Dengan Babson & Charis….
Teringat saat mengirim Michelle, putri bungsu kuliah di Babson College, di Boston.
Michelle diterima di beberapa university baik di US maupun Canada.
Pertimbangan memilih Babson, konon semua profesor di sana benar-benar pebisnis, atau setidaknya sudah pernah berbisnis lalu menjual bisnisnya. Jadi praktisi bisnis beneran.
Karena banyak profesor yang mengajar bisnis, secara teori jagoan tapi belum pernah beneran terjun menjalankan bisnis.
Nach di Charis kami belajar bisnis, salah satu gurunya, Paul Milligan, tidak sekedar praktisi bisnis tetapi hingga saat ini masih menjalankan bisnisnya, fresh from the oven…. juga berulangkali menjual bisnisnya. Berpengalaman.
Klo sudah sukses, mengapa mau jadi guru dan mengajar?
Karena panggilan Tuhan.
Paul membantu Andrew Wommack merealisasikan visinya dengan alasan yang sangat luhur.
Tahun 1996 Andrew pernah nyaris bangkrut, karena tidak tahu cara menjalankan ministrynya. Andrew tidak paham bisnis secara mendalam. Paul Milligan dikirim Tuhan untuk membenahinya. Lalu Andrew ingin mendirikan Sekolah Bisnis, agar orang lain tidak perlu mengalami apa yang dialaminya. Sekolah ini memperlengkapi para pelayan Tuhan dan pebisnis, agar bisa menjalankan bisnisnya dengan benar.
Wow… sungguh cita-cita yang mulia.
Paul Milligan mengajarkan hal-hal yang praktis dan to the point pada inti bisnisnya.
Yang menarik, apa yang diajarkan oleh guru-guru: Billy Epperhart, Dean Radtke, Paul Milligan dll sesuatu yang praktis, mudah dimengerti dan mudah untuk dimultiplikasi. Terbukti sekolah Charis dengan mudah di multiplikasi di puluhan negara dengan ratusan kota, melalui metode ini.
Dan semua itu didirikan dengan menjadikan Tuhan, Firman dan pewahyuan-pewahyuan-Nya sebagai fondasinya.
Menarik sekali!
Paul Milligan dengan lugas menjelaskan, tidak sedikit orang yang berpikir, jika ini kehendak Tuhan, otomatis terjadi.
Pada kenyataannya tidak demikian. Anugerah Tuhan sudah menyediakan apa saja yang kita perlukan di dalam roh kita, dibutuhkan respon iman dari pihak kita untuk mengerjakan apa yang harus kita lakukan.
Ketika kita sudah mengerjakan yang terbaik yang kita bisa: kumpulkan semua pengetahuan, bentuk team dan bekerjalah. Setelah kita melakukan apa yang kita tahu, rest in the Lord.
Roh Allah, mujizat Allah dan hal-hal dari Allah akan mengambil alih saat kita sudah melakukan semua yang kita bisa. Jangan stress, kuatir dan berusaha merealisasikan dengan kekuatan kita sendiri. Di mana kita berhenti, disitu Tuhan memulai, mengerjakan yang kita tidak bisa maka hal-hal supernatural pun terjadi.
Banyak orang yang berdoa minta Tuhan memberkatinya, tetapi tanpa komitmen, mereka menganulir berkat Tuhan itu sendiri tanpa disadari.
Seorang teman pintar sekali membuat mie enak dengan bunga rampainya komplit. Ada pangsit, suikiaw, bakso dll.
Klo di Jkt banyak sekali aneka mie tetapi di kota lain, tidak mudah cari mie yang enak.
Karena support teman, sengaja saya order dan kirim ke teman-teman saya di kota itu. Bantu promo supaya bisnisnya bisa jalan.
Suatu ketika bertemu dengan Ani, dia protes.
“Yenny, mie nya enak sekali lho … tapi pas ada persekutuan doa, saya mau order ternyata sedang libur.”
“Oh…. ya sudah lain kali, pas persekutuan order lagi,” ujar saya.
“Yah…. sudah kelamaan, lupa saya. Ketemu Yenny baru ingat.”
Dari contoh diatas sesungguhnya teman saya ini punya talenta dan kemampuan yang extraordinary.
Tetapi karena tidak konsisten, tidak berkomitmen, akibatnya calon customer hilang.
Klo mau, buka.
Pas gak mood, ga jual.
Konsisten itu bagian dari Komitmen. Orang yang berkomitmen, akan mengerjakan sesuatu secara konsisten.
Di sekolah kami belajar Business…. Paul Milligan, guru kami bercerita, istrinya bisa bikin hamburger yang jauh lebih enak daripada Mc. D. Mengapa istrinya tidak bisa buka gerai yang sukses seperti Mc. D?
Untuk sukses berbisnis, tidak sekedar bisa bikin hamburger yang enak tetapi dibutuhkan sistim bisnis yang mumpuni.
– Kualitas yang konsisten.
Teman yang lain jagoan masak dan bikin sambal. Favorit pokoknya. Karena itu saya mereferensikannya pada menantu saya.
Ternyata teman ini bikin sambalnya tidak bisa pasti tingkat kepedasannya. Berbeda dengan pabrik, yang selalu konsisten rasanya.
Paul Milligan berkata, customer itu ingin pengalaman yang bisa diprediksi.
Jika sudah cocok sambal yang pedasnya sedang, dengan ukuran penilaian level 5 misalnya, mereka ingin saat beli lagi sambal sedang, ya dengan level 5 seperti sebelumnya.
Paul bercerita ttg kentang goreng Mc. D itu selalu pas rasanya krn setelah digoreng harus segera disajikan dalam jangka waktu tertentu.
8 menit setelah matang, dibiarkan saja dibawah lampu pemanas makanan, rasanya berubah.
Mc D menyediakan produk yg 99.97% sama, baik tampilan, rasa, kecepatan penyajiannya dsb, di semua cabangnya di seluruh dunia.
Itulah sebabnya Mc D punya Hamburger University, yg melatih bagaimana membuat hamburger yang konsisten dalam segalanya.
– Ketersediaan produk.
Seperti contoh mie teman saya yang tidak tersedia saat dibutuhkan. Ini membuat customer tidak loyal. Karena kosong, ambil di toko sebelah. Mulai dibanding-bandingkan.
– Tepat waktu pengirimannya.
Teman yang lain lagi, masakannya enak, kualitas konsisten tetapi terkenal pengirimannya kerap terlambat. Ini bikin yang punya acara jadi tidak tenang.
Paul Milligan menegaskan tidak perlu produk kita harus yang paling baik tapi konsisten dalam segala sesuatunya.
– Inovasi & pengembangan usaha adalah proses yang konstan.
Ini butuh konsistensi dan komitmen juga.
Jadilah yang unik, jangan sekedar copy -paste.
Belajar dari contoh di atas, sesungguhnya Tuhan sudah menjawab doa dan membukakan pintu berkat tetapi karena dari pihak manusianya yang tidak mengerjakannya dengan baik, maka keberhasilan bisnis yang seharusnya bisa dicapai, jadi terhambat bahkan gagal.
Saya pun belajar.
Bagaimana dengan Anda?
One person with a belief is equal to ninety-nine who have only interests – John Stuart MIII.
Satu orang yang mempunyai keyakinan sama dengan sembilan puluh sembilan orang yang hanya mempunyai minat – John Stuart MIII.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan