Enjoying God
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Enjoying God
Nyaris semua orang, apalagi di Indonesia, mengaku mengenal Tuhan. Setidaknya pernah berdoa. Tetapi jika diamati, kebanyakan datang kepada Tuhan dengan tujuan tertentu, sebagian besar karena ingin mendapatkan sesuatu.
Berdoa sich… tapi bawa list permintaan panjang. Curhat, klo perlu sedetil-detilnya jangan sampai Tuhan kelewatan, belum tahu…. selesai curhat, langsung amin dan pergi. Lupa jika Allah itu Maha-tahu.
Yang sakit, berdoa minta disembuhkan.
Yang kesulitan ekonomi, minta terobosan, mujizat agar masalahnya bisa menemukan solusi.
Konon masalah manusia hanya ada 2 saja: Keuangan dan Kesehatan.
Berakar dari masalah ini, kemudian melebar ke berbagai masalah lainnya.
Kebiasaan seperti ini kerap diberi istilah: mencari tangan Tuhan. Yang dikejar berkatnya, pertolongannya, apa pun yang bisa didapatkan dari Tuhan, tetapi jarang sekali yang mencari Tuhan karena menginginkan Dia, Sang Allah karena pribadi-Nya.
Bahkan tidak sedikit yang berdoa puasa dengan tujuan ‘memaksa’ Tuhan agar mempercepat jawaban atau bahkan ‘twist His Arm’ – memiting tangan Tuhan, istilah Andrew Wommack, pokoknya Tuhan dipaksain ‘harus’ menuruti kemauan si pendoa, klo perlu sesuai ‘caranya’ si pendoa pula.
Lho …yang Tuhan itu siapa coba?
Guuubbbrrraaaakkkkk………
******
Lalu maunya Tuhan, hubungan kita dengan Dia itu seperti apa sich?
Enjoying Him!
Menikmati Tuhan berarti mengenal Tuhan secara pribadi, mengagumi Tuhan dalam kebesaran & keagungan-Nya, bersukacita dari dalam hati , dan mengabdikan diri kepada-Nya; intinya, menikmati, mengagumi dan mengasihi Tuhan sepenuh hati dan memuji Tuhan atas-Nya.
Allah menggambarkan diri-Nya seperti pokok pohon anggur dan manusia itu ranting-rantingnya. Jika ranting itu menempel pada Pokok Anggurnya, tentu berbuah banyak. Karena ranting itu bisa berbuah karena memperoleh sari-sari makanan yang dibawa oleh Pokok Anggur.
Buah inilah jawaban doa kita, apa pun yang kita butuhkan, apa pun yang kita hasilkan, bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga supaya bisa dinikmati oleh orang-orang lain.
Jikalau kita tinggal di dalam Allah dan firman-Nya tinggal di dalam kita, mintalah apa saja yang kita kehendaki, dan kita akan menerimanya, ini prinsipnya.
“Karena itu sebelum kita meminta kepada Allah, “Allah akan tinggal di dalam kita dan kita tinggal di dalam Allah”…Ini harus keduanya, bukan salah satu.
Kalau “Tuhan tinggal di dalam aku” saja, maka pribadi dan kapasitas Tuhan hanya sebatas kita saja sebagai wadahnya… Tetapi kalau juga “aku tinggal di dalam Tuhan”, maka kita akan tenggelam di dalam kapasitasnya Tuhan.
Keduanya itu harus terjadi, sebab apa yang ada di dalam kita dan apa yang di luar kita yang tidak bisa kita kendalikan, harus ada Tuhan di sana, sebab ini adalah bentuk relasi yang saling terkait antara kita dengan Tuhan,” ujar sahabat saya, Andreas Hartanto, yang konsisten mengomentari Seruput Kopi Cantik sehingga makin berbobot. Thanks bro!
Wuiih… apiik. Allah itu Maha-Kaya, apa pun yang kita butuhkan itu sangat mudah untuk dipenuhi.
Tetapi yang Tuhan inginkan, agar kita tinggal di dalam Dia dan Dia di dalam kita.
Apa artinya?
Nikmati Dia – Enjoying God, sebagai Pribadi yang kita kasihi, kita inginkan, yang sungguh-sungguh membuat hati kita berkobar-kobar ingin mengenal-Nya, bersama Dia, kita menggali firman-Nya sebagai cara untuk berkomunikasi, bercakap-cakap, memahami-Nya….. Because I Want Him. Only Him!
Bukan berdoa dan membaca firman karena terpaksa, kewajiban, demi doa dan kebutuhan terpenuhi serta terjawab… Bukan itu….
Kita menggali firman-Nya karena ingin mengenal-Nya lebih dalam lagi, karena kita mengasihi, mencintai Dia sepenuh hati. Perkataan-Nya kita tinggikan, hargai, dengan antusias kita lakukan because I love Him….. karena kita mengasihi-Nya….
Sepenuh hati kita mengagungkan Dia, mengaguminya dan bersyukur atas segala anugerah-Nya yang sesungguhnya tidak layak kita terima.
Hitung berkat-berkat, pertolongan-pertolongan-Nya, siapa kita sebelum mengenal-Nya…. saat mengingatnya, terlebih lagi meluap rasa syukur yang tulus dari dalam hati kita.
*Kita pun hidup dalam damai, sukacita, aman, yakin segala kebutuhan kita tercukupi tepat pada waktunya bahkan berkelimpahan, dan sebagian memang masih on the way – dalam perjalanan, tetapi PASTI terpenuhi. Pikiran kita senantiasa tertuju kepada-Nya.*
Wow…. luar biasa bukan?
“Siapakah aku ini Tuhan, Jadi biji Mata-Mu…. dengan apakah kubalas Tuhan? Selain puji dan sembah Kau….”, ujar Raja Daud.
Saat kita mengasihi Allah seperti itu, apa sich yang tidak Dia berikan untuk kita? Bahkan yang tidak terpikirkan pun Tuhan anugerahkan melampaui pemikiran kita.
Ketika kita berada di dalam Dia & Dia di dalam kita, tentu saja buah kita manis, masak, lebat dan memberkati banyak orang. Melayani orang lain bukan dengan kemampuan serta kehebatan kita, melainkan dengan mengalirkan kelimpahan karena hubungan pribadi kita dengan Allah yang sedemikian intens dan dalam. Kelimpahan dari Allah inilah, yang menjadi jawaban bagi dunia di sekeliling kita.
Inilah artinya menjadi bejana yang mengalirkan Dia.
Mau? Yuk…..
Delight yourself also in the Lord, and He will give you the desires and secret petitions of your heart.
Bergembiralah juga karena Tuhan, dan Dia akan mengabulkan keinginan dan permohonan rahasia yang tersimpan dalam hatimu.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan