Bagaimana Jika Orang Kristen Lahir Baru Jatuh Dalam Dosa?
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Bagaimana Jika Orang Kristen Lahir Baru Jatuh Dalam Dosa?
“Tahukah kita justru orang yang “belum lahir baru”, alias orang dunia, yang tidak bisa jatuh dalam dosa?” P. Bambang Sungkono memulai dengan ungkapan yang menggelitik.
“Lho koq bisa?”
“Karena orang yang BELUM Lahir Baru Memang Hidup di Dalam Dosa. Ini ibarat babi yg berada di kubangan lumpur. Babi akan menikmatinya dan bahkan akan bergerak di kubangan lumpur yang lebih dalam dan lebih dalam lagi. Kubangan lumpur adalah habitat hidupnya. (Roma 3:23)”, demikian P. Bambang melanjutkan.
Hhhmmm… Fakta lain yang mengejutkan, menurut Billy Graham, 70% orang-orang yang aktif datang ke gereja, itu BUKAN orang kristen…
Nach lho ??????
Gubraaaakkkk…..
Karena Orang Kristen Sejati adalah Orang yang SUDAH LAHIR BARU.
Ternyata banyak orang yang salah mengerti, sekedar rutin hadir di gereja, status di KTP agama Kristen, bahkan menjadi anggota tetap suatu gereja, dikira sudah menjadi orang Kristen. Padahal itu bukanlah cara menjadi orang kristen dan diselamatkan.
Mereka tidak pernah Lahir Baru.
Bagaimana Cara Lahir Baru?
Roma 10:9-10 (TB) Jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Dan INSTAN menjadi Ciptaan yang Baru.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 2 Korintus 5:17 TB
Yang penting digarisbawahi, Manusia Ciptaan Baru ini tidak sama dengan manusia lama kita yang sudah mati. Juga tidak sama dengan manusia lain di luar Yesus.
Apa yang terjadi saat lahir baru?
Manusia yang Belum lahir baru, rohnya mati. Terpisah dari Allah. Ibarat kabel listrik yang terlepas dari colokan listriknya.
Ibarat Televisi, layarnya hitam gelap.
Ketika mengaku dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesus itu Tuhan dan Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati (Roma 10:9-10), secara INSTAN, langsung ibarat kabel ditancap ke dalam colokan listrik, layar TV yang semula hitam sekarang bisa menangkap gambar.
Roh kita tersambung dengan Roh Allah, karena saat Lahir Baru, Roh Allah bersatu dengan roh kita dan berdiam di dalam roh kita serta dimeteraikan oleh Roh Kudus (1 Kor 6: 17, 19 & 2 kor 1: 21-22)
Kita berubah kodrat, sekarang memiliki kodrat Allah.
Nach sekarang kembali ke pertanyaan:
Bagaimana Jika Orang Kristen Lahir Baru Jatuh Dalam Dosa?
Orang yang Sungguh-Sungguh Lahir Baru, itu Sudah Menjadi Ciptaan Yang Baru. Kodrat yang dimilikinya adalah Kodrat Allah karena Roh Allah tinggal di dalam rohnya. 1/3 dari Orang yang Lahir Baru itu sudah Kekal, yaitu bagian rohnya. Dimeteraikan oleh Roh Kudus.
Karena kodratnya Allah, secara alami, gak suka, gak ingin berbuat dosa.
Masih bisa gagal dan jatuh dalam dosa? Bisa!
Saat berbuat dosa, hatinya merasa tidak enak, gelisah, merasa bersalah karena kodratnya sekarang sudah kodrat Allah. Ada Allah Tritunggal di dalam roh kita.
Ibarat seekor kucing peliharaan tuannya. Kucing bisa saja jatuh ke dalam lumpur, tetapi kucing pasti akan menderita dan secepatnya akan berusaha melepaskan diri dan menjauh, karena lumpur bukanlah habitat hidupnya.
Klo Lahir Baru berbuat dosa, masuk surga gak?
Masuk surga. Rohnya sudah dimeteraikan oleh Roh Kudus.
Kalau begitu, berbuat dosa saja…kan tetap masuk surga…
Nanti dulu, jika benar-benar Lahir Baru, habitatnya kucing lho, bukan babi. Gak doyan dosa.
Dan dosa itu ada konsekuensinya. Sudah lahir baru lalu mencuri, ketahuan ya konsekuensinya dilaporkan polisi. Makes sense?
Betapa pentingnya kelahiran baru menjadi garis start dalam kehidupan kita, untuk membangun Hidup Baru yang dikasihi Tuhan & berkenan kepada-Nya. ( Yohanes 3:3, 5-7)
Dalam hal Kelahiran Baru, juga ada sisi Legal dan sisi Experience.
Secara Legal, kita adalah Ciptaan Baru, Status kita Orang Kudus, memiliki Kodrat Allah.
Kita sudah memiliki roh yang baru, hati yang baru, dijauhkan dari hati yang keras, diberikan hati yang taat. Roh Kudus yang di dalam kita, senantiasa menuntun serta memampukan kita hidup selaras dengan kehendak-Nya ( Yehezkiel 36:26-27 ).
Secara Experience, Perilaku Kudus ini membutuhkan proses.
Why?
Roh kita Sudah Kudus, Kekal dan Sempurna. Tetapi Jiwa ( Pikiran, Emosi, Kehendak & Imajinasi) serta Tubuh kita Masih yang Lama.
Oleh karena itu Pikiran kita perlu Diperbaharui sesuai dengan Firman Tuhan.
Pikiran lama kita yang dulunya duniawi, sekarang diperbaharui sesuai dengan Firman Tuhan.
Ibarat gelas yang berisi kopi hitam pekat, agar ‘diperbaharui’ caranya dengan terus mengisi gelas itu dengan ‘Air Kehidupan yaitu Firman Tuhan’. ( Roma 12:2)
Jika diisi terus dengan Air Jernih, kopinya akan meluber keluar, lama kelamaan gelas itu akan Full Air Bersih.
Faktanya, “Perilaku Kudus”, itu akan berproses dalam hidup kita dan bertumbuh bersama “tuntunan Roh Kudus”. Bisa saja “jatuh-bangun” selaras dengan tingkat pemahaman dan iman kita tentang Anugerah-Nya dan tingkat pengenalan kita terhadap Firman Kristus. Pemahaman kita tentang Anugerah Allah dan pengenalan kita akan Yesus Kristus itulah yang akan membuat kita semakin bertumbuh dalam iman yang teguh sehingga buahnya adalah : “Perilaku Kudus yang semakin nyata”. (2 Petrus 3:18)
Semakin hari kita semakin mengekspresikan Yesus yang ada di dalam kita. Kita semakin serupa dengan gambaran Kristus. (Roma 8:29-30 )
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah IMAN TANPA PERBUATAN-PERBUATAN ADALAH MATI. Yakobus 2:26 TB
Ayat ini benar sekali, tetapi yang penting diperhatikan, “Mana yang Terlebih Dahulu?
Iman dulu atau Perbuatan dulu?
Beda tipis tetapi endingnya sangat jauh berbeda.
Prinsip Dasarnya: Kita Diselamatkan oleh Iman, BUKAN karena perbuatan kita!
Jika kita fokus dan mendahulukan “perbuatan baik” itu sama dengan keyakinan orang-orang di luar Kristus. Berbuat baik SUPAYA selamat dll.
Itu BUKAN Kekristenan.
Kekristenan itu Keselamatan karena Anugerah.
Anugerah diberikan secara Gratis, Cuma-Cuma….karena apa yang Yesus bayarkan dengan mati di Kayu Salib & Bangkit, tak ternilai pengorbanannya maka disebut Anugerah. Cara Menerimanya dengan Iman.
Iman timbul dari pendengaran, pengengaran akan Firman Kristus. (Roma 10:17). Kita harus fokus dan dahulukan Iman oleh Firman Kristus.
Ketika kita konsisten mendengarkan Benih Firman, Iman pun timbul, sehingga Membuahkan Perbuatan Baik
(Efesus 2 : 8-10)
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Efesus 2:8-10 TB
Iman kita yang bersumber pada Firman Kristus adalah Iman yang Hidup bahkan Mengalahkan Dunia, karena Kristus sudah mengalahkan dunia bagi kita. (1 Yohanes 1:1, 1 Yohanes 5:4-5)
Sadar Tuhan atau Sadar Dosa?
Ada sebagian teman-teman yang begitu ingin menjaga hidupnya kudus, berkenan kepada Allah, akibatnya menjaga diri sedemikian rupa agar jangan berdosa.
Akibatnya, justru “Sadar Dosa.”
Jika fokusnya dosa, artinya yang ditinggikan justru si musuh alias si iblis.
Prinsipnya: Apa yang kita Fokuskan itu Membesar!
Ubah fokus, Sadar Tuhan – Pikirkan tentang Tuhan dan kebenaran Firman-Nya!
Ajaibnya, saat kita terus menerus memikirkan tentang Tuhan, merenungkan firman-Nya siang & malam, pewahyuan demi pewahyuan akan hal-hal rohani menguasai kita. Endingnya, kita Semakin Serupa dengan Kristus, tanpa usaha!!!!
Yeeeeeaaaaayyyy….
Sesuai dengan judul buku Andrew Wommack, Effortless Change – Perubahan Yang Bukan Karena Usaha Kita .
Kita serupa dengan apa yang kita fokuskan… berubah dengan Rest…
Mau? Yuuk…
Whatever we focus our attention on is what will dominate our thoughts (Proverbs 23:7). If our thoughts are dominated by the things of this world then we are going to get worldly results in our lives. We need to focus on God to get godly results. – Andrew Wommack.
Apapun yang menjadi fokus perhatian kita, itulah yang akan menguasai pikiran kita (Amsal 23:7). Jika pikiran kita dikuasai oleh hal-hal dunia ini maka kita akan mendapatkan hasil duniawi dalam hidup kita. Kita perlu fokus pada Tuhan untuk mendapatkan hasil yang saleh. – Andrew Wommack.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN