Simplicity….. Is Really Important!
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Simplicity….. Is Really Important!
“Simplicity is the ultimate sophistication” – Leonardo Da Vinci.
Kesederhanaan adalah kecanggihan tertinggi, demikian ungkapan Leonardo Da Vinci – pelukis Italia, pemahat, arsitek terkenal di jaman Renaissance. Karyanya terbukti dan bisa dinikmati hingga kini.
Teringat akan Kwik Kian Gie, ekonom, politisi dan mantan menteri yang menjelaskan tentang devaluasi dengan ilustrasi nasi goreng …. Wow suka!
Sehingga orang awam paham tentang apa yang terjadi.
Nach saya benar-benar suka kesederhanaan, sehingga saya pun berusaha menulis dengan cara yang sederhana, diberi ilustrasi, agar mudah dimengerti.
Hanya hal-hal yang dimengerti yang menginspirasi seseorang untuk berubah serta menjadi lebih baik.
Pembaca Seruput Kopi Cantik kerap berkomentar, suka membaca Seruput Kopi Cantik karena mudah dimengerti. Dan hidup mereka berubah. Ini yang terpenting!
Saya punya buaanyak sahabat yang suka chat, melaporkan pertumbuhan pribadi dan rohaninya, sembuh dari sakit, diskusi masalahnya, lalu mengalami terobosan ekonomi karena praktik prinsip-prinsip yang tertulis di Seruput Kopi Cantik…. padahal kami belum pernah berjumpa sekali pun juga….. Unik ya?
The Power of Social Media…. kita bisa mempengaruhi orang-orang yang tidak terpikirkan. Kebahagiaan yang tak ternilai harganya ketika menyadari, hidup kita berdampak dan berarti bagi orang lain.
“Gak bisa jadi matahari, ya jadi lilin kecil yang menerangi sekelilingmu, kata Mother Teresa.
“Mengapa cinta sekali Sekolah Charis?”, beberapa teman keheranan.
Bayangkan, hal-hal yang dulunya di awang-awang, – bagaimana kesembuhan bisa terjadi, terobosan ekonomi, damai sejahtera, bebas dari ketakutan serta wrong thinking, bagaimana kuasa Allah bisa dilayankan, dsb – sekarang dengan perubahan pola pikir, dibimbing oleh guru-guru yang sudah terlebih dahulu mengalaminya, mengikuti kurikulum yang jelas, teratur serta mudah, – bisa kita pelajari dan yang lebih penting lagi, kita mengalaminya!
Simple & Reachable.
Di sekolah, bertemu dengan komunitas yang serius mengejar Tuhan agar dapat membangun hubungan yang intim serta berkualitas dengan Allah.
Tidak mudah mendapatkan komunitas seperti ini.
Yang berani saling mengoreksi, saling bergandengan tangan, agar bisa tumbuh bersama serta naik level.
Mengalami gesekan?
Pasti. Jika ingin besi menajamkan besi, ya harus rela digesek, dibentuk, terus mengarahkan tujuan agar selaras dengan targetnya, karakter dibentuk menjadi serupa dengan Allah. Tidak ada gaun cantik tercipta, tanpa kain trrluka kena gunting.
“Bu Yenny, saya sudah diberkati koq baca Seruput Kopi Cantik….gak usah sekolah.”
“Itu baru dapat ‘teaser’-nya saja sudah diberkati. Apalagi klo dapat ‘main-course’ alias makanan utamanya. Hidup kita langsung berubah drastis.”
Terakhir ini saya berjumpa dengan orang yang cara berpikirnya koq ‘mbulet’, ‘ruwet’ bak benang kusut yang gak ketahuan ujung pangkalnya.
Langsung Tepok Jidat….. gubbbrraaaaakkkk….
Hubungan dengan Allah yang sederhana: terima saja firman-Nya, taati dan rasakan hasilnya!
As simple as that, tiba-tiba pertanyaannya:
“Kalau begini bagaimana?”
“Kalau begitu bagaimana?”
“Mengapa tidak begini or begitu?”
Pertanyaannya melebar ke mana-mana …bak filsuf.
Orang ini beranggapan, makin ruwet, pertanda makin pintar.
Yang dicari, orang yang mampu memuaskan logika pikirannya.
Critical Thinking.
Bukan belajar karena mau taat & praktik …
“Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran.”
God has guarded His Word so that only the pure in heart can see its secrets. All other efforts will fail. – Winkie Pratney
Tuhan menjagai Firman-Nya sehingga Hanya Orang yang MURNI Hatinya yang Dapat Melihat Rahasianya. Semua upaya lain akan gagal. – Winkie Pratney
Manusia terdiri dari 3 bagian:
– Roh,
– Jiwa (Pikiran, Emosi, Kehendak & Imajinasi) dan
– Tubuh.
Jatidiri kita yang sesungguhnya adalah Manusia Roh.
Yang bikin ruwet Pikirannya alias jiwanya, mencoba merasionalisasi tentang Tuhan sesuai dengan logikanya.
Arena Pertempuran ada di Pikiran Manusia.
Padahal Iman itu ada di dalam Roh, Allah tinggal di dalam roh orang yang percaya, di dalam roh hanya ada Firman Tuhan.
Tempatnya berbeda. Artinya, gak ketemu Tuhan klo dicari dengan pikiran, logika dsb.
Prinsip Tuhan itu jelas: Selaraskan Pikiran dengan Firman Tuhan, sehingga Pikiran Tunduk Kepada Allah.
Ketika Roh dan Pikiran Sepakat dengan Firman Allah, maka apa yang dijanjikan oleh Firman itu akan termanifestasi di alam natural.
Belajar tentang Tuhan, meski hafal Firman di kepala, TANPA memperoleh Revelation/Pewahyuan dan TANPA Hubungan Pribadi dengan Tuhan, Tidak Ada Kuasa Allah yang Mengalir!
Orang yang teorinya ruwet, kelihatan intelek, jagoan, belum tentu saat berdoa hasilnya sepadan dengan teorinya.
Andrew Wommack terkenal doanya pendek dan sederhana,
Andrew mendoakan Hannah Terradez yang berusia 3.5 tahun dan menderita penyakit autoimun dan allegi langka yang mematikan, Eosinophilic Enterophathy. Penyakit langka, di mana eosinofil dapat menyusup ke berbagai lapisan dinding usus.
Hannah sudah berulangkali didoakan tetapi tidak sembuh. Hingga suatu ketika didoakan Andrew Wommack dan sembuh.
Apa rahasianya?
Andrew menjelaskan, banyak orang saat melihat situasi Hannah yang sangat tidak menjanjikan, bahkan sangat buruk, antara hidup dan mati, meski mereka berdoa tetapi hati mereka panik.
Bukan doa yang dilandasi oleh iman.
Bagi Tuhan, tidak ada sakit berat dan sakit ringan.
Andrew berdoa dengan fokus pada kemampuan Tuhan, penuh iman percaya bahwa Tuhan ingin semua orang sehat, maka Hannah pun sembuh secara supernatural.
Kuncinya, Hati yang Percaya Penuh Iman, BUKAN pikiran yang rumit.
Lebih baik orang yang tahu sedikit, tetapi hatinya tulus, ingin taat dan melakukan firman-Nya, justru dia yang menerima kesembuhan & kelimpahan Tuhan.
Motivasi kita dalam melakukan sesuatu Lebih Penting daripada apa yang kita lakukan. Manusia melihat apa yang kasat mata, tetapi Tuhan Melihat Hati!
Ada orang yang Book – Smart (pintar dengan belajar dari sekolah, buku dll) dan ada yang Street – Smart (pintar karena pengalaman).
Terbukti dalam kehidupan, orang yang lulus Cum-Laude, jagoan secara teori, belum tentu sukses mempraktekkan ilmunya dalam kehidupan. IQ saja tidak cukup.
Banyak yang lulus Cum-Laude, justru bekerja pada pengusaha yang saat kuliah hanya di tingkat rata-rata saja.
Tetapi pengusaha ini mampu menerapkan sedikit ilmunya, diramu dengan sikap, karakter yang baik, kemampuan bergaul, kemampuan menangkap peluang dan memanfaatkannya dengan sangat baik. Sukses!
Di keluarga kami, terbiasa berpikir praktis, hasilnya apa? Endingnya ke mana? Apakah sudah terbukti?
Kalau bisa disederhanakan, mengapa mesti dibikin ruwet?
Kami suka Hasil – Bukti Bukan Janji!
Yang dibicarakan strategi praktis, bukan teori yang rumit.
Bersyukur hidup di jaman di mana resources sangat berkelimpahan. Kita bisa mendengarkan pengajaran yang baik dan ‘Bergaul’ secara tidak langsung dengan tokoh-tokoh dunia yang terbukti sukses dan menjadi teladan kehidupan.
Saya berdoa minta Tuhan mengarahkan apa yang perlu saya pelajari?
Ternyata Tuhan TIDAK mengarahkan untuk belajar pada yang heboh-heboh. Tetapi justru membawa saya belajar hal-hal yang sangat mendasar dengan Mindset yang Benar.
Padahal rasanya sudah tahu, saat dikupas lagi, dengan sikap hati mau belajar dan berubah, ternyata selama ini saya tahu tetapi sikap hati dalam melakukannya kurang tepat.
Tuhan mengirimkan guru-guru kehidupan yang mengupas hal-hal berat dengan cara sederhana, dan terbukti hasilnya!
Hidup jadi jelas: hitam putih… So simple. So clear.
Hhhmm…hidup jadi enteng!!
Pertanyaannya:
Anda pilih yang mana?
Simplicity is the ultimate sophistication. It takes a lot of hard work to make something simple, to truly understand the underlying challenges and come up with elegant solutions. Simplicity, It’s not just minimalism or the absence of clutter. It involves digging through the depth of complexity. To be truly simple, you have to go really deep. Simplicity, You have to deeply understand the essence of a product in order to be able to get rid of the parts that are not essential. – Steve Jobs.
Kesederhanaan adalah kecanggihan tertinggi. Dibutuhkan banyak kerja keras untuk membuat sesuatu yang sederhana, untuk benar-benar memahami tantangan yang mendasarinya dan menghasilkan solusi yang elegan. Kesederhanaan, Bukan hanya minimalis atau tidak adanya kekacauan. Ini melibatkan menggali kedalaman kompleksitas. Untuk menjadi benar-benar sederhana, Anda harus masuk sangat dalam. Kesederhanaan, Anda harus memahami secara mendalam esensi suatu produk agar dapat menyingkirkan bagian-bagian yang tidak esensial. – Steve Jobs.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN