Jadilah Tulus & Langka!
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Jadilah Tulus & Langka!
Entahlah, bagi saya sekolah di usia lebih dari setengah abad ini menyenangkan sekali. Belajar banyak hal-hal baru yang tidak terpikirkan, yang lebih dahsyat lagi, membuat saya bisa menghidupi kehidupan ini dengan jauh lebih berkualitas. Bisa memprioritaskan mana yang betul-betul layak diprioritaskan dengan yang tidak. Yang gak perlu dipikiri, gak usah dipikir. Wasting Time.
Serahkan Tuhan dan move on.
Yang perlu dipikir, bagaimana caranya agar hasilnya optimal.
Bagaimana cara bersikap karena kita ini dutanya Allah. Hal-hal yang dulu mesti dicari melalui baca puluhan buku, sekarang sudah disediakan, disusun rapi dengan cara yang mudah dipelajari, ada gurunya pula yang memberi teladan plus sharing pengalamannya.
Ibarat makanan enak, sudah tersaji di piring, tinggal dimakan dan dinikmati.
Sadar gak, Tuhan itu unik dan spesial…
Saya gak yakin apakah teman-teman yang sekelas dengan saya, juga mendapatkan hal sama or tidak.
You don’t see with your eyes, you see through them You see with your mind. Your eyes are windows the images come in goes in your mind. We can see the same things I see it and say something different. Why? How your mind interpreted it.
Anda tidak melihat dengan mata Anda, Anda melihat melaluinya. Anda melihat dengan pikiran Anda. Mata Anda adalah jendela tempat gambar masuk ke dalam pikiran Anda. Kita dapat melihat hal yang sama seperti yang saya lihat dan mengatakan sesuatu yang berbeda.
Mengapa?
Tergantung bagaimana pikiran Anda menafsirkannya, memberi makna.
Nach jagonya, P. Prasetya M. Brata, guru neurosemantic saya, tentang memberi makna.
Kami sesungguhnya sedang belajar pelajaran Team Building 101. Tetapi saya sungguh terkesan ketika Carrie Pickett menegaskan dalam segala sesuatu, lakukan dengan Tulus, bukan karena menginginkan sesuatu atau ada tujuan tersembunyi.
Bahkan kami diajarkan, agar memikirkan perkembangan anggota team kita dan memberinya kesempatan untuk maju.
Nilai-nilai yang diajarkan, sungguh menyentuh hati saya. Langka di dunia kita saat ini.
Jika ada teman lama tiba-tiba kontak, ternyata mau jualan sesuatu, atau minta tolong… Pokoknya kontak klo ada butuhnya saja.
Bahkan teman dekat pun tidak sedikit yang tega memanfaatkan, yang penting dia untung.
Jarang sekali teman yang betul-betul tulus, memikirkan kepentingan dan kebaikan kita.
Bahkan tidak sedikit yang visinya bagus, untuk mengentaskan, menolong, dan memberi fasilitas pada orang-orang yang berkekurangan, ternyata buntutnya, ada embel-embelnya. Untuk kepentingan diri dan kelompoknya.
Sampai tepok jidat. Menjual nama Tuhan. Koq ya tega? Korbannya orang miskin lho.
Nach… Justru karena langka itulah, jadilah demikian. Jadilah tulus!
Sehingga ketika kita demikian, dunia bisa melihat perbedaannya. Koq ada ya…. Haregene orang yang tulus tanpa mengharapkan balasan apa pun.
Maka mereka melihat… Oh ini tho hasilnya klo orang hidupnya nempel dengan Tuhan, jadi berbeda ya?
Mereka melihat Allah melalui kita!
Dan semua itu dilakukan BUKAN dengan kekuatan kita sendiri. Carrie Pickett menekankan, hubungan pribadi kita dengan Tuhan itu yang utama. Saat hati kita penuh dengan kasih dan hikmat Tuhan, maka dari kelimpahan hati kita, mengalirlah kasih dan hikmat Allah kepada orang-orang di sekeliling kita.
Mereka merasakan kasih Allah melalui kita, bukan sekedar usaha manusia yang mencoba berbuat baik meniru Allah. Itulah menyentuh hati orang-orang karena dunia merindukan kasih Allah.
Saya merenung… Apa perbedaan saat sekolah dulu dengan Sekolah Charis?
Dulu guru-guru mengajar ilmu pengetahuan. Matematika, geografi, Bahasa Inggris dll.
Sedangkan di Sekolah Charis, guru-guru membagikan kehidupan mereka dengan Allah. Ilmunya diberikan juga, teorinya lengkap namun sudah dihidupi bertahun-tahun. Mereka sharing juga pengalaman jatuh bangunnya, kesalahannya di masa lalu, kemenangan-kemenangannya dan bagaimana mereka bisa mencapainya dan sebagainya.
Kami relate dengan pengalaman mereka.
Ternyata para guru juga pernah berada di posisi saya.. Berarti saya juga bisa berkemenangan.
Allah dijadikan pusat kehidupan kami, itu yang diutamakan. Jangan pernah promosi diri. Promosi datang dari Tuhan. Ini yang berulang-ulang ditekankan.
Saya mesti membalikkan pola pikir habis-habisan. Karena dulu diajarkan, mau sukses? Personal Branding mesti dibangun.
Sekarang prinsipnya: It’s all about God not me!
Mesti terus diulang-ulang hingga meresap menjadi kepribadian baru nich…
Hhhmmm… Tidak mudah tapi layak diperjuangkan.
Teringat guru lain, Barry Bennett, yang saat masuk Charis Colorado, diterima sebagai petugas penerima telpon dan email part-time. Barry tidak pernah mempromosi diri, bahwa sebelumnya di Chile beliau sukses mendirikan sekolah yang tetap berjalan sukses hingga kini.
2 tahun berada di posisi itu, hingga suatu ketika secara tiba-tiba ada pengajar yang tidak bisa hadir, Barry diberi kesempatan.
Selesai mengajar, Barry Bennett mendapatkan standing ovation.
Gusti Allah mboten sare, Tuhan tidak tidur.
Ketika ditanya, Barry mengungkapkan, “Saya lebih suka menantikan waktu Tuhan untuk mempromosi dirinya daripada promosi diri sendiri.”
“Sudah 2 tahun Anda di sana. Duduk di meja sudut agak gelap. Bagaimana jika harus menunggu lagi hingga bertahun-tahun kemudian?”
“Saya percaya, itu waktu terbaiknya Tuhan…”
Wow… Berapa banyak diantara kita yang punya iman, percaya, keyakinan kepada Tuhan seperti Barry Bennett? Padahal dia menceritakan pengalaman suksesnya di CV sesuatu yang wajar.
Barry Bennett tidak.
Tidak menuntut gaji atau fasilitas apa pun juga.
Dia memilih Tuhan yang mempromosikannya. Dengan segera jabatan Barry naik dan menjadi guru favorit.
Keteladanan dari guru-guru kami sungguh luar biasa.
Guru yang pintaaar dengan sederet title? Banyak….!
Tetapi guru-guru yang sungguh-sungguh hidupnya melekat kepada Tuhan dan membagikan hidupnya, itu langka.
Itulah sebabnya kami, para murid senantiasa merindukan saat-saat sekolah.
Disamping itu, dengan mindset baru, hidup gak ‘ngoyo’ …
Your days of toiling mentally are over, hari-hari di mana kita perlu bekerja keras secara mental sudah berakhir. Gak ada stress lagi, serahkan pada Tuhan.
What we need is wisdom, yang kita butuhkan adalah hikmat dari Tuhan.
Yeaaaayyyy……
No man can reverse the blessing of God upon your life. No power can stop the hand of God upon your life. Today, God will use every plot of the enemy for your promotion. Rejoice! It’s your season of promotion. – Ps. Mensa Otabil.
Tidak ada orang yang dapat membalikkan berkat Tuhan atas hidup Anda. Tidak ada kekuatan apa pun yang dapat menghentikan tangan Tuhan atas hidup Anda. Hari ini, Tuhan akan menggunakan setiap plot musuh, untuk mempromosi Anda. Bersuka citalah! Ini musim promosi Anda. – Ps. Mensa Otabil
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN