Articles

Kita Ini Kawan Atau Lawan?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kita Ini Kawan Atau Lawan?

Daud dan orang-orangnya telah melindungi domba-domba Nabal dari perampok yang berkeliaran di padang gurun. Ketika tiba waktunya bagi Nabal untuk mencukur domba-dombanya, Daud mengutus orang-orangnya untuk meminta sedikit perbekalan. Namun, Nabal justru mengusir mereka dengan hinaan.

Mendengar hal itu, Daud segera mengenakan pedangnya dan bersiap menyerang Nabal. Niatnya adalah untuk menghancurkan segala sesuatu dan semua orang yang dimiliki Nabal. Namun, Abigail, istri Nabal, dengan cepat pergi menemui Daud. Ia memohon kepada Daud agar menerima perbekalan yang telah ia bawa dan menyerahkan pembalasan kepada Tuhan.

Abigail mendesak Daud agar tidak mencoreng masa depannya dengan pertumpahan darah yang tidak perlu. Daud, meskipun sedang dalam perjalanan untuk melakukan tindakan yang mengerikan, tetaplah seorang yang beriman. Ia menyadari kebijaksanaan dalam perkataan Abigail. Ia pun menyarungkan pedangnya dan bersyukur kepada Tuhan serta kepada Abigail karena telah mencegahnya berbuat dosa dalam kemarahan. Jika ia tetap melanjutkan niatnya, hal itu bisa mencemari karakternya dan menghantui dirinya seumur hidup.

*******

Abigail memainkan peranan penting, menyelamatkan seluruh keluarganya dari kehancuran karena kemarahan Daud menanggapi hinaan Nabal.

Di sisi lain, Abigail juga menyelamatkan Daud sehingga dia tidak menuruti emosinya, dengan membunuh orang-orang yang tidak bersalah.

Abigail menjadi pendamai dan penyelamat bagi kedua belah pihak.
Sesungguhnya, setiap kita pun kerap berada pada posisi Abigail. Kita menyaksikan peristiwa yang tidak baik terjadi, tetapi tidak banyak yang berani mengambil langkah seperti Abigail—bertindak sebagai pendamai, menyelesaikan masalah, dan menjembatani kesalahpahaman dengan memberi sudut pandang yang berbeda.

Sebaliknya, yang lebih sering terjadi justru sebaliknya. Banyak orang hanya berpihak pada satu sisi dan memperkeruh keadaan dengan kata-kata yang semakin memperburuk situasi. Ada pula yang membuat orang lain kehilangan harapan, bukannya membawa solusi.

Apakah kita kawan yang sejati?
Ketika seorang teman berbuat salah, beranikah kita mengingatkan dia akan kebenaran? Ataukah kita malah membiarkan dia terseret lebih jauh dalam kesalahan?

Sering kali, ketakutan akan kehilangan pertemanan atau kekhawatiran menyinggung perasaan membuat kita memilih diam. Namun, membiarkan seseorang dalam kesalahan justru membuat dosa berkembang. Jika kita melihat teman mulai menyimpang, jangan bergosip atau berbicara di belakang mereka—datangilah mereka secara langsung. Mungkin saja, kita bisa menyelamatkan jiwa mereka dari kehancuran dan menutupi banyak dosa.

Dunia ini penuh dengan Yes Man, orang-orang yang hanya berkata “ya” untuk menyenangkan orang lain. Tapi seharusnya kita berani berbeda. Kita berdoa, kita belajar firman Tuhan, maka sudah selayaknya tindakan kita mencerminkan kebenaran itu.

Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.

Mari kita menjadi kawan yang sejati, yang berani menegur dengan kasih, memikirkan yang terbaik demi kesejahteraan kawan kita, dan membawa mereka kembali ke jalan yang benar.

“Whoever brings back a sinner from his wandering will save his soul from death and will cover a multitude of sins.”

“Siapa yang menuntun seorang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat akan menyelamatkan jiwanya dari maut dan menutupi banyak dosa”

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan
#MotivasiKebaikan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Lago Di Karersee -Trauttmansdoff Castle & Garden.
“Sisi Praktis: Pengelolaan Keuangan.”*
“Bagaimana Kita Melihat Diri Kita Sendiri?”