Jangan Percaya Semua yang Anda Pikirkan…..
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Jangan Percaya Semua yang Anda Pikirkan…..
Saya baru membaca ringkasan buku “Don’t Believe Everything You Think: Why Your Thinking is the Beginning & End of Suffering by Joseph Nguyen” – “Jangan Percaya Semua yang Anda Pikirkan: Mengapa Pemikiran Anda adalah Awal & Akhir Penderitaan”, dan saya tertarik untuk membahasnya.
Salah satu poinnya, pikiran bukanlah realitas atau fakta.
Pikiran kita sering mendistorsi realitas, alias mengubah atau memutar sesuatu dari keadaan aslinya.
Akibatnya, kita salah mengerti, salah memahami lalu menciptakan penderitaan yang tidak perlu. Belajar untuk melihat pikiran sebagai interpretasi daripada fakta dapat menyebabkan kejernihan mental dan kedamaian.
Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, apa yang hilang?
Kemampuan berkomunikasi langsung dengan Allah.
Nach …iblis sekarang dengan mudah menipu kita.
Caranya?
Dengan memberi persepsi yang salah.
Ketika informasi dan pemahaman kita keliru, tentu saja keputusan kita pun keliru.
Dan terjadilah kacau balau…
Iblis bertepuk tangan….
**********
Anda bukan pikiran Anda
Realisasi penting adalah kesadaran Anda terpisah dari pikiran Anda. Mengamati pikiran Anda tanpa mengidentifikasi dengan mereka menciptakan ruang untuk kebebasan dan pertumbuhan, tulis buku itu.
Setuju sekali.
Tidak semua pikiran yang ada di kepala kita, itu pikiran kita sendiri.
Si musuh kerap menawarkan pikiran-pikiran yang merusak dan sedihnya, sebagian besar orang tidak menyadari hal itu.
Bahkan ada teman yang merasa bersalah, terteror koq dia bisa memiliki pikiran seburuk itu.
Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Answer It! Jawab…. dengan suara keras, tegaskan itu bukan pikiran kita dan kita menolak menerimanya.
Gantikan dengan pikiran Allah yang tertulis dalam firman-Nya.
Manusia diberi free will dan free choice, kita bisa memilih apa yang hendak kita pikirkan dan putuskan.
Keputusan ada di tangan kita.
**********
Poin lainnya, Kesadaran diri memberdayakan.
Memahami pola pikiran dan emosi Anda memberi Anda kekuatan untuk mengubahnya. Kesadaran diri adalah langkah pertama menuju transformasi. Cara Anda berpikir tentang peristiwa membentuk bagaimana perasaan Anda tentang peristiwa itu. Dengan mengubah perspektif, Anda dapat mengubah respons emosional Anda terhadap tantangan hidup.
Nach ….kesadaran memahami pola pikiran dan emosi, memang menolong.
Tetapi saya ingin menawarkan, dari pengalaman saya pribadi, perubahan sejati tidak bisa diusahakan dari luar. Yang dari luar hanya berubah sementara.
Saya lebih memilih perubahan dari dalam dengan menyerahkan segala permasalahan kita kepada Tuhan, lalu bergantung kepada-Nya bagaimana cara mengatasinya.
Cara praktisnya, dengan mengubah pikiran kita denhan pikiran Allah yang tertulis dalam firman-Nya.
Ketika pikiran kita berubah, maka respon kita pun otomatis berubah.
Kesabaran, kasih, kelemahlembutan itu Buah Roh, artinya buah yang dihasilkan dari hubungan pribadi kita yang intim dengan Allah. Semakin dekat dengan Tuhan, semakin kita serupa dengan Dia.
As a man thinks in his heart, do is he.
Seperti orang berpikir dalam dirinya, demikianlah dia.
Manusia dibentuk dari hasil dari pikirannya sendiri. Pikiran seperti benih yang ditanam di tanah kehidupan. Pikiran positif menghasilkan kebahagiaan dan kesuksesan, sementara pikiran negatif membawa kesulitan dan penderitaan.
Benih yang kita tanam, menentukan buahnya. Tidak mungkin biji mangga yang ditanam, lalu buahnya durian.
Itu mustahil.
Nach cara termudah untuk memperoleh buah yang diinginkan, ya dengan cara menanam benih yang sesuai dengan buahnya.
Firman Tuhan itu roh dan hidup, sifatnya kekal. Dengan menanamkan nilai-nilai yang terdapat dalam firman-Nya, kita tidak hanya sedang membangun pikiran dan karakter Tuhan, terjamin pula dampaknya kekal dan akan menciptakan masa depan yang penuh harapan.
Pikiran membentuk karakter. Berpikir jujur, berani, penuh kasih, dan pengendalian diri akan mencerminkan kualitas tersebut. Dengan tidak mudah terpancing emosi dan mengikuti pikiran sesuai Firman-Nya, hikmat Tuhan akan memimpin hidup kita.
********
Pikiran dan Pengalaman Hidup
Pikiran membentuk pengalaman hidup. Mengubah cara berpikir dapat mengubah respons emosional terhadap tantangan. Keadaan hidup adalah hasil dari pola pikir yang dipelihara. Pikiran positif menciptakan peluang, sementara pikiran negatif menimbulkan hambatan. Mengendalikan pikiran membutuhkan disiplin diri, karena setiap orang bertanggung jawab atas hidupnya. Penderitaan sering muncul dari persepsi dan makna yang keliru.
Dengan bergantung kepada Tuhan, kita bisa memiliki cara pandang dari perspektif Tuhan.
Manusia hanya bisa memandang sejauh mata memandang, dan dalam banyak hal, pengertian kita dibatasi oleh apa yang bisa ditangkap oleh pancaindra.
Sementara cara pandang dan pikiran Tuhan melampaui semua itu.
Dengan berserah, Rest in God – beristirahat dalam Tuhan, kita bisa menjalani hidup bebas stress, namun hasilnya seukuran Allah.
Hhmmmm …. menarik bukan?
Mari kita praktikkan…
The measure of intelligence is the ability to change.” – Albert Einstein
“Ukuran kecerdasan seseorang adalah kemampuannya untuk berubah.” – Albert Einstein
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan #MotivasiKebaikan
#PribadiBerkualitas #BerbagiDenganSesama