Tanah Perjanjian Milik Kita, Mungkin Dihuni Oleh Raksasa.
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Tanah Perjanjian Milik Kita, Mungkin Dihuni Oleh Raksasa.
Setiap manusia ingin sukses. That’s why kita suka berdekatan dengan orang-orang yang positif, antusias, tahu tujuan hidupnya dan ikut termotivasi saat orang-orang hebat itu bergairah meraih mimpinya.
Hidup tanpa kemajuan, adalah hidup yang tidak layak dijalani. Setiap orang rindu hidupnya berguna bagi orang lain dan bisa memberkati sesamanya. Itu memang design awal Allah saat menciptakan manusia.
Sampai dosa masuk, karakter manusia berubah menjadi egois dan sibuk melihat dirinya, sebagai pusat kehidupan.
Ketika hubungan kita dengan Allah dipulihkan, kerinduan itu kembali, karakter dan naluri awal saat kita diciptakan serupa dan segambar dengan Allah, muncul lagi….
Allah menjanjikan *The Promise Land* – Tanah Perjanjian yang berlimpah susu dan madunya.
Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya untuk memberikannya kepadamu — kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan;
rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami — dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
Wow…. sungguh berkat dan kelimpahan yang luar biasa.
Masalahnya, Tanah Perjanjian itu ada raksasa-raksasanya.
Dan itu bagian kita yang harus menaklukkannya.
Nach lho…..
Antara kita dan setiap tujuan yang ingin dicapai, ada serangkaian rintangan. Semakin besar tujuannya, semakin besar rintangannya. Keputusan kita untuk menjadi orang hebat yang dipakai Tuhan secara spektakuler, memiliki hal-hal besar yang akan kita kelola agar memberkati banyak orang, serta mengeksekusinya dengan melakukan sesuatu yang luar biasa, perlu keahlian agar mampu menghadapi kesulitan dan tantangan yang luar biasa juga.
Terkadang aset terbesar kita untuk menaklukkannya, hanyalah kemampuan kita untuk tetap fokus kepada Tuhan, lebih lama dari orang lain. Keberanian tetap taat meski jalan-jalan-Nya seolah tidak masuk akal.
Dan terus mengikutinya langkah demi langkah.
Dan ternyata….. setiap langkah itu merupakan suatu mujizat!
Agar bisa melakukannya, diperlukan pengalaman & hubungan pribadi yang mendalam, sehingga kita betul-betul mengenal karakter dan kasih-Nya kepada kita:
Allah tidak sekali-sekali akan meninggalkan atau membiarkan kita.
******
Ketika Firaun mendengar Musa membawa bangsanya meninggalkan Mesir, hatinya berubah. Ia marah dan membawa seluruh kereta serta tentaranya untuk mengejar mereka. Rombongan Musa yang berkemah di tepi Laut Merah sangat ketakutan ketika melihat tentara Mesir mendekat. Mereka mengeluh kepada Musa, merasa lebih baik menjadi budak di Mesir daripada mati di padang gurun.
Musa menenangkan mereka, mengatakan bahwa Tuhan akan bertindak untuk menyelamatkan mereka.
Tetapi dalam hati Musa pun ketakutan, sehingga Allah menegurnya:
“Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
Tidak hanya itu, Tuhan juga menggerakkan tiang awan untuk melindungi mereka dari pasukan Mesir.
Saat Musa mengulurkan tangannya, air laut terbelah dan menjadi tembok di kanan dan kiri, sehingga orang Israel bisa melewatinya dengan aman. Tentara Mesir mengejar mereka ke dalam laut, tetapi Tuhan membuat roda kereta mereka sulit bergerak. Tentara Mesir menyadari, Tuhanlah yang sedang berperang bagi Israel.
Tuhan memerintahkan Musa untuk mengulurkan tangan lagi, dan air laut pun menutup, menenggelamkan seluruh tentara Mesir. Orang Israel selamat, berjalan di tempat kering, sementara musuh mereka binasa di laut. Peristiwa ini meneguhkan bahwa Tuhan berperang bagi mereka, membebaskan mereka dari Mesir.
******
Sesungguhnya Allah juga melakukan hal yang sama bagi kita, saat kita tengah memasuki ‘Tanah Perjanjian’ kita masing-masing.
Tuhan yang berperang bagi kita, tetapi kita harus berani melangkah dan berlatih menggunakan otoritas yang sudah Tuhan berikan bagi kita. Tiang awan dan tiang api akan melindungi kita juga, asalkan kita terus berjalan di jalan-jalan-Nya. Artinya, hubungan pribadi dengan Allah itu tidak tergantikan.
Setiap hari kita bangun, kita memiliki satu pekerjaan: menjadi lebih baik dari kemarin. Tuhan selalu membuat cara di mana tampaknya tidak ada jalan, tetapi Tuhan itulah Sang Jalan kehidupan yang akan mengantar kita memasuki Tanah Perjanjian dengan cara-Nya yang ajaib.
Siap maju menggenapi rancangan Tuhan bagi hidup kita?
Mari kita laksanakan dan jadilah pemenang!
“Challenges are a stage for God to display His power. When we dare to trust Him, He can do far greater than we imagine.” – John Piper.
“Tantangan adalah panggung bagi Tuhan menunjukkan kuasa-Nya. Ketika kita berani mempercayai-Nya, Dia mampu melakukan jauh lebih besar dari yang kita pikirkan.” – John Piper
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan