Monthly Archives: Nov 2024

Articles, Travelling

Kuil Dazaifu & Huis Ten Bosch Theme Park.. Yeaay….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kuil Dazaifu & Huis Ten Bosch Theme Park.. Yeaay….

Setelah sehari sebelumnya kami mengunjungi Akiyoshidai Plateu. Hari ini kami mengunjungi Kuil Dazaifu.

Akiyoshidai Cave berisi stalaktit dan stalakmit mirip di Indonesia. Konon Special Natural Monument. Hanya saja pemandangannya ala Jepang. Dan sejuknya, desa-desanya yang asri sungguh menyenangkan. Kami lunch di tengah desa menikmati menu set soba dan kawan-kawannya.

Kuil Daizafu Tenmangu, terletak di sebuah lembah hijau yang tenang di Prefektur Fukuoka. Tempat yang menyimpan kisah mendalam tentang kesetiaan, doa, dan pengabdian. Kuil ini didedikasikan untuk Sugawara no Michizane, seorang sarjana dan politikus Jepang yang hidup pada abad ke-9.

Michizane adalah simbol kejeniusan. Namun, intrik politik membuatnya difitnah dan diasingkan ke Dazaifu, jauh dari istana. Meski hidupnya berakhir dalam kesendirian, legenda mengatakan alam semesta menangis untuknya. Petir dan badai mengguncang Kyoto setelah kematiannya, dianggap sebagai tanda ketidakadilan yang menimpa dirinya.

Rakyat akhirnya mengenang Michizane sebagai dewa ilmu pengetahuan dan pendidikan. Kuil Dazaifu Tenmangu dibangun di atas makamnya, menjadi tempat para pelajar dari seluruh Jepang datang untuk berdoa, memohon keberhasilan akademik.

Saat melangkah di jalan setapak menuju kuil, yang dihiasi lentera dan pohon plum, suasana magis terasa. Bunga plum ini diyakini “mengikuti” Michizane saat ia diasingkan, sebagai simbol cinta dan kesetiaan.

Kami berkunjung di bulan November, bertepatan dengan festival mekarnya aneka bunga Chrysantenum yang berlangsung antara tanggal 1 hingga 25 November.

Wuih… beraneka rupa Bunga Chrysantenum berwarna warni mekar menggoda para turis mengambil foto di sana.

“Mana tempat yang paling cantik?”
Semakin banyak kaki melangkah, semakin banyak tempat-tempat yang dikunjungi, semakin sadar…. begitu banyak tempat-tempat indah dengan keunikannya masing-masing.

Sungguh memukau ketika menemukan ‘hutan kecil’ tanaman tinggi berpadu dengan semak-semak tumbuh di atap sebuah bangunan…di sekitar Daizafu.
Wow…. (lihat foto)

Cantik dan tak terbayangkan, namun bisa terjadi.
Apa yang kita saksikan, memancing untuk berpikir ‘out of the box’ …
Mungkin lho…. padahal sebelumnya, terpikirkan pun tidak.

Lalu ke Huis Ten Bosch, theme park cantik yang menyenangkan…. bak anak-anak kecil menikmati berbagai permainan yang menarik.

Karena menjelang Natal, patung Santa Klaus berbagai gaya di sana-sini. Dari Santa yang memanjat pohon, gedung, tengah menari bahkan sedang mengintip…
Duh… lucunya….
Kami pun sibuk berfoto ria menirukan gaya Santa…
Wkwkwk…..
Senangnya….

“One’s destination is never a place, but a new way of seeing things.” – Tujuan seseorang bukanlah tempat, tetapi cara baru dalam melihat, mindset baru,” ujar Henry Miller.”

Travelling itu perjalanan membuka wawasan, menyerap apa yang tak terpikirkan dan perjalanan ‘bertemu’ dengan Sang Pencipta..
Alam yang begitu indah di sepanjang perjalanan, hembusan angin sejuk yang membelai hati, menyadarkan kita betapa agungnya Allah kita.

Semakin banyak kaki melangkah, semakin banyak tempat-tempat yang dikunjungi, semakin sadar…. begitu banyak tempat-tempat indah dengan keunikannya masing-masing.

That’s why, Saint Augustine berkata,
“The world is a book and those who do not travel read only one page – Dunia adalah sebuah buku dan mereka yang tidak bepergian hanya membaca satu halaman.”

Yuk…. jalan dan explore dunia…

“In the beauty of the unknown, God’s presence becomes undeniable.”

“Dalam keindahan yang tak terduga, kehadiran Tuhan menjadi tak terbantahkan.”

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Travelling

Hiroshima & Itsukushima Shrine @Miyajima.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Hiroshima & Itsukushima Shrine @Miyajima.

Pagi ini, dengan Shinkansen kami dari Nagoya menuju Hiroshima selama sekitar 3 jam. Lalu mengunjungi “Hiroshima Peace Memorial Museum”

Gedung tempat bom dijatuhkan masih dibiarkan seperti sedia kala. Berdiri tegak di tepi sungai. Pemandangannya hijau & asri.

Di tengah-tengahnya ada Tugu Hiroshima Peace Memorial, di mana turis bisa mengambil foto dengan latar belakang gedung tempat bom dijatuhkan.

Saat kami sedang asyik berfoto ria, ada pasangan dari Singapura, yang berkomentar, bahwa tempat di mana kami berfoto itu kuburan… mereka menolak mengambil foto di sana.

Bagaimana sejarahnya?
Pada 6 Agustus 1945, bom atom pertama dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang. Bom bernama Little Boy ini menghancurkan kota dalam hitungan detik. Sebanyak 140.000 orang tewas, sebagian besar warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita. Mereka yang tidak langsung meninggal akibat ledakan harus menghadapi dampak radiasi yang mematikan. Tiga hari kemudian, bom kedua menghancurkan Nagasaki, menewaskan 70.000 orang lagi. Peristiwa ini menandai berakhirnya Perang Dunia II, tetapi dengan harga yang sangat mahal.

Di museum, wajah-wajah foto para korban ditata rapi di dinding di mana slide foto itu bisa berganti-ganti, lengkap dengan namanya.

Sebelum bom atom, Jepang telah menggunakan taktik militer ekstrem seperti kamikaze. Kamikaze, yang berarti “angin ilahi,” adalah misi bunuh diri yang dilakukan oleh para pilot muda Jepang. Mereka menerbangkan pesawat yang dipenuhi bahan peledak untuk menghantam kapal-kapal musuh, terutama milik Sekutu. Taktik ini mencerminkan keputusasaan Jepang dalam mempertahankan wilayahnya serta filosofi pengorbanan diri demi negara.

Perang tidak hanya menghancurkan infrastruktur tetapi juga memakan korban jiwa yang tak terhitung. Warga sipil sering kali menjadi pihak yang paling menderita. Di Hiroshima dan Nagasaki, generasi berikutnya harus hidup dengan dampak radiasi, mulai dari penyakit hingga trauma psikologis yang mendalam.

Dari tragedi ini, berdirilah Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima. Museum ini menjadi tempat mengenang korban dan menyampaikan pesan perdamaian. Artefak seperti pakaian korban, jam yang berhenti pada pukul 8:15, dan foto kehancuran mengingatkan dunia tentang kengerian perang.

Museum ini bukan hanya tempat bersejarah tetapi juga simbol harapan. Ia menyerukan dunia untuk menghindari kekerasan dan memilih jalan perdamaian, agar tragedi seperti Hiroshima tak lagi terulang.

Pesannya jelas:
Pertikaian, kebencian, iri hati dsb adalah akibat dosa, karena Adam menyerahkan otoritasnya kepada si iblis. Hanya kasih Allah dan pengorbanan-Nya yang kita terima saat menerima Allah sebagai Tuhan & Juru Selamat pribadi, yang akan melepaskan kita dari lingkaran tanpa akhir ini.
Dunia butuh kasih-Nya yang tanpa syarat.

**********
Tempat ke dua yang kami kunjungi adalah Kuil Miyajima dengan Itsukushima Shrine yang terkenal.
Miyajima merupakan pulau suci dan kuil ikonik yang dulu hanya untuk Kaisar dan keluarganya semata.

Di lepas pantai Hiroshima, terdapat pulau kecil bernama Miyajima, yang dikenal sebagai salah satu destinasi paling indah di Jepang. Nama aslinya adalah Pulau Itsukushima, tetapi lebih populer sebagai Miyajima, yang berarti “Pulau Kuil.” Keindahan alamnya yang berpadu dengan sejarah dan spiritualitas membuat tempat ini begitu istimewa.

Di Miyajima berdiri Kuil Itsukushima yang megah, sebuah situs warisan dunia UNESCO. Kuil ini pertama kali dibangun pada abad ke-6 dan menjadi lambang hubungan erat antara manusia, alam, dan dewa-dewi Shinto. Salah satu keunikan kuil ini adalah gerbang torii-nya yang “mengambang” di atas laut. Saat air pasang, gerbang ini terlihat melayang, menciptakan pemandangan yang sangat menakjubkan dan sering disebut sebagai salah satu pemandangan terindah di Jepang.

Dulu, Miyajima dianggap sebagai pulau suci, dan kuil ini hanya boleh diakses oleh kaisar dan kalangan bangsawan. Bahkan, rakyat biasa tidak diizinkan untuk menginjakkan kaki di pulau ini demi menjaga kesuciannya. Pada masa itu, kuil digunakan untuk berdoa demi keselamatan negara dan keluarga kerajaan.

Namun, seiring berjalannya waktu, akses ke pulau dan kuil ini mulai dibuka untuk umum. Kini, siapa pun bisa mengunjungi Miyajima dan menikmati keindahannya. Selain kuil, pengunjung dapat menjelajahi hutan rimbun, bertemu dengan rusa liar yang jinak, hingga menikmati kuliner lokal seperti tiram bakar dan kue momiji manju.

Rusa-rusa itu bisa mencium saat kita membawa makanan. Segera mengejar dan mengendus-enduskan hidungnya di mana kue itu berada. Saat sedang membuka bungkus kue kering, si rusa sudah tidak sabar. Awalnya dengan senang hati disuapi sepotong kue, begitu saya sedikit lengah, segera direbutnya kue dengan bungkusnya… ha..ha…ha… kalah gesit saya rupanya…

P. Indra, saya, Christian & Michelle, pernah mengunjungi pulau ini tahun 2015. Saat itu kami bahkan menginap di sana.
Kali ini datang lagi, tetapi dari arah yang berbeda sehingga pemandangan dan pengalamannya pun berbeda… meski beberapa lokasi juga sama.

Liburan dengan teman-teman & keluarga tentu berbeda. Masing-masing mempunyai keunikan dan kenangannya yang tersendiri.
Pelajarannya, nikmati setiap kesempatan dengan penuh syukur karena inilah yang menciptakan kehidupan penuh warna yang memukau.

“Travel opens your heart, broadens your mind, and fills your life with stories to tell.”

“Perjalanan membuka hati Anda, memperluas pikiran Anda, dan mengisi hidup Anda dengan kisah untuk diceritakan.”

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Travelling

Kosayu 76 Ke Jepang: Sabana No Sato… Pemandangan Cantik Jutaan Lampu LED

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kosayu 76 Ke Jepang: Sabana No Sato… Pemandangan Cantik Jutaan Lampu LED

Sebanyak 23 peserta Kosayu 76, liburan bersama. Kebersamaan itu tak ternilai harganya. Jika tidak diusahakan, semua sibuk…kenangan itu perlu diusahakan dan diciptakan.
Yeaaaayyy….

Dari Jakarta, kami turun di Nagoya. Tempat pertama yang didatangi adalah Sabana No Sato.

Apa uniknya?
Cahaya Sabana No Sato: Kisah Jutaan Lampu LED yang Menghidupkan Malam….

Setiap musim dingin, desa kecil Sabana no Sato di Jepang berubah menjadi negeri dongeng yang memukau dunia. Di kaki bukit yang diselimuti salju, jutaan lampu LED dinyalakan, menciptakan pemandangan yang menakjubkan: terowongan cahaya, pepohonan bercahaya, dan ladang yang berpendar dengan warna-warni magis. Tradisi ini, yang disebut Illumination Festival, keajaiban yang membawa harapan bagi banyak orang.

Namun, di balik keindahannya, ada kisah perjuangan dan mimpi yang melahirkan cahaya tersebut.

Bertahun-tahun lalu, Sabana no Sato, hanyalah desa yang hampir mati. Penduduknya sedikit, dan musim dingin membuat desa ini tampak semakin sunyi. Para pemuda meninggalkan desa untuk mencari penghidupan di kota besar, meninggalkan orang tua mereka di tengah ladang beku.

Semua berubah ketika Akira, seorang seniman cahaya yang pernah tinggal di Tokyo, memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya. Akira melihat potensi besar dalam lanskap desa dan ingin menghidupkan kembali semangat penduduk dengan caranya sendiri.

Mimpi Akira sungguh spektakuler.
Akira punya ide gila: ia ingin menerangi malam musim dingin Sabana no Sato dengan lampu LED.
“Jika desa ini gelap, mari kita buat cahaya yang bisa dilihat seluruh dunia,” katanya dengan semangat.

Awalnya, warga skeptis. Lampu LED?
Jutaan?
Bagaimana caranya?
Namun, Akira tidak menyerah. Ia mengajukan proposal ke pemerintah lokal, bekerja sama dengan perusahaan teknologi, dan bahkan memulai penggalangan dana dari seluruh negeri. Sedikit demi sedikit, ia meyakinkan warga untuk bergabung.

Keajaiban Malam Pertama pun terjadi.
Pada musim dingin pertama festival, hanya beberapa ribu lampu LED yang berhasil dipasang. Namun, malam itu benar-benar menciptakan momen ajaib. Di tengah kegelapan, terowongan cahaya menyala, membentuk jalur indah yang menyambut para pengunjung.

Orang-orang dari kota terdekat datang berbondong-bondong untuk melihat keindahan itu. Berita tentang Illumination Festival menyebar dengan cepat, dan tahun berikutnya, jumlah lampu LED bertambah menjadi ratusan ribu.

Dari Kesunyian terciptalah Kehidupan…..
Kini, Sabana no Sato memiliki lebih dari lima juta lampu LED yang menerangi setiap sudut desa.
Setiap tahun, tema festival berubah, dari Aurora Borealis hingga Taman Cahaya Sakura. Para pengunjung tidak hanya menikmati cahaya, tetapi juga ikut merasakan keramahan penduduk, makanan tradisional, dan warisan budaya desa.

Berkat festival ini, Sabana no Sato bangkit dari keterpurukan. Para pemuda kembali untuk membantu membangun desa, dan ekonomi lokal tumbuh pesat.
Lebih dari sekadar keindahan visual, festival ini adalah simbol harapan, menunjukkan bahwa bahkan dalam gelap sekalipun, cahaya selalu bisa diciptakan.

Apa pesan dari Sabana no Sato?

Setiap malam, Akira berdiri di tengah kerumunan, tersenyum melihat ribuan wajah yang terpesona. Baginya, lampu-lampu ini bukan sekadar hiasan, tetapi wujud nyata dari mimpi, kerja keras, dan keyakinan keajaiban itu bisa diciptakan jika kita mau mencoba dan mengusahakannya.
Apalagi bagi kita yang beriman, Sang Pencipta, Allah sendiri berdiam di dalam roh orang percaya yang sudah lahir baru.
Jika Allah di pihak kita, siapa dapat melawan kita?
Kesulitan, keterpurukan bahkan kegelapan pun tidak akan dapat menghalangi kita.

“Di sini,” kata Akira suatu hari, “kegelapan adalah kanvas, dan cahaya adalah harapan yang kita lukis bersama.”

Siapa yang tidak ingin berjalan melewati terowongan cahaya ini?
Kami terpukau dengan jutaan lampu LED yang menghiasi pepohonan, menyala diantara bunga-bunga yang tertata rapi dengan kecantikannya yang memukau. Gereja cantik yang berdiri megah di tepi danau, menambahkan keanggunannya.
Tentu saja kami tidak melewatkan waktu untuk berfoti ria… wajib itu!

Gunung Fuji dari lampu yang berganti-ganti warna, ‘menceritakan’ saat salju… lampu cantik berwarna putih kemudian berangsur-angsur berubah, warna-warna cantik bermunculan bak gunung hijau nan asri… perlahan berubah lagi bagaikan lahar merah yang meluap dari puncak gunung…
Duh … cantiknya… sulit dilukiskan dengan untaian kata-kata.

Belum lagi lorong-lorong yang dipenuhi jutaan LED berubah-ubah warna dengan berbagai variasi cantiknya… membentuk pemandangan yang indah memukau.

Wuih senangnya….. kenangan manis bersama-sama teman-teman tercipta!

“Traveling through places like Sabana no Sato reminds us that the greatest artist is God, who paints the world with light and love.”

“Bepergian melalui tempat-tempat seperti Sabana no Sato mengingatkan kita bahwa seniman terbesar adalah Tuhan, yang melukis dunia dengan cahaya dan cinta.”

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

“Kekuatan Penglihatan – Vision”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Kekuatan Penglihatan – Vision”

Dalam berbagai kisah tentang Yesus memberi makan banyak orang, kita melihat keadaan yang serupa. Ada ribuan orang, sumber daya yang sangat terbatas, dan kurangnya iman di pihak para murid.
Namun, dalam setiap kasus, beberapa roti dan ikan dilipatgandakan untuk memberi makan ribuan orang dengan sisa yang melimpah.
Apa yang terjadi?
Apakah Yesus menggunakan keilahian-Nya untuk secara ajaib mengubah roti dan ikan? Bukankah Dia melayani melalui Roh Kudus yang sama yang kita miliki saat ini?

Saya percaya, apa yang Yesus tunjukkan hanyalah kekuatan penglihatan. Vision.

Sumber daya yang ada, mengambil sifat dari Dia yang melihatnya. Mata alami melihat kekurangan. Mata rohani melihat lebih dari cukup. Mata Yesus (penglihatan, belas kasihan, dan iman-Nya) menyebabkan roti dan ikan mengambil sifat dari penglihatan-Nya. Mereka menjadi apa yang Dia lihat!

“Tetapi kita tahu, bahwa apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.” (1 Yohanes 3:2)

Tahukah Anda bahwa kita akan diubahkan menjadi serupa dengan gambar-Nya ketika kita MELIHAT-Nya?
Dengan kata lain, apa yang kita lihat akan menjadi diri kita.

“Sebagaimana orang membuat perhitungan dalam hatinya, demikianlah ia.” (Amsal 23:7)

Dengan cara yang sama, hal-hal di sekitar kita akan mengikuti sifat sesuai dengan cara kita melihatnya. Ketika kita melihat kekurangan dalam hati kita, sumber daya kita akan menanggapi penglihatan itu. Ketika kita melihat penyakit, penyakit menjadi nyata. Ketika kita melihat masalah, “penglihatan” kita akan memberi masalah itu kekuatan.

Yesus melihat lebih dari cukup dalam roti dan ikan, dan mereka menanggapi apa yang Dia lihat. Mereka tidak punya pilihan. Sifat dari hal-hal fisik, harus sesuai dengan sifat orang yang memiliki penglihatan.

Makan siang untuk dua orang menjadi makan siang untuk ribuan orang, bukan melalui keilahian Yesus, tetapi melalui penglihatan Yesus. Dia memilih untuk melihat kelimpahan, dan sumber daya yang tersedia disesuaikan dengan penglihatan rohani itu. Itu adalah kebenaran yang luar biasa!

Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan-Nya, demikianlah juga yang dikerjakan Anak. (Yohanes 5:19)

Yesus mengandalkan kehidupan persekutuan-Nya dengan Bapa untuk mendapatkan visi-Nya. Apa yang Ia LIHAT dilakukan Bapa menjadi visi untuk apa yang Ia lakukan. Itu sebabnya Yesus selalu memiliki sumber daya dan iman untuk setiap kebutuhan. Ia telah melihatnya. Segala sesuatunya menanggapi sifat visi dan iman sang visioner.

Bagaimana Anda melihat sumber daya Anda, kesehatan Anda, pekerjaan Anda, pelayanan Anda, pernikahan dan keluarga Anda.
Semuanya menanggapi visi Anda.
Apakah Anda melihat apa yang Bapa lihat?

“Only believe and see as God sees, and you will witness His power at work in your life.” – Smith Wigglesworth.

“Percayalah dan lihatlah sebagaimana Tuhan melihat, maka kita akan menyaksikan kuasa-Nya bekerja dalam kehidupan kita.” – Smith Wigglesworth.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Tanah Perjanjian Milik Kita, Mungkin Dihuni Oleh Raksasa.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Tanah Perjanjian Milik Kita, Mungkin Dihuni Oleh Raksasa.

Setiap manusia ingin sukses. That’s why kita suka berdekatan dengan orang-orang yang positif, antusias, tahu tujuan hidupnya dan ikut termotivasi saat orang-orang hebat itu bergairah meraih mimpinya.

Hidup tanpa kemajuan, adalah hidup yang tidak layak dijalani. Setiap orang rindu hidupnya berguna bagi orang lain dan bisa memberkati sesamanya. Itu memang design awal Allah saat menciptakan manusia.

Sampai dosa masuk, karakter manusia berubah menjadi egois dan sibuk melihat dirinya, sebagai pusat kehidupan.
Ketika hubungan kita dengan Allah dipulihkan, kerinduan itu kembali, karakter dan naluri awal saat kita diciptakan serupa dan segambar dengan Allah, muncul lagi….

Allah menjanjikan *The Promise Land* – Tanah Perjanjian yang berlimpah susu dan madunya.

Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya untuk memberikannya kepadamu — kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan;
rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami — dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.

Wow…. sungguh berkat dan kelimpahan yang luar biasa.
Masalahnya, Tanah Perjanjian itu ada raksasa-raksasanya.
Dan itu bagian kita yang harus menaklukkannya.
Nach lho…..

Antara kita dan setiap tujuan yang ingin dicapai, ada serangkaian rintangan. Semakin besar tujuannya, semakin besar rintangannya. Keputusan kita untuk menjadi orang hebat yang dipakai Tuhan secara spektakuler, memiliki hal-hal besar yang akan kita kelola agar memberkati banyak orang, serta mengeksekusinya dengan melakukan sesuatu yang luar biasa, perlu keahlian agar mampu menghadapi kesulitan dan tantangan yang luar biasa juga.

Terkadang aset terbesar kita untuk menaklukkannya, hanyalah kemampuan kita untuk tetap fokus kepada Tuhan, lebih lama dari orang lain. Keberanian tetap taat meski jalan-jalan-Nya seolah tidak masuk akal.
Dan terus mengikutinya langkah demi langkah.
Dan ternyata….. setiap langkah itu merupakan suatu mujizat!

Agar bisa melakukannya, diperlukan pengalaman & hubungan pribadi yang mendalam, sehingga kita betul-betul mengenal karakter dan kasih-Nya kepada kita:
Allah tidak sekali-sekali akan meninggalkan atau membiarkan kita.

******
Ketika Firaun mendengar Musa membawa bangsanya meninggalkan Mesir, hatinya berubah. Ia marah dan membawa seluruh kereta serta tentaranya untuk mengejar mereka. Rombongan Musa yang berkemah di tepi Laut Merah sangat ketakutan ketika melihat tentara Mesir mendekat. Mereka mengeluh kepada Musa, merasa lebih baik menjadi budak di Mesir daripada mati di padang gurun.

Musa menenangkan mereka, mengatakan bahwa Tuhan akan bertindak untuk menyelamatkan mereka.

Tetapi dalam hati Musa pun ketakutan, sehingga Allah menegurnya:
“Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.

Tidak hanya itu, Tuhan juga menggerakkan tiang awan untuk melindungi mereka dari pasukan Mesir.
Saat Musa mengulurkan tangannya, air laut terbelah dan menjadi tembok di kanan dan kiri, sehingga orang Israel bisa melewatinya dengan aman. Tentara Mesir mengejar mereka ke dalam laut, tetapi Tuhan membuat roda kereta mereka sulit bergerak. Tentara Mesir menyadari, Tuhanlah yang sedang berperang bagi Israel.

Tuhan memerintahkan Musa untuk mengulurkan tangan lagi, dan air laut pun menutup, menenggelamkan seluruh tentara Mesir. Orang Israel selamat, berjalan di tempat kering, sementara musuh mereka binasa di laut. Peristiwa ini meneguhkan bahwa Tuhan berperang bagi mereka, membebaskan mereka dari Mesir.

******
Sesungguhnya Allah juga melakukan hal yang sama bagi kita, saat kita tengah memasuki ‘Tanah Perjanjian’ kita masing-masing.

Tuhan yang berperang bagi kita, tetapi kita harus berani melangkah dan berlatih menggunakan otoritas yang sudah Tuhan berikan bagi kita. Tiang awan dan tiang api akan melindungi kita juga, asalkan kita terus berjalan di jalan-jalan-Nya. Artinya, hubungan pribadi dengan Allah itu tidak tergantikan.

Setiap hari kita bangun, kita memiliki satu pekerjaan: menjadi lebih baik dari kemarin. Tuhan selalu membuat cara di mana tampaknya tidak ada jalan, tetapi Tuhan itulah Sang Jalan kehidupan yang akan mengantar kita memasuki Tanah Perjanjian dengan cara-Nya yang ajaib.

Siap maju menggenapi rancangan Tuhan bagi hidup kita?
Mari kita laksanakan dan jadilah pemenang!

“Challenges are a stage for God to display His power. When we dare to trust Him, He can do far greater than we imagine.” – John Piper.

“Tantangan adalah panggung bagi Tuhan menunjukkan kuasa-Nya. Ketika kita berani mempercayai-Nya, Dia mampu melakukan jauh lebih besar dari yang kita pikirkan.” – John Piper

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3