Rhema Part 7 – Berapa Lama Kita Bertahan…..?
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Rhema Part 7 – Berapa Lama Kita Bertahan…..?
Ada hal-hal yang kita doakan, lamaaaa….. belum juga terjawab. Akhirnya kita tidak lagi berharap dan menjadi terbiasa dengan situasi yang awalnya kita harapkan berubah.
Berdoa sich sesekali tetapi sudah kehilangan harapan…
Pasrah…..
Meski tidak nyaman, dan tahu ini bukan yang terbaik dari Tuhan, tapi lama kelamaan sudah terbiasa, dan ‘familiar’ dengan keadaan itu. Bahkan beranggapan, wong sudah bertahun-tahun begitu….
Familiar dengan kisah ini?
Sampai saya belajar, jika doa belum juga terjawab, berarti ada hal-hal yang salah, yang kita belum tahu…. mestinya belajar, cari tahu, belajar dari pengalaman orang lain, berguru pada orang-orang yang mengenal Tuhan lebih baik dari kita dsb.
Ada orang-orang yang seharusnya sudah menerima kelimpahan dari Tuhan tetapi seumur hidup berada di tempat yang salah karena kurang pengetahuan, tidak pernah menikmatinya.
Hosea 4:6 berkata, “Umat-Ku binasa (terpisah dari Allah) karena kurang pengetahuan atau tidak mengenal Allah-Nya”
*****
Kesalahan lain yang kerap terjadi, membatasi Tuhan pokoknya pada tanggal sekian dan bulan sekian, doa harus terjawab. Klo tidak, maka tidak mau berdoa lagi.
Lho siapa yang Tuhan? Koq jadi manusia yang mengatur?
Bukannya Tuhan memperlambat jawaban doa, tetapi kerapkali kita yang belum siap dan belum mampu mengelola jawaban doa yang diminta. Jika diberikan sekarang, bukannya menjadi berkat, justru akan mencelakakan.
Tuhan menanti kita meng-upgrade diri, sehingga naik level menjadi makin terampil dan bijaksana. Mampu mengelola jawaban doa dan menjadi berkat bagi kita sehingga kita dapat menjadi berkat bagi orang lain juga. Menjadi demonstrasi kebaikan- kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita dan teladan bagi orang lain.
Kapan doa terjawab, itu urusan Tuhan.
Urusan kita adalah mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan ke dalam hidup kita.
*****
“Calls those things which do not exist as though they did” -Menyebut hal-hal yang tidak ada seolah-olah mereka sudah ada(Roma 4:17-18)
Abram yang artinya bapa yang dimuliakan, diganti menjadi Abraham yang artinya bapa banyak bangsa.
Padahal anak 1 orang saja ga ada, dan Allah bersikukuh yang disebut anak perjanjian adalah anak yang dilahirkan oleh Sara.
Setiap kali nama Abraham dipanggil, bisa seperti ejekan.
Tetapi saat Abraham terus menerus mendengar janji Tuhan bahwa dia akan menjadi bapa banyak bangsa, iman Abraham makin kuat, makin yakin janji Tuhan pasti digenapi dan sekarang jawaban doa on the way.
Iman timbul karena pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Roma 4:19-22 (TB) Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Dengan cara yang sama, ketika kita terus menerus memperkatakan janji-janji Tuhan, kesembuhan, terobosan ekonomi, dsb meski kelihatannya mustahil, semakin sering kita memperkatakannya, lalu telinga kita mendengarnya, iman pun timbul makin hari makin kuat.
Why?
Siapa orang yang paling kita percayai?
Diri kita sendiri. Saat kita yang mengatakannya, mendeklarasikannya, iman pun tak tergoyahkan.
Apalagi saat kita mendeklarasikan Rhema yang kita terima secara khusus dari Tuhan, percepatan pun terjadi.
Catatan penting saat memperkatakan kesembuhan, Bicaralah kepada ‘gunung masalah’ tetapi jangan fokus pada gunungnya. Fokuslah pada Pribadi yang Memindahkan gunung masalah itu, yaitu Yesus yang sudah membayar semuanya di kayu salib.
Janji Tuhan tercipta, saat apa yang kita lihat, selaras dengan apa yang Tuhan lihat.
Sesuai dengan Yeremia 1:11-12 (TB):
Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: “Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?” Jawabku: “Aku melihat sebatang dahan pohon badam.”
Lalu firman TUHAN kepadaku: “Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku.”
Hhhmmmm… siap praktik?
Yuk….
“The Christian life is really not hard; it is actually easy if we are abiding in God’s Word” – Andrew Wommack.
“Kehidupan Kristen benar-benar tidak sulit; sebenarnya mudah saja jika kita mematuhi Firman Tuhan” – Andrew Wommack.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan