Articles, Christianity

Rhema Part 10 – Mengalami Tuhan….*l


Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 10 – Mengalami Tuhan….*l

Saya suka liburan jalan sendiri. Persiapannya tentu jauh lebih rumit. Menentukan tempat-tempat yang ingin dikunjungi, hotel, mempersiapkan transportasi dsb.

Selain membaca website resmi tentang tempat wisata atau hotel tertentu, membaca reviews orang-orang yang pernah ke sana itu penting. Ini lebih jujur dan bisa mendapatkan gambaran lebih lengkap. Tripadvisor reviews, salah satunya.
Misal, hotel ini hanya 50 m dari MRT station.

Jika ada teman yang sudah pernah ke sana, saya senang mendengarkan saran dan pengalamannya. Itu memberikan peta jalan, dan menghindarkan saya dari berbagai kesalahan yang tidak perlu. Supaya tidak buang waktu dan bisa lebih efisien.

Kadang ada lokasi wisata yang kelihatan oke tapi ternyata gak sebagus iklannya. Atau saat berkunjung bisa digabung dengan beberapa lokasi lain yang cantik karena searah. Ada tempat cantik yang hanya dikenal orang-orang lokal, bukan turis. Nach saya kerap dapat info dari teman indo yang sudah pindah ke negara itu.

Dalam membangun hubungan dengan Tuhan juga demikian. Belajar sendiri menggali Alkitab, tentu itu tidak tergantikan. Fondasi utamanya.
Puluhan tahun saya setiap tahun lunas baca Alkitab tahunan. Tapi kejar tayang, merasa bersalah klo belum baca. Akhirnya, hanya mendapat sedikit manfaat.

Namun saat Sekolah Charis, saya mendapatkan pengalaman baru bagaimana cara membaca, menyelidiki dan menikmati Firman Tuhan dengan cara yang baru.
Ternyata pengenalan saya terhadap Tuhan dan firman-Nya menjadi berbeda. Menarik, hidup dan membuat hati berkobar-kobar. Thrilled. Tanda perjumpaan dengan-Nya.

Andrew Wommack mengatakan, kita bisa belajar dari pengalamannya selama 70 tahun menggali firman dan mengalami Tuhan, yang sudah dikompres menjadi pelajaran yang cukup dipelajari selama 3 tahun.
Tidak hanya belajar dari Andrew tetapi puluhan guru-guru lainnya.

Nach ketika sekolah, kita menemukan pula komunitas yang sama, teman-teman yang haus & lapar akan Tuhan. Karena kami bersama-sama mengejar Tuhan, berbagai pengalaman hidup dialami bersama Tuhan.
Dengan demikian kita bisa belajar, tidak hanya dari guru-guru melainkan dari pengalaman teman-teman lain juga.

Dan pembelajaran ini tidak hanya didapat dari sekolah tetapi dari gereja yang tepat yang benar-benar meninggikan firman Tuhan, doa pagi bersama, kelompok pendalaman Alkitab dll.

Semua ini sungguh luar biasa tetapi sesungguhnya semua ini hanyalah persiapan bagi kita untuk mengalami Tuhan secara pribadi.

Ibarat liburan tadi, sampai kita benar-benar pergi liburan yang sesungguhnya, barulah kita benar-benar merasakan: “Oooo, begini tho dinginnya salju, sensasinya naik dog-sledding – kereta yang ditarik sekumpulan anjing di salju atau menikmati indahnya pemandangan, dinginnya angin berhembus setelah naik sky-lift ke puncak gunung yang diselimuti salju…”

Ketika mengalami sendiri perjumpaan pribadi dengan Tuhan, mengalami pengalaman hidup dengan Tuhan, maka kita mengenal-Nya secara pribadi.
Bukan lagi sekedar mendengar dari apa kata orang tetapi mengenal-Nya menurut versi pribadi kita.

Tahun 2009, kami pernah nyaris mati saat mobil kami selip di Western Australia. Bukan di jalanan umum, tanpa ada signal HP, menjelang liburan akhir tahun pula. Di Australia, klo sudah di luar kota apalagi itu sudah mulai memasuki daerah padang berpasir dekat Pinnacles, nyaris ga ada orang yang tinggal di sana.
Semalaman kami tidur di mobil, sambil melihat kangguru bersliweran sepanjang malam.
Antara hidup dan mati.

Saat jalan ke semua arah tertutup, jalan ke atas tetap terbuka. Signal kepada Tuhan tetap ON di mana pun kita berada.

Tuhan menggerakkan hati 2 orang yang tinggal sekian kilometer dari sana, untuk melewati jalan di mana kami terjebak keesokan paginya, dan memakainya menjadi malaikat penolong.
Gratis pula hingga kami selamat.

Pengalaman ini mengajarkan kepada kami, Tuhan senantiasa bisa diandalkan. Pada situasi “dead-end” alias jalan buntu secara logika, tetapi Tuhan senantiasa siap mengubahnya dalam sekejap.

In a split second – dalam sepersekian detik, tiba-tiba semua keadaan berubah.
Jadi jangan pernah kehilangan harapan.
Belajar seperti Daud yang menguatkan hatinya saat berada dalam kesesakan.

Pengalaman hidup bersama Tuhan secara pribadi inilah yang membuat iman kita tak tergoyahkan. Terlebih lagi ketika kita mengenal-Nya makin intim, tidak lagi kita hidup menurut keinginan sendiri, melainkan dipimpin melalui tuntunan-Nya – rhema-Nya dari hari lepas hari.
Rest in the Lord – beristirahat di dalam Tuhan, menjadi style hidup kita.
Tuhan dan kita menjadi satu, sehingga mazmur berkata:
Mazmur 37:4 (TB)
dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

Why?
Karena keinginan kita = keinginan Tuhan, saat kita memprioritaskan Tuhan & menyelaraskan hidup kita dengan-Nya.
Menarik bukan?
Praktik yuk….

To fall in love with God is the greatest romance; to seek him the greatest adventure; to find him, the greatest human achievement. – Saint Augustine.

Jatuh cinta kepada Tuhan adalah romansa terbesar; mencari Dia merupakan petualangan terbesar; dan menemukan Dia, adalah pencapaian terbesar manusia. – Saint Augustine.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Forgive But Not Forget….
Apakah Allah Berdaulat? (Bagian 1).”
L.O.V.E