Rhema Part 1
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Rhema Part 1
Prinsip dasar yang wajib diingat,
Firman Tuhan itu Ya & Amin.
Jika kita belum mendapatkan jawaban doa, kesalahan pasti di pihak kita, BUKAN di pihak Tuhan.
Jika doa kita tidak mendapat jawaban, atau situasi tidak berubah, artinya ada sesuatu yang terlewat, yang kita belum tahu, yang belum kita lakukan, sehingga jawaban doa tidak termanifestasi. Jangan pasrah, menyerah tanpa usaha.
Berdoa itu bukan sekedar meminta, lalu amin dan pergi.
Atau menganggap klo didoakan banyak orang, bak demo, lalu doanya bisa ‘memaksa’ Tuhan agar segera dikabulkan. Istilah Andrew Wommack berusaha ‘memiting tangan Tuhan’.
Bukan juga klo sudah berdoa sepakat lalu rileks, tinggal santai-santai.
Berdoa itu menyamakan persepsi dengan Tuhan, mencari kehendak-Nya, agar kita dapat mengikuti jalan-jalan-Nya.
Mengantisipasi, respon apa yang harus kita lakukan – tindakan iman- agar doa kita segera termanifestasi.
Orang buta yang disembuhkan Tuhan, diminta untuk mmembasuh matanya yang diberi tanah liat yang dicampur ludah, di Kolam Siloam.
Sebelum matanya bisa melihat, orang buta ini harus melakukan tindakan iman, pergi ke Kolam Siloam. Dan taat.
Bukan kolam yang lain, artinya si orang buta harus bisa mendengar Tuhan dengan benar.
Ada bagian yang Tuhan lakukan dan ada bagian yang harus kita lakukan.
Andrew Wommack menulis buku, “Berdoa dengan cara yang lebih baik”, menawarkan dengan begitu manisnya:
Jika Anda tidak memperoleh hasil yang Anda inginkan, pertimbangkanlah untuk mengubah cara Anda, mungkin ada Cara yang Lebih Baik untuk Berdoa.
Ingat kata Hosea 4:6
Umat-Ku binasa (cut off = terpotong) karena kurang pengetahuan.
Itulah sebabnya, berdoa dan belajar itu sesuatu keharusan.
The more you learn, The more you see dan tambahan dari Imam, sohib dari Suroboyo, The more you earn.
Semakin banyak Anda belajar, Semakin banyak Anda melihat
Semakin banyak Anda menghasilkan.
Bisa dilanjutkan lagi, semakin mudah Anda disembuhkan, semakin mudah memperoleh solusi, semakin mudah diberkati dst. dst…
******
Beberapa waktu yang lalu saya mengalami masalah. Seperti biasa, masalah datang tiba-tiba, tanpa ‘kulonuwun’ alias permisi pula.
Segala teori yang saya tahu, sudah saya kerjakan tetapi tidak membuahkan hasil yang permanen.
Sembuh sementara, lalu kumat lagi… bak yoyo.
Situasi yang melelahkan dan membuat tegang. Dan sangat mengganggu pula.
Semakin lama tidak menemukan solusi, makin membuat tertekan dan tanpa sadar, menimbulkan kelelahan secara mental.
Teringat akan kisah Dave Robinson, seorang hamba Tuhan yang merasa burn-out, lalu beliau mengambil keputusan untuk menambah waktu doanya secara khusus: saat jam makan siang.
Salah seorang jemaatnya, seorang wanita bertanya,
“Pastor, saya dengar Anda mendedikasikan waktu khusus untuk berdoa?”
“Ya…”
“Apa yang terjadi dan apa perbedaannya?”
“Tidak ada yang terjadi…. Yang jelas mulutku cape, dan saya hafal sekali lubang-lubang yang ada di tembok ruangan itu.”
3 bulan kemudian, saat bertemu dengan wanita itu lagi, tiba-tiba Ps. Dave Robinson bertanya,
“Ada apa dengan pinggangmu. Itu terkena penyakit Rheumatoid arthritis.”
“Darimana Pastor tahu? Saya tidak pernah menceritakannya kepada siapa pun?”
“Ketika melihatmu, saya seolah melihat film dan Roh Kudus memberi tahu tentang apa yang kamu alami…”
Segera Ps. Robinson mendoakan wanita itu, dan seketika itu juga sembuh total…
Yeaaayy…
Berdoa secara khusus dari hari ke hari, kelihatannya tidak terjadi apa-apa, tetapi sesungguhnya, hubungan dengan Tuhan makin intim, makin sehati.
Doa itu sebuah revolusi yang tidak kelihatan,
Di permukaan seolah tidak terjadi apa-apa,
Tetapi tiba-tiba….
Menyerang!
*******
Saya paham, saat tidak tahu apa yang harus dilakukan, satu-satunya jalan adalah mengambil waktu untuk berdoa. Baik berdoa dengan bahasa yang kita mengerti, terlebih berdoa berbahasa lidah.
John G. Lake berkata, saat berdoa berbahasa lidah, sesungguhnya Roh Kudus yang berdoa melalui mulut kita.
Jika Roh Kudus yang berdoa bersama-sama kita, tentunya hasilnya pasti supernatural karena Tuhan kita adalah Tuhan yang supernatural.
Yang kita butuhkan adalah Rhema, suara Tuhan yang secara spesifik untuk kita, sehingga bisa mengarahkan langkah-langkah apa yang harus diambil.
God’s Way… jalan kebenaran Tuhan yang akan memerdekakan kita!
Saya pun belajar..
Bagaimana dengan Anda?
Don’t magnify the problems, MAGNIFY your GOD. Talk about His Greatness – Joel Osteen
Jangan memperbesar masalah, MAGNIFY your GOD. Bicara tentang Kebesaran-Nya – Joel Osteen
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan