Apakah Tuhan ada sebelum masalah terjadi, atau hanya setelahnya?
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Apakah Tuhan ada sebelum masalah terjadi, atau hanya setelahnya?
Saya baru-baru ini berbicara dengan seseorang yang memberikan komentar yang menggema dalam diri saya. Mereka berkata, “Tuhan bukan sekadar penasihat duka.” Gagasan di balik pernyataan ini karena begitu banyak orang Kristen memandang hubungan mereka dengan Tuhan sebagai penghiburan setelah kegagalan atau tragedi belaka
Jika Anda terluka, menderita, atau hancur, Anda dapat mengandalkan Tuhan untuk “berada di sana untuk Anda”- God to “be there for you”. . Kita biasanya mendengar pernyataan berikut pada saat-saat seperti ini: “Tuhan mengendalikan segalanya, dan segala sesuatu terjadi karena suatu alasan.” – “God has everything under control, and everything happens for a reason.”
Meskipun saya tidak ingin meremehkan pelayanan Roh Kudus dalam menghibur orang yang menderita, ketika kita mereduksi Tuhan hanya sekedar berperan sebagai penasihat di kala duka, kita menerima gagasan, seolah kita tidak mempunyai sumber daya di dunia ini dan kita berada di ambang kehancuran, menerima belas kasihan dari keadaan buruk. Kita hanya berusaha bertahan sampai Dia datang atau kita meninggal dunia. Apakah ini pandangan yang akurat tentang Tuhan?
Apakah Dia menawarkan lebih dari sekadar penghiburan setelah sebuah tragedi?
Coba pikirkan sejenak apa yang telah Tuhan berikan kepada kita dan apa yang Dia harapkan dari kita:
1. Kita diharapkan untuk berkuasa dalam kehidupan (Rm. 5:17)
2. Kita diharapkan berdoa dengan penuh keyakinan, dan menerima apa yang kita minta. (Markus 11:23-24)
3. Kita diharapkan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah dan berdiri. (Ef. 6:13-18)
4. Kita telah diberi Nama di atas segala nama. (Flp. 2:9-11)
5. Kita dapat diberkati dengan kuasa oleh Roh Kudus. (Lukas 24:49)
6. Kita telah diberi janji-janji yang sangat berharga dan berlimpah. (2 Ptr. 1:3-4)
7. Kita mengambil bagian dalam perjanjian yang lebih baik. (Ibr. 8:6)
8. Kita memiliki kunci Kerajaan Sorga. (Mat. 16:19)
9. Kita mempunyai wewenang untuk mengikat dan melepaskan. (Mat. 16:19)
10. Kita mempunyai otoritas Firman Tuhan. (Kisah 14:3)
11. Kita duduk bersama Dia di surga. (Ef. 2:6)
12. Senjata apa pun yang ditempa untuk melawan kita tidak akan berhasil. (Yes. 54:17)
13. Oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan. (Yes. 53:5)
14. Kita bisa menginjak-injak perbuatan musuh. (Lukas 10:19)
15. Kita bisa melawan iblis dan dia akan lari. (Yakobus 4:8)
Daftar ini bisa terus bertambah. Dengan kata lain, Tuhan lebih dari sekedar penasihat duka. Dia telah memberi kita lebih dari cukup untuk mengendalikan keadaan kita dan menegakkan kehendak-Nya.
Seharusnya, dengan perlengkapan senjata Allah yang kita miliki, kita dapat menaklukkan segala siasat musuh dan keluar sebagai pemenang.
Jika Elisa di Perjanjian Lama saja bisa mengalahkan musuh dan mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di dunia sekelilingnya, terlebih lagi kita, yang hidup di Perjanjian Baru.
Kita menjadi satu roh dengan Dia ( 1 kor 6:17), Roh Allah tinggal di dalam roh kita dengan segala kekayaan dan kuasanya dan kita dipenuhi kuasa Roh Kudus.
Tentunya lebih lagi kita dapat menundukkan iblis agar tunduk dalam nama-Nya. (Lukas 10:17-21)
Kita memiliki perjanjian yang lebih baik.
Kita bisa bersikap proaktif dengan sumber daya yang kita miliki, atau justru duduk santai, lalu kewalahan menghadapi badai kehidupan.
Pilihan ada di tangan kita!
Sumber: Barry Bennett
Faith is trusting God and His Word more than what we feel or see with our senses – Audrey Mack
Iman adalah memercayai Tuhan dan firman-Nya lebih dari apa yang kita rasakan atau lihat dengan indera kita – Audrey Mack
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan