Articles

Doa Yang Diulang-Ulang, Perlukah?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Doa Yang Diulang-Ulang, Perlukah?

Kerap teman-teman bertanya, bolehkah doa diulang-ulang?

Sebenarnya jawabannya bukan masalah boleh atau tidak?
Tentu saja boleh wong ga ada undang-undang yang melarang, tetapi yang perlu diperhatikan itu, bagaimana cara mengulang doanya dan bagaimana buahnya?
Berdoa itu mau hasilnya bukan?

Tidak semua doa terjawab instan apalagi jika sakitnya sudah parah. Kadang kondisi seperti yoyo, naik turun.
Sikap, iman dan apa yang kita lakukan dan katakan saat menanti manifestasi tercipta, itu yang menentukan.

Ada teman yang sakitnya tergolong ‘berat’ menurut dunia, minta didoakan,
karena hari ini pusing.
Besok minta didoakan lagi karena agak panas.
Lusa karena tenggorokan gatal
Lalu keesokannya lagi pilek.
Dst.

Apa yang sedang terjadi?
Teman ini fokus pada symptoms.
Yang diamati dan diperhatikan, jusyru gejala-gejala penyakitnya. Selama masih ada gejala, merasa masih sakit. Belum sembuh.

Prinsipnya, apa yang kita fokuskan itu membesar.
Saat teman ini fokus pada symptomnya, dia tidak punya kesempatan untuk membangun imannya.
Manusia itu pada dasarnya tidak bisa fokus pada 2 hal yang berbeda.
Itulah sebabnya *Andrew Wommack* kerap berkata, “Jika Anda ingin menghancurkan visi seseorang, berikan dia 2 visi.”

Kita sudah belajar, untuk jumpstart kesembuhan awal seseorang, kita bisa minta dukungan iman dan doa orang lain melalui doa sepakat.
Namun untuk mempertahankan kesembuhannya, perlu iman orang itu sendiri.
Why?
Kita tidak bisa menjagai pikiran orang yang sakit itu.
Si sakit yang menentukan berita apa yang dia dengarkan, saran siapa yang dia percayai?
Hanya si sakit yang bisa menentukan.

Si sakit juga yang memilih, pikiran apa yang dibiarkannya bercokol di kepalanya.
Pikiran Tuhan atau pikiran dunia.
Ketika galau, takut, khawatir, berpikir negatif, itu artinya dia berada pada teritori si musuh. Iblis punya pijakan untuk menyerang dan kuasa Tuhan tidak efektif karena bak isolator yang menghambat aliran listrik bekerja.

Believing is a Work
Percaya adalah sebuah Pekerjaan

Tidak terjadi otomatis.
Memilih tetap berdiri di atas janji-janji Tuhan, meski fakta secara kasat mata berbeda dengan yang diharapkan.

Mendeklarasikan firman-Nya, meyakinkan diri sendiri bahwa janji-Nya selalu bisa diandalkan.

Roma 10:10 (TB) Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Siapa orang yang paling kita percayai?
Diri kita sendiri!

Ketika kita memperkatakan Janji-Janji Tuhan dengan bersuara dan telinga mendengarkannya, meski awalnya tidak terlalu yakin, lakukan terus. Maka janji itu terukir dalam hati. Di situlah iman tumbuh makin hari makin kuat.

?Romans 4:17 NKJV?
—God, who gives life to the dead and calls those things which do not exist as though they did;

Roma 4:17 TB
—Tuhan, yang menghidupkan orang mati dan Menyebut Hal-Hal Yang Tidak Ada SEOLAH-OLAH Ada;

Dan semua ini butuh usaha, kemauan, niat, keteguhan hati.
Tidak tergoda ‘merasa’ sakit, meski faktanya itu yang dirasakan.

Berani berdiri teguh di atas janji Tuhan bahwa oleh bilur-bilur-Nya, kita SUDAH sembuh.
Yakin bahwa kita Orang Sembuh yang sedang menendang penyakit, karena penyakit itu illegal bercokol di tubuh kita.
Why?
Saat lahir baru, kita menerima ‘Sertifikat Tanah Perjanjian’ berupa kesehatan, kemakmuran, hikmat bahkan kuasa yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati.
Penyakit, kemiskinan dan hal-hal yang mencuri, membunuh serta membinasakan adalah lapak-lapak illegal yang ada di tubuh kita.
Karenanya perlu diusir!

Oleh sebab itu dikatakan, Percaya adalah sebuah Pekerjaan.

Kembali ke Laptop: Bolehkah doa diulang?
Boleh… jika memang digerakkan Roh Kudus untuk mendoakannya lagi. Tetapi jangan salah fokus, justru membesarkan dan menghargai symptom-symptom melampaui pethatian kita pada kebenaran-Nya.

Setuju?

Your inheritance as a child of God is peace, rightousness, security and triumph over opposition! – Lisa Osteen.

Warisan Anda sebagai anak Tuhan adalah kedamaian, kebenaran diri, keamanan dan kemenangan atas musuh! – Lisa Osteen.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Bagaimana kita tahu bahwa kita telah mendengar dari Tuhan?
Oleh-Oleh Dari Hainan: Meneladani Su Dongpo Yuk…..
Apa Rahasia Terciptanya Mujizat?