Apa Isi Cangkir Anda?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Apa Isi Cangkir Anda?
Anda sedang memegang secangkir kopi ketika seseorang datang dan menabrak Anda atau menggoyangkan lengan Anda, sehingga membuat kopi Anda tumpah ke mana-mana.
Mengapa kamu menumpahkan kopinya?
“Karena seseorang menabrakku!!!”
Jawaban yang salah.
Kamu menumpahkan kopi karena ada kopi di cangkirmu.
Seandainya ada teh di dalam cangkir, Anda pasti akan menumpahkan teh.
Apapun yang ada di dalam cangkir itulah yang akan tumpah.
Oleh karena itu, ketika kehidupan datang dan mengguncang Anda (yang pasti AKAN terjadi), apapun yang ada di dalam diri Anda akan keluar. Sangat mudah untuk memalsukannya, sampai Anda bingung.
Jadi kita harus bertanya pada diri sendiri… “apa yang ada di cangkir saya?”
Ketika hidup menjadi sulit, apa yang terjadi?
Sukacita, syukur, kedamaian dan kerendahan hati?
Atau justru kemarahan, kepahitan, mentalitas korban dan kecenderungan untuk berhenti?
Hidup menyediakan cangkirnya, ANDA yang memilih bagaimana mengisinya.
*****
Kisah apik yang muncul di FB, sengaja saya kutip menjadi bahan perenungan kita.
Jika dulu begitu sulitnya, berusaha mengganti isi cangkir saya.
Saya merasa tidak suka saat emosi, marah, tersinggung tetapi tidak tahu bagaimana cara mengatasinya?
Apalagi saat bergaul dengan teman-teman yang mengejar hal-hal dunia, respon itu terasa wajar. Klo ada yang sengaja cari gara-gara, jangan diam saja. Lawan!!!
Saat ada lawan yang berusaha menjegal, ‘membunuh’, dengan cara-cara kotor, kerap tanpa daya merasa menjadi korban.
Familiar dengan kisah seperti ini?
Bahkan ada seorang kawan yang berujar, “Kalau orang berbuat baik kepadaku, aku bisa lebih baik 10 x lipat. Tapi jangan berani-berani berbuat jahat kepadaku, aku bisa lebih jahat 100x.”
Gubbbrraaaak……
Setelah sekolah, pandangan jaaauuuuh berbeda.
Manusia itu terdiri dari roh, jiwa dan tubuh.
Emosi, kemarahan, ketersinggungan dan kawan-kawannya itu terjadi di level jiwa.
Setelah menerima Tuhan dan lahir baru, kita ini manusia roh. Barangsiapa mengikatkan dirinya dengan Allah, menjadi satu roh dengan Dia.
Jangan lagi turun kelas, beroperasi di level jiwa dong….
Kita punya pilihan, berespon di level jiwa atau roh.
Justru tugas orang yang sudah lahir baru adalah menyelaraskan diri dengan Allah, melalui firman-Nya. Hidup dalam roh bukan meng-entertain jiwa. Itu yang membedakan orang-orang yang sungguh-sungguh hidup melekat pada Tuhan, dengan yang tidak.
Dijegal lawan bagaimana dong?
Sumber berkat kita yang sejati adalah Allah. Bukan bisnis atau pekerjaan kita.
Allah sudah berjanji, tidak akan meninggalkan dan membiarkan kita.
Bahkan Allah berjanji, Dia yang berperang bagi kita. Seperti Allah menyertai Musa, demikian Dia akan menolong kita.
Bersatu jalan musuh akan menyerang kita, bertujuh jalan mereka akan lari dari hadapan kita.
Ijinkan Tuhan membuktikannya!
Damai sejahtera dan sukacita karena Tuhan itu, jauh lebih berharga daripada segala sesuatu di dunia ini.
Dalam tinggal tenang dan percaya, terletak kekuatan kita.
Kembali ke Laptop, bagaimana cara mengganti isi cangkir kita?
Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Tujuan hidup kita, diberkati agar dapat menjadi berkat bagi orang lain.
Siap praktik? Yuk…
“Decisions, not conditions, determinr what a man is.” – Viktor E. Frankl.
“Keputusan, bukan kondisi, yang menentukan seperti apa manusia itu.” – Viktor E. Frankl.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan