Mujizat Percepatan Kesembuhan Demam Berdarah….
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Mujizat Percepatan Kesembuhan Demam Berdarah….
Wenny memberi kabar dia sedang opname di rumah sakit karena terkena demmam berdarah. DB.
Lho … bukannya Wenny rajin ikut doa pagi BBL?
Mengapa bisa sakit? Bukankah perlindungan Tuhan itu nyata?, demikian seseorang bertanya.
Setelah bercerita lebih lanjut, Wenny menjelaskan, sejak pulang dari Jepang bulan Januari lalu, Wenny sudah mulai kelelahan.
Saat pulang liburan, pekerjaan tentu bertumpuk. Extra daripada biasanya.
Ditambah lagi Wenny masih harus mengurus usaha-usaha lainnya di luar kota plus mengantar anaknya ke Jawa Timur.
Jadilah selama bulan-bulan terakhir ini, bersafari ke berbagai kota di Pulau Jawa dan itu tentu sangat melelahkannya, namun dianggapnya biasa.
Tubuh kita punya daya tahan tertentu. Ketika terus menerus dipaksa, tentu timbul masalah. Diantaranya, daya tahan tubuh menurun sehingga penyakit bisa menyerang.
Ini hukum natural kehidupan.
Tidak semua penyakit karena serangan si iblis.
Sekian tahun lalu saya membaca buku yang judulnya kurang lebih “anugerah rasa sakit.” Saya lupa persis judulnya. Buku ini menceritakan bahwa banyak penderita diabetes di India, yang konon kehilangan sensitifitasnya, sehingga mereka kesulitan merasa sakit.
Di desa-desa mereka suka berjalan tanpa alas kaki. Akibatnya kerap terkena kerikil tajam bahkan paku pun tidak merasa sakit. Lalu terjadi infeksi yang tidak jarang mengakibatkan penyakit lain bahkan hingga harus diamputasi.
Ternyata rasa sakit itu anugerah.
Why?
Itu alarm yang mengingatkan kita, ada sesuatu yang salah terjadi di tubuh kita, segera diperbaiki dan dicari solusinya.
Saat pusing, itu alarm bahwa ada bagian tubuh lain yang tidak bekerja normal, butuh ditindaklanjuti. Jangan stop setelah minum obat pereda rasa sakit, namun dicari di mana kita ‘miss’, lalai dan segera perbaiki.
Bukankah dengan doa sepakat, Tuhan bisa menyembuhkan?
Tentu saja. Mujizat kesembuhan itu pertolongan pertama.
Tetapi jika penyebab sakitnya tidak dibereskan, tentu akan sakit lagi.
Karena mujizat Tuhan, seorang teman yang mengonsumsi narkoba, bisa lepas dari kecanduan. Tetapi setelah itu tentu teman ini harus stop narkobanya. Jika tidak, akibat yang lebih parah sudah menanti.
Kita masih hidup di dunia ini, artinya masih ada hukum alam, alias hukum natural yang bekerja dalam kehidupan kita.
Secara rohani, jika penyakit itu karena serangan iblis, setelah terima mujizat kesembuhan, perlu mengisi hati dengan firman. Jika tidak, lalu membiarkan hati dan pikiran kosong, iblis akan datang membawa tujuh temannya yang lebih jahat lagi karena tidak ada pertahanan.
Saat hati full Firman dan kita hidup selaras dengan kehendak-Nya, iblis tidak punya celah untuk memasuki kehidupan kita.
Jika tubuh terus menerus di ‘abuse’, diperlakukan dengan tidak selayaknya, tubuh pun makin rusak.
Berdoa, membangun diri dengan firman Tuhan, itu membangun manusia roh kita. Dengan berpikir benar sesuai firman-Nya, tentu membebaskan kita dari stress, yang sangat mempengaruhi kesehatan. Namun memelihara tubuh secara natural, dengan menjaga makanan, istirahat dan berolah raga itu pun perlu untuk memelihara tubuh jasmani kita.
Yang rohani yang paling utama dibangun, tetapi yang jasmani pun tidak kalah pentingnya untuk dipelihara.
That’s why ada orang-orang yang masih ingin hidup, tetapi tubuhnya sudah terlampau rusak, akibatnya rohnya pun pulang kepada Bapa karena tubuh itu sudah tidak mampu didiami lagi.
BUKAN Tuhan yang memanggil seseorang untuk pulang.
Roh tahu, di dunia ini hanya sementara, saat wadahnya gak layak, roh memilih kembali ke asalnya.
Tuhan menghendaki kita beristirahat juga. Saat Nabi Elia kelelahan, stress apa yang dilakukannya? Tidur! Itu hal paling rohani yang bisa dilakukannya, bahkan malaikat melayaninya memberi makan, lalu membiarkan Elia tidur sampai berhari-hari hingga pulih.
Nach …kembali kepada Wenny, karena Wenny rutin doa pagi BBL dan hidupnya melekat pada Tuhan, meski sekali waktu bisa sakit, namun hasilnya sangat berbeda.
Hari pertama masuk, trombosit Wenny 70 rb. Hari ke dua, ke tiga turun drastis 40 rb hingga tinggal 13 rb. Kata dokter ini masa-masa kritis.
Oh…… ????
Sesungguhnya saat trombosit 13, sudah lemas dan gak bisa mikir, doa juga sebisanya. Makanya Wenny perlu dukungan doa.
Puji Tuhan, saat ada rasa ketakutan/ roh kematian mengintimidasi, Wenny di topang doa oleh prayer warriors sampai lepas .
Wenny pun minta didoakan secara khusus oleh Bu Silvy,dan mulai memberitahu saudara-saudara rohani dan teman-teman untuk mendukung dalam doa .
Bu Silvy segera mendoakan Wenny agar penurunan trombosit STOP, dan diperintahkan segera naik.
Apa yang terjadi?
Dalam 6 jam trombosit naik jadi 17.
Di doa pagi BBL, teman-teman sekitar 60 -70 orang berdoa sepakat untuk percepatan kesembuhan Wenny.
Kami percaya, doa orang benar besar kuasanya.
Keesokan harinya trombosit melesat naik dari 17, 38, ke 53.
Lusanya, di test lab, hasil trombosit 121 rb.
Dokter pun terpukau dengan kecepatan naik trombositnya.
Ini mujizat…. Tuhan mengadakan perbedaan saat kita berdoa.
Wenny pun langsung diijinkan pulang hari itu juga.
Dalam 4 hari, dari kritis 13 ribu jadi 121 ribu.
Yeeeaaaayyyy….
Sometimes, all it takes is just ONE PRAYER TO CHANGE EVERYTHING.
Terkadang, yang diperlukan hanyalah Sebuah DOA Untuk MENGUBAH SEGALANYA.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan