Articles, Relationship, Self Motivation

PEMILU: Kita Bersaudara. Jangan Lupakan Itu!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

PEMILU: Kita Bersaudara. Jangan Lupakan Itu!

“Milih nomor berapa, bro?”

+ Pemilu masih LUBER kan? (langsung, umum, bebas, rahasia)

“Gue pengen tahu lu dukung siapa.”

+ Kalau lu yakin dukungan lu lebih bagus, gue menghormati siapapun yang lu dukung. Gue aja nggak pengen tahu lu dukung siapa.

“Tapi dari dua keyakinan, pasti ada satu keyakinan yang mendekati kebenaran.”

+ Semua keyakinan benar bagi para fans.Fakta atau opini yang tidak mendukung keyakinannya akan diabaikan.

“Seenggaknya gue tahu pendapat lu lah.”

+ Buat apa?

“Gue jadi tahu kemana lu berpihak.”

+ Ruginya apa kalau lu nggak tahu kemana gue berpihak? Kita berada di pihak yang sama : membangun negeri ini.

“Ini kan soal membuat perubahan bro.”

+ Kalau pilihan ogut sama dengan pilihan lu, lu seneng. Kalau pilihan ogut nggak sama dengan pilihan lu, juga nggak bakal mengubah keyakinan lu. Dimana perubahannya?

“Kebenaran itu hitam putih bro.”

+ Kebenaran di mana? Pada soal apa? Kebenaran di pemilu ini adalah kebenaran menurut siapa? yang punya kepentingan apa? Wibisana membelot membela pasukan Rama karena setia kepada nilai-nilai yang ia anut karena nggak setuju dengan sikap kakaknya Rahwana yang menculik Shinta, berhadapan melawan Kumbakarna adik Rahwana satu lagi yang juga tidak setuju dengan sikap kakaknya tapi berperang untuk membela negaranya yang diserang pasukan Rama dan Hanoman, yang benar yang mana?”

“Jangan pake referensi pewayangan dong, pakai referensi agama.”

+ Ada ulama yang meminta umat mendukung pilihan yang sama dengan pilihan lu, sekaligus ada ulama yang mendakwahi umat mendukung pilihan yang berbeda dengan pilihan lu. Setiap calon ada ulama yang mendukungnya. Mana yang benar?”

“Jadi lu itu netral atau nggak punya sikap?”

+ Sikap gue jelas : LUBER

“Jangan sampai yang mimpin negara ini orang-orang yang punya syahwat kekuasaan, nggak amanah.”

+ Lu sendiri punya syahwat besar agar calon lu punya kekuasaan. Lu nggak amanah dengan prinsip LUBER, terus maksa gue bocorin rahasia pilihan gue.

“Lu tuh emang susah.”

+ Lu yang nyusahin diri lu sendiri. Ini kopi mau nambah atau udah?

Saya menjawab: Menikmati Seruput Kopi Cantik saja P. Pras…

Tulisan apik P. Prasetya M. Brata, guru Neurosemantic saya di FB. Wuih…. suka banget!

*******

Nach P. Dolfi Sondakh, gembala saya, terbeban usai membaca detik.com ada 334 pasangan bercerai gara-gara beda pandangan politik. Antar teman dan saudara tersinggung, bahkan saling “Unfriend”, usai nonton debat capres. Ternyata fenomena ini tidak hanya di Indonesia saja, termasuk di luar negeri. Hingar bingar Pemilu. Lumrah.

Menurut artikel tersebut, mengapa pandangan politik bisa lebih penting daripada hubungan persahabatan, keluarga bahkan pernikahan? Karena orang-orang mengasosiasikan pandangan politiknya dengan identitas diri dan perasaan “belonging” atau menjadi bagian dari sebuah kelompok.
Dua hal ini: identitas dan “belonging/rasa memiliki” merupakan kebutuhan tiap orang. Sehingga, bila pandangan politiknya dikritik, maka ia menganggap dirinya diserang, lalu timbullah reaksi emosional, tersinggung, yang bisa menyebabkan putusnya hubungan.

Kita ini warga negara Indonesia sekaligus warga Kerajaan Sorga. Kitalah Pembawa Damai dan Terang Dunia, kasih Tuhan semestinya terpancar melalui kita. Yuk…. buktikan.

Setiap pilihan tergantung info, mindset, pengalaman, harapan, asumsi masing-masing. Belum lagi perbedaan latar belakang suku, ras, agama, golongan dan kepentingan, yang membuat Keputusan setiap orang sangat berlainan. Plus Media Sosial dengan bunga rampainya, yang mengharubirukan perasaan.
Banyak hal terjadi di belakang panggung yang tidak kita mengerti. Deal-deal politik dan kepentingan kalangan petinggi negeri yang mengatur negeri ini. Pemikiran kita gak nyampe mikir yang sekelas itu.
Percayalah, sebenarnya yang bisa kita lihat hanya packaging alias bungkusnya saja.
That’s why, Gak usah offended, tersinggung karena pilihan berbeda.

Ijinkan setiap orang memilih sesuai hati nuraninya masing-masing setelah berdoa. Ini pilihan pribadi kita setelah berkonsultasi dengan Tuhan. Hormatilah!

Jika salah bagaimana?
Jangankan kita, sekelas Nabi Samuel saja salah memilih Raja Saul, yang ternyata di belakang hari tidak mentaati Tuhan. Diperintahkan Tuhan mengurapi raja penggantinya, terpesona dengan kakak-kakak Daud yang tampan dan gagah. Ternyata Tuhan memilih Daud yang kecil dan cuma penggembala domba.
Apa pun yang terjadi, anugerah Allah cukup untuk kita, asalkan kita terus bersandar dan menjalani hidup bersama-Nya. God’s Way.

Biarlah pada hari pemilu, kita benar-benar berpesta. Namanya juga “Pesta Demokrasi”, artinya kita perlu bersukacita bahwa ada pemimpin-pemimpin baru yang akan membawa negara kita tercinta: Indonesia, menjadi lebih maju, makmur dan sentosa seperti yang Tuhan inginkan.

Dengar apa kata Tuhan: Pilih dan Bersukacita.

Ingat, siapa pun yang terpilih nanti, Tidak Mungkin Sempurna. Terima dengan lapang dada.
Berita baiknya, masa depan kita tidak tergantung pada pemerintah dan pemimpin, melainkan kepada Allah, Sang Sumber Berkat yang Sejati.
Jika kita nempel -Abide- kepada Allah, saat kekeringan pun Tuhan bisa membuat panen 100x lipat. Dia Allah Sang Pencipta, apa yang sulit bagi-Nya?

Dan siapa pun yang terpilih, suka atau tidak, kita tetap akan bersama-sama membangun negeri ini dan menikmatinya. Seberapa pun kualitasnya, bagus atau jelek, kita akan menjalaninya bersama-sama.
Kita ini saudara selamanya …. Jangan lupakan itu!

Mari bergandeng tangan membangun negara Indonesia tercinta dan menikmatinya bersama-sama pula! Yuuuuk…

The peace of God, which surpasses all understanding, will guard your hearts and minds in God. So finally, brothers, whatever is true, whatever is noble, whatever is just, whatever is pure, whatever is lovely, whatever is admirable, whatever is excellent and praiseworthy, think about these things.

Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Allah. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN


#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
“Dipilih Sebelum Penciptaan.”
Menciptakan Kebahagiaan, Mungkinkah?
MISUNDERSTANDING