Nasib? NO!
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Nasib? NO!
Ani bercerita bagaimana nasib sial senantiasa mengejar keluarganya. Bisnis membaik sebentar, baru bisa mengumpulkan sedikit tabungan, lalu kesialan datang lagi…
Akhirnya, tabungan terpakai.
Banyak orang seperti Ani, yang terjebak dalam lingkaran setan seperti itu, tanpa tahu jalan keluarnya. Yang tidak mereka sadari, mereka sepakat dengan label bahwa mereka memang orang sial, nasibnya memang begitu. Om & tantenya selalu sial. Kakek & neneknya selalu sial. Ayah & ibunya sial juga. Ani pun percaya memang dia keturunan sial.
Pasrah. Sudah nasib.
As a man think in his heart, so is he….
Seperti orang berpikir dalam dirinya, demikianlah ia…
Sesungguhnya, saat Ani menerima Tuhan sebagai Juruselamat pribadinya, dia menjadi Ciptaan Baru.
Ani sekarang menjadi Warga Negara Kerajaan Allah, DNA Ani sekarang adalah DNA Allah, yang penuh kemenangan. Janji Allah untuk Musa & Daud, janji Allah untuk Ani juga.
The Battle is in your mind. Peperangan ada di kepala Anda.
Kitalah pengendali pikiran kita, maka kita yang bisa memilih pikiran apa yang kita ijinkan bercokol di kepala kita.
Bagaimana cara mengubah nasib?
Deklarasikan Identitas kita di dalam Tuhan.
– Karena Tuhan menyertaiku, maka aku seperti Daud yang mampu mengalahkan Goliat. Bahkan menjadi ‘raja’ yang mampu menguasai daerah yang luas.
Dihargai, dihormati dan disegani oleh kawan dan lawan.
– Tuhan menyertaiku seperti menyertai Musa. Saat di depan terbentang laut merah dan di belakang Firaun & tentaranya mengejar, Tuhan menyertai hingga laut merah terbelah, Musa dan bangsanya menyeberang di tanah kering.
Intinya, tanamkan ke dalam diri kita bersama Tuhan kita pasti menang. Tuhan sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan atau membiarkan kita.
– Deklarasikan janji-janji kemenangan Tuhan dengan bersuara. Awalnya, terasa seolah gak mungkin. Tetapi iman timbul karena pendengaran, dan pendengaran akan Firman Tuhan. Firman Tuhan itu bukan kata-kata biasa, melainkan roh, hidup dan berkuasa.
Semakin kita fokus dan terus mendengarnya, kita akan menjadi seperti apa yang dikatakannya.
Secara bertahap Firman Tuhan menjadi mindset kita. Mindset Kerajaan Allah.
Pikiran itu mengikuti apa yang kita programkan.
Jika kita membiarkan pikiran dunia, dan kebiasaannya yang terus menerus didengarkan, maka mindset kita menjadi mindset dunia.
Demikian pula sebaliknya.
Pilihan di tangan kita sendiri.
Selftalk, apa yang kita katakan kepada diri sendiri itu penting.
Jangan biarkan pikiran mengembara liar, memikirkan ketakutan, perasaan bersalah, perasaan tertuduh.
Serahkan kepada Tuhan dan move on, maju terus.
Kita yang berkuasa mengendalikan pikiran kita, mau diarahkan ke mana? Mau memikirkan apa?
Pikirkan Tuhan dan kebenaran firman-Nya tentu saja!
Raja Daud menulis:
You’ve gone into my future to prepare the way, and in kindness you follow behind me to spare me from the harm of my past. You have laid your hand on me!
Engkau (Tuhan) telah pergi ke masa depanku untuk mempersiapkan jalan,
dan kebaikan-Mu mengikuti di belakangku untuk menyelamatkan aku dari bahaya masa laluku.
Dengan tangan kasih-Mu atas hidupku,
Engkau memberkatiku.
Tuhan sudah berjanji untuk melindungi dari bahaya masa lalu kita, artinya Tuhan yang akan membereskan akibat kesalahan kita, jika kita mau berserah kepada-Nya.
Bahkan Tuhan memberkati kita sekarang dan sudah menyiapkan jalan kesuksesan bagi masa depan kita.
Renungkan ini secara mendalam, maka hati lega dan mujizat besar menanti di depan sana.
Bergaul dengan teman-teman yang menghidupi firman-Nya maka kita pun akan menjadi seperti mereka: Hidup Berkemenangan.
Semakin kita membangun Mindset Kerajaan Allah, hidup makin dipenuhi damai sejahtera dan sukacita. Kasih Allah, kesabaran, kelemahlembutan, kebaikan pun mengalir secara natural dalam kehidupan kita.
Hidup jadi enteng dan menyenangkan.
Dan semakin melekat kepada Tuhan, kita menyadari, berbagai hal berada di tempat yang seharusnya, tanpa harus ‘ngoyo’ atau bersusah payah.
Rasa syukur pun mengalir dari mulut serta hati kita.
Berkat yang mengejar kita.
Kesuksesan tercipta tanpa harus menjegal kanan kiri atau menggunakan trik dunia yang licik.
Ke mana pun pergi, dipertemukan dengan orang-orang yang baik. Orang-orang berlomba-lomba ingin menjadi saluran berkat bagi kita, karena kita sudah terlebih dahulu menabur berbagai kebaikan dan kasih.
Dengan kondisi demikian, tentu saja kita lebih sehat, tenteram dan bahagia bukan?
Inilah kehidupan di bumi seperti di surga.Mau? Praktik yuk…
We cannot embrace God’s forgiveness if we are so busy clinging to past wounds and nursing old grudges – Bishop T.D. Jakes.
Kita tidak bisa menerima pengampunan Tuhan jika kita begitu sibuk berpegang teguh pada luka masa lalu dan menyimpan dendam lama – Bishop T.D. Jakes.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan