Monthly Archives: Aug 2023

Articles, Self Motivation

Hidup Itu Misteri? No!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Hidup Itu Misteri? No!

Good people pass away;
the godly often die before their time.
But no one seems to care or wonder why.
No one seems to understand
that God is protecting them from the evil to come.
For those who follow godly paths
will rest in peace when they die.

Orang baik meninggal;
orang saleh sering kali meninggal sebelum waktunya.
Tapi sepertinya tidak ada yang peduli atau bertanya-tanya mengapa?
Sepertinya tidak ada yang mengerti
bahwa Tuhan sedang melindungi mereka dari kejahatan yang akan datang.
Bagi mereka yang mengikuti jalan yang saleh
akan beristirahat dengan tenang ketika mereka meninggal.

******
Dulu saya suka mengutip, bahwa hidup itu misteri. Hidup terasa begitu mengerikan, bisa sewaktu-waktu terjadi hal buruk, dan kita tak berdaya! Oh…
Tuhan berdaulat… tergantung mood Tuhan, sedang baik atau buruk?

Benarkah?
Setelah sekolah, paham, ternyata tidak demikian. Tuhan senantiasa berbicara, melindungi anak-anak-Nya…
Tetapi setiap manusia punya kehendak bebas, – Free Will & Free Choice -, memilih taat or tidak.

*****
Karena Adam memilih memberontak terhadap Allah di Taman Eden, sehingga kuasa atas dunia yang diberikan Allah kepada Adam, sekarang diserahkan Adam kepada si iblis. Dunia jatuh dalam dosa, dibawah kuasa jahat si iblis. Malapetaka dan berbagai kejadian buruk adalah strategi iblis untuk mencuri, membunuh dan membinasakan manusia.

Tujuan Tuhan jelas, memberi kita hidup, hidup yang berkelimpahan!
Mati itu Tidak Hidup. Berarti dari iblis.
Sesederhana itu!

Greg Mohr, guru saya, menegaskan bahwa Allah senantiasa berbicara dan membimbing kita. Allah berusaha mengarahkan, melindungi dan menjagai kita.
Permasalahannya, apakah kita mau mendengarkan Dia?
Ketika kita tidak pernah atau jarang bergaul dengan seseorang, maka kita tidak mengenali suara-Nya. Terdengar asing di telinga.
Inilah permasalahan utama, mengapa manusia tidak tanggap terhadap ‘alarm bahaya’ dari Tuhan.

“Jika hewan saja dapat mengikuti insting mereka dan bergerak ke tempat yang lebih tinggi sebelum terjadinya tsunami, tidakkah lebih lagi orang-orang yang dipenuhi Roh Tuhan memperoleh perlindungan dari tsunami keuangan, kesehatan, hubungan dan tsunami-tsunami lain dalam hidup mereka?” cuplikan pelajaran Greg Mohr,
“Banyak orang yang bekerja di Menara Kembar tidak berada di tempat pada tanggal 11 September sebab ada “sesuatu” mencegah mereka menjalankan jadwal normal mereka.”

Fakta yang mengejutkan, ketika terjadi peristiwa 9/11 di WTC, hanya 1/3 orang yang hadir di tempat kerjanya.
2/3 sisanya, dengan berbagai alasan tidak hadir.
Ada yang mobilnya bermasalah, merasa tidak enak badan dan banyak yang bersaksi seolah-olah ada dorongan untuk tidak berangkat ke tempat kerja.

Sedangkan salah satu pesawat yang diterbangkan untuk menabrak menara WTC, hanya terisi 13 orang. Seberapa sering sebuah pesawat diterbangkan hanya sesedikit itu penumpangnya?

Kebetulan?
Sesungguhnya tidak. Itu dorongan Tuhan yang mengingatkan, agar para penumpang dan para korban yang selamat, terhindar dari masalah.
Tergantung kita: peka atau tidak? taat atau tidak?

******

Suatu pagi Greg merasa hatinya berbeban berat. Maka dia memberitahu anak-anaknya, tidak berangkat ke sekolah. Lalu Greg dan Janice, istrinya, berdoa dalam roh sekitar 45 menit – 1 jam. Hingga hatinya merasa lega.
Segera Greg memanggil anak-anaknya untuk berangkat ke sekolah.
Anak-anak pun protes, mengira bisa membolos sekolah hari itu.

Dalam perjalanan ke sekolah, mereka melalui toll dan ternyata ada kecelakaan beruntun 20 mobil berderet di sana.
Seandainya pagi tadi Greg mengabaikan peringatan Tuhan, maka mobilnya akan berada di antara mobil-mobil yang kecelakaan. Karena jam kejadiannya, bertepatan dengan jam biasanya Greg mengantarkan anak-anak ke sekolah.

Greg Mohr mengajarkan, jangan mengabaikan tanda-tanda yang diberikan Tuhan.

Kepekaan kita terhadap suara Tuhan, ditentukan oleh seberapa intim hubungan kita dengan Allah?
Apakah kita fokus kepada berita-berita dunia, atau pada kebenaran Firman Tuhan?
Hati kita sensitif terhadap siapa? Tuhan or dunia?
Apa yang kita tanam di dalam hati: benih firman Allah or benih dunia?

Jawaban-jawaban atas pertanyaan ini, menentukan ending kita di mana?
Pilihan ada di tangan Anda!

“I don’t know what the future may hold, but I know Who holds the future.” – Ralph Abernathy

“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi saya tahu Siapa yang memegang masa depan saya.” -Ralph Abernathy

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

 

 

Read More
Articles, Christianity, Self Motivation

Seruput Kopi Cantik dan Tuhan….

 

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Seruput Kopi Cantik dan Tuhan….

“Bu Yenny, ada Surprise….”, ujar P. Hatta dengan ceria di The Living Word Community, yang terkenal sebagai: TLW.
“WOW…..”
Teng ….Teng….. Teng ….Teng….
P. Hatta membawa bucket bunga yang cantik… hadiah dari Angelin, seorang sahabat yang saya kenal di sebuah grup WA karena Angelin merasa diberkati oleh artikel-artikel di Seruput kopi Cantik. (SKC). Saya pun diberi hadiah rangkaian bunga mawar yang cantik.
So Sweet……
Hati saya pun berbunga-bunga…. Senangnya!

Siapa menyangka dengan menulis Seruput Kopi Cantik, saya bisa mengenal begitu banyak teman-teman baru?
Tidak hanya itu, dicintai dan diapresiasi sedemikian rupa oleh Angeline dan teman-teman lainnya.
Senang? Tentu saja!
Setiap orang ingin diterima, di apresiasi, dikasihi….
Thanks So Much, Angeline….. Love you sis….

*****
Sejujurnya, konsisten menulis itu tidak mudah. Ada waktu-waktu tertentu, begitu banyak kesibukan, tiba di rumah sudah larut malam. Padahal tulisan belum ready.
Mau tidak mau, dibela-belain menulis malam-malam, atau bangun subuh untuk menyiapkan tulisan.

Teringat komentar P. Edy Zakheus, guru menulis saya,
“Bu Yenny, itu bukan siapa-siapa tetapi karena konsisten bertahun-tahun menulis, akhirnya Bu Yenny punya banyak penggemar.”

Saya belajar!
Kelebihan saya adalah konsisten.
Ini talenta sederhana yang Tuhan percayakan, yang harus saya pertanggungjawabkan saat pulang ke rumah Tuhan.
Talenta, harta, kesempatan, kemampuan mau pun hidup kita, adalah titipan Tuhan, kita hanyalah pengelola.
Jadilah Pengelola yang setia dan bisa diandalkan.
Apresiasi Angeline, memotivasi saya untuk tetap setia menulis.
Worth it!

*****
Sebagai pengelola, saya wajib sadar:
Saya hanyalah Pena di Tangan Tuhan.
Siapa Sang Penulis yang sesungguhnya?
Tuhan!

Saya hanya merangkai bahan-bahan yang sudah dipersiapkan Tuhan dan Allah sendiri yang menuangkan ide-Nya.
It’s all about God, NOT me…
Semua tentang Tuhan, BUKAN saya…

Karena itu, saya wajib mengarahkan Angeline pada Sang Penulis Sejati: Tuhan Yesus Kristus.
Jangan salah fokus pada penanya.
Sebagai pelayan Tuhan, kita harus senantiasa sadar diri, ‘kembali ke Laptop’, mengarahkan orang-orang kepada Tuhan. Jangan mencuri Kemuliaan Tuhan!

Jangan berharap kepada manusia, kecewa nantinya. Selalu berpegang pada Tuhan dan firman-Nya. Hanya Firman yang berkuasa mengubah hidup kita dan membawa kita naik, semakin menyerupai Dia.

Efesus 2:8-10 (TB) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: JANGAN ADA ORANG YANG MEMEGAHKAN DIRI.
*Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk MELAKUKAN PEKERJAAN BAIK, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. IA MAU, SUPAYA KITA HIDUP DI DALAMNYA.

P. Bambang Sungkono dengan apik menjelaskan analogi ini:
Yesus di dalam kita dan kita di dalam Yesus, yang membuat kita tidak hidup sendiri, melainkan hidup oleh Yesus dan selalu bersama Yesus.

Firman Tuhan di Yohanes 6:53-57, Yesus menjelaskan itu. Yesus pasti bukan kita dan kita juga bukan Yesus, tetapi dikatakan *didalam Yesus kita ada dan di dalam kita Yesus ada.
Itu analoginya seperti kapas (kita) yang berada atau dimasukkan ke dalam air (Yesus).
Di dalam kapas ada air dan di dalam air ada kapas.
As He is so are we in this world – sama seperti Yesus, kita ada di dunia ini.

Bukan seperti batu yang keras di dalam air, dimana di dalam air ada batu, tetapi di dalam batu tidak ada air. Itu gambaran kristen agamawi, yang belum mengalami kelahiran baru dan belum memiliki Roh Kudus didalam hidupnya.

*****
Siasat si iblis, agar kita mabuk dengan sanjungan, pujian, dan menjadikan diri kita pusat perhatiannya.
Jebakan iblis itu halus, tidak kentara dan beda tipis antara yang motivasinya benar dan ‘melenceng’.

Melayani sesama baik bukan?
Tetapi kadang kita bisa tergoda melayani demi popularitas diri kita sendiri.
Supaya kelihatan orang baik, menjadi populer, dan banyak yang ingin menitipkan donasi. Apalagi jika yang dilayani itu kaum marjinal.
Sesungguhnya, banyak orang-orang baik yang ingin berbagi dengan sesama. Mereka punya dana, tetapi tidak sempat berbagi, jadi ingin titip pada orang yang bisa mengelola.
Tidak sedikit yang akhirnya dimanfaatkan oleh orang-orang yang punya motivasi pribadi untuk keuntungan diri sendiri.

Lalu bagaimana membedakannya?
Dalam melayani, kepentingan siapa yang kita perjuangkan?
Apakah kita betul-betul menginginkan hidup orang yang kita layani berubah, makin membaik, mengalami perubahan pola pikir makin mengenal Allah dengan benar? Atau kita sekedar ingin ada penonton yang bertepuk tangan untuk kita?
Buahnya yang membedakannya!

Sebagai investor yang bijak, tentunya kita membandingkan hasil investasi kita bukan?
Tuhan sudah memberi rambu-rambu, ke mana kita menyalurkannya?
1. Ke Gereja Lokal di mana kita diberi makan secara rohani.
Ibarat klo kita makan di Mc Donald, ya bayar di Mc. Donald bukan di KFC. Logika yang sederhana!
2. Ke tempat Injil diberitakan dan pemuridan diselenggarakan. Amanat Agung.
3. Berinvestasi di tempat yang memiliki Visi serupa yang kita miliki, yang menjadi panutan untuk kita mencapainya. Di sini kita belajar dan menabur benih. Suatu ketika berbuah sesuai dengan benih yang kita miliki.

Setelah berinvestasi, tentunya investor yang cerdas dan bijak, mengevaluasi hasil investasinya: memuaskan or tidak?
Jika hasilnya tidak memuaskan, mungkin ada cara yang lebih baik untuk berinvestasi. Mari kita belajar lagi.

Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan,kata Tuhan. Hosea 4:6.

*****
That’s why, bersama-sama teman-teman Charis, saya memilih bergabung dengan P. Dolfi & B. Ninie di TLW. Pengajarannya sudah jelas, sejalur dengan Sekolah Charis, yang sudah terbukti hasil dan buahnya. Mengubah dunia.

Kita tidak diciptakan untuk melayani sendiri, Lone Ranger, tetapi bergabung dalam tim, sebagai Tubuh Kristus.
Kita harus dipimpin, dibentuk, dimuridkan. Apalagi sebentar lagi lulus dari Sekolah Charis.
Kami sepakat, saling menjaga, saling mengoreksi, saling mengingatkan, karena supaya maju, tumbuh dan berkembang, – besi menajamkan besi. Manusia menajamkan sesamanya.
Hanya sesama besi, yang bisa saling menajamkan besi.
Kami berbagi tugas, setiap kami berbeda, namun saling melengkapi, dengan tujuan menggenapi rancangan Tuhan dalam kehidupan kami.

Dalam membagikan Kebenaran Firman Tuhan, melayani baik di TLW, doa pagi BBL, dan di mana pun kami berada, sangatlah penting masing-masing membangun dirinya semakin serupa dengan Kristus. Firman Tuhan yang menjadi standar kebenarannya, dan wajib kita semua memperbaharui pikiran selaras dengan firman-Nya.

Saat Petrus, Yohanes dan Yakobus melihat Yesus mengalami transfigurasi, berbicara dengan Musa dan Elia… itu penglihatan yang luar biasa.
Tetapi dengan tegas Petrus berkata:

Kami menyaksikan, bagaimana Ia (Yesus) menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: ”Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian KAMI MAKIN DITEGUHKAN OLEH FIRMAN yang telah disampaikan oleh para nabi.
2 Petrus 1:17?-?19 TB

Menyaksikan penglihatan yang Maha-dahsyat, apa yang dilakukan oleh Petrus?
Kembali kepada Firman!
Check & recheck karena Firman Tuhanlah Otoritas Tertinggi!

Ini prinsipnya:
Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah. 2 Petrus 1:20?-?21 TB

Kita hanya dapat membagikan apa yang kita miliki, kebenaran yang sudah kita hidupi, itulah yang berkuasa menjamah hati orang-orang yang kita layani.
Jika yang dibagikan hanya teori, orang pun merasakannya. Tidak ada kuasa! Pastikan motivasi kita tulus, benar dan untuk kemuliaan-Nya saja.

Siap Praktik? Yuk….

God is looking for a Special Brand of Believers, who want to enter the combat zone and live there according to His Will – Rick Renner.

Tuhan sedang mencari Orang Percaya yang Spesial, yang ingin memasuki zona pertempuran dan tinggal di sana sesuai dengan Kehendak-Nya – Rick Renner.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Self Motivation

Kehormatan Itu Harus Diraih- Siapa Yang Dimuliakan?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kehormatan Itu Harus Diraih- Siapa Yang Dimuliakan?

“Hormat tidak dapat dituntut atau diminta, melainkan harus diraih. Has To Be Earned,” demikianlah Andrew Wommack mengajarkan.

Semua orang ingin dihormati orang lain tetapi tidak mudah mendapatkan penghormatan yang sejati.
Ada orang-orang yang dihormati karena jabatannya, tetapi begitu jabatannya hilang, raib pulalah rasa hormat itu.

Ada yang berusaha dihormati dengan cara menampilkan diri, melebihi kenyataan sesungguhnya.
Memberikan kesan dia termasuk kalangan dengan level ekonomi tertentu, melalui baju, handbag, mobil dan bergaul dengan orang-orang kaya tsb.
Tetapi kalau sesungguhnya belum sampai level itu, hidup akan sangat membebani hidupnya. Hidup dibalik topeng dan penuh kepura-puraan. Suatu ketika, akan terbongkar pula.
Kehormatan yang diperoleh hanyalah kehormatan palsu.

Dihormati karena apa yang dimiliki seseorang secara materi, itu bukan perasaan hormat yang sejati. Orang-orang berlaku hormat karena mengharapkan mendapat keuntungan darinya.

Rasa hormat yang sejati umumnya diberikan kepada orang yang memberikan keteladanan yang baik dan melayankan kasih Allah melalui tutur kata, nilai-nilai hidup serta perbuatan mereka. Singkatnya, orang yang berbuat baik, penuh kasih, dan tanpa pamrih.

Jadi dalam segala hal, lakukanlah kepada orang lain apa yang Anda ingin mereka lakukan untuk Anda, karena ini meringkaskan Hukum dan Para Nabi.

Orang tidak peduli seberapa hebatnya kita, orang juga tidak peduli seberapa kayanya kita, orang juga tidak peduli seberapa pintarnya kita, yang mereka pedulikan hanya satu: apakah keberadaan kita memberikan manfaat bagi mereka – dr. Gamal Albinsaid.

*****

Demikian pula kesaksian Warren Buffett, orang terkaya nomor 3 di dunia:

Buffett adalah orang yang sangat bersahaja; mengendarai mobil tanpa sopir apalagi pengawal pribadi, tidak pernah memakai pesawat jet pribadi meskipun dia pemegang saham terbesar sebuah perusahaan jet terbesar di dunia, memakai baju jahitan penjahit kelas dua, tetap menyimpan uang receh di dompetnya, hidup tanpa handphone maupun laptop.

Buffett tetap tinggal di rumah dengan 3 kamar di Omaha yang dibelinya sejak 50 tahun yang lalu.
Kesukaannya adalah main brigde dan menonton televisi dengan makan popcorn buatannya sendiri.

Kalau Buffett berjalan di tengah kerumunan banyak orang di jalanan maka tidak ada yang menyangka bahwa dialah salah satu orang terkaya di dunia saat ini.

Buffett berkata,
”Saya hanya ingin melakukan hal yang memang perlu. Dalam kehidupan pribadi saya juga, saya tidak peduli apa yang dilakukan oleh orang-orang kaya lain. Saya tidak ingin boat 405 foot hanya karena orang lain memiliki boat 400 foot.”

****
Karakter Tuhan dan Integritaslah yang menjadi dasar untuk meraih rasa hormat.
Tanpa ke dua hal ini, sulit kita dapat mempengaruhi orang lain, apalagi menjadi duta Allah yang efektif.

Orang lain butuh melihat ketulusan, kasih dan gaya hidup kita. Selaraskah apa yang kita katakan dengan yang kita hidupi?
Mereka butuh bukti, bukan janji.

Hormat yang sejati, justru diperoleh karena karakter luhur seseorang dan dia banyak membangun kehidupan orang lain. Membuat hidup orang lain menjadi lebih baik, karena mengenalnya. Itulah kepuasan hidup sejati.

Tuhan mengajar bahwa apa pun yang kita miliki, sesungguhnya bukanlah ‘milik’ kita pribadi. Kita hanyalah pengelola dari milik-Nya.

Uang bukan milik kita, milik-Nya. Kita hanyalah pengelola. Gunakan untuk kebaikan orang lain.
Hukum kehidupan: Tabur dan Tuai.

Hidup pun bukan milik kita. Itu hanya titipan, dan Tuhan menghendaki hidup kita dimanfaatkan untuk membantu orang lain pula. Diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain. Hormat sejati diraih karenanya.

Buktinya?
Saat seseorang meninggal, tidak ada yang sibuk mengenang berapa banyak hartanya. Tetapi yang dikenang, apa yang sudah dilakukan orang yang meninggal semasa hidupnya, yang membuat hidup orang yang ditinggalkan menjadi lebih baik.
Singkatnya, apa investasinya sehingga membuat hidup orang lain lebih baik dan apa legacynya, warisannya bagi generasi mendatang.
Itu yang dihargai.

*****

Salomo mengajarkan, bahwa orang-orang yang mengasihi Tuhan akan diberi umur panjang di tangan kanannya dan di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Ketika kita setia mengikuti Tuhan, menghidupi firman-Nya, maka karakter Tuhan kian nyata di dalam kehidupan kita.
Kehidupan orang percaya adalah kehidupan yang ditukar. Dulunya hidup bagi diri sendiri, sekarang hidup bagi Allah, karena roh Allah tinggal di dalam kita.

Kita pun mengasihi orang lain dengan tulus, ingin membantu mereka, memikirkan yang terbaik bagi mereka.
Apa pun yang kita tabur, itu yang kita tuai..
Kasih, hormat, berkat, kepedulian dari orang lain akan mengejar hidup kita.

“Life is an echo. What you send out comes back. …” – Zig Ziglar

“Hidup itu bagaikan gema, apa yang kita kirimkan, akan kembali kepada kita…” – Zig Ziglar

Ketika kita menjadi duta Allah yang bertanggung jawab, Tuhan mengaruniakan kepada setiap kita, panggung di mana kita bisa mempengaruhi dan memenangkan orang lain agar mereka bisa mengenal Tuhan dengan benar dan hidup mereka meningkat menjadi lebih baik, berkualitas dan bermakna.

Namun jangan mencuri kemuliaan Allah. Kita hanyalah bejana yang mengalirkan-Nya. Kemuliaan hanya bagi Allah saja. It’s all about God, NOT us. Semua tentang Tuhan, BUKAN kita.

Mari kita raih kehormatan dengan cara menggenapi tujuan Tuhan dalam menciptakan kita, menjadi Terang & Garam bagi dunia.
Terang, membuat kegelapan sirna.
Garam, memberi rasa dan membuat masakan jadi sedap.
Siap????

“Through Prayer and Meditation on The Word become WIlling To Let God Have All the Glory if any good is accomplished by your service. If you desire honor for yourself, The Lord must put you aside as a vessel unfit for The Master’s use. One of the greatest qualifications for usefulness in the service of the LORD IS HEART THAT TRULY DESIRES TO HONOR HIM” – George Muller.

“Melalui Doa dan Perenungan Firman Tuhan membentuk hati kita sehingga Bersedia Membiarkan Tuhan Yang Memperoleh Segala Kemuliaan jika ada hal baik yang dicapai oleh pelayanan kita. Jika kita menginginkan kehormatan (kemuliaan bagi diri kita sendiri, maka Tuhan harus mengesampingkan kita sebagai bejana yang tidak layak digunakan oleh Tuhan. Salah satu kualifikasi terpenting, yang menentukan seberapa bergunanya kita dalam melayani TUHAN ADALAH HATI YANG BENAR-BENAR INGIN MENGHORMATI & MEMULIAKAN DIA” – George Muller.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

What Do You Say?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

What Do You Say?

Ketika seorang wanita mengandung seorang anak dan kesal serta lelah menunggu setelah 6 bulan, apa yang akan Anda katakan?

“Huh…. tidak masuk akal. Bayi normal itu lahir setelah kandungan berusia 9 bulan 10 hari. Masa baru hamil 6 bulan, ngotot bayi mau dilahirkan?”, komentar orang normal sambil geleng-geleng kepala.

Jika seorang petani menanam jagung dan merasa tertekan, stress, karena tidak ada panen setelah 2 minggu, apa yang akan Anda katakan?

“Lhah… jagung itu butuh waktu 60-70 hari baru bisa dipanen! Masa baru 2 minggu sudah komplain mau panen jagung…
Gak masuk akal….”, komentar orang pada umumnya.

Apa yang akan Anda katakan kepada petani yang tidak menanam apa pun dan mengharapkan hasil yang sama seperti petani tetangganya?

“Ini lebih gak masuk akal lagi..Wong ga menanam benih koq mau panen? Di mana logikanya? Alamaaak…..”

– Akal sehat akan menanggapi ibu hamil bahwa memiliki bayi membutuhkan waktu sembilan bulan, bukan enam.
– Akal sehat akan memberi tahu seorang petani bahwa jagung tidak akan matang untuk dipanen dalam dua minggu.
– Akal sehat akan memberi tahu petani lain bahwa jika dia tidak menanam apa pun, dia semestinya tidak mengharapkan apa pun.

Yesus dengan jelas menjelaskan, kerajaan Allah bekerja menurut prinsip rohani/alamiah dari menabur dan menuai (Markus 4:1-20).
Dia membandingkan benih alami dengan Firman Tuhan.
Beliau menjelaskan tentang macam-macam tanah dan potensi hasilnya. So simple!
Mengapa begitu banyak orang percaya bergumul dengan kebenaran sederhana ini?
Bahkan ada orang kristen yang ngotot berdoa minta diberi berkat, tetapi dia sama sekali tidak menabur benih.
Logikanya bagaimana???

*****
Kesembuhan itu Tuaian

Mengapa orang percaya menjadi kesal, saat mereka tidak segera sembuh?
Kesembuhan merupakan tuaian, apakah itu tuaian langsung (karunia penyembuhan), atau tuaian progresif (“mereka akan sembuh”). Dalam setiap kasus, prinsip benih dan prinsip perkataan harus dipahami.

Perkataan pun merupakan benih, yang berbuah sesuai apa yang dikatakannya.

*****
Imajinasi Itu Benih

Apa yang Anda “bayangkan/Imajinasikan” hari ini adalah apa yang akan Anda tuai besok.
Banyak orang yang tidak sabar menanti terjadinya pembuahan tetapi sibuk mengeluh dan mengkritik ketika tidak ada panen.

Dari Benih, lalu terjadi pembuahan, hingga buah masak dan siap dipanen itu membutuhkan Waktu.

Selama menunggu, kita bertanggung jawab atas apa yang kita izinkan masuk ke dalam hati.
Setiap kita bisa belajar memahami berkat-berkat dan janji- janji Allah, bagaimana prosesnya. Dengan menyelaraskan diri dengan hukum-hukum alam dan hukum-Nya, mindset kita disesuaikan dengan cara pikir serta proses Tuhan.

Kita tidak selalu dapat menentukan waktu panen, itu bagian Tuhan.
Keyakinan kita yang naik atau turun, akan menentukan apakah pembuahan terjadi dengan lancar, atau justru gugur sebelum pembuahan sempurna.

Saat seorang ibu sedang mengandung, tidak diragukan lagi kelahiran merupakan sesuatu yang pasti.
Demikian pula, orang percaya yang sedang mengandung janji kesembuhan atau pemulihan dari Tuhan, sama yakinnya, suatu saat ‘kelahiran kesembuhan’ pasti datang.
Kapan kesembuhan tercipta itu bagian Tuhan.
Bagian kita Tetap Percaya, Yakin, Beriman bahwa Janji Kesembuhan-Nya Ya dan Amin.
Tidak selalu instan kadang butuh proses.

Iman bergantung pada “pendengaran”. Iman tergantung pada “konsepsi” – pengertian yang tersimpan dalam pikiran seseorang.

“Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” Matius 13:23 TB

*****
Di doa pagi “Berdoa Berbahasa Lidah” by zoom, ada teman dari Surabaya, Siau Siang namanya.
Awal ikut doa pagi, keluhannya macam-macam. Syaraf terjepit, hingga kesakitan luar biasa dari leher, pinggang hingga ke kaki.
Kadang dia mengeluh,
“Ci Yenny, Siang gak kuat ingin mati saja… Sakitnya benar-benar tidak tertahankan.”

Sudah didoakan sepakat dengan teman-teman.
Dan sesuai Markus 11:23-24 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Kami percaya dan yakin, kesembuhan SUDAH ada di dalam roh orang yang sudah lahir baru. Penyakit sudah diperintahkan pergi, tetapi belum juga sembuh.
Entah mengapa, Siau Siang tidak kunjung sembuh.

Sakit ada yang penyebabnya natural, harus disembuhkan secara natural. Tetapi ada yang penyebabnya hal-hal rohani, ya diselesaikan secara rohani.

Lalu Siau Siang di terapi oleh Ongputra Logianto, yang sekolahnya langka, ambil jurusan Osteopathy, dari S1 hingga S2, plus lulus Biomedical Science. Lalu bekerja di klinik Osteopathy di Melbourne selama 6.5 tahun.
Saya sendiri sembuh total dari sakit leher, hanya dengan diajari duduk membaca dengan sikap yang benar oleh Ong.

Ternyata Siau Siang pun sakit karena salah posisi saat tiduran santai atau menonton TV dll. Beberapa kali di terapi, membaik tetapi belum tuntas.
Rasanya ada penyebab yang masih misteri, bukan masalah fisik.

Waktu pun berlalu….
Siau Siang setia ikut doa pagi dan ikut pelajaran tentang Firman Tuhan di CLUB, yang diadakan oleh P. Dolfi & B. Ninie.
Seolah tidak ada yang terjadi…
Tetapi semakin lama Siau Siang makin berubah pola pikirnya.

Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Yohanes 8:32 TB

Beberapa hari yang lalu, Siau Siang bersaksi. Dia sekarang sembuh total. Ternyata selama ini dia merasa kepahitan dengan seseorang karena dia meminjamkan uang pensiun suaminya, yang berakhir uangnya raib.
Perasaan bersalah, kecewa, marah, tak berdaya dan sebagainya, yang dipendam dalam hatinya, ternyata menyebabkan dia mengalami berbagai penyakit.
Setelah belajar kebenaran firman Tuhan, firman itulah yang pada akhirnya memerdekakan Siau Siang dari penyakitnya.

Menyimpan dendam, marah, kepahitan, tersinggung itu bak kita minum racun tetapi mengharapkan orang yang menyakiti kita, yang mati. Mustahil. Justru kita sendiri yang ‘mati’
Iblis sengaja membuat hati kita terkorek terus, karena dengan demikian iblis punya pijakan, untuk menjajah hidup kita.

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: ”Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: ”Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Matius 18:21?-?22 TB

Perintah untuk mengampuni, itu demi kebaikan kita sendiri.
Terbukti, dengan mengampuni bahkan Siau Siang dengan tulus menerima dan memeluk orang yang melukai hatinya, hatinya lega, bebas dari kemarahan dan sembuh dari berbagai penyakitnya!

Tidak ada kehidupan yang lebih baik dari hidup mentaati Tuhan! Semua perintah-Nya dirancang untuk memberi kita hari depan yang penuh harapan, penuh damai sejahtera yang melampaui segala akal manusia.

Siap praktik? Yuk….

What we believe is directly related to what we receive from God – Carlie Terradez.

Apa yang kita yakini berhubungan langsung dengan apa yang kita terima dari Tuhan – Carlie Terradez.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Self Motivation

Apa Yang Membuat Hidup Sungguh-Sungguh Bermakna?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Apa Yang Membuat Hidup Sungguh-Sungguh Bermakna?

Ketika menonton Benny Hinn di acara Healing Mastery di Andrew Wommack Ministry Colorado, Benny menceritakan pengalaman masa kecilnya, saat bertemu Corrie Ten Boom, sang Pahlawan Iman.
Rupanya saat di Belanda, Benny Hinn pernah sekamar dengan kemenakan Corrie.

Beberapa tahun lalu, ketika ke Belanda, saya mengajak P. Indra ke Harleem, kota asal Corrie Ten Boom. Rumah mereka dijadikan The Ten Boom Museum untuk memperingati The Hiding Place.
Karena kerap membaca kisah-kisahnya, saya ingin mengunjunginya.
Di rumah inilah keluarga Ten Boom menyembunyikan orang-orang yang hendak dimasukkan ke Kamp Konsentrasi oleh Nazi. Pada akhirnya, apa yang mereka lakukan ketahuan, sehingga keluarga Ten Boom pun ditangkap dan dimasukkan ke kamp konsentrasi.

Kisah Corrie Ten Boom yang selamat dari kamp konsentrasi
ditulis dalam buku berjudul “_The Hiding Place_”, yang difilmkan pula, menjadi best seller.

Saudari Corrie, Betsie namanya, melayani dan mendoakan orang-orang yang sakit di sana, meski mereka sendiri disiksa dan menderita. Bahkan Betsie sedemikian alaminya mengasihi semua orang, termasuk Nazi yang menindasnya. Kasih Allah mengalir untuk semua orang melalui mereka.

“Kita harus memberi tahu orang-orang, apa yang telah kita pelajari di sini. Kita harus memberi tahu mereka bahwa tidak ada lubang yang sebegitu dalamnya sehingga Tuhan tidak lebih dalam lagi menyertai kita. Mereka akan mendengarkan kita, Corrie, karena kita sudah mengalaminya di sini” , ujar Betsie Ten Boom, saudari Corrie yang meninggal di kamp konsentrasi menjelang mereka dibebaskan.

Di kegelapan sejarah yang paling pekat, Betsie dan Corrie Ten Boom menemukan makna hidup: merealisasikan tujuan hidup dari Tuhan: mengasihi sesama. Membuktikan bagaimana doa terjawab dan berbagai mujizat terjadi. Karena di kegelapan itu pun Tuhan menyertai mereka, memberikan damai sejahtera yang melampaui akal manusia.

The measure of a life, after all, is not its duration, but its donation.
Never be afraid to trust an unknown future to a known God – Corrie Ten Boom.

Kehidupan bukan diukur oleh lamanya seseorang hidup, melainkan dari apa yang dibagikannya kepada orang lain. Jangan pernah takut mempercayakan masa depan yang tidak kita diketahui, kepada Tuhan yang kita kenal- Corrie Ten Boom.

******
Seorang tokoh lain, Viktor Frankl, neurolog dan psikiater Austria, merupakan korban Holocaust yang selamat. Beliau menjadikan pengalamannya di 4 kamp konsentrasi Nazi, termasuk Auschwitz, yang terkenal sebagai tempat paling kejam yang pernah ada dalam sejarah, sebagai laboratorium hidup untuk membuktikan teorinya yang terkenal: Logoterapi.

Logo artinya meaning atau kebermaknaan. Frankl mengembangkan terapi yang didasarkan pada pencarian makna kehidupan. Menurut Frankl, yang dicari setiap orang, secara fundamental itu kebermaknaan hidup.

Semua itu dituliskannya dalam bukunya yang terkenal mendunia, berjudul Man’s Search for Meaning yang telah diterbitkan dalam 49 bahasa dan 190 edisi.

Di kamp konsentrasi, Frankl menemukan ada 2 jenis manusia:
– Orang yang terhormat
– Orang yang tidak terhormat.

Terlihat watak asli seseorang di kamp konsentrasi. Tidak perlu ‘Jaim’, toh belum tentu besok masih hidup.
Sebagian besar egois sekali.

Namun diantara mereka, tetap ada Orang-Orang Terhormat, yang tetap Mengasihi dan Peduli kepada sesamanya. Itulah karakter sejati dan kepribadian mereka yang sesungguhnya.
Memancarkan pribadi Allah, seberat apa pun situasinya.

“Kami yang tinggal di kamp konsentrasi dapat mengingat orang-orang yang berjalan melewati gubuk, menghibur orang lain, memberikan potongan roti terakhir mereka. Memang sedikit jumlahnya, tetapi mereka membuktikan bahwa segala sesuatu dapat diambil dari seorang, kecuali satu hal:
Kebebasan Manusia yang Terakhir – untuk Memilih Sikap dalam situasi apa pun, untuk menentukan jalannya sendiri. Memilih tetap menjadi pribadi yang memancarkan karakter Allah.”

Di kamp konsentrasi, istri Victor Frankl yang sedang hamil dibunuh, orangtuanya, saudara-saudara dekatnya semua meninggal, kecuali seorang saudarinya yang sudah berimigrasi ke Australia sebelumnya. Peristiwa kejam bertubi-tubi menimpa Frankl.

“Manusia dapat mempertahankan sisa kebebasan spiritual, kebebasan pikiran, bahkan dalam kondisi stres fisik dan psikis yang begitu mengerikan,” jelas Frankl
“Segala sesuatu dapat diambil dari seseorang kecuali satu hal: kebebasan manusia yang terakhir—untuk memilih sikap, dalam situasi apa pun, untuk memilih jalannya sendiri.”

Nazi bisa menyiksa tubuh Frankl, tetapi mereka tidak bisa memenjarakan pikirannya.
Dan Frankl memilih tetap waras: dengan cara memilih respon yang sesuai nilai-nilai hidupnya. Teknik inilah yang kemudian dituangkan dalam logoterapi.

Tidak sedikit tawanan yang menjadi gila, kehilangan kontrol, bahkan bunuh diri. Namun sesungguhnya, setiap orang memiliki kemerdekaan yang sama.
Respon yang berbedalah yang mengakibatkan hasil yang berbeda.

Between stimulus and response, there is a space. In that space is our power to choose our response. In our response lies our growth and our freedom – Viktor Frankl.

Di antara stimulus dan respon, ada ruang. Dalam ruang itulah terletak kekuatan kita untuk memilih respon. Dan pada RESPON itu, terletak PERTUMBUHAN dan KEBEBASAN kita – Viktor Frankl.

Wow…. Memahami hal ini membuat kita sadar, hidup tidak lagi dipenuhi oleh drama, perasaan cengeng, mental victim- merasa menjadi korban-, mau pun mengasihani diri sendiri. Kita punya kebebasan untuk memilih dan bertindak.

Prinsipnya, fokus pada yang bisa kita kendalikan, – pilih respon yang benar-, serahkan kepada Tuhan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan.

Dari pengalamannya yang sangat tragis, Frankl membawa sebuah paradigma baru dalam ilmu psikologi, yang menjadi solusi bagi orang-orang yang mengalami gangguan psikologis karena ketidakmampuan mereka menentukan orientasi hidup yang tepat.
Wow….!!!
Ada hal positif yang tercipta dari sejarah yang terburuk sekali pun.

****

Menurut Frankl, berfokus pada ‘kesuksesan’ & ‘kebahagiaan’ justru bisa membawa manusia tersesat saat mengejarnya
Lho????

“Jangan bertujuan untuk sukses. Semakin kita membidik dan menjadikannya target, semakin kita melewatkannya. Karena kesuksesan, seperti halnya kebahagiaan, tidak dapat dikejar; itu terjadi, dan hanya terjadi sebagai efek samping yang tidak diinginkan dari dedikasi pribadi seseorang dalam merealisasikan tujuan yang lebih besar daripada dirinya sendiri, atau sebagai produk sampingan dari penyerahan diri seseorang kepada orang lain, selain dirinya sendiri,”
Frankl menjelaskan,
“Kebahagiaan atau kesuksesan terjadi, karena kita membiarkannya terjadi tanpa mempedulikannya. Dengarkan apa yang diperintahkan hati nurani kita, lakukan dan terus lakukan sesuai apa yang kita tahu. Kemudian kita akan melihat, dalam jangka yang sangat panjang, saya katakan!—kesuksesan akan mengikuti kita, justru karena kita lupa memikirkannya.”

Dikombinasikan dengan pendapat Johann Wolfgang Von Goethe,
Kebahagiaan mau pun kekayaan, merupakan hasil sampingan yang diperoleh dalam proses mengerjakan tugas untuk merealisasikan tujuan hidup yang diberikan Tuhan dalam hidup setiap manusia, yang perannya tak tergantikan. Kesuksesan dan berkat, diberikan Tuhan agar dimanfaatkan menjadi berkat bagi orang lain. Diberkati untuk menjadi berkat. Saat mengerjakannya, hidup jadi bermakna dan kebahagiaan pun tercipta.

Mau Sukses & Bahagia?
Ikuti kata hati kita karena suara Tuhan yang lembut, senantiasa berbicara di dalam hati kita.
Inilah saat yang tepat bagi kita untuk memastikan bahwa kita benar-benar sedang menggenapi rancangan Tuhan saat menciptakan kita. Hidup hanya sekali,
mari kita menjalani hidup yang bermakna!

It’s a supernatural work of God when you become adaptable to meet the needs of those around you. When you attain this fruit of the Spirit in your life, you make great progress in your walk with God! – Rick Renner.

Inilah karya supernatural Tuhan ketika Anda dapat menyesuaikan diri untuk memenuhi kebutuhan orang-orang di sekitar Anda. Ketika Anda memperoleh buah Roh ini dalam hidup Anda, artinya Anda sudah membuat kemajuan besar dalam perjalanan Anda dengan Tuhan! -Rick Renner.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
1 2 3 4 5