Keteladanan & Warisan Apa Yang Kita Ciptakan?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Keteladanan & Warisan Apa Yang Kita Ciptakan?
Kriiiing…. Kriiiing…. ternyata Bunda Dewi Motik Pramono…
“Yenny, suka sekali artikelmu hari ini…Sejuk…,” demikian Bunda Dewi membuka sapaannya. Rupanya beliau membaca artikel saya Hari Senin yang berjudul “Gambaran Kasih Allah, Bapa Yang Peduli…”.
Seperti biasa, wejangan dan nasehat bijak meluncur dari bibir Bunda Dewi. Beliau sangat cinta Tuhan… Ditambah pula bonus resep Jamu Kesehatan ala Jawa yang full herbal. Dari Temulawak, Jahe, Sere hingga daun pepaya. Lengkap.
Di usianya yang lebih dari 70 tahun, beliau masih aktif menjadi berkat bagi banyak orang. Bahkan masih melayani hingga ke Afrika….
Sungguh tokoh yang patut diteladani… bersyukur mengenal beliau…
Keteladanan berbicara lebih keras daripada sejuta kotbah.
Di Charis level 3 kami belajar leadership. Salah satunya belajar membuat Business Model Canvas yang diadopsi dari Harvard University, diajarkan oleh Billy Epperhart, pemilik Tricord Global dan Wealthbuilder. Dalam selembar kertas, kita bisa melihat gambaran bisnis kita sehingga memudahkan untuk menyusun strategi pengembangannya.
Mengapa Billy bersedia mengajar meski dia sudah sukses?
Itu sarananya mengembalikan kepada masyarakat untuk mencerdaskan orang lain, sebagai bentuk pelayanan kepada Tuhan. Demikian juga dengan Paul Milligan, guru kami lainnya. Dia mendirikan enam belas perusahaan, sekaligus menjabat sebagai the Chairman of the Board of Solaris Healthcare, Inc. Bekerja sama dengan Billy membangun sekolah bisnis di Charis.
Banyak orang ikut Tuhan hanya fokus pada sisi rohani saja, lupa klo masih hidup di dunia. Jadi sisi jasmani tidak dikembangkan. Hidup harus seimbang. Di Charis kami diajar hidup seimbang.
Everyone Is Not Your Customer, ujar Seth Godin. Ini penting. Tidak semua orang cocok jadi konsumen kita. Produk kita seyogyanya punya kelebihan tertentu, yang menjawab kebutuhan kalangan tertentu. Sehingga strategi kita tidak hanya perang harga.
Harus ada Niche, istilah kerennya, a specialized segment of the market for a particular kind of product or service – segmen pasar khusus untuk jenis produk atau jasa tertentu.
Blue Ocean Strategy, buku yang ditulis oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne, mengupas studi terhadap 150 langkah strategis, yang berlangsung selama lebih dari 100 tahun di 30 industri. Chan Kim dan Renee Mauborgne menunjukkan bahwa kesuksesan yang langgeng tidak datang dengan memerangi pesaing tetapi caranya, menciptakan “blue ocean alias samudra biru” — ruang pasar baru yang belum dimanfaatkan lalu dimatangkan agar bertumbuh. Menjawab kebutuhan yang belum dipenuhi oleh perusahaan lain.
Ada anugerah dan hikmat Tuhan, agar kita bisa bisa berada di tempat yang tepat, menjadi orang yang tepat, pada saat yang tepat, dan paham strategi yang tepat untuk menjadikan kita berhasil. Itu hanya Tuhan yang bisa mengaturnya. Perkenanan Tuhan atas kita.
Tetapi tetap ada sisi lain, sisi praktis yang harus kita kerjakan agar perusahaan serta bisnis kita berhasil. Produk yang bagus, menjawab kebutuhan tertentu, niche, strategi marketing yang mumpuni, pelayanan yang baik serta pelaksanaan yang terkontrol.
Keberhasilan tidak jatuh dari langit.
Belajar, mengembangkan diri serta mengikuti perubahan jaman dalam berbisnis, itu wajib.
Yang rohani dan jasmani wajib berjalan beriringan.
Hiduplah seimbang berdasarkan kebenaran Allah.
Banyak yang salah paham, mengira orang yang menerima mujizat itu orang hebat yang sangat rohani. Itu Salah!
Mujizat itu, Tuhan TERPAKSA melanggar hukum alam demi menolong kita. Bensin habis tapi mobil tetap bisa berjalan, itu mujizat.
Yang Tuhan mau, kita hidup dalam Berkat.
Bensin habis, kita punya cukup uang untuk membelinya, itu hidup dalam berkat.
Artinya, kita dengan bijak hidup mengikuti hukum alam, agar kita senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu malahan berkelimpahan dalam berbagai perbuatan yang baik.
Kita bisa terus bergantung kepada Tuhan dan melibatkan-Nya di dalam setiap aspek kehidupan kita, dengan cara kita mengerjakan bagian praktis dan natural kehidupan, dengan sangat baik pula. Ini menjadi kesaksian dan demonstrasi kebaikan Tuhan dalam hidup kita.
Kita mengalami kemurahan, kebaikan, perkenanan serta percepatan karena Tuhan. Kelihatannya kita mengerjakannya secara natural tetapi hasilnya Supernatural. Karena Allah.
Keren ya?
“Money answereth ALL THINGS,” kata Raja Sulaiman, manusia paling bijak di muka bumi.
Wuih, B. Yenny… Koq gak rohani blas?
Uang menjawab SEGALANYA! Wow….
Itulah kebenarannya.
Tuhan ingin kita belajar menghasilkan dan mengelola keuangan dengan bijak, agar hidup kita berkecukupan dalam segala sesuatu, malah berkelimpahan dalam segala perbuatan baik.
Uang tidak baik dan tidak jahat, sekedar sarana untuk memudahkan berjual beli. Tergantung siapa yang mengelolanya. Dan Tuhan ingin kita menghasilkan dan menggunakan uang untuk menjadi berkat bagi banyak orang agar nama Tuhan dipermuliakan.
Kita wajib trampil- Skillful- mengelola uang!
Kerjakan yang rohani dan yang natural bersama-sama! Hiduplah seimbang berdasarkan kebenaran Allah.
Demikian pula dalam kehidupan pribadi kita, Not Everyone Is Our Friend – tidak semua orang sahabat kita.
Kita bergaul dengan siapa saja pada level umum, tetapi hanya bergaul dekat dan bersahabat dengan orang-orang tertentu.
Kita pun perlu mengevaluasi, dengan bersahabat dengan teman-teman ini,
• apakah hidup saya makin dekat dengan Tuhan?
• Keluarga lebih harmonis?
• Bisnis makin maju?
• Apakah mereka teman yang support saat kita berada dalam kesulitan, atau hanya muncul saat ada butuhnya? Atau sekedar memanfaatkan kita, mencari peluang untuk keuntungannya pribadi?
• Bikin burn-out, kehabisan energi & berdarah-darah?
• Apakah teman-teman ini mendorong aset dan bisnis kita makin bertambah maju or justru mengikuti gaya hidup mereka, membuat hutang bertumpuk?
• Apakah pergaulan ini membawa kita makin bijak, atau justru makin bodoh?
• Apakah mereka pembelajar atau justru gossiper alias tukang gossip?
Karena kita melayani sesama sebagai duta Allah di dunia, saya pun belajar tidak semua orang cocok untuk saya layani langsung.
Sebagai pembaca Seruput Kopi Cantik tentu cocok untuk siapa saja tetapi untuk melayani in person, ada teman-teman yang lebih pas… saya arahkan kepada yang lebih cocok.
Ada pula teman-teman yang masalahnya tidak saya mengerti. Lebih baik orang yang expert di bidang tsb. yang melayaninya. Lebih tepat sasaran.
Bukankah kita melayani demi kebaikan orang itu dan demi kebaikan kita juga? Tempatkan diri kita di sepatu orang lain. Pikirkan yang terbaik untuk dirinya, kepentingannya serta masa depannya.
Mengapa bergaul & melayani saja koq mesti dievaluasi segitunya?
Waktu kita hanya 24 jam setiap harinya. Jika waktu yang Tuhan percayakan, dibuang untuk hal-hal yang membuat hidup kita tidak bermakna dan tidak efektif, endingnya hidup kita akan sia-sia tanpa disadari.
Jangan lupa, kita harus mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan, saat berjumpa di surga kelak.
Dan sebagai penutup, hidup kita tidak akan lari jauh dari hidup 5 orang terdekat kita.
Nach hidup seperti apa yang hendak kita ciptakan?
Mari kita pastikan hidup yang kita jalani sekarang, dapat menjadi teladan dan warisan abadi bagi generasi mendatang!
If you’d just center your thoughts and affections upon the Lord, you’d be better off accidentally than you’ve ever been on purpose! – Andrew Wommack.
Jika Anda hanya memusatkan pikiran dan kasih sayang Anda kepada Tuhan, Anda akan lebih baik secara kebetulan daripada sebelumnya! – Andrew Wommack.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN