Monthly Archives: Jul 2023

Articles, Christianity

Berjalan dengan Iman, Siap?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Berjalan dengan Iman, Siap?

“Kamu dilahirkan untuk melakukan sesuatu yang besar, bukan biasa-biasa saja. Kita diciptakan sehat, bukan menderita sakit penyakit. Kita di dunia supaya sukses, bukan gagal. Kita diciptakan hidup berkelimpahan dan berbahagia, bukan untuk hidup dalam kemiskinan dan kekecewaan. Kita dirancang untuk memiliki harga diri, martabat, dan pencapaian, bukan merasa malu, mengalami pelecehan, dan kebangkrutan. – T.L. Osborn.

– sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat –
2 Korintus 5:7 TB

Apa artinya berjalan dengan iman?

Sementara indera dan emosi kita dibombardir setiap hari oleh dunia di mana kita hidup, yang sudah jatuh dalam dosa, Paulus menyatakan bahwa kehidupan orang Kristen berputar di antara yang terlihat, dan yang tak terlihat.

“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”
2 Korintus 4:18 TB

Terlepas dari nasihat yang jelas ini, banyak yang mengakui, mereka jauh lebih dipengaruhi oleh indera, informasi manusia, dan logika manusia daripada pada apa yang “tak terlihat”. Apakah kita benar-benar yakin, pada apa yang “tak terlihat” itu?

Sangat menarik apa yang terjadi di dunia “penglihatan” ini, banyak yang membangun kehidupan mereka di atas hal-hal yang tidak dapat mereka lihat, tetapi mereka diyakinkan bahwa hal-hal itu nyata.
Contohnya, jika dokter menyatakan bahwa Anda akan mati, pasien tidak dapat “melihat” masalahnya tetapi akan mempercayai kata-kata dokter tersebut. Kita tidak dapat melihat sendiri apa yang terjadi di Washington, tetapi kita percaya kata-kata penulis berita dan membiarkan emosi kita dimanipulasi.
Anehnya, ketika seseorang menyatakan bahwa mereka mempercayai Firman Tuhan atas keadaan atau gejala fisik, justru dituduh kehilangan akal.

Berjalan dengan iman merupakan keputusan untuk mempercayai Firman Tuhan diatas informasi dunia yang terlihat mau pun yang tidak terlihat. Memilih melihat sesuai apa yang Tuhan lihat.
Itulah bukti dari janji-janji Allah di dunia yang tak terlihat (Ibr. 11:1).
Sementara para dokter mungkin melihat kanker, orang percaya MEMILIH “melihat” kesembuhan.

Berjalan dengan iman dan tidak bersandar pada emosi atau logika manusia, dan memilih hidup bebas dari belenggu dunia, lalu memilih hidup dalam dimensi kepastian Firman Tuhan sebagai otoritas yang tertinggi di atas segala sesuatu yang mewakili penyakit, kehilangan, kecemasan, depresi, ketakutan dan kemiskinan.

Berjalan dengan iman adalah keputusan untuk berserah diri kepada Tuhan, tidak takut, tidak khawatir, tidak depresi, tidak diteror oleh gejala dan tidak membayangkan kekurangan mau pun kegagalan.
Program ulang hati kita, agar melihat janji Tuhan dan bukan yang lain. Itulah pilihan yang harus diputuskan jika kita ingin berjalan dalam kemenangan.

Tersenyumlah dan bersyukurlah! . . tetapi orang yang periang selalu bahagia. Amsal 15:15 (BIMK)
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
Mazmur 16:11 TB

Siap Praktik? Yuk…

God is looking for a special brand of believers who want to enter the combat zone and live there according to His will – Rick Renner.

Tuhan sedang mencari orang-orang percaya yang beran8 memasuki zona pertempuran dan tinggal di sana, menggenapi dengan kehendak-Nya – Rick Renner.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

 

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Tumbuh Lebih Kuat dalam Iman.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Tumbuh Lebih Kuat dalam Iman.

*Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu,
2 Tesalonika 1:3 TB

Ketika kita benar-benar mendengar Injil, benih Firman Tuhan ditabur di tanah hati kita, iman pun dilepaskan. Jika iman itu cukup untuk menjadikan Anda menjadi ciptaan baru dan melepaskan Anda dari kuasa kegelapan ke dalam Kerajaan Allah, maka iman itu pun cukup untuk mempercayai serta menerima semua janji Allah juga.

Namun, banyak orang yang tidak bertumbuh dalam iman mereka. Seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, iman juga harus dipupuk.
Potensi untuk memindahkan ‘gunung masalah’ ada di dalam setiap kita, tetapi iman yang memindahkan gunung merupakan suatu proses. Sama seperti bayi yang baru lahir, setiap manusia memiliki jumlah otot yang sama.
Jika otot-otot itu tidak pernah dilatih, otot-otot itu tidak akan pernah mencapai potensi penuhnya.

Masih ingat bagaimana Ps. John Donnely menantang kita agar berani mendoakan orang mati bangkit?
Ps John & istrinya membangkitkan orang mati di Vietnam!

Andrew Wommack bercerita, dia sudah berulangkali mendoakan dan mengimajinasikan dalam pikirannya bagaimana dia akan mendoakan orang mati, bangkit.
Ketika suatu saat, di tengah kebaktiannya, ada yang terkena serangan jantung, mati tanpa ada denyut nadi…
Segera didoakannya, persis seperti dalam imajinasinya, dan bangkit!

Demikian pula ketika Andrew & Jamie mendapat kabar putranya meninggal, mereka tidak galau tetapi MEMILIH percaya, putranya akan bangkit. Dalam perjalanan dari kotanya, ke rumah sakit di mana dinyatakan putranya meninggal, Andrew & Jamie MEMILIH mengucap syukur dan meneguhkan hati dan kepercayaan-Nya kepada janji-janji Tuhan!
Meski putranya sudah mati selama 5 jam, disimpan di ruang pendingin, tetapi hidup kembali.
Andrew & Jamie sudah melatih otot imannya.

Bagaimana cara kita dapat melatih iman kita?

Mulailah melatih iman kita dengan menemukan janji-janji Tuhan yang begitu mudah dipercaya sehingga tidak ada ruang untuk keraguan. Percayalah pada Tuhan untuk apa yang Anda yakini, tidak peduli seberapa kecilnya.
Apakah kita percaya bahwa Tuhan ingin kita tiba di rumah dengan selamat setelah bekerja?
Kemudian nyatakan secara aktif, percayai dan syukuri itu. Bersyukurlah sebelum terjadi dan bersyukurlah sekali lagi ketika tiba di rumah dengan selamat.
Mulailah mempercayai Tuhan untuk banyak hal yang tidak dapat kita ragukan dan syukuri hal itu.

Menabur benih iman seperti kata-kata penyemangat, nubuatan, waktu untuk menolong orang lain, bagikan dengan sikap atau sumber daya yang positif. Apa pun benih yang kita tabur, lakukan dengan sungguh-sungguh penuh pengharapan.
Bersyukurlah atas dampak, hasil, buah dari apa yang kita tabur dalam kehidupan orang lain.

Mulailah mempercayai bahwa berkat-Nya akan menemukan dan mengejar kita.
Saya selalu meyakini, ke mana pun saya & keluarga pergi, akan dipertemukan dengan orang-orang yang baik.
Anggaplah setiap hal yang baik sebagai berkat dan bersyukurlah.

Setelah kita dikondisikan untuk menerima dari Tuhan dalam hal-hal sehari-hari, mulailah memperluas visi kita dengan melihat semua janji Tuhan digenapi dalam kehidupan kita. Banyak orang kehilangan kepercayaan untuk hal-hal besar sebelum mereka menyadari kasih karunia Allah dalam hal-hal kecil dalam kehidupannya.
Iman ungkapan syukur atas masa depan yang telah dijanjikan Tuhan.

Semakin kita mengalihkan fokus kita kepada Tuhan untuk menerima setiap hal yang baik, semakin kita akan dikuatkan untuk berdiri dalam iman untuk hal-hal yang lebih besar yang telah Dia janjikan.
Dan terjadilah menurut imanmu.

Siap Praktik? Yuk….

God is delights in using people who are steadfast and unmoving in their conviction. – Rick Renner.

Tuhan senang memakai orang-orang yang teguh dan tidak tergoyahkan dalam keyakinannya. -Rick Renner.

Sumber: Barry Bennett & Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Relationship

Offended – Tersinggung? Ini Tips Mengatasinya!

 

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Offended – Tersinggung? Ini Tips Mengatasinya!

Sesuatu yang tidak pernah kita harapkan tetapi ternyata setiap orang pernah mengalaminya. Repotnya, kita tidak pernah diajari cara mengatasinya dengan benar. Tidak sedikit yang kena kanker dan membawa kepahitan hingga ajal menjemput. Membiarkan air kehidupannya pahit seumur hidupnya.

Saya sengaja menuliskannya karena ingin berbagi. Saya beruntung, di Sekolah Charis, Greg Mohr mengajarkannya dengan gamblang. Bersyukur bisa sekolah!

Dan Greg membuka pelajaran ke 5, topik “Membangun Hubungan Yang Sehat” dengan kalimat:
“TIDAK MUNGKIN TIDAK ADA SAKIT HATI” alias Sakit Hati itu suatu ketika pasti terjadi!

“Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku,” ujar Raja Daud.

Sakit hati, ketidakadilan, pengkhianatan dan duka menghampiri setiap kita. Hebohnya, sakit hati muncul dari orang-orang yang kita percayai, kasihi, orang yang kita hormati, orang yang kepadanya kita rela berkorban, yang saat makan enak pun ingat dia… justru yang melukai….
Guuubbbbrraaakkk…
Dan ini fakta!

– Jika kita tidak menyikapinya dengan tepat, mustahil kita dapat mengembangkan hubungan yang sehat dan langgeng.

– Masing-masing kita akan mengalami kekecewaan dan ekspektasi yang tidak terpenuhi dalam hubungan, tetapi hubungan itu sepadan dengan resikonya!

– Allah telah menetapkan kita saling membutuhkan satu dengan yang lain. Ibarat tubuh, mata butuh kaki, dan sebaliknya. Setiap anggota tubuh saling membutuhkan agar dapat hidup dan berkembang. Dan Allah telah menetapkan agar kita dapat bertumbuh sesuai dengan penyediaan dan anugerah-Nya, melalui hubungan dengan orang lain, yang diikat-Nya menjadi satu tubuh yaitu tubuh-Nya.

– Setiap orang memiliki titik-kelemahan?Blind-Spot?, karenanya kita semua membutuhkan dukungan, yang membutuhkan hubungan dengan orang lain agar dapat berhasil dalam hidup.

– Mengapa seseorang tidak berkembang maksimal?
Karena banyak pintu perkenanan Tuhan yang kita lewatkan, karena takut percaya dan takut berkomitmen pada hubungan. Berkat-berkat Allah itu datang melalui tangan orang lain.
Pintu besar berputar pada engsel yang kecil.

– Hubungan memberi kita Kuasa Eksponensial, Sinergi untuk mengalahkan musuh dan menghadapi kesukaran hidup.
Sinergi: satu orang dapat mengejar seribu orang, dan dua orang dapat mengejar sepuluh ribu orang.

Karena itu bangun hubungan dekat dengan Tuhan dan fokus kepada-Nya, agar kita peka mengikuti cara-Nya – God’s Way – dan Tuhan menuntun kita pada Koneksi Ilahi.
Hubungan harus lahir dari Allah.
Koneksi Ilahi dalam hubungan adalah cara utama di mana Allah bekerja dan menggenapi kehendak-Nya, di dalam dan melalui kehidupan kita.

Bagaimana cara mengatasi ketersinggungan?
Sadari bahwa iblis memakai orang-orang, tetapi Allah juga.
Kita yang harus belajar skillful, terampil.

Bisa saja di suatu tempat tersinggung, lalu kita lari ke tempat lain. Tetapi selama tidak membereskannya, di tempat lain kita akan mengalami drama yang sama dengan orang berbeda. Seberat apa pun: Bereskan!

Tanpa disadari, ketika tersinggung, kita akan disesatkan dan memandang segala sesuatu dengan kacamata ketersinggungan itu. Jika kacamatanya merah, dunia pun nampak merah. Sesungguhnya, sakit hati adalah perangkap iblis agar persatuan itu terpecah belah dan tidak terjadi sinergi.
Saat tersinggung dan sakit hati, iblis punya pijakan dalam hidup kita, lalu iblis Twist– memutarbalikkan apa yang terjadi, semua menjadi nampak negatif, akibatnya cara pikir dan tindakan kita semua melenceng.
Banyak pengajaran sesat dimulai dari sakit hati.

Fakta: kebanyakan kesalahan terjadi tidak sengaja tetapi disebabkan kekhilafan, pengabaian, atau membiarkan diri terlalu egois.
Itulah sebabnya di Charis kami diajarkan agar Menghargai Hubungan diatas Keuntungan Finansial.
Tidak mempromosikan Diri tetapi fokus untuk memberi dan melayani dengan tulus. Tanpa agenda tersembunyi.

Secara rohani, serahkan segala kekuatiran, hati yang terganggu, sakit hati kita kepada Tuhan, sebab Dia yang memelihara kita. Jujur apa adanya. Dan bertobat saat sadar ada yang salah, dan bersedia berbalik, bertobat menuju ke arah yang benar. Kadang kita tau teorinya, harus mengampuni tetapi koq hati masih mengganjal.

Bicarakan dulu dengan orang yang kita bermasalah, sebelum menceritakan kepada orang lain.

Saya bukan malaikat, saat ganjalan hati tak kunjung sirna, butuh membicarakannya dengan teman yang dewasa rohani dan saya tahu, dia ingin saya berkemenangan. Jangan salah pilih teman curhat, endingnya bisa kacau balau.
Dengan membicarakan dan menuliskannya, saya bisa melihat situasi dengan lebih jernih.

Endapkan beberapa waktu, terus libatkan Tuhan dalam prosesnya. Setelah tenang dan damai, ambil keputusan apa yang hendak dilakukan?

Ada beberapa pilihan yang Greg Mohr tawarkan:
– Kebenaran disampaikan dengan kasih, tanpa menghakimi.
Ceritakan apa yang kita rasakan dan membuat hati kita terluka. Jika kedua belah pihak bisa menanggapi dengan baik, bisa jadi keterbukaan ini justru membawa hubungan kepada level yang lebih dalam lagi.
Teman sejati tidak takut bersikap jujur atau menjadi dirinya sendiri.

– Ada hal-hal tertentu yang bahkan tidak perlu diampuni. Misalnya, lupa janji temu, tidak mengundang kita dll. Hanya perlu diabaikan dan dilupakan dengan mempertahankan sikap belas kasihan yang konstan dalam pertemanan.

– Putuskan tidak tersinggung karena penolakan yang kita alami, entah teman kita sengaja atau tidak.
Setiap kali kita sakit hati, itu menunjukkan kita telah memberikan prioritas dan kepercayaan yang terlalu besar.

– Tidak semua orang, termasuk orang-orang yang kita hormati, setulus, sejujur seperti apa yang kita bayangkan. Ya sudah berbesar hati menerimanya. Itulah dunia….
Nasehat para bijak, Pandang Allah saja, jika memandang manusia, kita pasti kecewa.
Toh finalnya, pertanggungan jawab kita kepada Allah.
Jaga hati kita tulus, setia, dan semaksimal mungkin menjadi pelaku firman karena itu yang Allah kehendaki, no matter what!

Reposisi hubungan kita dengan teman tsb. Tidak semua orang cocok dan pas masuk ke dalam lingkaran dalam pertemanan kita. Tidak usah memaksakan diri apalagi sampai merendahkan diri demi menjalin suatu hubungan.

Pertemanan dari Allah itu hubungan yang penuh damai sejahtera, tidak penuh tekanan atau pertengkaran. Lebih baik mencari Koneksi Ilahi daripada mengusahakan hubungan dengan orang yang dianggap kaya, sukses dan berpotensi mengangkat kita. Biarkan Tuhan mempromosi kita pada saat-Nya yang tepat.

Pertemanan yang tulus tidak dapat tercipta, jika salah satu pihak tidak bersedia mendengarkan kebenaran dan pihak yang lain segan mengatakannya.

Kasih dan kepercayaan merupakan kegiatan beresiko, karena menuntut kita memberi kesempatan kepada orang-orang untuk mengecewakan atau menyinggung kita.
Tetapi kita tidak boleh berhenti mengasihi atau mempercayai, karena di atas karakteristik itulah Hubungan Ikat-Janji atau Covenant, dibangun.
Dalam covenant inilah berkat dan perlindungan Tuhan dicurahkan seperti hubungan Allah & Abraham.

Jangan biarkan karena pengalaman dimanfaatkan, dikhianati, disakiti – membuat kita menarik diri demi melindungi diri dan menjadi sinis.
Inilah dunia yang sudah jatuh dalam dosa, justru kita dituntut menjadi skillful, terampil dan bijak menyikapinya, sehingga bisa membantu orang lain melewatinya. Kita hanya bisa mengimpartasikan sesuatu yang sudah pernah kita alami dengan berkemenangan.
Itulah caranya menjadi Terang Dunia yang Tuhan maksudkan.
Kita menjadi Peta Jalan bagi kemenangan orang lain.

Hidup memang tidak adil, jahat, justru di dunia yang carut marut ini, setiap anak Tuhan dituntut menjadi lilin-lilin kecil yang menerangi kegelapan, sehingga dunia menjadi lebih baik karena kehadiran kita.

Sssttt…. sejujurnya, ini lebih mudah ditulis daripada dilakukan. Tetapi apa boleh buat, kemenangan dalam hal inilah yang bisa kita persembahkan saat masuk ke surga kelak, jadi mau gak mau, yuk kita perjuangkan bersama. Saling support agar lulus… tidak ada orang yang bisa sukses sendirian…

Hari ini seri terakhir Seruput Kopi Cantik membahas pengajaran Greg Mohr: “Developing Healthy Relationship”. Ini pelajaran dahsyat hingga ditulis dalam banyak sekali artikel.
Bagi teman-teman yang merasa artikel ini kurang menjawab semua pertanyaan kalian, monggo sekolah saja. Karena Seruput Kopi Cantik hanyalah Teaser, jika ingin menikmati Main-Coursenya mesti sekolah.  Setuju?

God didn’t REMOVE the Red Sea. He PARTED it. God doesn’t always REMOVE your PROBLEMS, but He will make a WAY to get THROUGH them.

Tuhan tidak MENGHAPUS Laut Merah. Dia MEMBELAHNYA. Tuhan tidak selalu MENGHAPUS MASALAH Anda, tetapi Dia akan membuat JALAN untuk melewatinya.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
*MPOIN PLUS & PIPAKU*
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

 

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Adil, Ekspektasi & Sikap kita!

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Adil, Ekspektasi & Sikap kita!

Matius 20:1-15 Perumpamaan yang menceritakan kesepakatan antara sang tuan dan pekerja-pekerjanya.

Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Matius 20:2 TB

Kemudian di jam-jam selanjutnya, tuan itu sepakat dengan pekerja-pekerja yang lainnya. Bahkan ada yang baru mulai bekerja pada pukul 5 sore. Yang terakhir hanya bekerja 1 jam.

Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Matius 20:8?-?10 TB

Kembali apa yang diajarkan Greg Mohr, mereka yang bekerja lebih awal, merasa diperlakukan tidak adil.
Karena mereka BEREKSPEKTASI bekerja lebih lama tentu hasilnya lebih besar. Itu sangkaan, pikiran dan kesimpulan mereka sendiri.
Sesungguhnya Upah 1 Dinar adalah KESEPAKATAN sejak AWALNYA.
Sang tuan MENEPATI janjinya, seharusnya tidak ada yang bisa diprotes, bukan?

Nach inilah inti masalah yang sesungguhnya:
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau *iri hatikah engkau, karena aku murah hati?* Matius 20:15 TB

Cara kita menyikapi ketidaksetaraan yang dirasakan, promosi dan kenaikan gaji sesama rekan sekerja di tempat kerja, akan mempengaruhi hati dan masa depan kita.

Karena tuannya murah hati terhadap rekannya, lalu iri hati. Merasa diperlakukan tidak adil, membandingkan diri dengan rekan tsb, lalu iri hati dan membenci.
Merasa berhak tersinggung!

Sejak kecil kita hidup di dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa. Di sekolah dan di berbagai bidang kehidupan, kita diajar bahwa juara hanya 1 orang. Yang hebat, yang bisa mengalahkan semua orang.
Ketakutan jika ada kompetitor, maka ibarat nasi sepiring, makin banyak yang makan, makin sedikit bagian kita.

Benarkah demikian?
Sesungguhnya Sumber Berkat kita adalah Tuhan. Berita baiknya, Tuhan punya cukup resources untuk semua orang. Makin banyak yang berbisnis di bidang yang sama, Tuhan bisa membukakan mata kita terhadap pasar baru yang selama ini tidak terlihat, atau memberi kita berkat dari sumber yang baru.
Dia Allah! Apa sich yang sulit bagi-Nya untuk mengirimkan berkat-Nya?

– Burung gagak dengan setia mengirimkan roti untuk Elia.
– Laut merah dibelah menjadi tanah kering agar Musa dkk bisa menyeberang.
– Matahari berhenti bergerak karena perang belum selesai dan Yosua memerintahkannya untuk berhenti.

Jika kita memandang dengan cara pandang Allah, apa yang kita lihat menjadi berbeda.
Sumber berkat kita bukanlah bisnis atau tempat kita bekerja. Tuhan bisa mencukupkan kebutuhan kita dari berbagai sumber, tidak hanya melalui pekerjaan kita.
Kesadaran akan hal ini, membuat cara kita menyikapi kehidupan ini dengan cara yang berbeda.

Greg, mengajari jangan iri hati karena kemurahan atasan kepada rekan kerja lain. Bersukacitalah bersama mereka dan bersyukurlah untuk posisi kita.

Tidak ada yang perlu dikeluhkan, selama atasan menepati janjinya. Bukan urusan kita apa yang dia janjikan kepada rekan kerja yang lain dalam hal gaji, mau pun perlakuan yang khusus.
Berhenti melihat berapa penghasilan orang lain atau bagaimana orang lain dipromosikan, sebaliknya bersyukurlah atas apa yang kita miliki.

Greg justru melihat promosi orang lain dengan cara, nach sebentar lagi giliran saya…. seperti antrian, jika 1 orang sudah maju, berarti posisi kita lebih dekat ke depan bukan?
Dan terjadilah menurut imanmu.
Dengan sikap manis yang ditunjukkan Greg dan selalu support orang lain, tinggal tunggu waktu, gilirannya tiba.
Wow…. keren!

Bahkan Greg mendorong agar menulis kartu ucapan terimakasih bagi atasan, untuk setiap bonus yang diterima. Sekecil apa pun, itu pertanda rasa syukur kita baik kepada atasan mau pun kepada Tuhan.
Bonus itu jumlah di atas apa yang dijanjikan kepada kita.
Don’t take it for granted!

Hhhmmmm…. sungguh kualitas pribadi di atas rata-rata. Meski saya suka membaca, baru kali ini menemukan apa yang diajarkan Greg Mohr.

Bagaimana menghadapi orang-orang ‘menyebalkan’ dan ‘penjilat’ di tempat kerja?
Greg mengajarkan agar
– Mereka menjadi proyek doa kita.
– Jangan dianggap sebagai musuh, namun sebagai kesempatan untuk memperagakan firman Allah dan karakter Yesus.
– Putuskan untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Pikirkan cara nyata agar dapat membantu mereka, dan lakukanlah.
– Jangan membiarkan diri kita tersinggung atau terganggu, karena ini jebakan musuh agar tubuh Kristus terpecah belah, meski pun mereka orang kristen juga.
– Sebaliknya, melalui doa syafaat, tindakan kasih yang disengaja, kita memiliki kesempatan memanifestasikan Yesus kepada mereka.

Hhmm…. ternyata menjadi Terang Dunia, itu justru bisa tercipta ketika kita mampu mengalahkan ‘hal-hal buruk’ dengan respon kasih Allah sesuai firman.
Ini tantangannya bagi kita semua….

“Kebanyakan orang Kristen dihalangi oleh sakit hati, lalu gagal dalam tugas mereka untuk memanifestasikan Yesus untuk menghadapi orang-orang sulit. Dibutuhkan Anugerah Extra untuk menghadapinya, ” demikian Greg Mohr menjelaskan.

Ekspektasi yang tidak terpenuhi, menimbulkan frustrasi.
Prinsip penting untuk terbebas dari sakit hati, dengan cara tidak berekspektasi apa pun dan bersyukurlah untuk segala sesuatu – sekecil atau setidak penting apa pun bagi kita.

Mereka bukan Allah dan tidak ada seorang pun selain Allah yang dapat memenuhi ekspektasi kita.
Mari kita membina hubungan dengan niat untuk melayani dan memberkati.

Sssttt…. saya sudah ujian tertulis dan lulus. Tapi prakteknya masih harus terus belajar….
Praktik dan belajar sama-sama yuk….

There is one GREATER ON THE INSIDE OF YOU than all of the problems on the outside of you – Andrew Wommack.

Ada satu PRIBADI YANG LEBIH BESAR DI DALAM ANDA melebihi semua masalah di luar Anda – Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Relationship

Tips Praktis Mengatasi Konflik.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Tips Praktis Mengatasi Konflik.

Pertemanan itu ibarat uang. Lebih mudah dicari daripada dipertahankan _ Anonim.

Kami sedang belajar “Membangun Hubungan Yang Sehat” dari Greg Mohr, guru kami tercinta.

“Kalo dengar tentang Greg Mohr, rasanya seperti papanya Yenny…”, komentar Bu Sylviati setelah membaca artikel saya…
Wkwkwk….

Greg mengajarkan detil-detil bagaimana cara mengatasi ketersinggungan, penolakan, level pertemanan, cara bijak bagaimana membangun hubungan dengan orang lain. Sungguh luar biasa, lengkap dengan contoh-contoh kisah nyata baik yang Greg alami, mau pun orang lain.
Ini benar-benar sekolah yang tidak hanya mengajarkan teori saja, apalagi tentang Tuhan, bukan sekedar mengerti perkataan Tuhan melalui firman-Nya tetapi sekaligus menuntun, bagaimana cara menghidupinya di dunia yang nyata termasuk penerapan dalam bisnis. Menjadi pelaku firman!

Saat tidak diundang, teman lupa dengan janji temu dsb jangan sakit hati. Banyak orang yang tidak sengaja melakukannya.
Sertakan pengampunan dan belas kasihan.
Esensi dari pertemanan adalah mengetahui apa yang harus diabaikan.
Ada hal-hal tertentu yang bahkan tidak perlu diampuni, hanya perlu diabaikan dan dilupakan saja.
Mintalah Allah memberi kita anugerah-Nya agar dapat melihat orang lain, terutama teman-teman kita, melalui mata-Nya.

Jujurlah dan jadilah apa adanya. Jika seseorang tidak dapat menerima kita apa adanya, termasuk masa lalu kita, maka dia tidak memenuhi syarat menjadi teman covenant: ikatan- janji.
Pertemanan ikatan-janji- Covenant, mensyaratkan keterbukaan, kejujuran, transparansi dan akuntabilitas.

*******
Karakter setiap orang berbeda dan level rohani masing-masing orang, tidaklah sama.
Sesuaikan apa yang paling pas untuk situasi kita. Jangan meniru orang lain.

Ada teman yang memang betul-betul sabar. Saat kakinya terinjak – berarti gak sengaja dong … – teman ini diam saja, dengan sabar menanti hingga orang yang menginjaknya sadar. Tetap manis dan sabar. Tanpa kepahitan. Legawa.
Wow…. salut!

Namun ada beberapa teman lain yang mengalami hal serupa, diam tetapi menyimpan kemarahan, akhirnya berujung menjadi kepahitan.
Dona bercerita pada Greg, dalam hal pengampunan dia memiliki double standard. Di sisi yang satu sudah mengampuni, tetapi di sisi lain dia menyimpan kepahitan yang berujung pada kanker.

Greg mengajar agar kita membereskannya dengan menceritakan apa yang membuat hati kita terganggu, TANPA menghakimi dan menyalahkan.

Jika Anda tidak dapat melupakannya, datangi orang yang menyakiti Anda,” ujar Greg Mohr.

Greg wanti-wanti, jangan ceritakan tentang pelanggaran yang membuat kita tersinggung kepada orang lain, sebelum kita membicarakan empat mata dengan orang yang menyakiti kita.
Jangan biarkan emosi dan keterpusatan pada diri sendiri menguasai kita, tetapi lihat permasalahan dengan cara pandang Allah dan selesaikan sesuai firman-Nya.
Hubungan yang berhasil dan sehat karena menjadikan firman Allah sebagai aturan dan panduan kita, alih-alih perasaan.

Jangan mengatakan, “Jika saya telah melakukan kesalahan, saya minta maaf”, ini sikap yang tidak bertanggung jawab, demikian Greg menegaskan. Kalimat ini sama dengan berkata, kamu yang salah tetapi aku tidak.
Ini bukan pertobatan tetapi sikap egois, kedagingan. Tidak tulus.

Dalam setiap konflik, besar atau kecil, kedua belah pihak itu punya andil salah.
Katakan, “Dengar perspektif saya bla..bla…bla…, saya tahu ada tembok di antara kita, dan saya yakin saya punya andil di dalamnya. Aku yakin ada sesuatu yang aku katakan atau lakukan, aku sudah mencoba mencari tahu. Tolong bantu saya, agar dapat memperbaiki situasi ini.”

Ini pertanda kita punya niat ingin mengadakan rekonsiliasi hubungan.
Pertama-tama justru sampaikan kegagalan kita, meskipun itu dilakukan karena kita kurang pengertian, atau tidak sengaja. Tetapi kita peduli dengan hubungan ini dan ingin memperbaikinya.

Komunikasikan kepada orang itu, nilai yang kita tempatkan atas hubungan kita dengannya – itulah alasan kita mendatanginya.
Hadapi kenyataan, -Face The Problem-, beritahu kepadanya dampak dari apa yang dilakukannya atau justru yang tidak dilakukannya kepada kita dan bagaimana akibatnya bagi perasaan kita.
Akui perspektif kita yang terbatas, tanyakan apa yang diketahui orang itu dan perspektifnya. Lalu dengarkan dengan hati terbuka, penuh kerendahan hati serta dengan sikap hati yang mau diajar.
Kita tidak dapat memaksakan rekonsiliasi, hanya bisa menawarkannya.
Sekalipun akhirnya tidak terjadi rekonsiliasi, kita sudah melakukan yang benar di hadapan Allah.

Dengan keterbukaan, kerap kita bisa mengerti tujuan sesungguhnya orang itu, bahkan mungkin kita bisa memahami mengapa dia bersikap seperti itu. Setiap orang punya latar belakang dan masa lalu, yang mendasari seseorang bertindak demikian.
Kadang mereka melakukannya tanpa sengaja, atau karena tidak berpikir dulu, lalu menyesal setelah melakukannya.
Tentang pengkhianatan menilap uang teman dalam jumlah besar, kita bahas di artikel lainnya. Ini beda kasus.
Greg mengungkapkan, setelah memahaminya, kerap justru timbul belas kasihan di hatinya.

Asalkan kita tidak menyalahkan, menghakimi orang itu, tetapi menceritakan perasaan dan perspektif kita terhadap peristiwa itu, umumnya pihak lawan bisa menerimanya. Tidak jarang mereka pun menyadari kesalahannya dan meminta maaf. Secara umum, manusia itu baik, punya hati nurani, punya tata-krama dan rasa sungkan. Jarang sekali orang yang tetap bersiteguh merasa dirinya yang paling benar.
90% terjadi saling pengertian yang lebih baik lagi.

******
Saya belum sampai pada level yang bisa tetap tersenyum saat terinjak.
Ketika terinjak dan orang itu tidak sadar, saya prefer memberitahunya. Beda karakter hahaha….
“Hei… kamu menginjak kakiku lho. Sakit…”, supaya segera membetulkan posisi kakinya.
Why?
Saya penyuka quotes. Sejak puluhan tahun lalu saya belajar:

You teach people how to treat you by what you allow, what you stop, and what you reinforce. – Tony Gaskins.

Kita mengajari orang bagaimana memperlakukan kita, dengan apa yang kita izinkan, apa yang kita hentikan, dan apa yang kita perkuat. – Tony Gaskins.

Nach, karena terinjak itu menyakitkan, saya beritahu teman itu. Dengan cara demikian, saya mengajari dia, apa yang bisa saya toleransi dan mana yang tidak.
Dengan keterbukaan seperti ini, teman itu mengenal saya lebih dalam lagi.
Nach tergantung ke dua belah pihak… apakah setelah saling memahami lebih baik lagi, hendak membina persahabatan ke level yang lebih akrab lagi, atau justru memilih stop di level ini saja….
Ada orang-orang yang memang terlalu berbeda, masuk ke level yang lebih dekat, gesekannya terlalu banyak. Better di level tertentu saja… sama-sama happy.

Pertemanan yang tulus tidak dapat eksis, jika salah satu pihak tidak bersedia mendengarkan kebenaran dan pihak yang lain segan mengatakannya – Greg mengutip quotes Cicero

Greg Mohr mengajarkan, pada kenyataannya kita tidak memiliki banyak teman sejati. Biasanya hanya 2-3 orang yang benar-benar bisa menjadi teman sejati.
Tidak semua orang bisa menerima dan handle, kekurangan kita, lalu benar-benar berkomitmen untuk setia. Menjadi teman dalam suka dan duka.

Menempatkan orang-orang yang tepat di posisi yang tepat, itu perlu hikmat Tuhan. Perlu wisdom. Itulah kunci sukses kehidupan.
Senada dengan prinsip Jim Collins dalam buku “Good to Great”, untuk meningkat dari perusahaan yang good ke great, perlu menempatkan orang-orang yang tepat ke posisi yang tepat.

“Even if you cannot change all the people around you, you can change the people you choose to be around. Life is too short to waste your time on people who don’t respect, appreciate, and value you. Spend your life with people who make you smile, laugh, and feel loved,” ujar Roy T. Bennett.

“Mungkin saja kita tidak dapat mengubah orang-orang yang berada di sekitar kita, namun kita dapat mengubah orang-orang yang kita pilih agar berada di sekeliling kita. Hidup ini terlalu singkat, dengan menghabiskan waktu berada diantara orang-orang yang tidak menghormati, tidak menghargai, dan tidak menyukai kita. Habiskan dan nikmati waktu dengan orang-orang yang membuat tersenyum, tertawa, dan merasa dicintai. – Roy T. Bennett.

Bijak sekali bukan?
Saya memilih berada di dekat orang-orang yang menghargai, menyenangkan dan membawa saya naik menjadi pribadi yang terbaik yang Tuhan rancangkan.
Bagaimana dengan Anda?

Keep people in your life that truly LOVE you, MOTIVATE you, ENCOURAGE you, INSPIRE you, ENHANCE you & make you HAPPY.
If you have people who do NONE of the above, Let them GO

Pertahankan orang-orang dalam hidup ini yang benar-benar MENGASIHI, MOTIVASI, MENDORONG, MENGINSPIRASI, MENINGKATKAN kita & membuat kita BAHAGIA.*
*Jika ada orang-orang yang TIDAK melakukan hal di atas, Biarkan mereka PERGI.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
1 2 3 5