Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Tips Praktis Mengatasi Konflik.
Pertemanan itu ibarat uang. Lebih mudah dicari daripada dipertahankan _ Anonim.
Kami sedang belajar “Membangun Hubungan Yang Sehat” dari Greg Mohr, guru kami tercinta.
“Kalo dengar tentang Greg Mohr, rasanya seperti papanya Yenny…”, komentar Bu Sylviati setelah membaca artikel saya…
Wkwkwk….
Greg mengajarkan detil-detil bagaimana cara mengatasi ketersinggungan, penolakan, level pertemanan, cara bijak bagaimana membangun hubungan dengan orang lain. Sungguh luar biasa, lengkap dengan contoh-contoh kisah nyata baik yang Greg alami, mau pun orang lain.
Ini benar-benar sekolah yang tidak hanya mengajarkan teori saja, apalagi tentang Tuhan, bukan sekedar mengerti perkataan Tuhan melalui firman-Nya tetapi sekaligus menuntun, bagaimana cara menghidupinya di dunia yang nyata termasuk penerapan dalam bisnis. Menjadi pelaku firman!
Saat tidak diundang, teman lupa dengan janji temu dsb jangan sakit hati. Banyak orang yang tidak sengaja melakukannya.
Sertakan pengampunan dan belas kasihan.
Esensi dari pertemanan adalah mengetahui apa yang harus diabaikan.
Ada hal-hal tertentu yang bahkan tidak perlu diampuni, hanya perlu diabaikan dan dilupakan saja.
Mintalah Allah memberi kita anugerah-Nya agar dapat melihat orang lain, terutama teman-teman kita, melalui mata-Nya.
Jujurlah dan jadilah apa adanya. Jika seseorang tidak dapat menerima kita apa adanya, termasuk masa lalu kita, maka dia tidak memenuhi syarat menjadi teman covenant: ikatan- janji.
Pertemanan ikatan-janji- Covenant, mensyaratkan keterbukaan, kejujuran, transparansi dan akuntabilitas.
*******
Karakter setiap orang berbeda dan level rohani masing-masing orang, tidaklah sama.
Sesuaikan apa yang paling pas untuk situasi kita. Jangan meniru orang lain.
Ada teman yang memang betul-betul sabar. Saat kakinya terinjak – berarti gak sengaja dong … – teman ini diam saja, dengan sabar menanti hingga orang yang menginjaknya sadar. Tetap manis dan sabar. Tanpa kepahitan. Legawa.
Wow…. salut!
Namun ada beberapa teman lain yang mengalami hal serupa, diam tetapi menyimpan kemarahan, akhirnya berujung menjadi kepahitan.
Dona bercerita pada Greg, dalam hal pengampunan dia memiliki double standard. Di sisi yang satu sudah mengampuni, tetapi di sisi lain dia menyimpan kepahitan yang berujung pada kanker.
Greg mengajar agar kita membereskannya dengan menceritakan apa yang membuat hati kita terganggu, TANPA menghakimi dan menyalahkan.
“Jika Anda tidak dapat melupakannya, datangi orang yang menyakiti Anda,” ujar Greg Mohr.
Greg wanti-wanti, jangan ceritakan tentang pelanggaran yang membuat kita tersinggung kepada orang lain, sebelum kita membicarakan empat mata dengan orang yang menyakiti kita.
Jangan biarkan emosi dan keterpusatan pada diri sendiri menguasai kita, tetapi lihat permasalahan dengan cara pandang Allah dan selesaikan sesuai firman-Nya.
Hubungan yang berhasil dan sehat karena menjadikan firman Allah sebagai aturan dan panduan kita, alih-alih perasaan.
Jangan mengatakan, “Jika saya telah melakukan kesalahan, saya minta maaf”, ini sikap yang tidak bertanggung jawab, demikian Greg menegaskan. Kalimat ini sama dengan berkata, kamu yang salah tetapi aku tidak.
Ini bukan pertobatan tetapi sikap egois, kedagingan. Tidak tulus.
Dalam setiap konflik, besar atau kecil, kedua belah pihak itu punya andil salah.
Katakan, “Dengar perspektif saya bla..bla…bla…, saya tahu ada tembok di antara kita, dan saya yakin saya punya andil di dalamnya. Aku yakin ada sesuatu yang aku katakan atau lakukan, aku sudah mencoba mencari tahu. Tolong bantu saya, agar dapat memperbaiki situasi ini.”
Ini pertanda kita punya niat ingin mengadakan rekonsiliasi hubungan.
Pertama-tama justru sampaikan kegagalan kita, meskipun itu dilakukan karena kita kurang pengertian, atau tidak sengaja. Tetapi kita peduli dengan hubungan ini dan ingin memperbaikinya.
Komunikasikan kepada orang itu, nilai yang kita tempatkan atas hubungan kita dengannya – itulah alasan kita mendatanginya.
Hadapi kenyataan, -Face The Problem-, beritahu kepadanya dampak dari apa yang dilakukannya atau justru yang tidak dilakukannya kepada kita dan bagaimana akibatnya bagi perasaan kita.
Akui perspektif kita yang terbatas, tanyakan apa yang diketahui orang itu dan perspektifnya. Lalu dengarkan dengan hati terbuka, penuh kerendahan hati serta dengan sikap hati yang mau diajar.
Kita tidak dapat memaksakan rekonsiliasi, hanya bisa menawarkannya.
Sekalipun akhirnya tidak terjadi rekonsiliasi, kita sudah melakukan yang benar di hadapan Allah.
Dengan keterbukaan, kerap kita bisa mengerti tujuan sesungguhnya orang itu, bahkan mungkin kita bisa memahami mengapa dia bersikap seperti itu. Setiap orang punya latar belakang dan masa lalu, yang mendasari seseorang bertindak demikian.
Kadang mereka melakukannya tanpa sengaja, atau karena tidak berpikir dulu, lalu menyesal setelah melakukannya.
Tentang pengkhianatan menilap uang teman dalam jumlah besar, kita bahas di artikel lainnya. Ini beda kasus.
Greg mengungkapkan, setelah memahaminya, kerap justru timbul belas kasihan di hatinya.
Asalkan kita tidak menyalahkan, menghakimi orang itu, tetapi menceritakan perasaan dan perspektif kita terhadap peristiwa itu, umumnya pihak lawan bisa menerimanya. Tidak jarang mereka pun menyadari kesalahannya dan meminta maaf. Secara umum, manusia itu baik, punya hati nurani, punya tata-krama dan rasa sungkan. Jarang sekali orang yang tetap bersiteguh merasa dirinya yang paling benar.
90% terjadi saling pengertian yang lebih baik lagi.
******
Saya belum sampai pada level yang bisa tetap tersenyum saat terinjak.
Ketika terinjak dan orang itu tidak sadar, saya prefer memberitahunya. Beda karakter hahaha….
“Hei… kamu menginjak kakiku lho. Sakit…”, supaya segera membetulkan posisi kakinya.
Why?
Saya penyuka quotes. Sejak puluhan tahun lalu saya belajar:
You teach people how to treat you by what you allow, what you stop, and what you reinforce. – Tony Gaskins.
Kita mengajari orang bagaimana memperlakukan kita, dengan apa yang kita izinkan, apa yang kita hentikan, dan apa yang kita perkuat. – Tony Gaskins.
Nach, karena terinjak itu menyakitkan, saya beritahu teman itu. Dengan cara demikian, saya mengajari dia, apa yang bisa saya toleransi dan mana yang tidak.
Dengan keterbukaan seperti ini, teman itu mengenal saya lebih dalam lagi.
Nach tergantung ke dua belah pihak… apakah setelah saling memahami lebih baik lagi, hendak membina persahabatan ke level yang lebih akrab lagi, atau justru memilih stop di level ini saja….
Ada orang-orang yang memang terlalu berbeda, masuk ke level yang lebih dekat, gesekannya terlalu banyak. Better di level tertentu saja… sama-sama happy.
Pertemanan yang tulus tidak dapat eksis, jika salah satu pihak tidak bersedia mendengarkan kebenaran dan pihak yang lain segan mengatakannya – Greg mengutip quotes Cicero
Greg Mohr mengajarkan, pada kenyataannya kita tidak memiliki banyak teman sejati. Biasanya hanya 2-3 orang yang benar-benar bisa menjadi teman sejati.
Tidak semua orang bisa menerima dan handle, kekurangan kita, lalu benar-benar berkomitmen untuk setia. Menjadi teman dalam suka dan duka.
Menempatkan orang-orang yang tepat di posisi yang tepat, itu perlu hikmat Tuhan. Perlu wisdom. Itulah kunci sukses kehidupan.
Senada dengan prinsip Jim Collins dalam buku “Good to Great”, untuk meningkat dari perusahaan yang good ke great, perlu menempatkan orang-orang yang tepat ke posisi yang tepat.
“Even if you cannot change all the people around you, you can change the people you choose to be around. Life is too short to waste your time on people who don’t respect, appreciate, and value you. Spend your life with people who make you smile, laugh, and feel loved,” ujar Roy T. Bennett.
“Mungkin saja kita tidak dapat mengubah orang-orang yang berada di sekitar kita, namun kita dapat mengubah orang-orang yang kita pilih agar berada di sekeliling kita. Hidup ini terlalu singkat, dengan menghabiskan waktu berada diantara orang-orang yang tidak menghormati, tidak menghargai, dan tidak menyukai kita. Habiskan dan nikmati waktu dengan orang-orang yang membuat tersenyum, tertawa, dan merasa dicintai. – Roy T. Bennett.
Bijak sekali bukan?
Saya memilih berada di dekat orang-orang yang menghargai, menyenangkan dan membawa saya naik menjadi pribadi yang terbaik yang Tuhan rancangkan.
Bagaimana dengan Anda?
Keep people in your life that truly LOVE you, MOTIVATE you, ENCOURAGE you, INSPIRE you, ENHANCE you & make you HAPPY.
If you have people who do NONE of the above, Let them GO
Pertahankan orang-orang dalam hidup ini yang benar-benar MENGASIHI, MOTIVASI, MENDORONG, MENGINSPIRASI, MENINGKATKAN kita & membuat kita BAHAGIA.*
*Jika ada orang-orang yang TIDAK melakukan hal di atas, Biarkan mereka PERGI.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan