Ps. John Donnelly – A Personal Relationship With God The Foundation Of Life!
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Ps. John Donnelly – A Personal Relationship With God The Foundation Of Life!
Sahabat Ps. John Donnelly yang bernama Philip, ayahnya meninggal saat dia berusia 12 tahun.
Perih, luka, kehilangan….
Philip bungsu dari 8 bersaudara, demikian Ps. John Donnelly memulai kisahnya.
Di tengah kedukaan besar itu, menjelang penguburan, sang ibu berbicara kepada masing-masing anak, dari yang sulung hingga si bungsu, dengan mengajukan pertanyaan yang sama,
“Apa yang kamu inginkan dari apa yang dimiliki oleh ayahmu, untuk mengenangnya?”
Ada yang menginginkan topi, arloji dan berbagai barang-barang personal ayahnya, mereka ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan seumur hidup.
Tiba giliran Philip, anak 12 tahun itu berbisik sendu, dengan air mata yang mengalir
“Mama, saya tidak ingin apa yang Papa miliki, saya ingin Papa kembali….”
Sungguh kisah itu sangat menyentuh hati Ps. John Donnelly, yang week-end ini melayani di Charis Bible College Jakarta. Kami mendapatkan wawasan dan cara pandang baru dari Ps. John yang merupakan Pastor untuk para direktur Charis di seluruh dunia.
Begitu banyak anak-anak Tuhan yang bersikap seperti saudara-saudara Philip. Ingin kuasa, mujizat, tanda-tanda heran, berkat dsb. Itu yang dikejar dan diprioritaskan. Berbeda dengan Philip, sahabat Ps. John, dia menginginkan pribadi ayahnya.
Demikian juga dengan kita, seharusnya kita menginginkan Pribadi Yesus itu sendiri, bukan tangan-Nya atau apa yang bisa diberikan-Nya.
Tuhan mengatakan, Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Matius 6:32?-?33 TB
Hubungan dengan Tuhan melalui Yesus, diberdayakan oleh Roh Kudus adalah hal penting dalam kehidupan orang Kristen.
Mengapa murid-murid berada di Charis?
Untuk Mengenal Tuhan. Ketika mengenal-Nya, Kuasa dan Tanda-Tanda Heran akan mengikuti orang percaya. Kelimpahan akan mengikuti orang percaya secara natural.
‘Kita dipanggil bukan sekedar untuk mengerti,” ujar Ps. John, “Banyak hal di Alkitab yang saya tidak mengerti. Tetapi saya PERCAYA…. Pada waktunya, pengertian-Understanding akan mengikutinya.”
Saat anak-anak, kita mempercayai apa saja yang dikatakan oleh Alkitab, tetapi semakin dewasa, kerap mempertanyakannya. Setelah membaca firman , lalu bertanya, “Koq bisa ya? Bagaimana mungkin?”. Lalu pergi bertanya kepada Pak Pendeta, untuk mendapatkan second opinion.
Semestinya kita kembali, dengan memiliki iman seperti anak kecil yang percaya. Tuhan mengundang setiap anak-anak-Nya untuk naik ke pangkuan-Nya.
Kita bisa memilih bersikap seperti Yohanes, murid Yesus. Rasul Yohanes senantiasa menyebut dirinya, murid yang dikasihi Tuhan. Bahkan saat perjamuan terakhir, dialah satu-satunya murid yang menyandarkan kepalanya di dada Yesus, mendengarkan bunyi detak jantung-Nya, merasakan betapa aman serta tenteram rest in The Lord.
Kapan terakhir kita menyandarkan kepala di dada Tuhan dan mendengarkan detak jantung-Nya?
Tuhan mengundang kita ke dalam pangkuan-Nya, sebagai tanda kasih-Nya. Dia mengasihi, BUKAN karena apa yang kita lakukan, tetapi karena Siapa kita. Kenyataan yang paling dahsyat, Tuhan telah mengasihi kita SEBELUM kita bisa melakukan apa pun… Wow..
Ketika ke 12 murid berada bersama-sama Yesus, mereka pun menjadi serupa Dia. Dengan siapa kita menghabiskan waktu, menjadi serupa dengannya.
Semakin banyak meluangkan waktu untuk belajar firman dan berdoa berbahasa lidah maka kita pun semakin mengenal kehendak-Nya seperti Petrus mengenal Yesus sebagai Mesias, Anak Allah Yang Hidup Matius 16:16 (TB) , karena selalu bersama-sama Yesus.
Karena murid-murid menghabiskan waktu bersama Yesus, mereka menjadi seperti Yesus.
Ketika Petrus memandang kepada Yesus, Sang Terang, bayangan di belakangnya menyembuhkan orang-orang yang sakit. (Kisah 5:15) Kuasa Allah pun menyertai mereka.
Petrus & Yohanes ditangkap karenanya.
“Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. (Kisah Para Rasul 4:13?-?14 TB)
Your Relationship with God is more important than your Calling – Hubungan Anda dengan Tuhan, jauh lebih penting daripada Panggilan Anda untuk melayani.
Orang-orang biasa menjadi luar biasa, karena ada Yesus di dalam setiap kita yang percaya.
It’s all about Him, Not us!
Allah Bapa tidak melihat kita di dalam daging (flesh). Yang dilihat-Nya adalah kita yang di dalam Kristus (In Christ), karena kita sudah lahir baru dan beriman kepada Yesus.
Sempurna, Tanpa Dosa dan Dikasihi Allah.
Yeeeeeaaaaayyyy
Inilah jati diri kita di dalam Kristus!
Dosa dan masa lalu sudah dibereskan di Kayu Salib.
Ps. John menggelitik pemahaman yang baru, semestinya seperti Allah Bapa, ketika melihat saudara-saudara dan teman-teman, kita tidak melihat mereka dalam daging tetapi melihat mereka di dalam Yesus.
Nach… jika kita melihat teman yang menyakitkan, mengkhianati, sebagai ‘Yesus’, tentunya kita gak ingin menggosip, marah atau kepahitan kepada Yesus, bukan?
Jika kita marah, sakit hati & kecewa, itu karena kita melihat sesama dalam daging (flesh). Bukan memandangnya sebagai Yesus.
Para gembala dan wakil gembala di doakan secara khusus dan dinubuatkan oleh Ps. John yang terkenal dengan nubuatannya. Begitu membangun, personal serta memberikan arahan pada pelayanan masing -masing.
Dan ketika mendoakan saya, Ps. John menekankan hal-hal umum bagi jemaat,
“Jangan membandingkan diri dengan orang lain. Kamu sangat baik memotivasi orang lain, tetapi kerap mengkritik diri sendiri. Gunakan Firman Tuhan untuk membangun dirimu sendiri. Tuhan mengasihi kamu, you are His Beloved son or daughter…Tuhan memiliki rencana yang besar bagi masa depanmu.”
Terharu…
Tahu teorinya satu hal, tetapi menghidupinya adalah hal yang berbeda. Kita semua perlu belajar, mengembangkan apa yang Tuhan depositkan dalam hidup kita secara unik, dimanfaatkan untuk kemuliaan-Nya. Be Yourself!
“Banyak orang yang datang minta didoakan oleh saya dan Susan, istri saya”, demikian Ps. John menjelaskan,
“Apa saja masalah yang dihadapi, kami membawa kembali kepada Firman, karena Firmanlah solusi bagi permasalahan dunia.”
Bagaimana dengan kita?
Mari kita membangun personal relationship yang intim dengan Tuhan….Dan kembali kepada Firman Tuhan, sebagai jawaban atas segala kebutuhan kita.
Thanks Imam untuk rekamannya sehingga artikel bisa ditulis, meski hanya sebagai ‘teaser’ dari apa yang Ps. John Donnelly sampaikan.
Jangan lupa bagi teman-teman yang akan hadir di acara Hari Minggu, persiapkan diri untuk menerima hal-hal besar yang Tuhan sampaikan melalui Ps. John Donnelly.
See you….
I would like you to be free from concern…. That you may live in a right way in undivided devotion to me. (1 Cor.7:32&35) For my word is living and active (Heb 4:12) and I have the words of eternal life (John 6:68) so do not merely listen to my word, do what it says and you will be blessed. (Jas 1:22&25) Walk with me, talk with me and let me show you the plans and purposes I have for you, and I will make all these be successful. (Psalm 20:4) – Ps. John Donnelly.
Aku ingin kamu bebas dari kekhawatiran…. Agar kamu dapat hidup dengan cara yang benar, dalam pengabdian yang tak terbagi kepada-Ku. (1 Kor.7:32&35) Karena perkataan-Ku hidup dan aktif (Ibr 4:12) dan Aku memiliki perkataan yang hidup yang kekal (Yohanes 6:68) jadi jangan hanya mendengarkan perkataan-Ku, melainkan lakukan apa yang dikatakannya dan kamu akan diberkati. (Yak 1:22&25) Berjalanlah dengan-Ku, berbicaralah denganKu dan izinkan Aku menunjukkan kepadamu rencana dan tujuanKu untukmu, dan Aku akan membuat semuanya berhasil. (Mazmur 20:4) – Ps. John Donnelly.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN