Monthly Archives: Jun 2023

Articles

Visi Yang Jelas & Tingkat Keberhasilan

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Visi Yang Jelas & Tingkat Keberhasilan.

Maintaining a clear-cut, unambiguous, indisputable vision is vital. It is like a trail you can follow – Rick Renner.

Mempertahankan visi yang jelas, tidak ambigu, dan tak terbantahkan, sangatlah penting. Ini seperti jejak yang bisa Anda ikuti – Rick Renner

Quotes ini mendorong saya merenungkan perjalanan kehidupan saya.
am·bi·gu·i·tas menurut kamus artinya 1. sifat atau hal yang bermakna dua; kemungkinan yang mempunyai dua pengertian; 2. ketidaktentuan; ke-tidakjelasan, 3. kemungkinan adanya makna atau penafsiran yang lebih dari satu atas suatu karya sastra.

Bahasa Jawa selalu lebih ringkas: ‘Genahe…. ‘Jelasnya bagaimana? Tidak mendua hati, karena orang yang mendua hati tidak akan tenang hidupnya.

Saya sedang belajar, komitmen itu penting.
Tidak ada keberhasilan tanpa komitmen dan konsistensi.
Setia dalam perkara-perkara kecil, maka Tuhan akan mempercayakan hal-hal yang besar.
Berdiri di atas dua kapal, membuatnya mandeg, stagnan. Gak maju-maju.

Promosi dan peninggian datangnya dari Tuhan.
Gak usah sibuk mempromosikan diri, itu cara dunia or ‘My Way’… caranya Frank Sinatra.
Tetapi tekun dan fokus melakukan yang terbaik – do our best – dengan mata yang tertuju kepada Tuhan, lalu ikuti God’s Way.

“The blessing of the Lord makes one rich, And He adds. no sorrow with it.”
“Berkat Tuhanlah yang membuat seseorang kaya, Dan tidak ada kesedihan yang menyertainya.”


Salah satu cara mempertahankan visi, adalah memilih apa yang kita dengar dan kita lihat.

Sesungguhnya setiap saat Tuhan memimpin dan mengarahkan kita. Tetapi meski melihat dan mendengar, tetapi belum tentu kita mampu melihat seperti yang Tuhan kehendaki, atau mendengar sesuai yang diharapkan.

Why?
Di sekeliling kita begitu berisik, noise, sehingga suara Tuhan tidak jelas. Seperti terima telpon yang suaranya terputus-putus atau timbul tenggelam. Tanpa disadari, bisa salah pengertian, seolah mengerti ternyata itu asumsi kita sendiri yang salah. Akibatnya salah langkah.

Memilih dan memilah apa yang kita lihat dan kita dengarkan, itu cara bijak untuk memastikan keberhasilan kita di masa depan.

Pernah ga kita memperhatikan, ada saatnya kita bertemu orang-orang tertentu, lalu kita menjadi bersemangat, termotivasi, ingin mencapai hal-hal besar dalam kehidupan.
Mimpi yang sudah nyaris mati, menjadi berkobar-kobar lagi.
Ide-ide baru bermunculan….
Yang tidak pernah terpikirkan, tiba-tiba wawasan menjadi terbuka.
Betul juga ya…. makes sense dan reachable!

Atau bertemu kelompok orang-orang bijaksana, yang kata quotes, 1 jam bercakap-cakap dengan kelompok ini, melebihi manfaat membaca beberapa buku.
Kita tidak perlu menjalani peperangan, terjalnya perbukitan yang pernah mereka alami, dengan menimba hikmat dari mereka, kita langsung mendapat clue…. prinsip-prinsip kehidupan yang bermakna.
Bijaksana dalam menyikapi dan meresponi kehidupan.

Ada lagi orang-orang yang tidak hanya berbagi teori dan pengalaman, tetapi memacu kita untuk menjadi pelaku langsung. Mereka bersedia memberikan bimbingan, mementori dan sungguh-sungguh ingin kita maju.
Wow….
Beneran membawa kita upgrade diri….malas pun terpaksa dilawan karena tipe ini ingin melihat hasil, bukan basa-basi.

Tetapi ada pula kelompok yang tidak memberikan nilai tambah, hanya sekedar happy-happy….
Tertawa, bersukacita itu penting.. bikin awet muda.
Asal jangan yang setiap kali berjumpa, pulang rasanya capeee…. burn-out, jenuh, kehabisan energi.
Curhatnya bak sinetron, tetapi tidak ingin berubah.
Hanya mau buang sampah.
Artinya, pembicaraannya mengarah ke yang negatif dan tidak membangun.

Dulu saya merasa terbeban, koq tidak punya kasih, jika tidak meladeni kelompok ini. Lalu saya sadar, ini distraction- mengalihkan perhatian saya dari visi Tuhan.
Jika saya sudah mencoba membantu tapi tidak berhasil, tidak efektif – saya memilih menyingkir.
Tidak semua teman bagian saya – saya bukan malaikat. Ada orang-orang yang lebih kompeten dan pas untuk membantu teman ini.

Secara umum, semua kelompok itu ada di sekeliling kehidupan kita. Tergantung kita sendiri yang memilih, mau fokus ke mana dan meluangkan waktu lebih kepada kelompok yang mana?

Pilihan dan keputusan kita, menentukan:
– Apakah arahan Tuhan jelas terdengar?
– Apakah teman-teman kita mendorong & membawa kita bersemangat menggenapi rancangan Tuhan dalam kehidupan kita?
– Apakah mereka sesama ‘besi’ sehingga bergaul dengan mereka membuat kita menjadi besi yang tajam?
– Ending kita di mana?

As simple as that! Sesederhana itu. Tuhan Allah yang adil.


Seseorang membutuhkan kesembuhan dari penyakitnya, sedang yang lain, membutuhkan terobosan ekonomi.
Baik kesembuhan Ilahi mau pun kelimpahan sudah ada di dalam roh orang percaya.

Saat mereka bergaul dengan teman-teman yang percaya Kesembuhan Ilahi dan Kemakmuran Ilahi, keduanya mudah untuk dimanifestasikan.
Karena orang-orang yang percaya kesembuhan dan kemakmuran Ilahi adalah orang-orang yang memperbaharui pikirannya selaras dengan Firman Allah. Renewing Our Mind.
Lalu mereka juga paham untuk memanifestasikannya, butuh untuk mengerjakan apa yang terbaik yang bisa mereka lakukan.
Iman itu Bertindak!
Mereka mengerjakan yang natural, Tuhan mengerjakan bagian-Nya yang supernatural, dengan melipatgandakannya dan mengirimkan solusi yang tak terpikirkan.

Setiap langkah mereka mengerjakannya bersama Tuhan. Langkah demi langkah, merupakan suatu mujizat.
Mereka menyendengkan telinganya kepada Tuhan dan Memilih Menyingkir dari lingkungan yang tidak membangun. Mengasihi saudara-saudara yang membuat burn-out, hobi buang sampah dari jauh saja.
Love from a distance.

Akhirnya, karena menghidupi firman-Nya, mereka hidup berkelimpahan. Artinya, punya cukup untuk seluruh kebutuhannya, masih pula punya extra untuk berbagi kepada sesama.
Kelimpahan/Kemakmuran Ilahi = Cukup + Extra.
Kemakmuran Ilahi selalu berbicara bagaimana kita bisa menjadi berkat bagi orang lain, bukan supaya bisa lebih keren & hebat dari tetangga.
Blessed To Be A Blessing – Diberkati Untuk Menjadi Berkat.

Sebaliknya, ketika mereka bergaul dengan orang – orang yang Tidak Percaya dengan kesembuhan & kemakmuran Ilahi, tentu sulit untuk memanifestasikannya.
Visinya untuk sembuh & makmur menjadi tidak jelas.
Ambigu….. tidak jelas, punya banyak makna.

Ingin makmur, tetapi ketika diberi pekerjaan, tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Ingin sembuh, tapi bangga sekali membicarakan sakitnya.


Saya mengevaluasi ulang nilai-nilai yang saya pegang serta kebiasaan-kebiasaan yang saya lakukan. Selaraskah dengan tujuan yang ingin saya capai dibandingkan dengan visi/tujuan Tuhan dalam menciptakan kita.
Konon seperti orang menyetir mobil, setir harus digoyang-goyang ke kiri dan ke kanan, diarahkan agar tetap lurus.

Kadang butuh koreksi dari teman dekat juga, mengingat saya pun punya blind-spot, titik buta yang tidak disadari.
Ketika melakukan sesuatu selama satu periode, ternyata tidak memperoleh hasil yang diharapkan maka check & re-check, mungkin ada hal-hal salah yang perlu diperbaiki.
Termasuk dalam berhubungan dengan Tuhan, koq hasilnya tidak sesuai harapan, bisa jadi ada hal-hal yang kita salah memahaminya.
Firman Tuhan itu Ya dan Amin.
Klo kita memperoleh hasil sesuai janji Tuhan, kesalahan BUKAN di pihak Tuhan, melainkan di pihak kita.

Siap praktik?
Mari memilih dengan bijak.

I judge each opportunity by asking myself, “How does this fit into the vision God has given for my life? Does it fit into the role God has assined for my life?” – Rick Renner

Saya menilai setiap kesempatan dengan bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana hal ini sesuai dengan visi yang telah Tuhan berikan untuk hidup saya? Apakah itu sesuai dengan peran yang telah ditetapkan Tuhan untuk hidup saya?” -Rick Renner

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Ps. John Donnelly – The Day The Death Stood Still.(Hari Dimana Kematian Berhenti)

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Ps. John Donnelly – The Day The Death Stood Still.
(Hari Dimana Kematian Berhenti)

Hari Minggu, Ps. John mengupas Luk 7: 11-17.

Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
Dan ketika Tuhan (LORD) melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: ”Jangan menangis!” Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: ”Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”
Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: ”Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan ”Allah telah melawat umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya. Lukas 7:11?-?17 TB

Ada 3 kelompok dalam kisah ini:
– Kelompok 1: Yesus dan murid-murid-Nya. Ini kelompok yang dekat dengan Yesus dan sudah berkomitmen sungguh-sungguh.
– Kelompok 2: yang mengikuti Yesus & murid-murid-Nya. Kelompok ini mungkin sudah mengambil komitmen, tetapi masih belum sepenuh hati, karenanya tidak terlalu dekat dengan Yesus.
– Kelompok 3: yang mengikuti janda, yang hendak menguburkan anaknya. Mereka berjalan menuju kematian.

Pertanyaannya:
Termasuk kelompok manakah kita? Coba direnungkan dan diimajinasikan.
Benarkah kita termasuk kelompok 1, yang sungguh-sungguh berkomitmen dan dekat dengan Yesus?
Jika belum, mungkin ini waktunya untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Why?
Karena dalam hidup hanya ada 2 pilihan, mendekat kepada Yesus dan berjalan kepada Kehidupan.
Jika tidak ikut Yesus, maka berarti tengah berjalan menuju Kematian,
seperti kelompok janda yang menguburkan anaknya.

Nain dalam bahasa aslinya berarti beautiful – cantik, indah, delightful- menyenangkan.
Tuhan Yesus senantiasa membawa kita ke tempat yang indah, menyenangan dan memberi kehidupan yang berkelimpahan (Yoh 10:10)

Ps. John mengajarkan, jangan membaca Alkitab seperti membaca buku biasa. Alkitab itu Kitab Kehidupan, Sang Allah sendiri.
Imajinasikan diri kita hidup di dalamnya dan renungkan.
Mungkin ada saatnya kita juga merasa seperti si janda, yang kehilangan harapan.

Ps. John bercerita, saya pernah mengalami seperti yang dialami oleh janda ini, dan Tuhan berkata, “Jangan menangis”
“Apa maksud-Mu Yesus? Tidakkah Engkau tahu, suamiku mati, tidak ada lagi yang mengayomi dan memberiku nafkah. Sekarang ditambah lagi, putra tunggalku mati….”
Demikian Ps. John menjabarkan bagaimana caranya kita menempatkan diri dalam kisah Alkitab, saat membacanya dan bercakap-cakap tentang hal itu dengan Yesus.
“Apakah hanya saya yang melakukannya? Tetapi sejujurnya, kerapkali saya memang tidak mengerti. Demikian juga saya mendorong murid-murid saya, Tuhan memanggil saya BUKAN supaya saya Mengerti. Tetapi saya dipanggil menjadi Orang Percaya – BELIEVER. Ketika kita Percaya – BELIEVE maka Pengertian – UNDERSTANDING, akan mengikutinya. Tetap PERCAYA FIRMAN TUHAN, terlepas apa pun situasi yang dihadapi, terlepas apa saja yang kita dengar, tetap PERCAYA FIRMAN TUHAN DI ATAS SEGALANYA & FIRMAN JAWABAN PERMASALAHAN KITA”

Ada kalanya kita seperti anak muda yang mati.
Atau seperti murid-murid Yesus, bisa juga seperti kelompok orang yang mengikuti Yesus dan murid-muridnya.
Bisa juga kita di posisi Yesus, yang harus membangkitkan anak muda yang mati.
Membaca Alkitab dengan cara demikian, menjadi hubungan yang hidup dengan Yesus dan Roh Kudus.

Kita tidak pernah kehilangan harapan.
Why?
Ezra 10:2 (TB) Maka berbicaralah Sekhanya bin Yehiel, dari bani Elam, katanya kepada Ezra: “Kami telah melakukan perbuatan tidak setia terhadap Allah kita, oleh karena kami telah memperisteri perempuan asing dari antara penduduk negeri. Namun demikian sekarang juga masih ada HARAPAN bagi Israel.” dst.

Sekhanya memberi harapan kepada Ezra ketika sedang menangisi, menyesali perbuatan Israel dalam debu.
Terlepas dari keadaan yang demikian terpuruk, sekarang juga masih ada HARAPAN bagi Israel. Menurut John, Sekhanya bak Lone Ranger, cowboy Texas yang muncul membela kebenaran lalu menghilang.

Sekhanya arti namanya dalam Bahasa Ibrani, Yahweh Has Taken Up Residence, Allah Telah Mengambil Tempat Tinggal -Allah menetap, berdiam di dalam kita.
Wow….

Dimana Yesus tinggal sekarang ini?
Di dalam Anda dan saya, orang-orang yang sudah lahir baru, yang memiliki perjanjian Covenant. Artinya, Harapan tinggal di dalam kita, senantiasa ada di dalam kita.
Yeaaaayyyy…..
Berbeda dengan si janda yang tidak punya harapan.

Di ayat 13, Lukas sang penulis Injil ini adalah seorang dokter, spesial menyebut Yesus sebagai LORD, TUHAN. Biasanya dia hanya menyebut Yesus saja. Sebagai dokter, Lukas sudah terbiasa melihat kematian, menandatangani surat kematian.

Lukas 7:13 (TB) Dan ketika Tuhan melihat janda itu, Tergeraklah Hati-Nya oleh Belas Kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!”

Di ayat 13, Lukas sang penulis Injil ini adalah seorang dokter, spesial menyebut Yesus sebagai LORD, TUHAN. Biasanya dia hanya menyebut Yesus saja.

Lukas 7:14 (TB) Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang Para Pengusung Berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”

Awalnya kematian dengan bangga mengiringi jenazah anak muda ini ke luar kota.
“Oh aku membawa satu korban lagi di peti mati ini”, kata setan menepuk dadanya. Sementara si janda harapannya sirna, mati mengiringi jasad anaknya.

Tetapi kematian itu berjumpa dengan Yesus, Sang Kehidupan.
Segala sesuatu Tidak Akan Berakhir, sampai Yesus mengatakan ‘it’s over’ – Ini Sudah Berakhir.

Yesus pun berjalan menuju peti mati itu, dan para pengusung berhenti berjalan. Terdiam di tempatnya.
Yesus berkata pada dirinya sendiri, Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” 1 Korintus 15:55 TB

Yesus berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”

Meski anak muda sudah mati mungkin beberapa hari, tetapi ketika Sang Kehidupan datang, anak itu hidup kembali.

Lukas melihat Yesus mengalahkan maut, bahkan Dialah Allah atas kematian, membangkitkan anak muda itu dari kematian.

Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.” Yohanes 11:25 TB

Janda ini tidak hanya mendapatkan anaknya kembali, tetapi sekarang dia mendapatkan kehidupannya kembali karena dia berjumpa dengan Yesus, Sang Kehidupan itu sendiri.


Saat di Phonm Penh, Kamboja, dalam sebuah kebaktian, tiba-tiba Worship Leader yang memimpin pujian 30 menit yang lalu, meninggal dunia mendadak. Saat itu Ps. John sedang menyampaikan kata-kata nubuatan. Pendeta di gereja itu seorang dokter. Jadi setelah memeriksanya, segera dinyatakan sudah meninggal.
Suasana begitu bising dan sibuk sekali.
Ps. John & B. Susan, istrinya berusaha menyeruak di kerumunan, meminta ijin untuk mendoakannya. Tetapi sang pendeta meyakinkan, “Sudah terlambat, gadis itu sudah meninggal, tidak ada denyut nadi lagi, sekitar 5 menit yang lalu.”

“Tidak pernah ada kata terlambat, apakah kami diijinkan untuk mendoakannya?” ujar Ps John maka dia & Susan menumpangkan tangan atas WL yang berusia 21 tahun, berbicara dengan suara pelan, menggunakan Otoritas Nama Yesus yang kita semua miliki, sesuai Lukas 10:19.

Lukas 10:19 (TB) dikatakan Yesus kepada murid-muridnya,

Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.

Tidak perlu berteriak kepada setan karena setan itu tidak tuli.
“Dalam Nama Yesus, roh kematian, tinggalkan wanita ini.”

Secara instan, dalam sekejap, gadis itu membuka matanya dan dalam waktu 2 menit bangkit berdiri.
Sepuluh tahun kemudian, Ps. John & Susan kembali berjumpa dengan gadis itu, dia sudah memiliki 2 anak dan seorang suami yang tampan serta masih memimpin pujian & penyembahan.
Tidak ada kata terlambat, IT’S NOT OVER UNTIL GOD SAYS IT’S OVER.


Ps. John bertanya kepada salah satu jemaat, Franky murid Charis,
“Berapa banyak orang mati yang pernah kamu bangkitkan?”
“Tidak pernah”
“Karena kamu tidak pernah mendoakan orang mati agar bangkit, maka kamu tidak pernah membangkitkan orang mati.”

Mulai sekarang, mari katakan kehidupan pada hal-hal yang sudah mati dalam kehidupan kita: mimpi, harapan, semangat masa depan, rencana, dsb.
Yesus tinggal di dalam kita. Sang Kehidupan, Sang Harapan tinggal di dalam kita. Kitalah Terang Kristus di dalam dunia!
Kitab yang terbuka, sehingga setiap orang yang melihat kita, melihat Kristus!


Setiap pastor, pendeta atau siapa pun yang mengajarkan sesuatu, wajib disertai Firman yang mendasarinya. Jika mereka hanya memberikan pendapat pribadi, jangan dengarkan tetapi jika itu Firman Tuhan, pegang dan dengarkan baik-baik karena Firman Tuhanlah Jawaban bagi Masalah Kehidupan.

“P. Irwan & B. Angel, mereka direktur Charis, mereka adalah bapa di dalam iman. Saya tahu, jika Anda memiliki masalah dalam kehidupanmu mereka akan merangkulmu. Mereka akan memberikan dorongan dan jaminan, tetapi saya yakin, mereka akan membawa Anda kembali kepada Firman Tuhan. Karena tidak satu masalah pun di muka bumi, yang tidak ada jawabannya di dalam Firman Tuhan. Amin?,” ujar Ps. John.

Banyak diantara kita bahagia memperoleh hidup. Tetapi Yesus datang tidak hanya memberikan hidup, tetapi Hidup yang Berkelimpahan.

Yohanes 10:10 (TB)
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku Datang, Supaya Mereka Mempunyai Hidup, Dan Mempunyainya Dalam Segala Kelimpahan.

Tuhan tidak hanya ingin memenuhi kebutuhan kita tetapi Anugerah terbesar dari semuanya adalah Salvation – Penebusan Yesus, yaitu Mengenal Allah dan Yesus yang diutus-Nya.

Sudahkah kita memilikinya?

From this day on my joy will be your strength (Nehemiah 8:10) for I have crowned you with everlasting joy (Isaiah 35:10). You are already filled with an inexpressible joy (1 Peter 1:8) now let it rise to the surface!
Walk with me, talk with me and let me show you the plans and purposes I have for you, and I will make all these be successful. (Psalm 20:4) – John Donnelly.

Mulai hari ini sukacitaku akan menjadi kekuatanmu (Nehemia 8:10) karena aku telah memahkotaimu dengan sukacita abadi (Yesaya 35:10). Anda sudah dipenuhi dengan sukacita yang tak terlukiskan (1 Petrus 1:8) sekarang biarlah itu muncul ke permukaan!
Berjalanlah dengan-Ku, berbicaralah dengan-Ku dan izinkan Aku menunjukkan kepadamu rencana dan tujuan yang Ku-miliki untukmu, dan Aku akan membuatnya berhasil. (Mazmur 20:4) – John Donnelly

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Ps. John Donnelly – A Personal Relationship With God The Foundation Of Life!

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Ps. John Donnelly – A Personal Relationship With God The Foundation Of Life!

Sahabat Ps. John Donnelly yang bernama Philip, ayahnya meninggal saat dia berusia 12 tahun.
Perih, luka, kehilangan….
Philip bungsu dari 8 bersaudara, demikian Ps. John Donnelly memulai kisahnya.

Di tengah kedukaan besar itu, menjelang penguburan, sang ibu berbicara kepada masing-masing anak, dari yang sulung hingga si bungsu, dengan mengajukan pertanyaan yang sama,
“Apa yang kamu inginkan dari apa yang dimiliki oleh ayahmu, untuk mengenangnya?”

Ada yang menginginkan topi, arloji dan berbagai barang-barang personal ayahnya, mereka ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan seumur hidup.

Tiba giliran Philip, anak 12 tahun itu berbisik sendu, dengan air mata yang mengalir
“Mama, saya tidak ingin apa yang Papa miliki, saya ingin Papa kembali….”

Sungguh kisah itu sangat menyentuh hati Ps. John Donnelly, yang week-end ini melayani di Charis Bible College Jakarta. Kami mendapatkan wawasan dan cara pandang baru dari Ps. John yang merupakan Pastor untuk para direktur Charis di seluruh dunia.

Begitu banyak anak-anak Tuhan yang bersikap seperti saudara-saudara Philip. Ingin kuasa, mujizat, tanda-tanda heran, berkat dsb. Itu yang dikejar dan diprioritaskan. Berbeda dengan Philip, sahabat Ps. John, dia menginginkan pribadi ayahnya.
Demikian juga dengan kita, seharusnya kita menginginkan Pribadi Yesus itu sendiri, bukan tangan-Nya atau apa yang bisa diberikan-Nya.

Tuhan mengatakan, Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Matius 6:32?-?33 TB

Hubungan dengan Tuhan melalui Yesus, diberdayakan oleh Roh Kudus adalah hal penting dalam kehidupan orang Kristen.

Mengapa murid-murid berada di Charis?
Untuk Mengenal Tuhan. Ketika mengenal-Nya, Kuasa dan Tanda-Tanda Heran akan mengikuti orang percaya. Kelimpahan akan mengikuti orang percaya secara natural.

Kita dipanggil bukan sekedar untuk mengerti,” ujar Ps. John, “Banyak hal di Alkitab yang saya tidak mengerti. Tetapi saya PERCAYA…. Pada waktunya, pengertian-Understanding akan mengikutinya.”

Saat anak-anak, kita mempercayai apa saja yang dikatakan oleh Alkitab, tetapi semakin dewasa, kerap mempertanyakannya. Setelah membaca firman , lalu bertanya, “Koq bisa ya? Bagaimana mungkin?”. Lalu pergi bertanya kepada Pak Pendeta, untuk mendapatkan second opinion.

Semestinya kita kembali, dengan memiliki iman seperti anak kecil yang percaya. Tuhan mengundang setiap anak-anak-Nya untuk naik ke pangkuan-Nya.

Kita bisa memilih bersikap seperti Yohanes, murid Yesus. Rasul Yohanes senantiasa menyebut dirinya, murid yang dikasihi Tuhan. Bahkan saat perjamuan terakhir, dialah satu-satunya murid yang menyandarkan kepalanya di dada Yesus, mendengarkan bunyi detak jantung-Nya, merasakan betapa aman serta tenteram rest in The Lord.

Kapan terakhir kita menyandarkan kepala di dada Tuhan dan mendengarkan detak jantung-Nya?
Tuhan mengundang kita ke dalam pangkuan-Nya, sebagai tanda kasih-Nya. Dia mengasihi, BUKAN karena apa yang kita lakukan, tetapi karena Siapa kita. Kenyataan yang paling dahsyat, Tuhan telah mengasihi kita SEBELUM kita bisa melakukan apa pun… Wow..

Ketika ke 12 murid berada bersama-sama Yesus, mereka pun menjadi serupa Dia. Dengan siapa kita menghabiskan waktu, menjadi serupa dengannya.

Semakin banyak meluangkan waktu untuk belajar firman dan berdoa berbahasa lidah maka kita pun semakin mengenal kehendak-Nya seperti Petrus mengenal Yesus sebagai Mesias, Anak Allah Yang Hidup Matius 16:16 (TB) , karena selalu bersama-sama Yesus.

Karena murid-murid menghabiskan waktu bersama Yesus, mereka menjadi seperti Yesus.
Ketika Petrus memandang kepada Yesus, Sang Terang, bayangan di belakangnya menyembuhkan orang-orang yang sakit. (Kisah 5:15) Kuasa Allah pun menyertai mereka.

Petrus & Yohanes ditangkap karenanya.

“Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. (Kisah Para Rasul 4:13?-?14 TB)

Your Relationship with God is more important than your Calling – Hubungan Anda dengan Tuhan, jauh lebih penting daripada Panggilan Anda untuk melayani.

Orang-orang biasa menjadi luar biasa, karena ada Yesus di dalam setiap kita yang percaya.
It’s all about Him, Not us!


Allah Bapa tidak melihat kita di dalam daging (flesh). Yang dilihat-Nya adalah kita yang di dalam Kristus (In Christ), karena kita sudah lahir baru dan beriman kepada Yesus.
Sempurna, Tanpa Dosa dan Dikasihi Allah.
Yeeeeeaaaaayyyy
Inilah jati diri kita di dalam Kristus!
Dosa dan masa lalu sudah dibereskan di Kayu Salib.

Ps. John menggelitik pemahaman yang baru, semestinya seperti Allah Bapa, ketika melihat saudara-saudara dan teman-teman, kita tidak melihat mereka dalam daging tetapi melihat mereka di dalam Yesus.
Nach… jika kita melihat teman yang menyakitkan, mengkhianati, sebagai ‘Yesus’, tentunya kita gak ingin menggosip, marah atau kepahitan kepada Yesus, bukan?
Jika kita marah, sakit hati & kecewa, itu karena kita melihat sesama dalam daging (flesh). Bukan memandangnya sebagai Yesus.

Para gembala dan wakil gembala di doakan secara khusus dan dinubuatkan oleh Ps. John yang terkenal dengan nubuatannya. Begitu membangun, personal serta memberikan arahan pada pelayanan masing -masing.

Dan ketika mendoakan saya, Ps. John menekankan hal-hal umum bagi jemaat,
“Jangan membandingkan diri dengan orang lain. Kamu sangat baik memotivasi orang lain, tetapi kerap mengkritik diri sendiri. Gunakan Firman Tuhan untuk membangun dirimu sendiri. Tuhan mengasihi kamu, you are His Beloved son or daughter…Tuhan memiliki rencana yang besar bagi masa depanmu.”

Terharu…
Tahu teorinya satu hal, tetapi menghidupinya adalah hal yang berbeda. Kita semua perlu belajar, mengembangkan apa yang Tuhan depositkan dalam hidup kita secara unik, dimanfaatkan untuk kemuliaan-Nya. Be Yourself!

“Banyak orang yang datang minta didoakan oleh saya dan Susan, istri saya”, demikian Ps. John menjelaskan,
Apa saja masalah yang dihadapi, kami membawa kembali kepada Firman, karena Firmanlah solusi bagi permasalahan dunia.”

Bagaimana dengan kita?
Mari kita membangun personal relationship yang intim dengan Tuhan….Dan kembali kepada Firman Tuhan, sebagai jawaban atas segala kebutuhan kita.

Thanks Imam untuk rekamannya sehingga artikel bisa ditulis, meski hanya sebagai ‘teaser’ dari apa yang Ps. John Donnelly sampaikan.
Jangan lupa bagi teman-teman yang akan hadir di acara Hari Minggu, persiapkan diri untuk menerima hal-hal besar yang Tuhan sampaikan melalui Ps. John Donnelly.
See you….

I would like you to be free from concern…. That you may live in a right way in undivided devotion to me. (1 Cor.7:32&35) For my word is living and active (Heb 4:12) and I have the words of eternal life (John 6:68) so do not merely listen to my word, do what it says and you will be blessed. (Jas 1:22&25) Walk with me, talk with me and let me show you the plans and purposes I have for you, and I will make all these be successful. (Psalm 20:4) – Ps. John Donnelly.

Aku ingin kamu bebas dari kekhawatiran…. Agar kamu dapat hidup dengan cara yang benar, dalam pengabdian yang tak terbagi kepada-Ku. (1 Kor.7:32&35) Karena perkataan-Ku hidup dan aktif (Ibr 4:12) dan Aku memiliki perkataan yang hidup yang kekal (Yohanes 6:68) jadi jangan hanya mendengarkan perkataan-Ku, melainkan lakukan apa yang dikatakannya dan kamu akan diberkati. (Yak 1:22&25) Berjalanlah dengan-Ku, berbicaralah denganKu dan izinkan Aku menunjukkan kepadamu rencana dan tujuanKu untukmu, dan Aku akan membuat semuanya berhasil. (Mazmur 20:4) – Ps. John Donnelly.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

The Power of Positive NO – Menegur & Menolak Tetapi Orang Justru Respek. Mau?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

The Power of Positive NO – Menegur & Menolak Tetapi Orang Justru Respek. Mau?

“Yenny, tolong dong post ulang artikelmu tentang Berkata TIDAK! Aku butuh menjelaskannya tapi gak bisa. Biar artikelmu saja yang menjelaskannya,” pinta sahabat saya.

“Siap…”


Entah mengapa ketika sedang belajar pelajaran “Conflict Resolution”, Tuhan mendorong saya membaca ulang buku-buku karya William Ury dari Harvard University.

3 Seri buku: “Getting To Yes” , yang ditulis bersama Roger Fisher dan Bruce Patton, “Getting Past No” dan “The Power of Positive No.”
Saya pernah membaca buku-buku ini puluhan tahun lalu dan bukunya ada di Surabaya.

Nach saya punya ‘library’ di Jakarta…. Segera saya mengontak sahabat saya, P. Abu Lora dan teng…teng…teng… E-booknya pun dikirimkan ke HP saya… Hanya buku yang ke 3, yang tidak berhasil ditemukan. Saya minta dikirim dari Surabaya.

Thanks P. Abu Lora! You are my angel.


Saya dibesarkan di Jawa Tengah dan lama tinggal di Jogja dan Solo.
Jadi bisa dibayangkan, betapa sulitnya bagi saya untuk mengatakan, TIDAK alias NO.
Ewuh pekewuh. Sungkan.

Sampai saya membaca serial 3 buku ini, yang membuat saya Pede menolak, jika diperlukan, dan ternyata ada cara menolak yang anggun.
Ada pula cara untuk mengubah kata TIDAK dari lawan, supaya bisa diubah menjadi YA.
Menarik ya?

Demikian juga ketika kita berani ‘menegur, mengingatkan, memberitahu’ sahabat kita, sesungguhnya kita Sedang Menyelamatkan dia dari Bahaya Yang akan Datang kelak. Karena setiap orang punya Blind -Spot, titik buta yang tidak disadarinya. Kejujuran membuktikan kita Sahabat yang Sejati.

Faithful are the wounds of a friend; but the kisses of an enemy are deceitful.Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.

Kata falsafah Jawa, ini cara “Ngalahke Tanpo Ngasorake” – “Mengalahkan Tanpa Merendahkan”.

Dan tidak berarti kalau kita menolak, atau berani jujur mengingatkan, lalu timbul permusuhan. Kadang justru menimbulkan respect, rasa hormat, bahkan bisa juga menjadi kesempatan untuk naik kelas. Tidak percaya?

Sila simak kisah berikut ini yang dikutip dari buku The Power of Positive NO:

Emily Wilson, pembantu rumah tangga yang telah bekerja sangat lama untuk keluarga ekonom terkenal John Kenneth Galbraith.
Suatu ketika Presiden Lyndon Johnson menelpon, mencari sang profesor.

“Apakah Bapak Galbraith ada?”
“Beliau sedang tidur siang dan telah memberi perintah untuk tidak diganggu.”
“Yah, saya adalah Presiden. Bangunkan dia!”
Saya minta maaf, Bapak Presiden, tetapi saya bekerja untuk Bapak Galbraith, dan BUKAN untuk Anda.”
Dan, Emily pun menutup telepon.

Ketika Galbraith ditelepon kembali setelah terjaga dari tidur siangnya, Johnson memberitahu dia:
“Siapa perempuan itu? Saya ingin dia bekerja untuk saya.”

Wow….
Emily mungkin bertubuh kecil, tetapi dia memahami batas-batas wilayahnya dengan jelas dan mempertahankannya dengan cara yang anggun mengatakan: NO! terhadap usaha pihak lain yang berusaha membuatnya menyerah dan mengakomodasi.

Keren ya?
Kebanyakan kita rela mengkompromikan apa saja demi dekat dengan orang-orang Top dan berpengaruh.
Ditelpon presiden? Langsung heboh! ???

Nilai-nilai dan batas-batas kebenaran yang dipertahankan, pada saatnya akan membuat seseorang naik.
Emas murni akan selalu berkilau, sementara kuningan hanya mengkilap sesaat, lalu luntur.
Promosi datang dari Tuhan.


Photographer Phillipe Halsman terkenal suka memotret orang yang tengah melompat di udara.
Richard Nixon, Robert Oppenheimer, Grace Kelly, Marilyn Monroe dan Duke serta Duchess of Windsor sebagian nama besar yang dipotretnya dengan pose melompat.

Why?
Menurut Hallsman, saat seseorang sedang melompat, dia akan fokus pada lompatannya sehingga semua topengnya hilang. Kepribadian aslinya terpancar. Wow….

Suatu ketika Hallsman meminta pianist Van Cliburn untuk berpose yang sama, melompat. Dan Van Cliburn menolak.
Ketika Hallsman menanyakan alasannya…
Sang pianist menaruh tangan ke dua tangannya ke punggungnya, mengangkat dagunya, dan berkata, “There is no need for explanation. – Tidak perlu ada penjelasan.”

Hallsman begitu terkesan dengan pernyataan ini, segera diambilnya gambar Van Cliburn dengan pose ini, dan tetap menyertakan foto Van Cliburn di dalam Jumping Book-nya yang terkenal.
Judul untuk foto itu: “Van Cliburn Won’t Jump.”

Meski ditolak, Hallsman menghargai privacy Van Cliburn dan dia terpesona dengan sikap penolakannya yang anggun.


Inilah 2 kisah yang telah mengubah kehidupan saya, hingga tidak ragu-ragu untuk menolak, jika memang diperlukan.

Kebiasaan lama, kalau menolak selalu disertai alasan. Kadang pusing cari alasan biar gak sungkan. Khas Wong Jowo, demi kesopanan.
Sekarang tidak lagi.
Meniru Van Cliburn, “No Explanation.”

“Maaf ya… Saya ga bisa hadir ” Titik!
Tidak perlu dijelaskan, klo memang tidak perlu penjelasan.

Belajar membuat wawasan kita makin luas dan menyadari ternyata begitu banyak pilihan-pilihan yang selama ini tidak kita ketahui, bahwa pilihan itu ada.

Dengan cara demikian, kita bisa ‘bergaul’ dengan berbagai orang-orang hebat, yang akan membawa hidup kita kian berkualitas.
Hidup kita tidak lagi ikut-ikutan apa kata orang tetapi setiap keputusan sudah dipertimbangkan masak-masak, dan dipilih dari berbagai kemungkinan yang ada.
Sudah diperhitungkan untung ruginya
Hidup tidak lagi dikendalikan oleh perasaan tetapi oleh nilai-nilai kebenaran dari Allah.
Hidup yang berhikmat.

Belajar sama-sama yuk….

The other often much prefers a clear answer, even if it is No, than continued indecision and waffling. William Ury.

Pihak lain sering kali lebih menyukai jawaban yang jelas, meski pun jawabannya TIDAK, daripada terus-menerus ragu-ragu dan bertele-tele -William Ury

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

KULDESAK? Ini Solusinya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

KULDESAK? Ini Solusinya!

Seorang sahabat yang tinggal di negeri seberang, curhat tentang keluarganya. Suaminya yang memperlihatkan tanda-tanda tidak sehat, meski belum ada bukti.
Lebih sering berbisnis di luar kota, tetapi tidak jelas apa bisnisnya dan hasil yang diperolehnya.

Jika sahabat saya bertanya lebih detil, sang suami tersinggung. Jadi sahabat ini yang sesungguhnya membiayai kebutuhan rumah tangga mau pun biaya sekolah ke tiga anaknya.
KULDESAK, istilah Perancis, jalan buntu. Itu yang dialami sahabat saya.


Saya bukan konselor, sejujurnya saya juga tidak tahu solusinya.
Saya hanya bisa menceritakan pengalaman hidup saya pribadi, hidup saya berubah karena pengenalan saya pada Tuhan, berubah. Perubahan Pola Pikir sesuai Firman Tuhan.
Tidak berarti hidup saya steril masalah, tetapi cara saya meresponinya yang berubah.

Masalah kerap tidak bisa diselesaikan secara instan. Butuh waktu, proses dan di perjalanannya, muncul kejadian-kejadian yang cukup menimbulkan ketakutan, kemungkinan buruk yang bisa terjadi, dan sebagainya.
Ketika saya masih bayi rohani atau balita rohani, saat menghadapi hal-hal seperti itu, saya justru lebih fokus pada masalahnya.
Semakin dipikir, semakin melebar kemungkinan buruknya. Akibatnya makin stres, ga bisa tidur, melebar lagi jadi makin mudah emosi.
Timbullah gesekan dengan suami, anak, rekan sekerja dst dst… Bukannya selesai, masalah kian menggunung.

Ketika sekolah di Charis, pengenalan akan Tuhan kian mendalam. Saya tahu dan percaya sepenuh hati, Tuhan benar-benar peduli dan Dia tidak akan pernah meninggalkan saya… Bahkan Dia yang akan ‘berperang’ bagi saya.

Pemahaman dan pengenalan yang mendalam akan Tuhan dan kasih-Nya, menimbulkan iman dan ketentraman, meski saya tidak tau solusinya, jalan yang akan ditempuh ke kiri atau ke kanan, satu hal yang saya tahu: endingnya akan baik-baik saja. Saya pasti menang karena Tuhan menopang saya dengan tangan kanan-Nya yang membawa kemenangan.
Kalau Tuhan di pihakku, siapa yang dapat melawan aku?

Hasilnya, hati terasa damai, tenteram dan bergantung pada janji-janji-Nya, bukan fokus pada apa yang terjadi day by day…

“God can change the situation in a split second – Tuhan bisa mengubah situasi dalam sekejap,” ujar Joel Osteen.

Ya sudah dijalani dengan penuh kepasarahan kepada Tuhan. Seperti judul pelajaran Joel Osteen: Be comfortable for not knowing. Nyamanlah meski kita tidak paham.
Kadang-kadang memang kita tidak perlu tahu banyak, kalau tahu justru stres, kuatir, galau dan makin kacau.
Tuhan mengerti, otak kita yang sebesar kacang gak bisa handle… Ya sudah, pasrah dan percaya saja. Let Go Let God…
Inilah perbedaan yang saya alami saat makin memahami firman-Nya.

Bukan berarti diam pasif dan relax.
Kerjakan yang terbaik apa yang kita tahu. Do our best.
Bangun hubungan pribadi yang intim dengan-Nya melalui doa dan firman.
Deklarasikan Janji-Janji-Nya.
Imajinasikan jawaban doa.


Kembali ke kisah sahabat saya, kami pun berdoa bersama menyerahkan kekuatiran kami kepada Tuhan, sesuai dengan perintah-Nya.
Tidak lupa saya mendorong sahabat ini untuk sungguh-sungguh mencari Tuhan dan melekat kepada-Nya.

Hubungan dengan Tuhan itu begitu pribadi. Hanya kita sendiri yang merasakan dan paham, sejauh mana kita mengenal-Nya.

Lama tanpa kabar…..
Chat dari sahabat ini masuk.
Dengan penuh sukacita bercerita, dia sekarang mengenal Tuhan dengan lebih dekat.

Seorang teman baru mengajaknya masuk dalam kelompok yang membimbingnya untuk membangun relationship dengan Tuhan.
Di kelompok-kelompok sebelumnya, hanya sang pemimpin yang berbicara dan mengajar. Sahabat ini sudah jenuh mendengar bertumpuk-tumpuk pelajaran-pelajaran hebat. Bosan. Justru tidak tertarik menggali firman.

Kelompok ini berbeda.
Masing-masing membaca firman yang sudah dipilih dan mereka boleh mengutarakan pendapat serta menceritakan pengalaman dalam mempraktekkannya. Boleh juga bertanya. Mereka berdiskusi dengan terbuka, dan ini menarik sekali.
Di hari-hari selanjutnya, mereka mendapatkan jadwal firman yang harus dipelajari. Merekapun tumbuh bersama.

Sahabat saya menjadi antusias.
“Uniknya, karena sekarang memahami firman Tuhan, maka saat masalah datang, saya tidak lagi dipenuhi kekuatiran seperti dulu. Tuhan berbicara melalui firman-Nya, menuntun apa yang harus saya lakukan atau katakan dalam situasi tertentu,” sahabat ini menjelaskan,
“Dan yang lebih tidak terduga lagi, secara natural sikap saya terhadap suami, berubah. Suami pun sekarang berubah. Aksinya berubah, reaksi pun berubah pula. Hukum fisika mana bisa salah?
Dia tidak lagi ke luar kota sesering dulu. Belum menjadi suami seperti yang diidamkan sich… Tetapi setidaknya perbaikan-perbaikannya makin nyata. Sungguh benar, hanya firman Tuhan yang bisa mengubah situasi yang seolah sudah buntu.”

Firman Tuhan itu Allah sendiri. Firman itu roh, hidup dan berkuasa.

Kejadian ini makin meneguhkan pemahaman saya, dalam hidup, saya memang tidak perlu mengetahui segalanya. Cukup taat sesuai arahan-Nya, agar menyerahkan kekuatiran saya kepada-Nya, karena Dia yang memelihara saya.

Beberapa teman yang mengalami masalah dalam rumahtangganya. Selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun tetap mandeg, masalah hanya berputar-putar di sana. Curhat yang kurang lebih sama.
Setiap masalah itu unik dan personal… Demikian pula penyelesaiannya.

Yang saya tahu, ketika kita sungguh-sungguh mencari Tuhan dan mengikuti arahan-Nya, disitulah solusi yang mendasar terjadi. Caranya berbeda, satu-satunya, dan kerap melebihi apa yang bisa kita pikirkan atau bayangkan.

Trust in the Lord with all your heart, And lean not on your own understanding; In all your ways acknowledge Him, And He shall direct your paths.

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Siapa yang menyangka, solusi untuk sahabat ini, dari antah berantah tiba-tiba seseorang yang tidak dikenal, mengajak sahabat saya dalam kelompoknya, yang pada akhirnya membuka jalan bagi solusi permasalahannya?
Terpikir saja tidak!
Tetapi Tuhan tahu jalan dan cara terbaik untuk menolong sahabat saya.
Tidak ada persoalan yang terlalu sulit bagi-Nya.
Tuhan adalah Allah yang menjawab doa!

It’s all about God, not us….

Keren bukan?
Yuk makin mendalami dan menghidupi firman-Nya!

There is Power In God’s Word to change your life.

Ada Kuasa Dalam Firman Tuhan untuk mengubah hidup Anda.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 4 5 6