Visi Yang Jelas & Tingkat Keberhasilan
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Visi Yang Jelas & Tingkat Keberhasilan.
Maintaining a clear-cut, unambiguous, indisputable vision is vital. It is like a trail you can follow – Rick Renner.
Mempertahankan visi yang jelas, tidak ambigu, dan tak terbantahkan, sangatlah penting. Ini seperti jejak yang bisa Anda ikuti – Rick Renner
Quotes ini mendorong saya merenungkan perjalanan kehidupan saya.
am·bi·gu·i·tas menurut kamus artinya 1. sifat atau hal yang bermakna dua; kemungkinan yang mempunyai dua pengertian; 2. ketidaktentuan; ke-tidakjelasan, 3. kemungkinan adanya makna atau penafsiran yang lebih dari satu atas suatu karya sastra.
Bahasa Jawa selalu lebih ringkas: ‘Genahe…. ‘Jelasnya bagaimana? Tidak mendua hati, karena orang yang mendua hati tidak akan tenang hidupnya.
Saya sedang belajar, komitmen itu penting.
Tidak ada keberhasilan tanpa komitmen dan konsistensi.
Setia dalam perkara-perkara kecil, maka Tuhan akan mempercayakan hal-hal yang besar.
Berdiri di atas dua kapal, membuatnya mandeg, stagnan. Gak maju-maju.
Promosi dan peninggian datangnya dari Tuhan.
Gak usah sibuk mempromosikan diri, itu cara dunia or ‘My Way’… caranya Frank Sinatra.
Tetapi tekun dan fokus melakukan yang terbaik – do our best – dengan mata yang tertuju kepada Tuhan, lalu ikuti God’s Way.
“The blessing of the Lord makes one rich, And He adds. no sorrow with it.”
“Berkat Tuhanlah yang membuat seseorang kaya, Dan tidak ada kesedihan yang menyertainya.”
Salah satu cara mempertahankan visi, adalah memilih apa yang kita dengar dan kita lihat.
Sesungguhnya setiap saat Tuhan memimpin dan mengarahkan kita. Tetapi meski melihat dan mendengar, tetapi belum tentu kita mampu melihat seperti yang Tuhan kehendaki, atau mendengar sesuai yang diharapkan.
Why?
Di sekeliling kita begitu berisik, noise, sehingga suara Tuhan tidak jelas. Seperti terima telpon yang suaranya terputus-putus atau timbul tenggelam. Tanpa disadari, bisa salah pengertian, seolah mengerti ternyata itu asumsi kita sendiri yang salah. Akibatnya salah langkah.
Memilih dan memilah apa yang kita lihat dan kita dengarkan, itu cara bijak untuk memastikan keberhasilan kita di masa depan.
Pernah ga kita memperhatikan, ada saatnya kita bertemu orang-orang tertentu, lalu kita menjadi bersemangat, termotivasi, ingin mencapai hal-hal besar dalam kehidupan.
Mimpi yang sudah nyaris mati, menjadi berkobar-kobar lagi.
Ide-ide baru bermunculan….
Yang tidak pernah terpikirkan, tiba-tiba wawasan menjadi terbuka.
Betul juga ya…. makes sense dan reachable!
Atau bertemu kelompok orang-orang bijaksana, yang kata quotes, 1 jam bercakap-cakap dengan kelompok ini, melebihi manfaat membaca beberapa buku.
Kita tidak perlu menjalani peperangan, terjalnya perbukitan yang pernah mereka alami, dengan menimba hikmat dari mereka, kita langsung mendapat clue…. prinsip-prinsip kehidupan yang bermakna.
Bijaksana dalam menyikapi dan meresponi kehidupan.
Ada lagi orang-orang yang tidak hanya berbagi teori dan pengalaman, tetapi memacu kita untuk menjadi pelaku langsung. Mereka bersedia memberikan bimbingan, mementori dan sungguh-sungguh ingin kita maju.
Wow….
Beneran membawa kita upgrade diri….malas pun terpaksa dilawan karena tipe ini ingin melihat hasil, bukan basa-basi.
Tetapi ada pula kelompok yang tidak memberikan nilai tambah, hanya sekedar happy-happy….
Tertawa, bersukacita itu penting.. bikin awet muda.
Asal jangan yang setiap kali berjumpa, pulang rasanya capeee…. burn-out, jenuh, kehabisan energi.
Curhatnya bak sinetron, tetapi tidak ingin berubah.
Hanya mau buang sampah.
Artinya, pembicaraannya mengarah ke yang negatif dan tidak membangun.
Dulu saya merasa terbeban, koq tidak punya kasih, jika tidak meladeni kelompok ini. Lalu saya sadar, ini distraction- mengalihkan perhatian saya dari visi Tuhan.
Jika saya sudah mencoba membantu tapi tidak berhasil, tidak efektif – saya memilih menyingkir.
Tidak semua teman bagian saya – saya bukan malaikat. Ada orang-orang yang lebih kompeten dan pas untuk membantu teman ini.
Secara umum, semua kelompok itu ada di sekeliling kehidupan kita. Tergantung kita sendiri yang memilih, mau fokus ke mana dan meluangkan waktu lebih kepada kelompok yang mana?
Pilihan dan keputusan kita, menentukan:
– Apakah arahan Tuhan jelas terdengar?
– Apakah teman-teman kita mendorong & membawa kita bersemangat menggenapi rancangan Tuhan dalam kehidupan kita?
– Apakah mereka sesama ‘besi’ sehingga bergaul dengan mereka membuat kita menjadi besi yang tajam?
– Ending kita di mana?
As simple as that! Sesederhana itu. Tuhan Allah yang adil.
Seseorang membutuhkan kesembuhan dari penyakitnya, sedang yang lain, membutuhkan terobosan ekonomi.
Baik kesembuhan Ilahi mau pun kelimpahan sudah ada di dalam roh orang percaya.
Saat mereka bergaul dengan teman-teman yang percaya Kesembuhan Ilahi dan Kemakmuran Ilahi, keduanya mudah untuk dimanifestasikan.
Karena orang-orang yang percaya kesembuhan dan kemakmuran Ilahi adalah orang-orang yang memperbaharui pikirannya selaras dengan Firman Allah. Renewing Our Mind.
Lalu mereka juga paham untuk memanifestasikannya, butuh untuk mengerjakan apa yang terbaik yang bisa mereka lakukan.
Iman itu Bertindak!
Mereka mengerjakan yang natural, Tuhan mengerjakan bagian-Nya yang supernatural, dengan melipatgandakannya dan mengirimkan solusi yang tak terpikirkan.
Setiap langkah mereka mengerjakannya bersama Tuhan. Langkah demi langkah, merupakan suatu mujizat.
Mereka menyendengkan telinganya kepada Tuhan dan Memilih Menyingkir dari lingkungan yang tidak membangun. Mengasihi saudara-saudara yang membuat burn-out, hobi buang sampah dari jauh saja.
Love from a distance.
Akhirnya, karena menghidupi firman-Nya, mereka hidup berkelimpahan. Artinya, punya cukup untuk seluruh kebutuhannya, masih pula punya extra untuk berbagi kepada sesama.
Kelimpahan/Kemakmuran Ilahi = Cukup + Extra.
Kemakmuran Ilahi selalu berbicara bagaimana kita bisa menjadi berkat bagi orang lain, bukan supaya bisa lebih keren & hebat dari tetangga.
Blessed To Be A Blessing – Diberkati Untuk Menjadi Berkat.
Sebaliknya, ketika mereka bergaul dengan orang – orang yang Tidak Percaya dengan kesembuhan & kemakmuran Ilahi, tentu sulit untuk memanifestasikannya.
Visinya untuk sembuh & makmur menjadi tidak jelas.
Ambigu….. tidak jelas, punya banyak makna.
Ingin makmur, tetapi ketika diberi pekerjaan, tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Ingin sembuh, tapi bangga sekali membicarakan sakitnya.
Saya mengevaluasi ulang nilai-nilai yang saya pegang serta kebiasaan-kebiasaan yang saya lakukan. Selaraskah dengan tujuan yang ingin saya capai dibandingkan dengan visi/tujuan Tuhan dalam menciptakan kita.
Konon seperti orang menyetir mobil, setir harus digoyang-goyang ke kiri dan ke kanan, diarahkan agar tetap lurus.
Kadang butuh koreksi dari teman dekat juga, mengingat saya pun punya blind-spot, titik buta yang tidak disadari.
Ketika melakukan sesuatu selama satu periode, ternyata tidak memperoleh hasil yang diharapkan maka check & re-check, mungkin ada hal-hal salah yang perlu diperbaiki.
Termasuk dalam berhubungan dengan Tuhan, koq hasilnya tidak sesuai harapan, bisa jadi ada hal-hal yang kita salah memahaminya.
Firman Tuhan itu Ya dan Amin.
Klo kita memperoleh hasil sesuai janji Tuhan, kesalahan BUKAN di pihak Tuhan, melainkan di pihak kita.
Siap praktik?
Mari memilih dengan bijak.
I judge each opportunity by asking myself, “How does this fit into the vision God has given for my life? Does it fit into the role God has assined for my life?” – Rick Renner
Saya menilai setiap kesempatan dengan bertanya pada diri sendiri, “Bagaimana hal ini sesuai dengan visi yang telah Tuhan berikan untuk hidup saya? Apakah itu sesuai dengan peran yang telah ditetapkan Tuhan untuk hidup saya?” -Rick Renner
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN