Discerning Spirit – Roh Membedakan
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Discerning Spirit – Roh Membedakan.
Bu Silvy dengan lugas berujar,
“Kita sudah punya karunia membedakan roh… mudah-mudahan ini meluputkan kita dari niat-niat yang ga bener.”
Ungkapan Bu Silvy menyentuh hati saya.
Yess betul sekali, Roh Kudus yang ada di dalam kita senantiasa membimbing melalui inward witness , kesaksian roh, apakah ada damai yang memimpin atau tidak. Karena kami sama-sama konsisten memenuhi hidup dengan Firman Tuhan yang menjadi pedoman kebenarannya.
Itulah dahsyatnya ketika kita dikelilingi oleh teman-teman yang bersama-sama bertumbuh sebagai tubuh Kristus. Satu dengan yang lain bisa saling mengingatkan, membangun dan tumbuh bersama di dalam Tuhan.
Clarity – kejelasan nampak nyata dalam kehidupan kita, setelah berkomitmen mengutamakan Tuhan sungguh-sungguh. Berdoa bersama Berbahasa Lidah setiap pagi, dilanjutkan dengan perjamuan kudus, menggiring kami pada hubungan yang intim dengan Tuhan. Senantiasa diingatkan, apa pun yang dibutuhkan sudah dibayar lunas Yesus di Kayu Salib.
Kita sekarang tinggal menerimanya, karena semua sudah selesai. Posisi kita sekarang sebagai orang yang sudah lahir baru, duduk bersama Yesus, di sebelah kanan Allah Bapa dalam posisi Menang.
Wow……
”Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. (Matius 10:16)
Inilah tantangannya!
Tidak sedikit yang kelihatannya domba, ternyata serigala berbulu domba. Yang berniat mencelakakan kita.
Perintah-Nya, agar kita cerdik seperti ular tetapi tulus seperti merpati.
Tidak bisa hanya tulus saja, habislah kita ‘dimakan’, ‘dianiaya’ oleh si serigala.
Mesti cerdik seperti ular, tetapi di sisi lain tetap tulus seperti merpati.
Caranya?
Melatih diri menggunakan karunia membedakan roh. Tuhan sudah memperlengkapi agar kita skillful – terampil menggunakan senjata-senjata-Nya.
Ternyata semakin kita melekat pada Sang Pokok Anggur, ranting-ranting yang tidak berguna, benalu yang mengganggu pertumbuhan kita, dibersihkan-Nya.
Semakin bersih kita dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah, semakin peka kita mendengarkan suara dan arahan-Nya.
Dulunya saya kerap menelan informasi yang diberikan teman yang ‘kelihatan’ baik, bulat-bulat. Tanpa curiga.
Tidak heran kerap ‘dimanfaatkan’ serigala berbulu domba.
Sebetulnya sekarang gak ada kecurigaan juga… biasa saja.
Tetapi koq entah darimana, seolah dibukakan, mata saya dicelikkan, ini lho sesungguhnya motivasi orang itu… tujuannya bla..bla..bla..
Gubraaaakkkkk…….
Awalnya saya merasa tidak nyaman. Koq saya jadi curigaan?
Setelah mendengar ungkapan Bu Silvy, baru sadar, ternyata semakin dekat kita dengan Tuhan, semakin penuh firman-Nya di dalam, kita diberi karunia membedakan roh.
Jadi jelas mana yang hitam dan mana yang putih.
Melindungi kita daripada malapetaka.
Puji Tuhan…. terimakasih!
Roma 12:2 (TB) Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Janganlah menjadi serupa dengan dunia ini (zaman ini), [dibentuk dan disesuaikan dengan kebiasaan luarnya yang dangkal], tetapi berubahlah (diubah) oleh [seluruh] pembaharuan pikiran Anda [oleh cita-citanya yang baru dan sikapnya yang baru] ,Sehingga kamu dapat membuktikan [kepada dirimu sendiri] apa kehendak Tuhan yang baik, yang dapat diterima dan yang sempurna, bahkan hal yang baik, yang dapat diterima serta sempurna [dalam pandangan-Nya untukmu].
Roma 12:2 AMPC
Ayat ini dengan jelas mengaruniakan kepada kita kemampuan untuk membedakan: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (TB)
Sehingga kamu dapat membuktikan [kepada dirimu sendiri] apa kehendak Tuhan yang baik, yang dapat diterima dan yang sempurna, bahkan hal yang baik, yang dapat diterima serta sempurna [dalam pandangan-Nya untukmu], diperjelas lagi dalam versi terjemahan Amplified Classic Bible.
Hidup orang-orang benar itu terang, jelas dan terarah.
Seorang teman komplain, mengapa terobosan ekonominya tidak juga terjadi? Padahal sudah berdoa dan baca firman juga.
Prinsipnya, Firman Tuhan itu Ya & Amin. Selalu Bisa Diandalkan. Jika kita tidak mendapatkan jawaban doa, kesalahan BUKAN di pihak Tuhan, tetapi di pihak kita. Check & re-check.
Ternyata teman ini kerap mendengar kesaksian para pendeta yang tiba-tiba bertemu orang yang memberinya uang. Jadilah teman saya berpikir, dengan cara itulah Tuhan akan menolongnya. Berdoa, deklarasi firman & menunggu.
DDDIIEEENNKKKK…..
Sahabat saya, Siuling berbeda. Dia berbisnis baju.
Siuling dengan lugas sharing, dia kan bukan pendeta jadi gak mungkinlah ada orang yang mau kasi duit tiba-tiba. Jadi Tuhan membukakan berkat melalui bisnisnya.
Nach mengapa pendeta bisa?
Kan memang pekerjaannya menyampaikan Firman Tuhan. Dia diberkati melalui apa yang dia kerjakan.
Demikian juga Siuling diberkati melalui apa yang dikerjakannya.
Iman itu Bertindak & Bekerja, mengerjakan apa yang Tuhan perintahkan.
Apa perintah Tuhan?
Berdoalah dan baca firman sungguh-sungguh. Bertanyalah kepada Tuhan, apa yang harus dilakukan agar terobosan ekonomi terjadi. Firman yang dihidupkan itulah perkataan Tuhan spesial untuk kita. Jalan untuk meraih terobosan ekonomi dan kelimpahan. Sedangkan Suara & Kehendak Tuhan yang umum, tertulis di Alkitab. Iman timbul karena kita mendengar dari Tuhan.
Setelah itu bangun hubungan terus menerus dengan Roh Kudus, Roh Penolong yang membimbing, mengarahkan kita langkah demi langkah, agar dapat meraih hidup berkelimpahan.
Bukan hanya mendengar sekali, lalu jalan sendiri.
Kita sudah diberi kepekaan untuk memahami kehendak Allah dan jalan-jalan-Nya.
Teman ini ketika diberi pekerjaan, tidak dikerjakannya dengan setia. Belum menunjukkan hasilnya, yang dipikiri hanya uang.
Pikirannya terikat menanti, selalu akan ada orang yang akan datang menolongnya, beri uang, barang dsb.
Tetap hidup sich dari krisis yang satu kepada krisis yang lainnya. Selalu ada yang datang menolongnya, sekedar untuk hidup. Tetapi jauh dari kehidupan yang diberkati, di mana dia memiliki cukup untuk dirinya & punya extra untuk berbagi dengan sesama.
Hidup itu pilihan!
Tidak bisa hanya sekedar berdoa, baca firman & deklarasi, tetapi ada karakter lain yang melengkapi agar kelimpahan tercipta. Salah satunya, setia dalam perkara kecil, rajin, bekerja keras, jujur, tulus, dapat diandalkan dsb. Kebenaran Firman Tuhan tidak bisa diambil hanya yang menyenangkan saja, tapi keseluruhannya mesti dihidupi.
Iman itu selain berdoa, baca firman & deklarasi, juga Bekerja & Bertindak sesuai perkataan Tuhan.
Makes sense?
Yuk …Praktik….
We receive the measure we respond. If we want to receive more, we have to respond more – Nancy Dufresne.
Kita menerima sesuai ukuran yang kita responi. Jika ingin menerima lebih banyak, kita harus lebih banyak meresponi juga – Nancy Dufresne
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN