Living In God’s Best
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Living In God’s Best
Selama zaman Gideon, orang Israel ditindas oleh orang Midian, yang akan datang dan mengambil semua makanan orang Israel.
Kemudian datanglah Malaikat Tuhan dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.
Bayangkan Gideon mengirik gandum di tempat pemerasan anggur!
Tempat yang tidak selayaknya tetapi terpaksa. Dia takut dan bersembunyi demi mendapatkan sedikit makanan.
Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: ”Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.”
Gideon ketakutan dan bersembunyi, dia muak dengan segala penindasan ini. Dia tertekan dan merasa tidak berdaya. Gideon merindukan Yang Terbaik dari Allah.
Gideon merindukan Allah yang diceritakan oleh nenek moyangnya, yang membela umat-Nya, berperang bagi mereka dan menjadi tempat perlindungan yang teguh.
Jawab Gideon kepada-Nya: ”Ah, tuanku, jika Tuhan menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah Tuhan telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang Tuhan membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian.”
Dan bagaimana respon malaikat kepadanya?
Lalu berpalinglah Tuhan kepadanya dan berfirman: ”Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!”
Hakim-hakim 6:11-14 TB
Allah menghargai keinginan Gideon, karena dia ingin mendapatkan Yang Terbaik Dari Allah dan sebagai jawabannya, Tuhan mengutus Gideon untuk maju, menjadi apa yang dia inginkan, sementara Tuhan menyertainya dan memberinya kemenangan!
Andrew Wommack mengajarkan, salah satu langkah pertama untuk melihat kuasa supernatural Allah bekerja dalam kehidupan kita adalah dengan sampai ke tempat di mana kita berkata dengan sungguh-sungguh,
“Aku tidak akan hidup seperti ini lagi!”
Tuhan melawat dan mengajar melalui firman-Nya:
Jadilah jawaban doa yang kamu inginkan.
“Wow…. Siapa saya Tuhan? Aku gak punya jabatan apa-apa. Mana mungkin?”, protes saya.
“Jadilah biji sesawi, biji terkecil yang nyaris tidak kelihatan. Tanam di tanah hati yang baik. Biarkan bertumbuh,” ujar Tuhan,
“Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.” Markus 4:31?-?32 TB
Ternyata kitalah yang harus menjadi jawaban doa kita sendiri. Tabur keinginan kita, jadilah seperti yang kita inginkan, karena prinsip kehidupan adalah tabur tuai.
Yang kita tabur, kehidupan kekristenan yang berdasarkan firman Tuhan, didasari kasih Allah yang tulus, murni, maka orang-orang yang tertarik pada kita, adalah orang yang hidup berdasarkan firman dan kasih Allah juga. Berbuah sesuai jenis benihnya.
Like attacts like.
Tuhan bilang gak perlu jadi yang heboh, cukup jadi lilin kebenaran yang menerangi tetanggamu. Ketika lilin-lilin kecil ini berkumpul bersama, menjadi terang yang besar. Dunia sekeliling kita menjadi lebih baik, karena kehadiran kita.
Hal Kerajaan Allah bukan One Man Show tetapi team yang saling bekerjasama, menjadi satu tubuh, menjalankan aneka fungsi yang berbeda, namun menjadi satu kesatuan untuk Kemuliaan Tuhan Yesus Kristus!
Saya paham Tuhan….
Yuk kita menjadi lilin-lilin kebenaran yang bersama-sama menjadi terang di dunia kita masing-masing….
God gave you Authority! The Believers Authority.
Tuhan memberi Anda Otoritas! Otoritas Orang Percaya.
Sumber: Living In God’s Best – Andrew Wommack.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN