Monthly Archives: Jan 2023

Articles

“Dari Manakah Asalnya Kehidupan?”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Dari Manakah Asalnya Kehidupan?”

“Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”
Yohanes 6:63 (TB).

Dalam satu ayat ini banyak kebenaran yang terungkap!

Hidup adalah masalah spiritual.
Hidup bukan sekadar peristiwa biologis yang dimulai dengan pembuahan dan diakhiri dengan detak jantung terakhir. Daging merepresentasikan ekspresi biologis kehidupan yang bersifat fana, rapuh dan sementara.

Ketika Yesus berkata bahwa daging tidak berguna, Ia sedang berbicara tentang ketidakmampuan daging untuk menghasilkan kehidupan yang sejati dalam arti rohani. Kehidupan kekal, kehidupan Allah, tidak dapat dihasilkan oleh daging yang fana. Hanya Roh Kudus yang dapat memberikan kehidupan seperti itu.

Yesus kemudian menyatakan bahwa perkataan-Nya adalah roh, oleh karenanya hidup.
Yohanes menyebut Yesus sebagai Firman kehidupan (1 Yohanes 1:1).
Paulus berbicara tentang firman kehidupan (Filipi 2:16).
Seorang malaikat Tuhan memerintahkan para rasul untuk pergi dan beritakanlah “firman hidup ini” (Kisah Para Rasul 5:20).

Yesus menyatakan:
“Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.”
Yohanes 5:24 (TB).

Yesus, Firman yang menjadi manusia, mengucapkan kata-kata yang berupa Roh dan hidup. Semua yang menerima kata-kata itu dan mempercayainya berpindah dari kematian kepada kehidupan. Kehidupan kekal dimulai saat ada pembuahan secara rohani dari Firman Tuhan yang menjadi pewahyuan di dalam hati manusia!

Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
1 Petrus 1:23 (TB).

Seberapa penting untuk terus mendengarkan firman-Nya?
Yesus berkata, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Matius 4:4 (TB).

Jika kita ingin hidup dalam roh, dibawah Hukum Kerajaan Allah, artinya kita wajib hidup dari pewahyuan-pewahyuan Firman Tuhan. Firman yang dihidupkan oleh Roh Kudus, menjadi sesuatu yang personal bagi kehidupan kita, personal untuk menjawab permasalahan kita dan menyelesaikannya. Firman yang dihidupkan disebut dengan Rhema. Suara Tuhan, yang tidak akan pernah gagal, memberikan kehidupan sejati, mengarahkan kita kepada hidup berkemenangan yang supernatural.

Kehidupan yang sejati, kehidupan kekal, yang membuat hidup kita di bumi seperti di surga, hanya dapat dipahami melalui Firman Tuhan dan dipelihara oleh Firman Tuhan pula.

Iman timbul karena pendengaran, pendengaran oleh Firman Kristus.
Orang benar hidup oleh iman.
Iman itulah mata uang kerajaan Allah.

Ibrani 11:3 (TB) Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

Efesus 1:3 (TB) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.

Karena iman kita mengerti, Allah telah mengaruniakan segala berkat rohani di dalam sorga.

Mengapa berkat rohani? Bukan jasmani?
Karena kita adalah manusia roh setelah lahir baru. Manusia roh yang tinggal di dalam tubuh jasmani. Ciptaan yang baru di dalam Kristus.

Dan yang jasmani harus tunduk kepada yang rohani.
Tuhan ingin kita hidup seperti Yesus, dengan iman menjadikan apa yang tidak ada ( yang tidak kelihatan oleh kasat mata, tetapi tersedia di dalam roh) menjadi ada (tercipta di alam natural).

Jika kita tidak mendengarkan Tuhan, dan tidak hidup seturut Firman-Nya, maka kita akan tergelincir kembali ke dalam kehidupan daging yang tidak menghasilkan apa-apa.

Hidup adalah pilihan. Kita pilih yang mana?

There are four principles we need to maintain: First, read the Word of God. Second, consume the Word of God until it consumes you. Third believe the Word of God. Fourth, act on the Word. – Smith Wigglesworth.

Ada empat prinsip yang perlu kita jaga: Pertama, membaca Firman Tuhan. Kedua, konsumsilah Firman Tuhan sampai Firman itu memenuhi Anda. Ketiga percayalah pada Firman Tuhan. Keempat, bertindaklah berdasarkan Firman. – Smith Wigglesworth.

  • Barry Bennett –

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

Read More
Articles

Mediator – Bahasa Tertulis & Lisan. Efektif Mana?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mediator – Bahasa Tertulis & Lisan. Efektif Mana?

Sekian tahun lalu pernah mengikuti bedah buku B. Vita Wardoyo, teman baik di Aspirasi (Asosiasi Penulis dan Inspirator Indonesia) mau pun Edy Zakheus (EZ) Writing Community, di mana kami sama-sama menjadi anggotanya, ada 1 pesan yang menancap di kepala saya dan tak terlupakan:
Jangan screenshot chat lalu send.

Banyak permasalahan di kantor, dalam pertemanan dan berbagai hal lainnya, terjadi kesalahan pahaman karena screenshot & send.
Banyak orang yang malas berpikir, cari gampangnya, kalimat atasan di screenshot lalu send ke orang yang dimaksud. Ada yang beralasan takut salah ngomong.

Sementara yang diharapkan, disampaikan melalui kita, supaya kita menjadi orang tengah – mediator, yang bisa menjembatani ke atas dan ke bawah dengan cara yang luwes. Meski bukan itu jabatan resmi kita, tetapi sesungguhnya di berbagai aspek kehidupan, sadar atau tidak, kita kerap menjadi mediator. Perbedaan pendapat antara pasangan & anak, atasan & bawahan, antar teman yang sedang berselisih. Mereka curhat karena berharap kita bisa memberikan solusi, atau menjadi mediator yang bisa mendamaikan mereka.

‘Mediator’ handal, meski gak resmi, akan segera naik posisinya dalam organisasi, dan bisnisnya pasti maju. Kesuksesan hidup ditentukan oleh kemampuan kita berkomunikasi dan menyelesaikan permasalahan. Seorang mediator, yang bisa diterima semua pihak, disukai banyak orang, memuluskan kesepakatan, maka dengan mudah membuat tujuannya tercapai.

“Beritahu Ani, lakukan A, B, C. Jangan mengulangi D… Fatal itu.”, tertulis dalam chat boss ke kita.

Kebanyakan, sebelumnya chat, sudah didahului oleh pembicaraan lisan. Boss sudah bertemu dulu, telpon atau setidaknya sudah chat panjang lebar dengan kita yang terima chat, sehingga antara boss dengan kita, sudah ada pemahaman pendahuluan mengapa D itu dilarang. Sudah sama-sama ngerti karena sudah ada previewnya.

Nach ketika chat dari boss langsung kita screenshot dan dikirim, yang dikirim hanya chat terakhir yang tentang Ani. Chat itu ditulis hanya pointnya saja, karena tulisan kan gak mungkin dijelaskan panjang lebar, maka ditulis dengan kata-kata yang lugas dan singkat. Padahal dengan kita boss sudah bercerita alasan mengapa melakukan D itu kesalahan fatal. Kita sudah paham latar belakangnya.

Ketika chat itu di screenshot lalu di send, si Ani kan belum mendengar previewnya. Gak ada gambaran apa pun. Yang dibaca bahasa yang lugas pula. Bisa diartikan berbeda. Di sinilah ketersinggungan dan kesalahpahaman biasa terjadi.

Berbeda saat kita bertemu muka. Ada senyuman, bahasa tubuh yang bisa mewakili dan menjadi background saat kata-kata diucapkan.
Ketika kurang jelas, dalam pertemuan langsung, lebih luwes untuk menjelaskannya. Bisa dengan sedikit candaan, basa-basi, yang membuat suasana cair.

Bukan masalah benar atau salah.
Namun setiap orang bisa mengartikannya secara berbeda.
Why?
Setiap orang punya latar belakang, kebiasaan dan nilai-nilai yang berbeda. Unggah-ungguh, tata kramanya berlainan.
Saya yang dibesarkan di Jawa Tengah, lama tinggal di Jogja & Solo, ketika pertama kali pindah ke Jawa Timur pun, cukup terkaget-kaget, perlu menyesuaikan diri. Belum lagi saat pindah ke Jakarta & Tangerang. Berbeda lagi.

Kata-kata yang sama, bisa berbeda artinya. Atau sesuatu yang sama maksudnya, tetapi istilahnya bisa berbeda.
Bahkan saat mengurus ijin usaha di Bali, kami terheran-heran, koq berbeda dengan di Jawa. Kan sama-sama di Negara Indonesia.

“Ini Bali Pak, tidak bisa disamakan dengan di Jawa,” ujar sang petugas dengan tegas.

Di tempat yang berbeda, aturan, budaya dan kebiasaannya berbeda.

Ada plus minus antara bahasa lisan dan tertulis. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.


William Ury, penulis buku terkenal “Getting To Yes” dan “The Power Of Positive No”, yang ditulisnya bersama Roger Fisher, mengungkapkan,:

Inti dari konflik seringkali adalah konflik kepentingan. Sebagai Mediator, kita dapat membantu mendamaikan kepentingan para pihak. Mediator tidak berusaha menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah, melainkan berusaha sampai ke inti sengketa dan membantu para pihak menyelesaikannya.

Kita mungkin tidak menganggapnya sebagai mediasi, tetapi itulah yang kita lakukan setiap kali kita mendengarkan dengan penuh perhatian orang-orang yang berselisih. Saat kita bertanya kepada mereka tentang apa yang sebenarnya mereka inginkan, kita punya peluang, menyarankan kemungkinan pendekatan, dan mengajak mereka untuk berpikir serius, berapa biaya yang harus ditanggung dan berapa jumlah kerugiannya, jika tidak mencapai kesepakatan.

Salah satu fungsi utama Mediator adalah membantu masing-masing pihak memahami apa yang sebenarnya dikatakan atau diminta pihak lain,” ujarnya,
“Langkah selanjutnya adalah membantu para pihak menghasilkan opsi kreatif untuk kesepakatan. Idealnya, solusi memang datang dari para pihak itu sendiri. Namun terkadang, Mediator dapat memajukan proses dengan mengusulkan solusi untuk dipertimbangkan oleh para pihak. Karena banyak orang cenderung tidak mempercayai ide-ide yang ditawarkan oleh pihak lain, pilihan yang disarankan oleh Mediator mungkin terbukti lebih mudah diterima oleh kedua belah pihak.
Tujuan akhirnya adalah kesepakatan yang saling memuaskan.”

Pengalaman William Ury bukan sekedar mendamaikan kepentingan orang-orang biasa, namun kalibernya, antar negara.
Selama empat dekade terakhir, Ury telah menjabat sebagai penasihat negosiasi dan mediator dalam berbagai konflik mulai dari Perang Dingin hingga perang etnis dan sipil di Timur Tengah, Chechnya, Yugoslavia, dan terakhir di Kolombia, di mana ia menjabat sebagai penasihat senior untuk Presiden Juan Manuel Santos.


Hidup itu bukan matematika, yang serba eksak, harus A atau harus B. Segala sesuatu itu bisa dibicarakan dan dicarikan jalan keluar.

Steven Covey mengajarkan, win-win solution itu cukup baik.
Win-Win solution artinya jika Ani sedang berunding dengan Budi, Ani misal dapat 50% keinginannya, sementara Budi juga dapat 50% keinginannya.
Sepakat. Itu namanya Win-Win Solution.

Bagi kebanyakan orang, win-win sudah okelah.
Pokoknya terjadi kesepakatan, 50% terpenuhi, sementara 50% sisanya, baik keinginan Ani mau pun Budi, tidak terpenuhi.

Dalam bukunya “The 8th Habit”, Steven Covey mengajarkan hal yang berbeda.
Konon Suku Indian punya kebiasaan unik saat ingin mengambil kesepakatan. Karena mempelajari kebiasaan Suku Indian inilah, muncul ide Steven Covey menulis buku The 8th Habit, mengajarkan kita menemukan ‘Alternatif ketiga.’

Penerapannya begini:
Ani terlebih dahulu mengungkapkan apa saja yang ada dihatinya. Keinginannya, rencananya, harapannya, apa saja yang ada di hatinya….. Selama Ani berbicara, Budi hanya boleh mendengarkan.
Kemudian gantian Budi yang berbicara. Sama seperti Ani, dilarang menyela. Pokoknya isi hati diungkapkan hingga tuntas.

Ternyata, ketika ke dua belah pihak sudah sama-sama mengerti, dan saling memahami, kerapkali bisa ditemukan Alternatif ketiga yang berbeda, ide baru, yang bisa menjawab 100% keinginan Ani dan 100% keinginan Budi.
Kalau pun tidak mencapai 100%, setidaknya keduanya bisa mendapatkan jauh lebih banyak daripada sekedar 50%.

Tentunya hal itu jauh lebih baik hasilnya daripada sekedar Win-Win solution, yang merupakan kesepakatan Menang & Kalah.
Sementara Alternatif Ketiga dicapai dengan semangat untuk semaksimal mungkin bisa memenuhi harapan diri sendiri dan pihak lawan.


Lalu, lebih baik disampaikan tertulis atau lisan?
Tergantung situasi dan kondisinya. Mixed lebih baik.

Suatu ketika, saya mencoba menjelaskan sesuatu secara lisan pada seseorang, tetapi kesulitan… Karena dalam pembicaraan lisan, saya belum selesai mengungkapkan apa yang saya maksud, orang itu juga ingin menyampaikan pandangan dari sisinya. Masing-masing punya latar belakang dan alasan yang masuk akal, mengapa bertindak demikian.

Dengan tulisan, saya bisa mengungkapkan apa yang saya maksudkan dengan lebih runut, teratur dan jelas. Lengkap dengan didukung oleh pendapat William Ury dan Streven Covey dll.

Inilah contoh kekuatan dan kelemahan bahasa tertulis dan bahasa lisan.

Pilih mana?
“The meaning of your communication is the response that you get – Prasetya M. Brata.

Keberhasilan komunikasi Anda, dimaknai oleh respon yang Anda dapatkan” – Prasetya M. Brata.

Minta hikmat Tuhan…. Mediasi yang berhasil karena anugerah dan pertolongan Tuhan.

The chief virtue that language can have is clarity.— Hippocrates

Tujuan utama digunakannya bahasa adalah tercapainya kejelasan – Hippocrates

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Terlanjur Berbuat Salah? Bagaimana Dong?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Terlanjur Berbuat Salah? Bagaimana Dong?

Sering kali kesalahan, saat terjungkal dan kegagalan, membuat kita bertanya-tanya apakah posisi kita di dalam rencana dan kerajaan Allah masih berlaku. Kita menjadi sinis, menjauh dan menyendiri karena merasa, kegagalan dan kesalahan kita membuktikan bahwa kita tidak layak menjadi bagian dari rencana Tuhan atau dipercaya di dalam kerajaan-Nya.

Jika ini merupakan pergumulan yang Anda hadapi hari ini, izinkan saya mengingatkan Anda bahwa Tuhan belum selesai dengan diri Anda. Sadarilah, kita semua masih dalam proses. Bahkan jika Anda merasa seharusnya memang Tuhan berbuat demikian, menolak Anda, karena itulah yang dilakukan orang-orang di sekitar Anda ketika mereka meresponi kegagalan dan kelemahan Anda.

Anda mungkin merasa terpuruk saat ini, tetapi bagi Tuhan, Anda tidak tersingkirkan. Anda mungkin merasa sendirian dan ditinggalkan, tetapi sesungguhnya Anda tidak pernah sendiri.
Saat ini Anda mungkin merasa berkecil hati dan kecewa, atau menganggap diri Anda tidak layak, tetapi sebenarnya Tuhan tidak pernah menganggap Anda tidak layak.
Yesus membuktikan, tidak peduli seberapa banyaknya kekacauan dan kegagalan yang kita perbuat, Dia selalu siap dan mau mengampuni serta memulihkan kita. Dia melakukannya untuk Petrus, dan Dia akan melakukannya untuk Anda juga.

-Arthur Meintjes-

Sesuatu hal yang luar biasa, ketika Tuhan memulihkan kita, Dia tidak memulihkannya kurang atau sekedar sama dari keadaan sebelumnya, tetapi Dia justru memulihkan dan menjadikannya lebih baik daripada sebelumnya!
Ini yang melampaui pemikiran normalnya manusia. Dipulihkan hampir sama dengan asalnya saja sudah bagus, tetapi Tuhan selalu memberi lebih.
Syaratnya, kita bersedia untuk menyerahkan keadaan kita yang sudah amburadul kepada-Nya, bertobat, percaya serta mengikuti arahan-Nya.
Itu saja….

1 Petrus 5:6-7 (TB) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

“A successful person is not offended or afraid of their faults; they see them as opportunities to grow. This is difficult and requires humility, but it brings problems to the surface that can actually be solved.-
Orang yang sukses tidak tersinggung atau takut menghadapi kesalahannya; mereka justru melihatnya sebagai peluang untuk bertumbuh. Ini sikap yang sulit dan membutuhkan kerendahan hati, tetapi dengan memunculkan masalah yang sebenarnya, membuatnya bisa diselesaikan., ” ujar Dr. Henry Cloud.

Hanya orang yang berjiwa besar dan dewasa, yang berani mengakui kesalahannya dan menghadapi masalahnya dengan jujur, tanpa menyalahkan orang lain atau berlindung dibalik sejuta alasan, tetapi bersedia berubah dan memperbaiki kesalahannya.
Sadarkah kita, karakter inilah yang membedakan Saul dan Daud?

Kesalahan Saul tidak sebanding dengan Daud tetapi Saul enggan bertobat. Dia sekedar menyesal karena ketahuan. Lebih mementingkan pendapat orang lain daripada pendapat Allah.

Berbeda dengan Daud, saat ditegur oleh Nabi Nathan, dia langsung bertobat, mengakui kesalahannya, tanpa menuding orang lain atau mencari alasan. Dan kembali kepada Allah.
Inilah yang membuat Daud dipilih sebagai orang yang hatinya berkenan kepada Tuhan.

Dan karakter ini pula yang disebutkan oleh Dr. Henry Cloud akan mengantar kita kepada kesuksesan.
Ternyata rumus kesuksesan tetap sama sejak ribuan tahun lalu…
Belajar yuk…

“There are no failures, if you learn and grow from your mistakes; there are only lessons learned.” ? Dee Waldeck

“Tidak ada yang namanya kegagalan, selama Anda belajar dan bertumbuh dari kesalahan Anda; yang ada hanyalah pelajaran yang bisa dipetik.” ?Dee Waldeck

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Mengalami Allah Secara Pribadi. Mau?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mengalami Allah Secara Pribadi. Mau?

Setelah post artikelSerba Serbi Gosip & Hutang, japri berdatangan. Dari curhat pengalaman memberi hutang yang berakhir dengan berbagai masalah, hingga keluhan dimanfaatkan orang karena suka memberi.

Kerapkali kita terpenjara dengan istilah ‘Anak Tuhan harus murah hati’, sehingga dimanfaatkan oleh orang-orang yang selalu membutuhkan pemberian yang tidak ada habis-habisnya. Bahkan bak arisan, seluruh anggota cellgroup digilir.

Dulu saya pun begitu. Klo ada orang datang mengeluh, butuh pertolongan, lalu berpikir bahwa setidaknya mesti kasi duit.
Hhhm… Meski pun kadang-kadang dengan terpaksa. Cape… Gak habis-habis, datang dan pergi.
Sampai Sekolah Charis, saya melihat cara P. Irwan, direktur Charis Indonesia, menyikapinya secara berbeda.

Suatu ketika ada seorang murid yang datang pada P. Irwan, curhat, dia gak bisa lanjut sekolah karena tidak ada dana. P. Irwan mengingatkan, dia sudah belajar bahwa Tuhan itu Allah yang menjawab doa.

Segala kekayaan, kemakmuran, kelimpahan, kesehatan, hikmat sudah tersedia lengkap di dalam rohnya. Tuhan sudah memberinya kekuatan atau potensi untuk memperoleh kekayaan.

Ingat yang diberikan Tuhan itu potensi, bukan uang yang jatuh dari langit. Jadi kita yang harus bekerja. Kita mengerjakan yang natural, Tuhan mengerjakan yang supernatural. Tuhan melipatgandakan apa yang kita kerjakan. Itu prinsipnya.

Kalau kita bekerja dengan usaha 5, misalnya. Tanpa Tuhan, hasilnya mungkin 6 atau 7 saja.
Tetapi dengan bekerja sama dengan Tuhan, maka Tuhan bisa melipatgandakannya menjadi 30, 60 atau 100 kali lipat.
Jadilah usaha 5 x (dilipatgandakan Tuhan) 60 = 300.

Tetapi kalau tidak bekerja, usahanya NOL.
60 X 0 = 0… Nol besar.
Bukannya Tuhan tidak memberkati, tapi karena manusia tidak melakukan bagiannya. Tuhan memberkati 60 x lipat, karena usahanya nol, hasilnya tetap nol.

Banyak yang tidak paham bahwa Berkat Tuhan Tidak Otomatis!
Berkat Tuhan berupa potensi. Untuk memanifestasikannya di alam natural, Harus ada Respon Iman. Ada bagian Tuhan dan ada bagian kita. Itu rumusnya.

Lalu P. Irwan mengajaknya berdoa sepakat dan minta Tuhan menolongnya, serta mendorong murid itu, untuk mempraktikkan apa yang sudah dipelajarinya.
Hasilnya?
Tidak sampai sebulan, murid itu datang kembali dengan penuh sukacita. Dia memperoleh terobosan, mampu bayar uang sekolah, punya pekerjaan yang menghasilkan dan mengalami Tuhan secara pribadi.

Yeaaaayyyy….
Itu yang dinamakan mendidik.
Klo memang kekurangan sekali, okelah sekali, dua kali, kita memberinya uang untuk makan. Tetapi setelah itu, ajari dia mengenal Tuhan secara pribadi dan mengalami Tuhan.
Begitu seseorang mengenal Tuhan secara pribadi, maka dia bagaikan menemukan Sumber Mata Air Hidup yang tidak akan pernah kering, terus mengalir di dalam hidupnya dan menyegarkan, tidak hanya untuk dirinya saja tetapi akan mempengaruhi keluarga dan lingkungannya pula.

Justru ketika sedikit-sedikit memberinya uang, kita sedang Playing God… Seolah menjadikan diri kita tuhannya. Membuatnya tergantung kepada kita.

Ya kalau soal uang…. Mungkin kita bisa memberi.
Bagaimana jika masalah kesehatan? Menderita penyakit yang menurut dokter tidak tersembuhkan?

Ketika orang itu memperoleh Sumber Mata Air Kehidupan, yaitu Allah sendiri, yang terjawab bukan sekedar masalah ekonomi, tetapi masalah sakit penyakit pun disembuhkan.
Termasuk penyakit yang menurut dokter tak tersembuhkan, bagi Tuhan perkara kecil.
Flu & kanker sama-sama enteng buat Tuhan.
Memperoleh kesehatan Ilahi pula.
Butuh hikmat untuk menyelesaikan berbagai masalah kehidupan, tersedia di dalam Allah pula.
Artinya, dia memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan dalam hidup, untuk menjadi pemenang.
Dahsyat bukan?

Mari kita bawa teman-teman kita untuk mengenal Allah secara pribadi.
Di dalam Dialah tersedia sukacita, damai sejahtera dan kelimpahan yang kekal.
Apa pun yang dibutuhkannya dalam hidup tercukupi, di mana pun dan kapan pun….
Hikmat, kepandaian, umur panjang, kehormatan, perlindungan menjadi miliknya.
Apa yang bisa lebih baik di dunia ini, melebihi mengenal karib Sang Pemilik Kehidupan!
Bukankah itu harta karun, abundance, kelimpahan yang luar biasa?

“There is a world of difference between knowing something to be true in your head and experiencing the reality in your life.”? Henry T. Blackaby

“Ada perbedaan besar antara mengetahui sesuatu yang benar di kepala Anda dan mengalami kenyataan itu dalam hidup Anda.”- Henry T. Blackaby

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Mengenal Allah dan Mendengarkan Dia, Kunci Sukses Kehidupan.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Mengenal Allah dan Mendengarkan Dia, Kunci Sukses Kehidupan.

“Ketika Yesus berkata bahwa kehidupan kekal adalah mengenal Allah—termasuk Allah Anak, Yesus Kristus—Dia tidak bermaksud mengatakan, bahwa kehidupan kekal adalah mengetahui tentang Allah. Dia tidak mengacu pada seseorang yang telah membaca banyak buku dan menghadiri berbagai seminar tentang Tuhan. Dia sedang berbicara tentang pengetahuan, karena mengalami langsung secara pribadi dengan Tuhan.

Kita menjadi benar-benar mengenal Tuhan, saat kita mengalami Dia di dalam hati dan melalui kehidupan di sekitar kita. Banyak orang yang saat tumbuh dewasa, mereka rutin menghadiri kebaktian gereja dan mendengar kotbah tentang Tuhan, di sepanjang kehidupan mereka, tetapi mereka tidak memiliki hubungan pribadi, yang dinamis, dan yang bertumbuh erat dengan Tuhan. Mereka tidak pernah mendengar suara-Nya. Mereka tidak tahu apa kehendak Tuhan. Mereka tidak mengalami kasih-Nya secara langsung. Mereka tidak memiliki dan tidak merasakan apa tujuan ilahi dalam kehidupan mereka. Mungkin mereka tahu banyak tentang Tuhan, tetapi mereka tidak benar-benar mengenal Dia.”
? Henry T. Blackaby –


Saya habis-habisan mengejar hal ini sejak awal lahir baru, ingin mengenal Tuhan dan mendengar suara-Nya. Berbagai buku rohani saya baca selama puluhan tahun. Tetapi tetap ada jarak, antara yang saya baca di Alkitab dengan yang saya alami.

Sampai saya Sekolah Charis. Diajar fokus pada firman-Nya, setiap hari. Belajar merenungkan firman-Nya, selama 6 tahun ini. Dan belajar full Alkitab.

Semakin hari saya semakin mengenal suara-Nya, mengikuti tuntunan-Nya terasa semakin jelas. Tidak berarti sudah jagoan, tetapi dari hari ke hari makin maju. Apalagi dikelilingi teman-teman yang mengejar Tuhan dengan sepenuh hati, lingkungan yang sangat mendukung untuk bertumbuh.

Dunia ini sudah jatuh ke dalam dosa. Masalah kadang datang tanpa permisi.
“Duh… Bagaimana jalan keluarnya? Kan ga ada tuh masalah seperti ini di Alkitab”, saya bingung,
“Roh kudus, tolong saya… Beneran saya gak ngerti jalan keluarnya…”

Berdoa dalam roh, baca firman, dan terus waspada serta peka mengamati tanda-tanda dari Tuhan. Begitu ada dorongan sesuatu, taati.
Pengenalan itu dimulai dengan trial & error… Lama kelamaan paham, oh klo yang begini berarti ini dari Tuhan.
Yang begitu, itu keinginan saya sendiri.

Bersyukur punya kelompok doa pagi berbahasa roh, senin – jumat, sehingga semangat berdoa sepakat dengan teman-teman. Makin tekun dan fokus, makin peka.

Segala sesuatu berjalan seolah natural saja. Kebetulan ini, kebetulan itu. Lho… Ternyata jalan keluar yang saya doakan sudah tercipta.
Sekarang hidup makin santai…
Dari pengalaman, saya tahu koq… Tuhan gak pernah terlambat menyediakan apa pun yang dibutuhkan. Segala sesuatu berjalan dengan baik. Jauh lebih mulus.

Ada gak hal-hal yang tidak dimengerti dan belum ketemu solusinya?
Ada. Tapi sama sekali tidak ada stres lagi. Saya tahu di belakang layar, Tuhan sedang mengatur yang terbaik. Percaya saja.

Saya tahu sumber berkat saya dari Tuhan. Tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi berkat Tuhan bagi saya.
Bahkan mazmur 23 berkata,
THE Lord is my Shepherd [to feed, guide, and shield me], I shall not lack. Psalm 23:1 AMPC

TUHAN adalah Gembalaku [untuk memberi makan, membimbing, dan melindungiku], saya tidak akan kekurangan. Mazmur 23:1 AMPC

Kita digambarkan sebagai domba dan Tuhan adalah gembala kita.
Gembala itu yang memberi makan, menuntun ke mana kita harus pergi, melindungi dan berperang saat ada musuh atau bahaya. Domba itu santai saja. Yang repot berjuang justru gembalanya.

He makes me lie down in [fresh, tender] green pastures; He leads me beside the still and restful waters. Psalm 23:2 AMPC

Dia membuatku berbaring di padang rumput hijau [segar, lembut]; Dia menuntunku di samping air yang tenang dan relax. Mazmur 23:2 AMPC

Kalau domba dibaringkan di atas rumput yang hijau, segar dan lembut, artinya dia tidak akan pernah kekurangan makanan. Dia berbaring di atas kelimpahan.
Sadarkah kita, bahwa domba itu kita, berarti kita hidup di atas kelimpahan?
Kita tinggal rest, beristirahat dengan tenang karena apa pun yang kita butuhkan dalam hidup, sudah tersedia.

Tuhan akan menuntun kita kepada mata air kehidupan; dan Dia akan menghapus setiap air mata dari mata kita. Artinya selama kita hidup mengikuti arahan Sang Gembala, kita akan hidup tenang, tenteram dan bahagia. Tanpa air mata!

Agar kita bisa mengikuti arahan Sang Gembala, kita perlu fokus kepada-Nya, mendengarkan suara-Nya dan mentaatinya.

Kunci kemenangannya, adalah Mengenal Allah dan Mendengarkan Dia.
Bukan sibuk curhat atau mengeluh.
Setuju? Praktik yuk!

If you wish to know God, you must know his Word. If you wish to perceive His power, you must see how He works by his Word. If you wish to know His purpose before it comes to pass, you can only discover it by His Word. – Charles Spurgeon

Jika Anda ingin mengenal Tuhan, Anda harus tahu Firman-Nya. Jika Anda ingin merasakan kuasa-Nya, Anda harus melihat bagaimana Dia bekerja dengan Firman-Nya. Jika Anda ingin mengetahui tujuan-Nya sebelum itu terjadi, Anda hanya dapat menemukannya melalui Firman-Nya. -Charles Spurgeon

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 4 5