Terlanjur Berbuat Salah? Bagaimana Dong?
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Terlanjur Berbuat Salah? Bagaimana Dong?
Sering kali kesalahan, saat terjungkal dan kegagalan, membuat kita bertanya-tanya apakah posisi kita di dalam rencana dan kerajaan Allah masih berlaku. Kita menjadi sinis, menjauh dan menyendiri karena merasa, kegagalan dan kesalahan kita membuktikan bahwa kita tidak layak menjadi bagian dari rencana Tuhan atau dipercaya di dalam kerajaan-Nya.
Jika ini merupakan pergumulan yang Anda hadapi hari ini, izinkan saya mengingatkan Anda bahwa Tuhan belum selesai dengan diri Anda. Sadarilah, kita semua masih dalam proses. Bahkan jika Anda merasa seharusnya memang Tuhan berbuat demikian, menolak Anda, karena itulah yang dilakukan orang-orang di sekitar Anda ketika mereka meresponi kegagalan dan kelemahan Anda.
Anda mungkin merasa terpuruk saat ini, tetapi bagi Tuhan, Anda tidak tersingkirkan. Anda mungkin merasa sendirian dan ditinggalkan, tetapi sesungguhnya Anda tidak pernah sendiri.
Saat ini Anda mungkin merasa berkecil hati dan kecewa, atau menganggap diri Anda tidak layak, tetapi sebenarnya Tuhan tidak pernah menganggap Anda tidak layak.
Yesus membuktikan, tidak peduli seberapa banyaknya kekacauan dan kegagalan yang kita perbuat, Dia selalu siap dan mau mengampuni serta memulihkan kita. Dia melakukannya untuk Petrus, dan Dia akan melakukannya untuk Anda juga.
-Arthur Meintjes-
Sesuatu hal yang luar biasa, ketika Tuhan memulihkan kita, Dia tidak memulihkannya kurang atau sekedar sama dari keadaan sebelumnya, tetapi Dia justru memulihkan dan menjadikannya lebih baik daripada sebelumnya!
Ini yang melampaui pemikiran normalnya manusia. Dipulihkan hampir sama dengan asalnya saja sudah bagus, tetapi Tuhan selalu memberi lebih.
Syaratnya, kita bersedia untuk menyerahkan keadaan kita yang sudah amburadul kepada-Nya, bertobat, percaya serta mengikuti arahan-Nya.
Itu saja….
1 Petrus 5:6-7 (TB) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
“A successful person is not offended or afraid of their faults; they see them as opportunities to grow. This is difficult and requires humility, but it brings problems to the surface that can actually be solved.-
Orang yang sukses tidak tersinggung atau takut menghadapi kesalahannya; mereka justru melihatnya sebagai peluang untuk bertumbuh. Ini sikap yang sulit dan membutuhkan kerendahan hati, tetapi dengan memunculkan masalah yang sebenarnya, membuatnya bisa diselesaikan., ” ujar Dr. Henry Cloud.
Hanya orang yang berjiwa besar dan dewasa, yang berani mengakui kesalahannya dan menghadapi masalahnya dengan jujur, tanpa menyalahkan orang lain atau berlindung dibalik sejuta alasan, tetapi bersedia berubah dan memperbaiki kesalahannya.
Sadarkah kita, karakter inilah yang membedakan Saul dan Daud?
Kesalahan Saul tidak sebanding dengan Daud tetapi Saul enggan bertobat. Dia sekedar menyesal karena ketahuan. Lebih mementingkan pendapat orang lain daripada pendapat Allah.
Berbeda dengan Daud, saat ditegur oleh Nabi Nathan, dia langsung bertobat, mengakui kesalahannya, tanpa menuding orang lain atau mencari alasan. Dan kembali kepada Allah.
Inilah yang membuat Daud dipilih sebagai orang yang hatinya berkenan kepada Tuhan.
Dan karakter ini pula yang disebutkan oleh Dr. Henry Cloud akan mengantar kita kepada kesuksesan.
Ternyata rumus kesuksesan tetap sama sejak ribuan tahun lalu…
Belajar yuk…
“There are no failures, if you learn and grow from your mistakes; there are only lessons learned.” ? Dee Waldeck
“Tidak ada yang namanya kegagalan, selama Anda belajar dan bertumbuh dari kesalahan Anda; yang ada hanyalah pelajaran yang bisa dipetik.” ?Dee Waldeck
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN