Articles

Let Go Let God?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Let Go Let God?

Seberapa sering kita mendengar pepatah, Let Go Let God? – “Serahkan saja dan biarkan Tuhan ambil Alih”?
Apa yang tersirat?
Nampaknya ketika menghadapi situasi yang menantang, seseorang akan datang dan menasihatinya agar “pasrah dan membiarkan Tuhan”. Dengan kata lain, menuduh “Tuhan yang memegang kendali”, “Tuhan yang mengatur semua ini,” dengan kata lain, “duduk dan santai saja.”
Apakah itu saran yang bagus?
Apakah ini alkitabiah?

Ada garis yang sangat tipis (namun bagai jurang, perbedaannya sangat dalam) antara iman dan fatalisme.

Fatalisme adalah paham bahwa segala sesuatu Tuhan yang menentukan. Ini paham yang salah.

Ketika kita mencoba dengan kekuatan kita sendiri untuk mencari tahu, melakukan apa yang kita ketahui, dan akhirnya menyerah, itu bukanlah iman. Usaha manusialah yang berakhir dengan frustasi dan menyerah pada keadaan.

Apa yang Firman Tuhan katakan?

Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal….
1 Timotius 6:12 TB

….. untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
Ibrani 6:18 TB

…… aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
Filipi 3:12 TB

Mungkin ada yang “melepaskan atau pasrah” padahal seharusnya mereka “memegang” janji-janji Tuhan.
Iman bukanlah kepatuhan pasif terhadap keadaan. Iman membawa kuasa Allah untuk bertahan dalam situasi yang berlawanan dengan kehendak-Nya.

Iman bukan sekadar kekeraskepalaan manusia, melainkan keyakinan yang datang dari mendengarkan Allah dan mengetahui bahwa keadaan akan berubah jika kita tetap “yakin dengan sepenuh hati” (Rm. 4:21).
Berapa banyak kemenangan yang hilang, hanya karena orang beriman mengindahkan nasehat untuk “berserah” saja?

Saya paham, adanya kedamaian yang menyertai ketika kita mempercayai Tuhan, tetapi memercayai Tuhan tidaklah pasif. Meskipun dari luar Anda mungkin tampak tidak peduli, di dalam hati, damai sejahtera Allah sangat aktif. Kepercayaan atau keyakinan adalah kata kerja, bukan tidur siang. Damai adalah kekuatan.

Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu….
Roma 16:20 TB

Keyakinan iman yang diyakini sepenuh hati akan terus “melihat” kemenangan, mewartakan Firman, dan tidak pernah melepaskan janji-janji Allah. Bangun semangat dan iman di dalam dirimu dan raihlah kemenangan!

  • Barry Bennett –

Pengajaran Barry Bennett di atas, membuat saya merenung.
Wow…. Ternyata berserah yang benar bukan menyerah, tetapi terus memegang Janji-janji-Nya bahwa masa depan kita adalah masa depan penuh damai sejahtera.

Tetap berpegang pada harapan, rancangan-Nya senantiasa rancangan yang penuh damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan.
Tentunya ini menjadi panduan, kapan kita menanti waktunya Tuhan dengan penuh iman, atau sesungguhnya kita sedang berdiam dalam keadaan menyerah, kalah.

Kapan kita harus bertanding dengan iman yang teguh, dan kapan kita menanti dengan penuh harapan dan percaya….?
Hubungan kita yang intim dengan Tuhan, akan mengarahkan kita, langkah apa yang harus kita ambil dari waktu ke waktu.
Hubungan ini tidak tergantikan dengan apa pun juga…

Praktik yuk….

Faith is a leap into the light, not a step into the darkness. – Arthur Meintjes.

Iman adalah lompatan menuju terang, bukan langkah menuju kegelapan. -Arthur Meintjes

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Faith of God – Iman Allah.
Hubungan & Integritas.
Sudahkah Hidup Kita Berdampak?