Ambisi duniawi
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Ambisi duniawi
Ambisi bisa menjadi motivasi positif jika sikap hati kita benar, namun yang seringkali terjadi, ambisi lebih terfokus pada diri sendiri. Visi yang diberikan Tuhan, selalu tentang orang lain. Ambisi duniawi tidak. Secara alami, seringkali ambisi tentang mengungguli orang lain, memastikan kita dikenal, mencari penghargaan, dan melakukan apa pun untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Ambisi dan kecemburuan ada di hati Lucifer.
Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu:
Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
Yesaya 14:13?-?14 TB
Sentimen ini dapat diubah kata-katanya untuk menggambarkan betapa banyaknya orang yang mementingkan diri sendiri, dan tidak berfokus untuk menjadi berkat.
“Aku akan naik”,
“Aku akan meninggikan diriku”,
“Kekuatan dan otoritasku akan bertumbuh makin ke atas”,
“Aku akan terkenal”.
Paulus menyadari hal ini, tampak pada para penatua di Efesus, saat Paulus mengucapkan selamat tinggal, dia menasihati mereka.
Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
Kisah Para Rasul 20:30 TB
Bahkan dalam pelayanan, kita menemukan orang-orang yang hatinya tidak benar dan mereka ingin menarik orang percaya untuk mengikuti mereka. Ambisi, keinginan untuk dikenal, dan keinginan untuk memiliki kekuasaan, telah menghancurkan banyak pelayanan dan para pelayannya juga.
Jalan Tuhan adalah jalan kerendahan hati. Pelayanan yang sejati bukan tentang pelayannya, tetapi tentang mereka yang perlu dilayani. Melayani orang lain adalah jalan Tuhan.
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.”
Markus 10:45 TB
Jika kita ingin menjadi berkat di tempat kerja, gereja, atau pelayanan, pilihlah jalan kerendahan hati dan melayani. Biarkan Tuhan yang membuka pintu, mempromosi kita.
”Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
1 Petrus 5:5 TB
- Barry Bennett –
Suatu ketika John Hagee ditanya oleh seorang pastor muda, bagaimana caranya dan apa rahasianya sehingga John bisa membangun pelayanan yang besar dan sukses?
“Simple saja, Nak… Saya mengikuti rencana Tuhan, dan saya juga mengerjakannya sesuai dengan cara yang dikehendaki-Nya,” John Hagee menerangkan.
Kembali kuncinya, cara kita atau cara Allah?
Kalau itu cara Allah, maka Allah yang menyediakan segala yang diperlukan, Allah yang berperang bagi kita, meluruskan jalan kita, mengarahkan kita dan membuatnya menjadi berhasil.
Ketika menggunakan cara kita sendiri, kita yang mesti jungkir balik mencari jalan, buka jalan, meluruskan jalan dengan mengerahkan sepenuh tenaga, dan hasilnya belum tentu sebaik yang kita harapkan.
Suatu ketika Thurman Scrivner sadar, tempat pertemuan dimana dia diundang menjadi pembicara, masih jauh. Tempatnya di bukit dan butuh waktu setidaknya 1 jam supaya tiba di sana. Pertemuan dimulai 45 menit lagi.
Oh….
Scrivner berdoa minta Roh Kudus memimpin.
Dia pun mengendarai mobilnya. Sebelum masuk ke toll, Roh kudus menarik perhatiannya pada jalan kecil, dari tanah belum diaspal, beberapa ratus meter sebelum masuk pintu toll.
Scrivner merasakan dorongan kuat untuk mengarah ke sana.
Ternyata jalan itu hanya 1 jalur dan sepi. Dia membawa mobilnya melalui jalan itu. Belok kanan, kiri dan seterusnya.
Hingga tiba pada tanah yang agak lapang, ada jalan yang bercabang. Mana yang harus dipilih?
Scrivner pun bertanya pada seorang pria yang berdiri di persimpangan. Setelah membaca alamat yang dicari, pria itu menunjuk sedikit ke atas. Ternyata gereja yang mengundangnya, tinggal belok sedikit dan naik ke atas, disitu letaknya.
Wow…. Dahsyat. Scrivner tiba 20 menit sebelum acara dimulai….
Tuhan tahu jalan tercepat, terdekat, terbaik, tetapi bersediakah kita menanggalkan logika kita sejenak, sepakat dengan-Nya, merendahkan hati kita untuk mentaati-Nya?
Tuhan tidak pernah memaksa, kita punya free will, kehendak bebas.
Pilihan ada di tangan kita!
But the Helper, the Holy Spirit, whom the Father will send in My name, He will teach you all things, and bring to your remembrance all things that I said to you.
John 14:26 NKJV
Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu, dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN