Cantik & Pengetahuan… Apa Hubungannya?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Cantik & Pengetahuan… Apa Hubungannya?
Raja terkaya di dunia dan orang paling bijaksana di muka bumi: King Solomon/ Raja Salomo/Raja Sulaiman berkata,
As a jewel of gold in a swine’s snout, so is a fair woman which is without discretion.
Ternyata dalam terjemahan Bahasa Inggris, ada berbagai pengungkapan yang sedikit berbeda, tetapi membuat kita memahami lebih dalam maknanya.:
Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.
Wanita cantik yang tidak bijaksana seperti cincin emas di moncong babi.
“Seperti cincin emas di hidung babi, adalah wanita cantik yang tidak punya akal.
Seperti cincin emas di moncong babi adalah wajah cantik dengan kepala kosong.
Ternyata definisi kecantikan adalah wanita yang bijaksana, berakal ( mengerti stategi, cerdik), kepalanya berisi (pengetahuan) dan bersusila (beretika, bermoral baik).
Jika tidak demikian, kecantikannya serupa dengan anting emas yang mahal namun bertengger di hidung babi yang kotor.
“Menurutku, percuma saja menaruh anting-anting emas di hidung babi…”, ujar Duane Sheriff guru saya terbahak-bahak. Babi tetaplah babi… Meskipun dimandikan akan kembali ke kubangan.
Intinya, percuma mendadani yang diluar, karena siapa jati diri manusia itu, ditentukan oleh yang ada di dalam.
Yang rohani menentukan yang jasmani. Yang spriritual membentuk yang natural.
DIIIEEENKKKK….
Teringat P. Ken Sudarto, pendiri Matari grup yang terkenal saat ditanya oleh wartawan sebuah majalah nasional yang terkenal, kriteria wanita cantik itu seperti apa?
“Ada wanita yang secara fisik cantik sekali, nyaris sempurna, tetapi setelah 5 menit bercakap-cakap dengannya, kita tidak tahu mau ngomong apalagi?,” ujar P. Ken.
Kesimpulan dari pendapat Raja Salomo dan P. Ken Sudarto, kecantikan bukan hanya sekedar fisik, bukan pula apa yang dikenakan di sisi luar seseorang, namun lebih pada kecantikan di dalam kepribadiannya: bijaksana, berakal ( mengerti stategi, cerdik), kepalanya berisi (pengetahuan) dan bersusila (beretika, bermoral baik), tentunya yang selaras dengan kebenaran sejati, Firman Tuhan.
Wanita adalah penolong para pria alias suami. Artinya penasehat. Nach negara kuat jika penasehatnya bijak dan bisa diandalkan.
Inilah target yang mesti dikejar karena kualitas ini akan tetap bersinar, tidak peduli berapa usia seseorang, bahkan akan membuat seseorang tetap dikenang meski sudah tidak ada di dunia ini. Jaminan di bumi dan surga. Keren…
Kualitas ini pula yang mencerminkan karakter Allah, jika dilandasi dengan kasih Allah serta kebenaran firman Tuhan sebagai fondasi hidupnya.
Berkat, damai sejahtera, kelimpahan, kemakmuran, keberuntungan, kesehatan Ilahi, kehormatan, umur panjang akan mengikutinya secara alami.
Diluar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa.
Saya merenung, pengetahuan seperti apa yang mesti diserap? Dunia saat ini menawarkan begitu banyak hal-hal yang nampak glamor, memukau tetapi bukan kebenaran yang sejati.
Hal-hal yang sekian puluh tahun tabu dibicarakan, dilihat atau dilakukan, sekarang justru dipamerkan bahkan dijadikan modal untuk exist di dunia hiburan, misalnya.
Saat berbicara tentang pernikahan pun perlu diberi embel-embel, artinya pria dengan wanita. Bukan sesama jenis yang sudah dilegalkan di negara-negara maju.
Karena itu saya memilih berhati-hati sekali dengan buku yang saya baca, film yang saya tonton dan teman-teman dekat dengannya saya bergaul dekat. Semua itu menentukan ending hidup saya berada di mana….
Lalu saya menemukan rahasia besar ini:
These are the proverbs of Solomon, David’s son, king of Israel. Their purpose is to teach people wisdom and discipline, to help them understand the insights of the wise.
Their purpose is to teach people to live disciplined and successful lives, to help them do what is right, just, and fair.
Inilah amsal Salomo, anak Daud, raja Israel. Tujuan amsal untuk mengajarkan kebijaksanaan dan disiplin bagi orang-orang, membantu mereka memahami wawasan orang bijak. Mengajar mereka menjalani kehidupan yang disiplin dan sukses, sehingga mengarahkan mereka melakukan apa yang benar, tepat dan adil.
Wow… Inilah pengetahuan yang dimaksud, agar seseorang menjadi cantik dan bijak yang sejati. Dari pengetahuan inilah, kita dapat mengambil keputusan yang bijaksana, berdasarkan kebenaran yang sejati: Perkataan Tuhan, yang tidak lekang oleh waktu. Tetap sama, baik dulu, sekarang dan selamanya.
Teringat nasehat Peter Drucker, Bapak Management Modern,
banyak orang yang seumur hidupnya mengejar sesuatu mati-matian, ibarat naik tangga kesuksesan namun setelah tiba di puncak, baru menyadari, ternyata tangga itu bersandar pada sisi tembok yang salah.
Dia tidak menemukan apa yang didambakannya.
Kecewa…. Hampa….
“Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan; itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu. Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya,” demikian nasehat Raja Salomo.
Wow….
Ternyata inilah rahasia agar tidak sekedar cantik tetapi memiliki kehidupan sejati yang didambakan manusia di bumi: umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan. Jalannya adalah jalan penuh bahagia. Jalannya, sejahtera semata-mata.
Mau? Belajar sama-sama yuk….
“When we put God first, all other things fall into their proper place or drop out of our lives. Our love of the Lord will govern the claims for our affection, the demands on our time, the interests we pursue, and the order of our priorities.” – Ezra Taft Benson
“Ketika kita mengutamakan Tuhan, semua hal baik akan berada di tempatnya yang seharusnya, sementara yang tidak selaras akan keluar dari kehidupan kita. Kasih kita kepada Tuhan akan mengatur perjalanan kasih, seberapa banyak waktu yang kita luangkan, minat apa yang kita kejar, akan mengikuti urutan prioritas kita.” – Ezra Taft Benson
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN