Monthly Archives: Sep 2022

Articles

Apakah Kita Telanjang Di Hadapan Allah?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Apakah Kita Telanjang Di Hadapan Allah?

Adam dan Hawa saat di Taman Eden, mereka telanjang tetapi tidak malu. Karena manusia diciptakan Tuhan untuk telanjang, terbuka, apa adanya, tidak ada yang ditutup-tutupi dan itu yang membuat manusia merasa nyaman.
Ketelanjangan menimbulkan kerentanan, rapuh, lemah…. Ini menunjukkan kepercayaan dan ketergantungan Adam dan Hawa terhadap Allah.

Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, rasa malu muncul. Mereka perlu menyembunyikan sesuatu dan mulailah muncul rasa takut, yang sebelumnya tidak pernah ada.
Dosa senantiasa menyembunyikan sesuatu. Takut ditolak, merasa kurang dan tidak pernah cukup.

Pada waktu menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, kita lahir baru. Menjadi ciptaan yang baru 2 Korintus 5:17. Manusia lama, nature kita yang lama sudah mati, diganti dengan naturenya Allah. Itulah sebabnya kita dapat berhenti berbuat dosa. Hati kita tidak sejahtera ketika melakukan hal-hal yang berdosa.

Manusia lama yang belum lahir baru, meski pun ingin berhenti berbuat dosa, tidak mampu. Berhenti sebentar lalu jatuh lagi ke dalam dosa. Karena rohnya masih roh yang lama, naturenya (sifat bawaan lahirnya) memang berdosa. Mereka berusaha berbuat baik atau menjadi baik, dengan kekuatannya sendiri. Itu mustahil.

Itulah sebabnya, ada yang bertanya, koq bisa orang yang setiap minggu ke gereja, bahkan ada pula yang terlibat pelayanan, tetapi jatuh dalam dosa berulang kali. Menipu, makan duit teman, berzinah dsb.
Pertanyaannya:
Sudah lahir baru belum?

Dari hasil riset, 60% orang-orang yang ke gereja belum lahir baru dan belum mengalami pembaharuan budi sesuai Roma 12:2. Terutama di Amerika.
Bagaimana dengan di Indonesia?
Wallahualam.

Kebanyakan mereka sekedar Convert, alias berubah status, dulunya di KTP agama lain, sekarang tertulis agamanya Kristen.
Bukan bertobat!
Bertobat artinya berbalik arah, jika dulunya hidup menurut hukum dunia, sekarang hidup menurut hukum kerajaan Allah. Tidak berhenti disitu saja, tetapi mengalami perubahan mindset dan cara memandang segala sesuatu. Sekarang melihat dengan kacamata Allah.
Dalam segala sesuatu, pertimbangannya, apakah pikiran, perasaan dan tindakannya menyenangkan hati Tuhan?

Allah Tritunggal berdiam di dalam roh yang sudah lahir baru. Allah itu murni, mulia, agung, maka kemurnian, kemuliaan serta keagungan Allah pun terpancar melalui roh kita.
Nature Allah menjadi nature kita di dalam roh.

Hubungan kita, baik dengan Allah mau pun sesama, kembali seperti saat Adam belum jatuh ke dalam dosa. Kita rindu untuk kembali kepada nature kita yang baru, nature alami sebagai ciptaan baru: bersikap terbuka, jujur apa adanya.

Masalahnya, jiwa (pikiran, emosi & kehendak) dan tubuh kita masih tetap yang lama.
Pada awalnya, jika sebagai ciptaan baru berbuat dosa, nurani kita berontak, tetapi jika terus menerus dibungkam, lama kelamaan nurani menjadi tumpul. Sehingga hidupnya tidak berbeda dengan orang-orang dunia, meski sesungguhnya dia sudah lahir baru.

Tugas kita setelah lahir baru adalah memperbaharui pikiran kita agar selaras dengan kebenaran Firman Tuhan. Semakin selaras jiwa kita dengan firman-Nya, semakin peka mendengar suara-Nya dan semakin Supernatural hidup kita.

Semakin banyak firman tertanam dalam hati kita, semakin kita mengenal dan memahami kasih Allah.
Dan…. Di dalam kasih tidak ada ketakutan. 1 Yoh 4:18.
Kasih Allah menerima kita tanpa syarat, unconditional love.
Saat berdosa, kita bisa segera datang, bertobat, maka dosa kita yang merah seperti kirmizi akan diubah menjadi seputih salju.

Setiap kita pernah berbuat salah dan akan berbuat salah sekali waktu. Itu manusiawi. Kita masih dalam proses menjadi makin dewasa rohani dan sedang menuju kesempurnaan, serupa dengan Yesus. Ini proses yang terus kita bangun hingga pulang ke rumah Bapa.

Tetapi jangan sampai satu kesalahan yang mungkin saja tidak sengaja, atau kita sengaja karena kurangnya berhikmat, ketika itu terjadi, kita bersikukuh enggan bertobat.
Justru mendirikan benteng, memberikan alasan, lalu menutupinya dengan kebohongan lainnya. Akhirnya akan bergulir seperti bola saju yang kian besar dan tidak mampu lagi diatasi. Akibatnya sangat menghancurkan.

Padahal solusinya so simple.
Mengakui kesalahan kita dan bertobat.
Itulah sebabnya Daud yang sudah berzinah bahkan membunuh Uria, tentaranya yang setia, masih diberi julukan “Orang Yang Hatinya Berkenan Kepada Allah.”

Daud berdosa, namun dia segera bertobat. Mengakui dengan jujur kesalahannya dan kembali kepada Tuhan.
As simple as that….

Give your burdens to the lord, and he will take care of you. He will not permit the godly to slip and fall.
Psalms 55:22

Serahkan bebanmu, kekuatiranmu, kesalahanmu, masalahmu, keinginanmu, kepada Tuhan, dan dia akan menjagamu. Tidak dibiarkannya orang saleh tergelincir dan jatuh. Mazmur 55:22

Dengan meneladani apa yang Daud lakukan, damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, memelihara hati dan pikiran kita.
Inilah yang dirindukan oleh orang-orang dunia.


Dunia menawarkan cara cepat untuk menjadi kaya secara materi. Kerap kita merasa, wow…. Koq bisa orang yang curang diberkati sedemikian rupa.
Tetapi tidak lama kita melihat, berbagai kasus menimpa, dan dalam sekejap semuanya hilang.

Tidak hanya itu, tipu daya kekayaan dunia, secara samar kemudian menyeret anak-anak Tuhan yang tidak sungguh-sungguh berdiri diatas kebenaran firman-Nya, hidupnya tidak berbeda dengan kehidupan orang dunia.
Setiap pelanggaran selalu ada konsekuensi. Itu hukum alam. Hukum sebab – akibat, tabur – tuai.

Dalam Mazmur 73, Asaf kecewa. Tidak ada gunanya mempertahankan hati yang bersih.
Orang fasik kelihatan beruntung, tidak menderita apa pun. Bahkan menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka dengan tinggi hati.
Familiar bukan, kita kerap melihat hal yang sama terjadi di sekeliling kita.

“Sampai aku masuk ke dalam tempat kudus Allah, dan memperhatikan kesudahan mereka. Sesungguhnya di tempat-tempat licin Kautaruh mereka, Kaujatuhkan mereka sehingga hancur. Betapa binasa mereka dalam sekejap mata, lenyap, habis oleh karena kedahsyatan!” kata Asaf,
“Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.”

Tidak ada yang melebihi orang yang menjaga hatinya suci, tulus, murni dan bersih, karena dia akan melihat Allah. Mat 5:18.
Tidak ada kebahagiaan dan kemakmuran sejati diluar Tuhan. Berkat Tuhan itu lengkap bagi roh, jiwa dan tubuh kita.
Mau?
Praktik yuk….

Keep your heart pure. A pure heart is necessary to see God in each other. If you see God in each other, there is love for each other, then there is peace – Mother Teresa.

Jagalah kemurnian hatimu. Hati yang murni diperlukan untuk melihat Tuhan dalam diri sesama. Jika kita melihat Tuhan dalam diri satu dengan yang lainnya, di sana kasih bagi sesama, maka di sana ada kedamaian pula – Bunda Teresa.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

“Love From A Distance? Kadang Perlu!”

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

“Love From A Distance? Kadang Perlu!*

“Masih ingat gak Bu Yenny waktu kita ketemu di acara pertama Aspirasi dulu. Ketika saya memuji salah satu buku karya teman Aspirasi juga, Bu Yenny bertanya ke saya, di mana bagusnya buku itu….. Waktu itu saya juga membaca buku Bu Yenny, tapi tidak memberi komentar. Bukan berarti buku Bu Yenny tidak bagus lho. Kebiasaan saya, tidak asal komentar tanpa makna (tidak suka berpura-pura),” chat dari P. Eka Wartana,
“Nah, belakangan ini, dari tulisan-tulisan Bu Yenny saya melihat kualitas tulisan yang sangat bagus. Saya sangat kagum dengan tulisan-tulisan Bu Yenny yang menarik. Bener deh, keren banget cara penulisannya. Keep your excellent way of writing Bu Yenny!”

“Thank you, ini berharga sekali. Saya sedang belajar, Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah. Terimakasih untuk support P. Eka… Saya sangat menghargainya.”

P. Eka Wartana, salah satu guru saya yang luar biasa. Beliau penulis buku “Berpikir Tanpa Mikir” yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Dan buku ini terpilih dipamerkan dalam pameran buku di Jerman dan Inggris.
Meski demikian, P. Eka tetap membumi dan bersahabat dengan siapa saja, termasuk saya.
Sssttt…. Banyak tokoh terkenal yang hanya mau bergaul dengan orang terkenal level tertentu, P. Eka tidak.
Bahkan masih bersedia mengikuti Seruput Kopi Cantik…
Awesome… Sungguh tersanjung. Terima kasih, P. Eka!


Tuhan mendorong saya mengikuti pelajaran relationship Ricky Burge, guru di Charis. Tentang keterbukaan, keberanian berkata jujur serta menerima pula kejujuran yang kerap dianggap ‘kritikan’. Lalu chatt dari P. Eka masuk, membahas hal yang sama. Saya tahu ini bukan kebetulan. Tuhan ingin saya belajar tentang hal ini dan membagikannya pada Anda.

Menerima pendapat yang jujur tidak mudah. Tetapi saya sadar, ini satu-satunya jalan untuk maju. Saya harus tahu, di mana kelemahan saya dan apa kriteria bagus tulisan penulis yang dipuji P. Eka Wartana. Dengan demikian saya tahu apa yang harus diperbaiki, ditingkatkan dan dikejar.
Dari input th 2015, hingga kini setelah 7 tahun, tiap hari menulis, barulah tulisan saya mendapat apresiasi dari P. Eka. Tokoh yang berbobot dan jujur.
Yeaaayyyy….. Puji Tuhan! Senang tentu saja.
Pelajarannya, jam terbang tidak menipu!

Kejujuran sering menyakitkan tetapi itu tetap terbaik, dibandingkan kebohongan meski pun maksudnya untuk kebaikan, karena akan berakhir dengan petaka. Sebuah kebohongan tidak akan cocok dengan apa pun, kecuali dengan kebohongan lainnya, ” tulis P. Chris Manusama, lalu ditutup dengan quotes Baltasar Gracian, “Satu kebohongan menghancurkan seluruh reputasi dalam integritas.”


Suatu ketika, saya menyampaikan pendapat jujur pada seorang kerabat, tentang caranya berbisnis dan mengelola keuangan. Nilai-nilai yang saya pelajari dari papa, saya utarakan apa adanya dan dia tersinggung. Hubungan menjadi tidak harmonis lagi.
Saya memilih mengasihinya dari jauh. Love from a distance. Saya yakin, suatu hari kebenaran yang saya sampaikan, akan diterimanya. Klo bukan saya yang mengatakan kebenaran, lalu siapa lagi?

Secara naluri saya ‘tahu’, jika tidak cocok, ya lebih baik gak usah dekat-dekat, daripada saling menyakiti. Tapi saya tidak yakin keputusan saya benar.

Dalam Question & Answer, Mark, sang host, menceritakan pengalamannya ketika menegur saudarinya, apa yang dilakukannya tidak benar dan tidak sesuai dengan firman Tuhan. Saudarinya marah. Akibatnya, mereka tidak lagi berhubungan lagi selama bertahun-tahun.
Hingga suatu saat, saudari Mark bertobat. Hidupnya berbalik kepada Tuhan, dan menyadari, apa yang dikatakan Mark benar dan semua demi kebaikannya. Hubungan mereka pun dipulihkan.

“Hati-hati dengan pujian, karena cara setan membuai kita ya… melalui pujian. Pujian yang tidak sesungguhnya, membuat kita merasa seperti pujian itu, padahal faktanya tidak. Kita lupa, siapa jati diri kita yang sesungguhnya,” Ricky menjelaskan, “Tampilkan diri apa adanya, maka kita merasa aman. Kerap kita terjebak, dengan teman A menggunakan topeng ini, sedangkan dengan teman B, mengenakan topeng yang lain. Menampilkan berbagai peran berbeda. Setiap manusia butuh intimacy, kedekatan dan penerimaan. Dengan cara mengenakan topeng, seseorang berusaha agar dapat diterima dalam komunitas tsb.

Apalagi dalam berpacaran, tampilkan diri apa adanya. Jangan sampai saat menikah, lalu terkaget-kaget,
“Siapa kamu?” ujar Ricky Burge, “Koq aku merasa begitu asing, tidak mengenalmu. Kamu bukanlah orang yang saya nikahi…”
Dieeeennnkkk…..

Kisah sarkastik yang diceritakan Ricky lucu, namun tidak jarang sungguh-sungguh terjadi. Beda sekali yang ditampilkan saat pacaran dengan faktanya. Seperti membeli kucing dalam karung. Jangan sampai membuat orang lain salah persepsi bahwa kita A, sementara sebetulnya B. Kejujuran dan keterbukaan sangat penting, apalagi pernikahan itu masalah seumur hidup.

Bersikap jujur, artinya dapat dipercaya, tulus, setia, dan adil. Kejujuran salah satu atribut terpenting dalam hidup, yang memberikan ketenangan pikiran di mana kita tidak perlu terganggu oleh kebohongan yang kita katakan, orang pun akan selalu mempercayai dan menghormati kita.

Sungguh melegakan hati saya, ketika Ricky Burge menegaskan, untuk berjalan bersama dibutuhkan titik awal, start berupa nilai-nilai yang sama.
Jika tidak ada ‘something in common’, bagaimana mereka bisa berjalan bersama? Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka tidak SEPAKAT?”, demikian ungkapan sang bijak.

Memaksa bergaul, berjalan bersama, ketika standar nilai-nilai keduanya berseberangan, justru akan menimbulkan kerusakan – kerusakan yang jauh lebih parah.
Sikap Love from A Distance, seperti Mark itu perlu, hingga suatu ketika terjadi Breakthrough, barulah pemulihan bisa terjadi.

Tuhan itu Allah yang Maha-baik. Saat kita ragu, bertanyalah!
Dia senantiasa menjawab!

“Honesty is the fastest way to prevent a mistake from turning into a failure.” – James Altucher

“Kejujuran adalah cara tercepat untuk mencegah kesalahan berubah menjadi kegagalan.” – James Altucher

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 3 4 5