Mengatasi Ketersinggungan
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Mengatasi Ketersinggungan
Beraninya mereka? Setelah semua yang saya lakukan… Itu benar-benar tidak profesional. Jelas bukan saya yang bersalah di sini. Pikiran itu terus berputar di kepalaku.
Beberapa tahun lalu, saya mengerjakan tugas dan dua rekan kerja saya memberi tahu atasan mereka bahwa saya bersikap buruk serta kasar terhadap mereka. Bisakah Anda mempercayainya? Sebenarnya yang terjadi, dengan sikap tenang dan sopan, saya memberi tahu mereka bahwa saya membutuhkan waktu agak lama untuk menyelesaikan tugas saya. Canda dan tawa mereka mengganggu pekerjaan yang sedang digarap, jadi saya menyarankan agar kami tetap fokus. Saya tidak yakin mereka menghargai saran ini dari seseorang yang jauh lebih muda.
Dengan berbagai pikiran yang berputar-putar di kepala, rasa frustrasi bertumbuh—hingga mencapai titik di mana saya telah menjadi korban dari perasaan “ketidakadilan yang besar”. Dan tergantung saya, bagaimana cara menyelesaikannya. Semua makin menjadi-jadi, hingga suara kecil di dalam hati yang paling dalam dan tenang itu, berbisik lembut, menyadarkan, bahwa saya bersalah.
Dalam pelajaran Andrew yang terbaru, An Excellent Spirit, dijelaskan sebagai berikut:
Jika Anda membiarkan pelanggaran, kepahitan, dan keputusasaan beroperasi di dalam diri Anda, itu membatasi apa yang dapat Tuhan lakukan dalam hidup Anda. Jika Anda ingin dipromosi, Anda harus mempertahankan sikap yang baik—semangat yang luar biasa—terlepas dari apa pun yang dilakukan orang lain terhadap Anda, mau pun bagaimana keadaan Anda.
Jelas, apa yang dikatakan Andrew di sini bukanlah rencana yang akan saya lakukan sebelumnya. Tetapi saat itu, saya langsung menyadari, saya telah memilih kepahitan daripada rencana besar yang Tuhan bagi saya. Dan saya menginginkan rencana-Nya melebihi dari ketersinggungan saya, jadi segera saya menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan membiarkan damai-Nya memerintah di hati saya sekali lagi. Percayalah—damai sejahtera jauh lebih ringan daripada tersinggung!
Dalam pengajarannya, Andrew melanjutkan,
Seseorang yang memiliki semangat unggul dan terbaik, adalah orang yang tidak mengidentifikasi dirinya dengan orang banyak. Anda tidak sekedar mengikuti pendapat dan kebiasaan orang banyak, namun memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Anda tahu identitas Anda di dalam Kristus. Anda tahu apa yang Dia ingin Anda lakukan, dan Anda memiliki arah untuk hidup Anda. Anda memiliki kompas. Anda tidak akan berkompromi, dan Anda tidak akan berubah arah (Markus 11:23). Jika ada gunung yang menghalangi jalan, maka Anda akan melemparkannya ke laut atau Anda bergantung pada kemampuan Tuhan untuk mendaki serta melewatinya, tetapi Anda tidak akan mengambil jalan memutar. Ini merupakan semangat yang luar biasa.
Saya pun pergi menemui bos dan meminta maaf atas apa yang terjadi, serta meyakinkannya, sesungguhnya saya tidak ingin bertemu dengan cara seperti itu. Dia meyakinkan saya bahwa dia tahu masalahnya bukan pada saya, oleh karena itu, tidak perlu mengkhawatirkannya. Saya telah mengatasi dan menang atas semuanya.
Ketika situasi menantang menghadang, kita punya pilihan. Kita bisa membiarkan hati kita menjadi pahit, tersinggung dan sombong, atau kita bisa mempercayai Tuhan dan menaati perintah-Nya.
You have sovereign control over your thoughts, words, and actions. How you respond to the circumstances in this fallen world is up to you. You can live from the Spirit or from the flesh. Fill the treasure of your heart with the Spirit and life of God’s Word and decide to bring forth an overcoming future! – Barry Bennett.
Anda memiliki kendali atas pikiran, kata-kata, dan tindakanmu. Bagaimana Anda menanggapi keadaan di dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa, terserah Anda. Anda dapat hidup dari Roh atau dari daging. Penuhi hatimu dengan harta berupa Roh dan kehidupan yang dipenuhi oleh Firman Tuhan, lalu putuskan untuk menghasilkan masa depan yang penuh kemenangan!- Barry Bennett.
Dienk…. Intinya, hidup memang Ga Adil!
Dunia sudah jatuh dalam dosa.
Berharap orang tahu berterima kasih, tidak memanfaatkan, baik klo ada butuhnya saja atau disalah mengerti, dituduh yang tidak benar, padahal kita sudah berkorban melakukan yang terbaik, – memang mustahil!
Dan meski kita ‘merasa oke’ , kan sudah ngerti firman… Tanpa disadari, ternyata hati kita tersinggung, memendam marah, kepahitan, pasrah sambil menahan sakit.
L. E. L. A. H.!!!
B. U. R. N. – O. U. T.!!!
Namun kita bisa menang asalkan mau menggunakan kuasa & otoritas yang Tuhan berikan untuk mengendalikan pikiran kita dan menundukkannya kepada Firman Tuhan.
B. Hermini curhat…
“Kembali kepada Tuhan, bu… Hanya Tuhan yang yang bisa memulihkan dan Tuhan berbicara melalui firman-Nya…” hanya itu yang bisa saya sarankan,
“Saat seperti itu, biasa tanpa berkata apa-apa, saya berdiam diri di dalam Tuhan, berdoa dalam roh dan membayangkan saya aman dalam pelukan Yesus.”
Beberapa minggu berlalu, dan pagi ini chat masuk.
“B. Yenny.. beberapa hari setelah ibu mendengarkan keluhan saya, lalu saya lebih banyak tenang di dalam Tuhan. Saat itu perasaan sedih, merasa terhina, tersakiti, merana, dan kecewa, saya lepaskan satu persatu lewat Firman Tuhan.
Caranya saya cari Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan
1 lawan 1 ayo !
Saat kecewa saya lawan dengan Filipi 4 : 4-5
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
Ketika Sedih lawan dengan: Amsal 17:22 (TB)
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Saat merasa tidak terima diperlakukan seenaknya:
Roma 8:28 (TB)
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Tuhan sudah menyediakan Firman-Nya sebagai undang-undang, pedoman hidup.
Tidak terasa bu, hari berganti hari …
Tuhan itu sangat tahu apa yang terjadi dengan diri kita. Melalui Roh kudus selalu menguatkan, memberikan kemenangan. Haleluya….!”
Forgiveness is not a feeling – it’s a decision we make because we want to do what’s right before God. It’s a quality decision that won’t be easy and it may take time to get through the process, depending on the severity of the offense. – Joyce Meyer.
Pengampunan bukanlah perasaan – melainkan keputusan yang dibuat karena kita ingin melakukan apa yang benar di hadapan Allah. Ini keputusan berharga yang tidak mudah dan mungkin perlu waktu untuk melewati prosesnya, tergantung pada tingkat seberapa parahnya ketersinggungan yang kita rasakan. – Joyce Meyer.
Sumber: Andrew Wommack Australia.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN