Sifat Dari Pemberian
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Sifat Dari Pemberian.
Apa yang membuat pemberian kita hidup dan menjadi berkat? Hanya hati kita yang dapat menentukan apakah pemberian kita adalah kewajiban, pengorbanan, atau menjadi benih berkat. Kebutuhan gereja kita tidak menentukan sifat pemberian kita. Kebutuhan orang-orang di sekitar kita tidak akan menghidupkan pemberian kita. Kemungkinan timbul rasa bersalah yang mungkin dirasakan ketika kita tidak memberi, tidak beriman atau tidak melepaskan berkat. Satu-satunya cara memberi yang menyentuh baik di alam natural mau pun spiritual adalah memberi dengan memotivasi kasih.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal…
Yohanes 3:16 TB
Pemberian yang memiliki potensi rohani, dimotivasi oleh kasih. Benih alami mengandung sifat dan kehidupan dari sumbernya. Benih uang juga mengandung sifat dan kehidupan dari sumbernya juga. Hati si pemberilah yang menentukan sifat dan masa depan baik benih uang, mau pun tindakan memberi, memberkati atau melayani.
Banyak orang Kristen memberi dengan patuh dengan pikiran mereka yang dipenuhi dengan pengajaran tentang memberi dan menerima, tetapi jika hati mereka tidak dimotivasi oleh kasih, pemberian itu mungkin hanya sekedar mengalir saja. Kasih selalu memberi, tapi tidak semua pemberian itu lahir dari kasih.
Pemberian disertai kasih adalah memberi dengan iman. Memberi dengan iman, disertai pemahaman bahwa benih kasih, entah itu benih melayani atau pun benih pemberian, akan membawa pelipatgandaan ke dalam kehidupan baik mereka yang menerima maupun mereka yang memberi. Kasih memberi dan melepaskan anugerah.
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kita, supaya kita senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan…… Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kita dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaran kita;
2 Korintus 9:7?-?10 TB
Uang dan sumber daya kita bisa menjadi ekspresi kasih, atau justru menjadi fokus ketakutan, stres, dan kepahitan yang kita rasakan. Mereka yang berada dalam ketakutan, stres dan kepahitan, biasanya menolak pesan memberi dan menerima. Sedangkan mereka yang hidup oleh kasih, dengan senang hati masuk ke dalam Kerajaan pertumbuhan.
“The Nature of Giving” – Barry Bennett.
Tuhan lebih melihat hati, motivasi kita di dalam melakukan sesuatu, daripada apa yang kita lakukan.
Banyak perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan, membuat kita terpukau….
Ternyata motivasi dibaliknya, untuk kepentingan tersembunyi dari si pemberi.
Si pemberi mendapatkan pujian, promosi, untuk peran serta jabatan-jabatan yang lebih tinggi. Dianggap sebagai ‘malaikat’, dengan bukti pelayanannya, ‘dijual’ hingga ke berbagai negara. Sarana untuk mengumpulkan dana dari donatur.
“Cari donatur itu gampang….,” ujar seorang teman yang pergaulannya luas, sedang menjanjikan dana bagi project yang sedang digagas.
Pertanyaannya:
Kepentingan siapa yang sedang diperjuangkan?
Tujuannya apa? Dasarnya apa?
Teringat pengalaman bertahun-tahun lalu, ada sebuah panti asuhan yang dikelola asal-asalan, bahkan kejam. Kekerasan kerap terjadi. Dengan adanya anak-anak asuh, sang pengelola menggunakannya sebagai sarana untuk mengumpulkan dana. Kepentingan anak-anak asuh, tidak diperhatikannya. Tidak peduli hari sekolah, anak-anak dibawa berkeliling untuk mencari dana.
Tuhan menekankan, pemberian yang berkenan adalah pemberian yang didasari kasih.
Tanpa kasih, apa pun yang dilakukan menjadi sia-sia.
Pemberian yang didasari kasih itulah yang disebut Pemberian Iman, yang berkenan kepada Allah dan bertumbuh, berbuah serta berlipatganda.
Jaga motivasi hati kita jujur dan tulus senantiasa, karena Tuhan berjanji, orang yang suci hatinya akan melihat Allah.
Bukankah tidak ada kebahagiaan yang melampauinya?
Ini bukan keputusan sekali seumur hidup namun keputusan setiap hari.
Tanyakan kepada diri kita sendiri, apa motivasi kita dalam melayani atau memberi?
Siapa yang dipermuliakan: Tuhan Yesus atau kita?
Mari kita jaga hati kita tulus dihadapan-Nya.
It’s not about you; It’s about being a vessel for Jesus Christ to move through.
Ini bukan tentang Anda; Ini tentang menjadi wadah bagi Yesus Kristus untuk bergerak.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN