Monthly Archives: Aug 2022

Articles

Beranikah Kita Menerima Fakta Or Mati-Matian Mempertahankan Gengsi?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Beranikah Kita Menerima Fakta Or Mati-Matian Mempertahankan Gengsi?

Saya tertawa kecil, menertawakan kesalahan saya sendiri.
Salah tulis kalimat dalam Bahasa Inggris.
Lhah… Bahasa Inggris bukan bahasa ibu, maklumlah.
Apalagi rutin menulis setiap hari, itu tidak mudah. Kadang kehabisan stok tulisan, padahal besok mesti post.
Dalam keadaan ngantuk, memaksa diri menulis.
Kadang otak sudah slenco, kata Orang Jawa, gak beneran lurus, saking ngantuknya.
Konsisten itu butuh perjuangan…

Ada 1-2 teman yang sadar kesalahan saya dan memberi tahu.
Yang lain mungkin tahu, tapi males repot… Biarin saja, toh mereka ngerti yang dimaksud. Berbaik hati kepada saya, mengerti…
Sisanya bahkan mungkin tidak menyadarinya.
Maklum gak ada editor….

Dulu saya suka kepikiran klo berbuat salah seperti itu.
Duh, malunya…. Apa kata orang?
Tetapi dengan berjalannya waktu, makin dewasa, yah… Klo salah tinggal diakui dan minta maaf.
As simple as that.

Apa kata orang?
Ya terserahlah… Lha ini aku, apa adanya dengan segala kelebihan dan kekuranganku.
Masa harus berpura-pura lebih baik dari yang sesungguhnya?
Tambah beban dong… Apa adanya sajalah.
Tinggal ke depan diusahakan lebih baik.
Dengan bersikap seperti ini, hidup jaauuuh lebih enteng.


Seorang nyonya rumah akan menjamu tamu-tamu suaminya di rumah. Saat-saat terakhir baru sadar dia kekurangan 1 serbet. Jadilah ada 1 serbet yang tidak sama.
Sungguh hatinya merasa tidak enak karena tamu-tamunya orang-orang penting.
Dia pun berdoa agar para tamu tidak menyadarinya dan yang paling ditakutkannya, ini akan mempermalukan suaminya.

Acara pun dimulai, tamu-tamu terhormat hadir satu persatu.
Semua berjalan lancar, akrab, ramah.
Dahsyatnya, tidak ada seorang pun yang menyadari masalah serbet yang tidak seragam.

Doa menyelesaikan segala masalah, bukan?
Bahkan sedemikian asyiknya sang nyonya rumah melayani tamu-tamunya, hingga dia sendiri lupa tentang serbet!


Pelajarannya, kadang masalah kecil dianggap besar, karena kita yang tahu dan fokus di sana.
Orang lain belum tentu menyadarinya…
Kalau pun mereka sadar, sesungguhnya mereka gak punya waktu juga untuk memikirkannya.
Kita gak sepenting itu bagi orang lain.
Kadang kita yang kege-er-an berpikir kita sedemikan penting bagi orang lain. Sampai stres, kepikiran dan malu.
Memahami hal ini, sungguh membuat hidup jadi ringan.

Ternyata perasaan malu, takut apa kata orang, kuatir ditertawakan adalah tanda-tanda fokus pada diri sendiri.
Menganggap diri kita pusat dunia. Itulah definisi Sombong.
Gengsi. Padahal sahabat saya suka bercanda, sekarang gengsi dijual seribu dapat 3 biji.
Nach lho…
Sombong itu bukan menganggap diri kita lebih baik daripada orang lain.
Menganggap diri kita lebih rendah daripada orang lain, minder, itu juga kesombongan.
Sombong = menganggap dirinya pusat segala sesuatu.
Kesombongan inilah sumber berbagai pertengkaran.

Dibutuhkan kerendahan hati dan kebesaran jiwa, untuk bisa mengakui kesalahan dan menerima keadaan apa adanya.


Seorang sahabat menyarankan, agar saya tidak berkali-kali melihat catatan saat mengajar.
Klo ditanggapi dengan gengsi, pasti tersinggung. Siapa kamu? Justru menyalahkan kembali. Gak terima. Gengsi.

Tapi kalau kita berjiwa besar, ini input yang bagus. Karena sahabat ini ingin saya jadi lebih baik. Daripada ngomongin di belakang, better langsung.

Sejak Sekolah Charis dan bergaul dengan komunitas TLW, kami terbiasa bicara apa adanya dan diskusi perkataan Tuhan.
Saya berprinsip, klo saya berani bicara di belakang orangnya, saya pun berani mengatakan dengan kalimat yang sama di depan orangnya.
Klo ada sesuatu yang gak cocok, saya bicara langsung dengan jujur. Toh tujuan saya baik, demi kebaikan dia juga.

Apa yang saya lakukan menanggapi input tadi?
Saya telpon teman-teman yang saya tau bisa membawakan presentasi dan pengajaran dengan bagus dan menarik. Apa rahasia mereka? Bagaimana strateginya?
Hasilnya?
Saya sekarang bisa bawain pengajaran Tanpa harus terpaku terus menerus pada catatan…. Yeaaayyyy…..
Naik satu level. Berkat menerima input jujur.

Makanya heran sekali, melihat beberapa orang yang tidak bisa menerima kenyataan, kebenaran or kejujuran.
Nyatanya begitu, yo wes tho diakui… Gak usah ngamuk.
Minta maaf dan perbaiki. Daripada mempertahankan gengsi, – menyalahkan orang lain, demi menutupi rasa malu, menuntut orang lain dll. Sesungguhnya malu or tidak, itu pilihan. Kita sendiri yang memberikan arti.
Hidup koq dibikin ruwet.
“Gitu saja koq repot,” jare Gus Dur.

Kejujuran dan keberanian menerima input dan fakta secara positif, memang mahal harganya. Kadang hanya perlu keberanian untuk Face The Problem, hadapi permasalahan.
Tanpa menerimanya, kita mandeg. Stagnan.
Coba recheck, mungkin itu penyebab berkat terhambat, hidup tidak damai dan curiga seluruh dunia gosipin dirimu.
Akibatnya, sibuk membela diri, bukannya memperbaiki diri. Faktanya, kita tidak sepenting itu. Percayalah!
Orang lain gak sepeduli itu pada kita.
Bagaimana pendapat Anda?

The Meaning you give, The life you live. – Prasetya M. Brata, Provokasi

Makna yang Anda berikan, menentukan Kehidupan yang Anda jalani. – Prasetya M.Brata, Provokasi

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Hidup Bebas stres! Mungkinkah?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Hidup Bebas stres! Mungkinkah?

Saat melihat kehidupan Yesus, kita melihat betapa Dia sedang menjalani misi, Dia memiliki tujuan, dan Dia memiliki banyak musuh. Namun demikian, Yesus tetap mampu hidup dengan damai di tengah berbagai tantangan. Rasa damai itulah kekuatan-Nya, merupakan buah dari kehidupannya yang bebas dari stres. Bagaimana Yesus bisa tetap dipenuhi damai, dan bagaimana caranya kita juga dapat tetap berada dalam damai?

“Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu…”
Efesus 5:1?-?2 TB

Ada dimensi kehidupan yang lebih tinggi, di mana sebagian besar dari kita tidak pernah mengalaminya. Dimensi berjalan dalam kasih. Ketika satu-satunya agenda Anda adalah memberkati orang lain, Anda tidak perlu takut pada keadaan atau orang lain. Anda dibebaskan dari stres! Anda berada di bumi ini untuk berbuat kebaikan dan supaya Mendemonstrasikan kasih Tuhan pada orang lain. Keadaan bisa jadi sulit, tetapi tetap berada di dalam kasih-Nya, membuat Anda tetap damai.

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.”
Matius 5:44?-?45 TB

Beberapa orang segera berkata, “Saya tidak bisa melakukan itu.” “Kalau saja kau tahu apa yang mereka lakukan padaku!” Yesus tergantung di kayu salib ketika Dia berkata, “Bapa, ampunilah mereka.” Apakah mungkin untuk hidup seperti Yesus? Ya. Kita telah diperlengkapi untuk melakukan hal itu.

…… kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Roma 5:5 TB

Jika Anda sudah lahir baru, Anda siap berjalan dalam kasih. Tuhan tidak akan mengharapkan dari Anda, jika hal itu tidak mungkin. Kita telah diampuni, dimurnikan, menjadi ciptaan yang baru, dan dipenuhi dengan kasih Allah. Satu-satunya cara untuk hidup bebas stres, dengan berjalan dalam kasih kepada semua orang. Kita bisa melakukannya.

Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Efesus 4:32 TB

“Stress Free” – Barry Bennett.


Apakah saya sudah tiba pada level yang dijabarkan Barry Bennett?
Belumlah, masih jauh. Masih dalam proses…

Tetapi semakin hari saya merasakan kedamaian yang makin besar. Why?
Yang kerap membuat galau dan kehilangan damai, karena kita ‘memaksa’ apa yang kita inginkan terjadi.
Sekarang apa pun saya serahkan kepada Tuhan dan pasrah.
Kalau belum dapat apa yang saya inginkan, berarti belum waktunya.
Saya yakin Tuhan mengasihi lebih daripada saya dapat mengasihi diri saya sendiri.
Percaya saja!
Sambil mengingatkan diri: “Saya BUKAN Tuhan, gak usah sok ngatur!”
Lalu nikmati apa yang ada saat ini.
Mengingatkan diri lagi: “Ini yang terbaik yang Tuhan berikan. Bersyukurlah & nikmati.”
Living Content, istilah kerennya.
Koq ya lebih tenteram….

Bisa mengampuni yang mengkhianati, menyakiti dll?
Ya.
Simple. Doakan saja untuk kebaikannya, Sakit hati saya luntur.
Saya mendoakan kebaikan orang lain – termasuk yang jahat pada saya -, berarti saya menanam benih kebaikan.
Buahnya, saya pasti panen kebaikan.
Buah tidak lari dari jenisnya!

Toh tidak berarti klo mengampuni, saya mesti berhubungan lagi dengan orang itu.
Saya mengampuni demi kebaikan saya sendiri. Beban dan kemarahan terlepas. Bebas merdeka.
Orang yang jahat, biar berurusan sendiri dengan Tuhan.

Banyak yang belum dapat? Banyak!
Tapi gak usah dipikiri…
Tugas saya hanyalah mendekatkan diri dan fokus kepada-Nya. Pada saat yang tepat, Tuhan sediakan. Dia tahu waktu yang terbaik dan sempurna.
Beberapa kali mengalami masalah yang blas ga ngerti solusinya, tetapi beberapa kali sudah membuktikan, Tuhan menolong memberikan solusi seukuran Allah, bukan seukuran saya. Jauh lebih baik dan memukau daripada yang bisa saya pikirkan.

Dulu saya takut, klo diserahkan full pada Tuhan, nanti kalau diminta sama Tuhan semua bagaimana?
Setelah praktik baru tahu, ketika saya serahkan full pada Tuhan, saya justru diberi yang lebih baik. Bukannya kehilangan, malahan terima lebih banyak.
Ini sungguh-sungguh yang diluar logika saya.

God, You are So amazing!

As I look back on my life, I realize that every time I thought I was being rejected from something good, I was actually being re-directed to something better – Steve Maraboli

Ketika menoleh ke belakang, melihat kembali kehidupan saya yang lalu, saya pun menyadari, setiap kali saya berpikir kehilangan sesuatu yang baik, sesungguhnya justru saya sedang diarahkan kepada sesuatu yang lebih baik – Steve Maraboli.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Uang & Tuhan, Apa Korelasinya?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Uang & Tuhan, Apa Korelasinya?

Ada pepatah kuno, yang saya dengar sejak dulu, semakin lama saya hidup di dunia ini, semakin saya meng-amin-kan kebenarannya.

Semua orang nampak seperti Malaikat, sampai kita berhubungan dengannya tentang Uang, baru kita bisa menilai karakter aslinya.

Sungguh benar!
Tidak peduli apa pun jabatannya!
Dari pendeta, rohaniwan, pengerja, full timer, pengusaha, pekerja, pebisnis, ibu rumah tangga dan apa pun profesinya.
Coba saja buktikan, betul ga quotes ini.

Dari mulutnya, tidak sedikit yang meluncur ayat-ayat mau pun teori rohani, filsafat dan kebaikan yang dahsyat dan kerap membuat kita terpesona…. Tunggu dulu, sampai kita berurusan soal uang dengannya, apalagi saat duit besar!

Ada orang yang suka memanfaatkan, nunutan, serakah, nyucukno kata Orang Jawa, mumpung gratis, ambil sebanyak-banyaknya… Nach pas makan buffet, memberikan gambaran kecil…
Saat tour sampai tour leader mengingatkan hal ini… Ambil secukupnya, jangan berlebihan. Malu klo ditanya: “Are you from Indonesia?”

Ada lagi yang klo ngomong soal duit, gayanya enteng… Gampang, tapi giliran waktunya keluar duit beneran, ‘Mingkem’ (tutup mulut) istilah Jawa pembantu saya, alias dompetnya ga dibuka. Omong gedenya gak terbukti.

Trik-trik digunakan, supaya orang lain yang bayar, dia lolos. Memberikan 75% fakta + 25% agak melenceng infonya, ada sedikit ancaman resiko dll untuk menekan orang lain.
Dahsyat!
Mulut yang sama yang mengeluarkan teori rohani, ayat-ayat Alkitab, hari yang lain meluncurkan ‘sedikit’ kebohongan abu-abu.

Apalagi saat menyangkut bisnis… Minta hutang dengan tempo sepanjang-panjangnya. Bayar tidak tepat waktu pula. Berlawanan dengan kemasannya yang serba wah…

Tidak salah jargon bahwa uang itu tidak kenal teman atau pun saudara. Berhati-hati…
Jangan terkesan dengan bungkus kado. Semua bungkus itu cantik mempesona, sampai dibuka, baru ketahuan isinya.
Dieeeennnkkkk!

Memang benar sekali, tidak banyak orang yang jujur di jaman ini. Yang bisa dipercaya kata-katanya, sesuai apa yang diucapkannya.
Meski labelnya ‘Kristen’ dengan jabatan yang keren-keren di gereja masing-masing, tetap langka yang betul-betul punya Integritas! Inilah dunia….., kata orang.

Itulah sebabnya saya sungguh terpesona mendengar kesaksian sahabat saya B. Silvy…
Saat dia menjual tanahnya, mendapat uang dalam jumlah besar, apa yang dilakukannya?
Dia bertanya kepada Tuhan,
“Tuhan uang penjualan tanah ini mau diapakan? Bisa sich di deposito. Tapi ini kan uang Tuhan. Saya mau taat.”

Wow…. Speechless.
Di jaman dunia gonjang ganjing, bahkan yang labelnya keren-keren saja gak terbukti, masih ada anak Tuhan yang sedemikian tulusnya, sungguh-sungguh mentaati Tuhan.
Tuhan pun mengarahkan, hingga menjadi jawaban doa seorang hamba Tuhan yang membutuhkan rumah.

“Vi, gak kepikiran, katanya kita mesti pegang duit supaya tua jangan sampai bergantung sama anak? Kita dihargai anak klo tetap pegang duit, nasihat orangtuaku begitu…,” tanya saya.

“Tapi anehnya, semakin berbagi, aku justru semakin diberkati. Sampai temanku bilang, Ci Silvy ini menyebar harta ke mana-mana, tapi koq justru makin diberkati…”
Saya pun belajar!

Firman Tuhan itu betul-betul YA & AMIN.
Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.
Amsal 11:24?-?25 TB

“Yang hebat sebetulnya anak-anakku. Klo aku bagi-bagi, berarti warisan mereka berkurang. Tetapi mereka bilang, kami semua sudah mapan. Itu duit mami… Terserah, gunakan saja untuk sesuatu yang mami suka…”

Ibu yang baik, menghasilkan anak-anak yang luar biasa pula.
Amazing!


Mama dulu selalu menasehati: Jangan Hutang Budi sama orang, jadi orang yang tahu terima kasih.
Kalau ditraktir orang, lihat yang nraktir makan apa? Jangan memilih makanan yang lebih mahal daripada yang dipilih oleh si penraktir. Sebaiknya biar si penraktir yang memilihkan makanan dan minuman kita.
Gara-gara pegang nasehat ini, beneran gak enak saat ditraktir di resto yang punya berbagai menu yang saya inginkan. Better bayar sendiri, saya bisa pesan macam-macam…

Seberapa bisa, saya membalas kebaikan orang yang sudah menabur kebaikan. Jangan Hutang Budi.
Ini juga yang saya ajarkan ke anak-anak. Biar pun cewe, pacaran, bayar gantian.
Jangan terima persembahan dari pelayanan. Kita melayani Tuhan sebagai ungkapan syukur. Tuhan sudah sangat baik pada kita.

Kalau penghasilanmu 10, usahakan hidup dengan biaya 5. Klo bisa dibawah 5, lebih baik. Klo gak mampu, gak usah beli.
“Penak-penako nyekel duit dewe, daripada nyadong- lebih enak pegang uang sendiri, daripada harus meminta pada orang lain.”

Orang hidup harus punya tabungan. Klo kamu gak pegang duit, gak dihargai orang.
Usahakan saat meninggal bisa kasi warisan ke anak cucu. Jangan membebani mereka, jangan tinggalkan hutang.
Dan itu yang terjadi. Papa Mama meninggalkan aset yang berharga bagi kami semua. Dan tidak pernah merepotkan.

“Dengan saudara jangan terlalu perhitungan. Beda sedikit, gapapa berikan ke saudaramu. Toh mereka saudara sendiri.”
Mama membuktikannya. Saat kakek nenek meninggal ada sekotak perhiasan peninggalan mereka. Mama mengumpulkan adik-adik kandungnya dalam kamar tertutup, – pasangan & anak tidak boleh ikut -, mereka berunding membagi perhiasan itu dan Mama Tidak Mengambil bagiannya.
Ini teladan yang luar biasa dan saya pun mencontohnya. Perhiasan peninggalan mama dibagikan untuk ke dua adik.

Meski saat saya kecil, mama belum Kristen, tetapi nilai-nilai yang dipegangnya bagus sekali.
Keteladanan berbicara lebih keras daripada sejuta kotbah.


Paham sekali sekarang, mengapa Tuhan meminta kita jangan memuja mamon alias duit…

”Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Lukas 16:10?-?12 TB

Sejak awal menjadi Kristen, saya suka memberi. Bahkan apa saja yang saya punya, saya pinjamkan untuk pelayanan. Villa saya di Tawangmangu sejak baru hingga kini, lebih banyak dipinjam untuk pelayanan daripada dipakai sendiri.
Rumah kecil di Bali, yang dibeli karena Elisa & Chris sekolah di Australia, sekitar tahun 2000, sudah berjasa menjadi tempat bermalam banyak pendeta dari dalam dan luar negeri, teman-teman yang liburan, bahkan temannya pendeta yang dari awal menginap sampai pulang pun, kami gak pernah bertemu. Saat itu di Bali hotel mahal dan tidak sebanyak sekarang.

Tetapi ternyata selama bertahun-tahun, saya belum menyerahkan otoritas keuangan saya kepada Tuhan. Saya merasa ini duit saya, nach sebagian punya Tuhan. Tetapi kendali keuangan ya ada di tangan saya.

Sampai pada suatu ketika, saya berkomitmen menyerahkan keuangan saya kepada Tuhan.
Apa yang terjadi?
Yang sungguh tak terduga: Iman saya bulat.

Sebelumnya, saat menghadapi masalah, kerap galau. Pokoknya saya tahu, iman saya gak bulat, gak utuh.
Sekarang bulat. Yakin Tuhan ada di pihak saya.
Apa pun yang terjadi, endingnya masa depan penuh damai sejahtera.

Mungkin juga dipadu, setelah sekolah fokus pada firman dan rutin berdoa dalam roh, sehingga suara Tuhan makin mudah terdengar. Memberikan arahan dan damai sejahtera yang melampaui segala akal.
Meski pun gak tau solusi masalah di depan, tetapi yakin saja Tuhan yang akan berperang bagi saya, membereskannya.

Tuhan tahu, trik-trik yang sedang dilancarkan orang lain, meski pun saya gak ngerti. Saya gak usah pusing mereka-reka. Orang yang tricky, berperang melawan Tuhan saya…
Tuhan menjagai supaya saya tidak terkecoh, dan rancangan jahat mereka digagalkannya. Langkah demi langkah dituntunnya, dan berbagai mujizat yang tak terpikirkan pun terjadi.

Jika tidak praktek, saya tidak akan pernah tahu hubungan mamon alias duit, dengan iman. Saya membuktikan setelah menyerahkan keuangan, justru Tuhan memberikan hadiah keuangan dengan nilai yang memukau…
Coba klo praktek dari dulu, saya bisa terhindar dari ribuan pertempuran yang tidak perlu. Bodohnya, ga mau taat.

Saya pun sadar, itulah sebabnya Tuhan mengatakan bahwa Uang itu Yang Terkecil di Kerajaan Allah. Klo kita tidak bisa menyerahkan yang terkecil, mustahil kita bisa naik level ke tingkatan yang lebih besar. Mustahil bisa beriman untuk hal-hal yang lebih besar. Termasuk kesembuhan.
Praktik yuk…

Since my money is God’s money, every spending decision I make is a spiritual decision. – John Hagee.

Karena uang saya adalah uang Tuhan, maka setiap keputusan berapa uang yang akan dikeluarkan, merupakan keputusan rohani. – John Hagee.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Berjalan Dalam Supernatural Allah. Mau?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Berjalan Dalam Supernatural Allah. Mau?

“Aku punya teman di Solo, Sianny namanya. Sebetulnya gak terlalu dekat juga. Setahun biasa kontak 2 x. Selamat Natal dan Selamat Ulang Tahun. Itu saja,” demikian Bu Silvy mengawali kisahnya.
“Rumah baru Sianny, itu yang aku dengar dalam batinku saat sedang gosok gigi, pada suatu pagi. Kalau memang ini suara-Mu, Tuhan… aku minta 3 peneguhan.”

Bu Silvy ini sahabat lama di Sekolah Charis. Kami beda angkatan tapi kami dekat. Sudah lama saya mendengar kisah ini, sepotong-sepotong karena masih dalam proses.
Nach begitu ada kesempatan, segera saya menagih janjinya untuk bercerita secara utuh.
Dan menarik sekali!

Dimulai dari suara Tuhan yang didengar di dalam rohnya, Bu Silvy ingin memastikan bahwa ini benar-benar suara Tuhan. Beliau minta 3 peneguhan. Takut salah karena Sianny single, gak menikah. Tuhan itu Allah yang menjawab doa. Tidak usah menunggu lama, 3 tanda digenapi.

Malam itu juga B. Silvy dapat 2 peneguhan.
Yang pertama, ketika nonton video pengajaran P. Benny Solihin, beliau berkata,
“Kalau Anda mendengar suara Tuhan, jangan ditunda-tunda. Melangkah saja, meski kita tidak tahu. Tuhan akan membukakan satu clue, yang harus dijalani. Tapi maju, jangan diam. Demikian seterusnya.”

Yang kedua, ada video di grup keluarganya.
Kisah tentang seorang bapak tua berpenampilan lusuh, yang butuh 6 selimut untuk anak istrinya, karena sudah dekat musim dingin. Tetapi dia hanya punya uang 100 Riyal. Lalu dia mondar mandir di toko yang menjual selimut, bingung… Gak cukup uangnya.
Sang pemilik toko mengamati, lalu bertanya, “Cari apa pak?”
“Saya perlu 6 selimut, tetapi uang saya hanya 100 Riyal.”
“Oh, kebetulan.. Ini sedang ada promo beli 5 free 1, 100 Riyal”

Setelah membayar, pria tua itu berlalu. Teman pemilik toko yang sedari tadi memperhatikan dengan heran, langsung bertanya,
“Gak salah? Kemarin saya beli 1 selimut yang persis sama, seharga 450 Riyal, koq bapak ini 6 selimut hanya 100 Riyal?”
“Kemarin saya berbisnis dengan kamu, harganya memang 450 Riyal, tidak lebih dan tidak kurang. Tetapi hari ini saya berbisnis dengan Tuhan. Dengan cara demikian, saya menjaga harga diri sang Bapak tua. ” jawab sang pemilik toko.

Jleb… bisnis dengan Tuhan, B. Silvy sadar, kalimat ini peneguhan ke dua. Segera ditulis di agenda dan saat akan diletakkan di rak, ada suara kecil berkata,
“Nanti dulu ada yang ketiga…”

Lalu B. Silvy dengerin pelajaran P. Benny Solihin yang lain lagi.
Beliau dulunya miskin sekali, tetapi bisa menikah, punya 2 anak dan dapat beasiswa ke Amerika. Dalam keadaan yang serba terbatas, di sana beliau bekerja sebagai petugas cleaning service, termasuk cuci toilet untuk mendapatkan tambahan uang saku. P. Benny gak punya kenang-kenangan foto saat di Amerika, selain 3 foto yang diberikan oleh temannya yang punya tustel dan rol film pada jaman itu. Diantaranya foto saat membersihkan toilet.

P. Benny bercerita, setiap sedang merasa Tuhan jauh, berbeban berat, beliau melihat foto-foto itu. Dan sadar, Tuhan senantiasa menyertai, hingga kini beliau menjadi tokoh yang terkenal di Indonesia. Tuhan itu setia.
B. Silvy paham, ini peneguhan ke tiga. Allah itu setia, percayalah.


Keesokan harinya, B. Silvy telpon Sianny. Diceritakanlah apa yang terjadi. Sianny bilang, dia ingin rumah baru, tetapi rumah lamanya mesti laku dulu, baru ada dana.
B. Silvy mengajak berdoa dan mendorong Sianny untuk segera mencari rumah yang diinginkannya.

Beberapa hari cari-cari rumah, belum ada yang cocok.
“Sian, ada ga rumah atau daerah yang kamu betul-betul inginkan?”
“Ada. Kita pernah lihat sama-sama 4 tahun lalu.”
“Klo kamu beneran ingin, coba cari tahu di sana…”

Ternyata ada yang cocok, langsung harus DP 5 juta. Dana ada.
Hari itu tanggal 5, bulan 5, bayar 5 juta, deal jam 5 sore, dibayar pk. 20.05, kemudian Sianny baru sadar usianya 55 th.
Wow… 7 angka 5. Tujuh itu angka sempurna Tuhan!
Ini semua Tuhan, perkenanan Tuhan, jalan Tuhan.
Harus dilunasi dalam waktu 3 bulan, B. Silvy yang menutup dananya. Lalu mulailah rumah itu dibangun.

Sianny punya 2 sahabat akrab: Sinta dan Pdt. Lina. Mereka ingin berkenalan dengan malaikat penolong Sianny. Jadilah mereka berempat jadi sahabat akrab. ‘The Gang of Four’
Bersama-sama dari peletakan batu pertama, hingga rumah selesai. Minimalis, asri, cantik sekali. Sianny pun mendedikasikan rumah itu jadi rumah singgah bagi teman-teman B. Silvy yang perlu tempat tinggal saat berkunjung ke Kota Solo. Semua untuk kemuliaan-Nya!
Jadilah sekarang B. Silvy punya pelayanan ke Solo yang unik. Bawa orang yang berbeda, namun selalu ada campur tangan Allah di sana…. Merinding dengernya. Allah begitu nyata dan personal. Providensia Dei, Penyelenggaraan Allah terjadi.


Sianny kepikiran, bagaimana bisa mengembalikan uang B. Silvy. Dengan lembut B. Silvy menghibur,
“Jangan takut. Klo ini benar dari Tuhan, dari pembangunan rumah baru hingga rumah lama terjual, itu satu paket.”

Banner salah satu agent property pun, dipasang di rumah lama Sianny. Mereka sepakat berdoa, yang menawar sampai jadi, 1 orang saja. Mengingat Sianny tidak berpengalaman jual rumah, berurusan dengan notaris dsb. Takut salah & tertipu.
Tetangga beda 2 rumah, menanyakan harganya.
“3M,” jawab Sianny.
“Kemahalan… Pasaran cuma 2M, klo oke besok ke notaris” tawarnya. Berhari-hari saling pendekatan akhirnya deal 2.25M.

Dahsyatnya, doa terjawab. Hanya 1 penawar hingga jadi. Uang pembelian rumah dikembalikan ke B.Silvy. Plus The Gang of Four ditraktir liburan ke Jatim Park oleh Sianny.
Providensia Dei, Penyelenggaraan Allah terjadi.


B. Silvy mengajak temannya suami istri ke Solo. Di rest area, tidak biasanya B. Silvy mampir ke factory outlet. Matanya terpaku pada blouse berwarna pink muda lembut, brokat, bergambar Bunga Sakura.
Lalu diajaknya si istri melihatnya.
“Rasanya baju ini cocok sekali untuk Iva (putri bungsunya)”.
“Ci, tahu gak hari ini Iva ulang tahun….”
Padahal B. Silvy ga tahu…. Tuhan sungguh penuh perhatian. Baju berbunga sakura dihadiahkan untuk kado ultah Iva.
Providensia Dei, Penyelenggaraan Allah terjadi.


Entah ide darimana B. Silvy ingat Sari, teman yang suka bikin konsumsi di persekutuan doanya. Lalu ditelponnya, diajaknya ke Solo. Karena Sari memang orang Solo.

“Mau…”, ternyata Sari ingin larung abu kakaknya yang meninggal saat pandemi, jadi dia ga sempat lihat. Nanti ada temannya yang mau mengantar ke Delingan, tempat kremasinya.

Dalam perjalanan ke Tawangmangu, B. Silvy melihat tulisan Delingan. Padahal selama ini berkali-kali ke Tawangmangu gak pernah melihatnya.
“Sar, ini lho Delingan… Beneran ini tempatnya? Ambil sekarang saja.”
“Saya gak enak Ci, bawa abu di mobil Cici…”
“Gapapa… Saya gak percaya yang begituan.”

Ditelponlah petugas di Delingan. Ternyata untuk mengambil, persyaratannya banyak. Surat kematian dari RT, RW dan berbagai syarat lainnya. Sari gak punya semuanya, kan Sari dari Bandung, sedang kakak yang meninggal di Solo.
Sementara pembicaraan berlangsung, Pdt. Lina duduk di depan mendengarkannya.
Lalu Pdt. Lina minta bicara dengan petugas, begitu tahu Sari itu didampingi Pdt. Lina, langsung abu bisa diserahkan.

Koq ya kebetulan sekali ada 2 orang, pria dan wanita, yang naik motor ke tempat pelarungan, jadi abu bisa dilarung hari itu juga. Nach ada Pdt. Lina pula, bisa didoakan sebelum dilarung.
Semua lengkap dan tepat Tuhan sediakan pada waktunya.

Dalam perjalanan pulang Sari berkata, “Ci tahu gak, pendeta favorit cici saya yang meninggal adalah Bu Lina.”
Wow…. Speechless.
Allah sungguh luar biasa, dahsyat namun personal.
Providensia Dei, Penyelenggaraan Allah terjadi.

“Ingat gak Andrew Wommack bilang, klo hidup kita gak supernatural, berarti ada yang salah, karena Allah kita supernatural,” kata B. Silvy.
Setuju!!!!
Bagaimana dengan Anda?

You need a fresh encounter with God every single day” – Rick McFarland.

“Anda membutuhkan perjumpaan baru dengan Tuhan setiap hari” – Rick McFarland

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Apakah Hidup Anda Dibentuk oleh Ketakutan?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Apakah Hidup Anda Dibentuk oleh Ketakutan?

Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
Ibrani 2:15 TB

Seberapa banyak hidup kita telah dibentuk oleh rasa takut? Takut pada kematian, penyakit, tragedi, penolakan, dan kegagalan adalah kekuatan besar yang dapat mendominasi pikiran kita dan mencuri pula impian kita. Ketakutan lainnya seperti takut berbicara di depan umum, takut tertular penyakit, takut pada ketinggian, takut terbang, takut tidur dalam kegelapan atau takut tidak memiliki cukup uang, semua itu dapat terus membentuk hidup kita. Banyak diantara kita yang mungkin bahkan tidak menyadari, betapa kita telah membiarkan rasa takut membentuk dan membatasi kehidupan kita.

Ketakutan merupakan reaksi awal Adam dan Hawa terhadap rasa bersalah yang mereka rasakan, setelah berbuat dosa. Ketakutan adalah kekuatan dominan dari jiwa manusia yang sudah jatuh dalam dosa.
Ketakutan merupakan produk yang paling efektif dijual oleh dunia. Berita berhasil mengeksploitasi rasa takut. Industri hiburan memperbesar ketakutan manusia dengan menyajikannya melalui berbagai film dan pertunjukannya. Banyak keputusan kita dalam hidup, kemungkinan besar mempertimbangkan ketakutan yang telah ditaburkan ke dalam diri kita, bahkan jika kita adalah orang Kristen. Siksaan ketakutan adalah diktator yang mengerikan!

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
1 Yohanes 4:18 TB

Ketika kita meluangkan waktu untuk merenungkan kekuatan ketakutan, kita mulai memahami, mengapa kita sering kehilangan yang terbaik dari Tuhan dalam kehidupan kita. Apakah mungkin hidup bebas dari rasa takut? Dapatkah kita benar-benar mengalami kehidupan yang berkelimpahan, dipenuhi sukacita dan kedamaian di dunia yang jatuh dalam dosa? Saya percaya bahwa jawabannya adalah YA. Kasih-Nya telah tercurah di hati kita dan berpotensi untuk membebaskan kita dari rasa takut yang ada di dalam. Dia tidak memberi kita roh ketakutan tetapi roh yang memberikan kekuatan, kasih, dan pikiran yang sehat.

Mendapatkan pewahyuan sejati akan kasih Tuhan merupakan satu-satunya hal yang dapat melonggarkan cengkeraman rasa takut dalam kehidupan kita. Perlu sekali merenungkan kasih-Nya siang dan malam hingga pikiran dan hati kita diperbarui dan diubahkan menjadi identitas sejati kita di dalam Kristus. Kasih-Nya akan membebaskan Anda. Semakin Anda mengenal kasih-Nya, semakin Anda mengenali semua ketakutan yang telah mengikat Anda selama ini, dan Anda akan mendapatkan kebebasan sekali dan untuk selamanya.

Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
Mazmur 34:5 TB

“Have You Been Shaped by Fear?” – Barry Bennett.


Kita dibesarkan oleh dunia yang menganggap rasa takut itu sesuatu yang wajar.
Sejak kecil kita terbiasa ditakut-takuti supaya menurut, cepat menghabiskan makanan saat disuapi, atau biar cepat tidur.
Strategi iblis, bisanya ya memutarbalikkan fakta – 50% kebenaran + 50% yang diselewengkan akibatnya jauh berbeda – dan menyebarkan ketakutan.

Kalau sudah takut, kita tidak bisa berpikir jernih dan sulit mendengar arahan-Nya, akibatnya salah ambil keputusan.
Senang si musuh…. Bikin tambahan berita yang menakutkan, berpotensi membawa celaka, hingga kesalahan makin melebar ke mana-mana.
Di sisi lain, kita justru dianggap aneh, gak waras ketika punya masalah dan tetap tenang, tanpa galau.

Setelah mengenal Tuhan jadi berbeda.
Prinsip-prinsipnya jadi jelas.
Takut artinya menganggap apa yang kita takutkan lebih hebat dari Tuhan.
Sehingga apa pun yang terjadi, segera membawa masalah kepada Tuhan lalu minta bimbingan-Nya untuk menyelesaikan. Menolak Takut. Anti galau.
Tidak tahu endingnya seperti apa, tetapi terus berpegang pada janji-janji-Nya bahwa masa depanku adalah masa depan yang penuh damai sejahtera.

Gak kepikiran?
Iya sich… Tapi sekarang sudah diberi rahasianya.
Klo kepikiran, ganti dengan memikirkan janji-Nya, perkatakan keras-keras, dengan demikian kita menciptakan kemenangan.
Jika Tuhan ada di pihak kita, siapa dapat melawan kita?

Ternyata takut itu juga suatu pilihan. Situasi dan kondisi boleh sama, yang satu merasa takut, tetapi yang lain bisa tidak takut. Jika beribadah kepada Tuhan merupakan pilihan utama kita, maka saat takut dan kuatir itu muncul, kita tahu ke mana kita harus percaya.

Beri asupan pikiran dan hati kita dengan Firman Tuhan setiap hari, kita memang tidak akan menjadi manusia super, tetapi kita dibentuk menjadi manusia yang siap menghadapi segala sesuatu. Sebab kita tahu bahwa bukan kita yg kuat, tetapi Allah yang kuatlah yang selalu menyertai kita.

Seperti kata Barry Bennett, renungkan Kasih Allah hingga menjadi bagian kepribadian kita. Reaksi otomatis tercipta sesuai kehendak-Nya. Maka kita bisa menikmati damai sejahtera yang sempurna yang dikehendaki Allah.

Siap praktik? Yuk….

Fear not, for I am with you;
    be not dismayed, for I am your God;
I will strengthen you, I will help you,
    I will uphold you with my righteous right hand.

Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 4 5