Monthly Archives: Jun 2022

Articles

Why Charis?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Why Charis?

Sabtu tanggal 4 Juni, Graduation Charis angkatan ke 2 (CJ2), lulus setelah menyelesaikan level 2 dan promotion angkatan ke 4 ( CJ4), berhasil menuntaskan level 1… Yeaaayyyy…..
Sukacita dan binar-binar kebanggaan dipadu dengan kelegaan terpancar di sana sini. Dan foto-foto tentu saja, sambil menunjukkan angka dengan jari masing-masing, kami dari angkatan ke berapa… Wkwkwk…. 🙂

Teman-teman dari angkatan lain, termasuk saya yang angkatan pertama tidak hanya ikut bergembira, namun terpukau dengan berbagai kesaksian dan ulasan firman yang disampaikan oleh teman-teman yang tengah menikmati kelulusan.
Bapak Chris Manusama mewakili CJ2 dan Ibu Yohana Gultom mewakili CJ4 memberikan speech.


Selama ini saya merenungkan, apa sich yang membuat hidup murid-murid Charis menjadi berbeda?
Bukankah banyak tempat di luar sana yang mengajarkan firman dan hal-hal yang baik pula?

Why Charis?
CLING……
Sekarang saya tahu jawabannya!

Banyak sekali orang yang mengaku percaya kepada Tuhan dan beribadah Kepada-Nya.
Ada yang rutin, ada pula yang masih kadang-kadang saja -On & Off – berdoa dan beribadah.
Saat ada masalah, berdoa sungguh-sungguh. Tetapi begitu masalah selesai, lupa berdoa & beribadah.

Lalu muncul pertanyaan, masuk akal kalau yang ibadah serta doanya masih on & off, hidupnya tidak berubah.
Mengapa yang berdoa dan beribadah dengan tekun pun, hidupnya tidak berubah?
Sama ruwetnya, sama galaunya dengan orang yang tidak mengenal Tuhan…

Nach ini dia rahasianya:

Convert VS Bertobat.
Convert artinya orang yang semula atheis, gak kenal Tuhan, sekarang berubah menjadi kenal Tuhan. Tetapi yang berubah hanya statusnya saja.
Dulu gak beribadah, sekarang beribadah.
Tetapi kehidupannya, cara pikirnya dsb. tetap seperti dulu.
Ibaratnya, hanya sekedar ganti baju atau ganti status saja.

Tanpa pembaharuan pikiran yang diselaraskan dengan firman Tuhan, hidup manusia tidak akan berubah.

Berbeda dengan orang yang sungguh-sungguh bertobat, dia berbalik arah dan pola pikirnya berubah dari pola pikir dunia, menjadi pola pikirnya Allah. Hidupnya sekarang berpusat pada Allah.
Caranya?
Dengan belajar dan menghidupi firman-Nya.
Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan, akibatnya tidak mengenal Allah.

Nach di Charis kami diajar secara konsisten untuk belajar firman Tuhan. Para guru membimbing kami agar kami bisa secara mandiri menggali kebenaran Firman Tuhan.
Sehingga tidak lagi bergantung kepada manusia.

Bahkan jika minta didoakan sesuatu, ditanya terlebih dahulu,
“Tuhan bicara apa denganmu?”
Karena guru-guru atau manusia lain hanya bisa meneguhkan apa yang telah disampaikan Tuhan kepada kita sebelumnya.
Tuhan akan mengarahkan langsung kepada kita, untuk masalah kita. Tidak mungkin arahan untuk kita disampaikan melalui si A, si B atau si C.

“Bu Yenny, saya gak bisa mendengar suara Tuhan….”

Tidak mungkin! Tuhan sudah menegaskan domba-domba-Ku (murid-murid) mendengarkan suara-Ku.
Kalau kita tidak bisa mendengar suara-Nya, berarti ada yang salah.
Benarkah kita murid Tuhan?
Atau kita terlalu fokus dengan suara-suara lainnya, dunia di sekitar kita terlalu bising, sehingga saat Tuhan berbicara, tidak terdengar.


Apa yang kita fokuskan membesar.
Suasana Charis, mendorong kami untuk fokus pada firman Tuhan. Bahkan saat kami ngobrol, olahraga dll yang dibicarakan itu firman, pengalaman teman-teman ketika menghidupi firman serta mendiskusikannya.
Dengan lingkungan yang demikian, membawa kami fokus pada Tuhan dan firman-Nya.
Ini sangat membantu kami bertumbuh serupa dengan Allah.

Tuhan itu Tidak Pernah Ingkar Janji.
Ketika Tuhan dan Firman-Nya diutamakan, berbagai masalah kehidupan menemukan solusinya secara natural.
Baik masalah ekonomi, hubungan/Relatioship, sakit penyakit, rumah tangga dsb.

Setiap ada teman-teman yang curhat, biasanya masalah kelas berat, saya tawarkan kirim buku, lalu minta dia membacanya.
Atau kirim link video…
Tidak sedikit setelah mendapat pencerahan lalu bertanya tentang sekolah dan akhirnya join Charis.

Kesaksian demi kesaksian diceritakan… Masalah-masalah yang seperti ‘benang bundet’, istilah Orang Jawa, – artinya seperti benang ruwet yang sudah tidak mungkin dilepaskan simpul-simpulnya- pada akhirnya mendapatkan solusinya.
Cara Tuhan itu unik dan supernatural. Yang gak terpikirkan bisa terjadi…
Dia Allah, apa yang sulit bagi-Nya?

It’s all about God, not me…
Ini semua tentang Allah, bukan saya.


Kacamata Dunia VS Kacamata Allah.
Menurut saya, ini yang paling membuat hidup murid-murid Charis berubah menjadi lebih baik, kami digiring hidup dengan mengenakan Kacamata Allah.

Maksudnya?

Di luar sana, orang beriman rata-rata beribadah dan berdoa pada waktu tertentu, lalu diluar jam itu, hidup menurut caranya sendiri.
Nach di Charis, kami diajar, dibimbing dan melihat teladan guru-guru di mana hidup mereka 24/7, artinya 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, hidupnya betul-betul dipusatkan pada Allah. Di mobil, lift, di mana saja…. semaksimal mungkin sambil berdoa dalam roh dan merenungkan firman Tuhan.

Hasilnya, ide-ide tak terduga muncul, dipertemukan dengan orang-orang baik, pintu-pintu kesempatan dibukakan, yang menurut dokter mustahil sembuh, terbukti sembuh.
Mendengar suara Tuhan menjadi sesuatu yang alami.
Istilah saya, ngertiiii saja apa maunya Tuhan.
Hidup jadi enteeeeeng….

Ketika kami para murid-murid makin intensif mempraktikkannya, ternyata hidup kami benar-benar berubah. Masalah hidup tetap ada, tetapi cara kami menyikapi berbeda. Respon kami berubah.

Semakin taat kepada perintah-perintah-Nya, semakin mengalir mengikuti kehendak Allah, semua aspek dalam hidup, satu persatu berada pada tempat seharusnya. Sedemikian alami… begitu melegakan.

Dalam bisnis, selalu ada persaingan, saling sikut dll, itu sudah biasa. Menjengkelkan bukan?
Dulu hati dipenuhi kemarahan atau keinginan membalas.
Sekarang tidak lagi.

Ibaratnya begini, taman saya di lantai 1. Ketika saya melihat taman dari lantai 1, kelihatan pohon-pohon yang tinggi menutupi pandangan. Belum lagi ayam-ayam serama berlarian ke sana ke mari. Berisik sekali…
Inilah gambaran jika menggunakan kacamata dunia, melihat dari bawah. Semua mengandalkan kemampuan diri sendiri, dan cara dunia yang tricky.

Tetapi begitu naik ke lantai 2, apa yang dilihat berbeda.
Saya bisa melihat dari perspektif yang berbeda. Melihat dari atas.
Jalan-jalan di kejauhan, terlihat jelas. Pandangan tidak terhalang. Pohon-pohon nampak kecil. Ayam-ayam nyaris tidak kelihatan.
Nach inilah gambaran jika kita mengenakan kacamata Allah. Melihat dari perspektif Allah.
“Buat apa stress? Aku yang membereskan,” kata Allah, “tugasmu menempel kepada-Ku dan taat.”

Ada kompetitor? Tidak perlu khawatir. Sumber berkat kita dari Tuhan. Si musuh tidak akan bisa mengambil berkat yang disediakan Tuhan bagi anak-anak-Nya.
Biarkan Tuhan yang berperang bagi kita.
Serahkanlah kekuatiranmu kepada-Nya dan ikuti arahan-Nya, apa yang harus kita lakukan.
Dia Allah, Sang Boss kita….

Demikian juga dengan masalah-masalah lainnya,
Sakit? Allah yang menciptakan kita, pasti bisa membetulkan organ kita yang rusak.
Perkatakan firman kehidupan Allah dan percayalah kepada-Nya. Itu benih yang ditabur, dan buah selalu selaras dengan benihnya.
Ikuti tuntunan Tuhan langkah demi langkah dan setiap langkah merupakan suatu mukjizat.


Dikasihi Allah & Identitas kita di dalam Tuhan
Kami belajar, kasih Allah yang tak bersyarat dan identitas kita di dalam Tuhan. Segala dosa, kesalahan, kegagalan baik masa lalu, sekarang, mau pun di masa depan sudah diampuni Allah.

You’ve gone into my future to prepare the way,
and in kindness you follow behind me
to spare me from the harm of my past.
With your hand of love upon my life,

you impart a blessing to me.

Engkau (Tuhan) telah pergi ke masa depanku untuk mempersiapkan jalan,
dan kebaikan-Mu mengikuti di belakangku untuk menyelamatkan aku dari bahaya masa laluku.
Dengan tangan kasih-Mu atas hidupku,
Engkau memberkatiku.

Tidak lagi fokus pada dosa, sebaliknya fokus kepada Allah dan kasih-Nya. Ini sungguh amat melegakan.
Tuhan sudah menjanjikan masa depan yang penuh harapan.
Tuhan tidak akan pernah membiarkan mau pun meninggalkan kita. Tuhan tidak pernah mempermalukan orang-orang yang menaruh harap kepada-Nya.

Sebelum Sekolah Charis, kerap berusaha ‘membantu’ Tuhan, agar menjawab doa, sekarang saya betul-betul bertobat. Kapok!
Lebih baik sabar menunggu waktu Tuhan karena waktu Tuhan yang terbaik.

Teringat jika kepompong yang belum waktunya lahir menjadi kupu-kupu tetapi ‘dibantu’ alias ‘dipaksa’ alias ‘dipercepat’ supaya lahir, justru membuat kupu-kupu menjadi cacat.

Allah hidup dalam alam supernatural, jadi jika kita benar-benar mengikuti-Nya, kita juga akan hidup dalam alam supernatural.
Jika hidup kita tidak supernatural, berarti kita hanya dangkal mengenal-Nya. Tuhan menghendaki kita berjalan bersama-Nya dalam alam supernatural yang tak terbatas.
Charis mendidik, membimbing serta menolong murid-murid untuk merealisasikannya.

Congratulations untuk teman-teman CJ2 & CJ4…. Lanjut level 3 dan 2 tentunya.
Mari kita terus maju bersama-sama, menggenapi tujuan Tuhan dalam hidup kita.
Jiayou!

You were designed by God to reign & win in life

Anda dirancang oleh Tuhan untuk memerintah & menang dalam hidup

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

“Jagalah Iman Anda Tetap Segar.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Jagalah Iman Anda Tetap Segar.”

Iman merupakan penyeimbang yang hebat di antara sesama manusia. Pendidikan, uang, dan pengaruh, mungkin memisahkan kita di dunia ini, tetapi iman memperlakukan kita semua sama rata. Segala sesuatu di dalam Kerajaan Allah dapat diakses dengan iman, dan iman tersedia bagi semua orang, hanya dengan cara mendengarkan Firman Tuhan.

”Jadilah kepadamu menurut imanmu.”
Matius 9:29 (TB).

Keterbatasan yang diberikan kepada kita, baik oleh dunia, masyarakat, mau pun oleh kelemahan kita sendiri, sirna di hadapan iman yang dari Tuhan!

“Siapa pun yang berkata kepada gunung ini,
Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.”
Markus 11:23 (TB).

Saya termasuk kategori ‘siapa pun’ dan Anda juga masuk kategori ‘siapa pun!’

Tuhan tidak membeda-bedakan orang tetapi Dia tentu saja membeda-bedakan iman. Faktanya, SEMUA orang yang percaya tanpa memandang ras, jenis kelamin, status sosial atau kondisi mereka, dapat menerima karunia kebenaran.

“Kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.”
Roma 3:22 TB

Tetaplah segar di dalam iman Anda.
Lepaskan segala batasan!
Satu kata dari Tuhan dapat mengubah hidup Anda selamanya.
Jangan terikat oleh pikiran, keraguan, dan ketakutan Anda sendiri. Biarkan Tuhan berbicara dalam hatimu.
“Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”
Roma 10:17 (TB).

Apa yang mungkin Anda ketahui tentang Tuhan, janji-janji-Nya dan subyek tentang iman, bukanlah iman yang sesungguhnya!
Iman bukan masalah mental.
Iman sesuatu yang rohani.
Iman itu dari hati, bukan dari kepala.
Yesus berjalan dengan iman yang sempurna tetapi Ia melakukannya dengan mendengar dan melihat apa yang dilakukan oleh Bapa.

”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Yohanes 5:19 (TB).

Itulah kunci iman yang fresh, segar.
Jika Anda dapat “melihat” dan “mendengar”, dari Bapa, Anda percaya. Dan ”Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”
Markus 9:23 (TB).

[Repost ; “Keep Your Faith Fresh”. – Barry Bennett, Penerjemah Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Hal-Hal Buruk Mencekam? Ini Faktanya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Hal-Hal Buruk Mencekam? Ini Faktanya!

Hidup penuh dengan tragedi dan persaingan bukan?
Itulah yang terjadi di dunia. Iblis kerap memanfaatkan hal-hal yang dibungkus dengan nama ‘tragedi’ untuk meneror orang-orang yang percaya Tuhan, agar berkecil hati lalu putus asa.
Terbawa emosi yang dibangun iblis, seolah-olah malapetaka yang akan terjadi.

Pada kenyataannya, apa yang terjadi kerap berbeda dengan apa yang kita khawatirkan. Ketakutan membuat kita meng-entertain kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi….
Semakin fokus kepadanya, itulah yang akan terjadi.
Bukankah prinsipnya, terjadilah menurut imanmu?
Kita melihat apa yang ingin kita lihat.

Semakin fokus pada hal-hal buruk, berbagai berita dan keadaan seolah mendukung kemungkinan terjadinya malapetaka. Semakin nyata terlihat.
Stress, bingung, galau pun menguasai hidup kita.
Tekanan darah naik, kesehatan pun kian menurun.
Familiar dengan kisah ini?

Padahal sumber berkat kita yang sejati adalah Tuhan.
Tidak ada seorang pun yang dapat mencuri berkat yang Tuhan sediakan bagi kita, asalkan posisi kita tetap di dalam Allah.

Bayangkan posisi kita saat berada di dalam pesawat terbang. Itulah gambaran yang paling simple tentang posisi kita yang dibenarkan oleh Allah dan tetap di dalam Dia.

Selama kita tetap di dalam pesawat, – hidup dengan cara mengikuti hukum-hukum-Nya dan terus bergantung kepada-Nya – , kita bisa terbang tinggi, naik ke ketinggian yang tidak bisa kita capai secara natural.
Ketinggian itu bisa kita capai, bukan karena kehebatan atau kemampuan kita, melainkan karena Allah yang membawa kita naik. Pesawat (Allah) yang membuat kita naik.
Selama kita tetap di dalam pesawat, semua aman.

Namun ketika kita mulai hidup menurut kemauan sendiri, terpengaruh dengan kebiasaan dunia, ibarat kita keluar dari pesawat terbang.
Jika ingin naik ke tempat yang tinggi, ke Gunung Semeru, misalnya, maka kita harus hiking…. Mendaki dengan susah payah, penuh keringat. Mengandalkan kekuatan sendiri.


Tahukah kita definisi lain dosa, yang baru saja saya pelajari?

Inti dosa adalah pergeseran dari kehidupan yang berfokus kepada Allah, kepada kehidupan yang berpusat pada diri sendiri.

Ternyata dosa bukan sekedar berzinah, mencuri atau membunuh, tetapi hidup yang berpusatkan pada diri sendiri itu pun dosa. Karena tanpa disadari, kita mengandalkan kekuatan diri sendiri.
Itu bukan rancangan Allah dalam menciptakan manusia.

Kita diciptakan untuk membangun hubungan dengan secara pribadi dengan Allah. Ini bagian vitalnya. Kita mengikuti arahan-Nya setiap hari, setiap saat terkoneksi dengan-Nya supaya kita bisa mengikuti arahan GPS Allah, melangkah sesuai kehendak-Nya.
Menjadikan Allah pusat kehidupan kita.

Nach agar bisa selamat, mengalami surga di bumi dan mendapatkan jaminan surga di kekekalan, kita harus menerima Tuhan sebagai Juruselamat pribadi serta kembali kepada kehidupan yang berpusat kepada Allah.

Arti lain dari bertobat adalah berbalik dari kehidupan yang berpusat pada diri sendiri, kepada hidup yang berpusat kepada Allah.

Jika kita berbuat demikian, maka Allah dapat mewujudkan rencana-Nya melalui kita, rencana yang sudah dimiliki-Nya sejak sebelum dunia dijadikan.


Kebenarannya, Tuhan menggunakan kekecewaan-kekecewaan, penundaan, langkah mudur, putar balik dalam hidup kita, untuk membawa kita bergerak kepada tujuan hidup kita – God uses disappointments, delays, setbacks, detours to move us into our purpose” – Joel Osteen.

Hidup itu bukan jalan toll, atau langit yang senantiasa biru…
Namun Joel Osteen menegaskan, bahkan hal-hal yang kelihatannya buruk, di tangan Tuhan dibuatnya menjadi sarana untuk membawa kita mencapai tujuan hidup yang sudah Tuhan rancangkan sejak semula.

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia, yaitu bagi kita yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Apakah hal-hal buruk itu memang diatur Tuhan?
Tentu tidak!
Sebagian karena si musuh yang merencanakan untuk menjegal langkah kita, sebagian lagi akibat kesalahan kita dalam mengambil keputusan, karena manusia punya kehendak bebas alias Free Will. Sehingga Tuhan harus menyelamatkan kita, jika kita bersedia menyerahkan permasalahan ke dalam tangan-Nya.
Tuhan tidak pernah memaksa.

Tetapi ingat, Tuhan tidak pernah merancangkan yang jahat.
Prinsipnya jelas, yang jahat dari iblis dan yang baik dari Tuhan.

Tentunya kita tidak perlu galau lagi bukan?
Mari fokus membangun hidup yang berpusat kepada-Nya, maka setiap aspek hidup kita, akan berada di tempat yang seharusnya.

Let go of all your fears and worries and let God take over. Giving up control can be difficult but the changes you see in your life with be worth it. – Lisa Rusczyk.

Lepaskan semua ketakutan dan kekhawatiran, biarkan Tuhan mengambil alih. Menyerahkan kendali bisa jadi sulit, tetapi perubahan yang Anda lihat dalam kehidupan Anda, sungguh sepadan. – Lisa Rusczyk.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

“Anjing yang Terluka.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Anjing yang Terluka.”

Bertahun-tahun yang lalu di Chili, saya dan keluarga sedang berjalan pulang pada malam hari dari sebuah pertemuan gereja. Sekitar satu blok di depan, kami melihat seekor anjing berlari ke jalan dan tertabrak mobil. Anjing itu melanjutkan perjalanannya, dengan tertatih-tatih, menuju ke sisi jalan lainnya lalu ambruk di trotoar.

Ketika semakin dekat, saya mempertimbangkan bagaimana caranya bisa membantu anjing itu. Sementara kami masih berada agak jauh, seorang pria lain menghampiri anjing itu dan mengulurkan tangannya untuk menghiburnya. Anjing itu menggigitnya dan menolak bantuannya. Anjing itu nampak jelas sedang terluka, merasa bingung dan takut pada semua orang pada saat itu. Karena semakin banyak orang berkumpul, kami memutuskan untuk berbelok ke arah rumah kami dan meneruskan perjalanan.

Ketika merenungkan apa yang saya saksikan, saya menyadari, pelayanan pun kerap seperti peristiwa menghadapi anjing yang terluka. Kami menawarkan Firman Kehidupan kepada mereka yang terluka, tetapi yang sering kami terima, adalah tanggapan negatif bahkan kasar.

Seperti pepatah lama, “orang yang sakit, akan menyakiti orang lain.” Kita tidak tahu, masalah apa saja yang telah membentuk kehidupan seseorang. Mungkin ada pelecehan, rasa bersalah, masalah fisik, masalah emosional dan sakit hati. Terkadang reaksi negatif terhadap pertolongan yang kita tawarkan, tidak berarti mereka menolak Injil. Bisa saja artinya mereka sekedar merasa bingung dan takut.

Yesus datang untuk membalut orang-orang yang patah hati (Lukas 4:18), tetapi banyak yang menanggapi Yesus melalui filter budaya, politik, skandal gereja, dll. Mereka mungkin tidak melihat apa yang kita tawarkan sebagai bantuan yang tulus. Kita harus belajar bersabar dengan mereka yang membutuhkan Yesus. Berdoa untuk mereka. Bersikap baiklah terhadap mereka. Percayalah, bahkan setetes kasih Tuhan yang disalurkan melalui kita, dapat melembutkan hati mereka. Sementara, sebagian dari mereka merasa haus akan kehidupan baru, yang lain terluka dan bingung. Kita harus belajar untuk mengasihi, terlepas dari kemungkinan reaksi yang akan kita terima. Kita tidak pernah tahu apa yang bisa menyentuh hati mereka yang terluka.

“Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;”
Mazmur 147:3 (TB).

[Repost ; “The Injured Dog”. – Barry Bennett, Penerjemah Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 3 4 5