Monthly Archives: Jun 2022

Articles

Theologi Kemakmuran VS Kemakmuran Tuhan Yang Sejati.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Theologi Kemakmuran VS Kemakmuran Tuhan Yang Sejati.

“Oh, ternyata saya keliru…,” komentar seorang teman, “Sayaa pikir selama ini, Bu Yenny penganut theologi kemakmuran.”

DIEEEEENNNNKKK…….

Nach ini dia, repot menjelaskannya.
Kemakmuran memang tujuan Tuhan bagi anak-anak-Nya.
Why?
Klo gak makmur, kan gak jadi contoh.
Masa ikut Tuhan justru hidupnya lebih kacau balau, berantakan, amburadul? Ngutang sana, ngutang sini…
Klo kepepet karena kekurangan, bisa saja seseorang melakukan tindakan tercela, mencuri misalnya.
Tidak bayar hutang.

“Lho… Katanya anak Tuhan, koq menilap duit orang…”
Mana ada yang tertarik mengikuti Tuhan yang seperti itu.
“Aku yang gak beribadah saja, hidupku masih lebih baik daripada yang mengaku kenal Tuhan…”, bisa dikomentari begitu….
Makes sense?

Tuhan ingin hidup kita menjadi demonstrasi kebaikan Tuhan. Sehingga orang lain berpikir, aku mau lho kenal Tuhan yang seperti itu….
Hidup temanku jadi makmur, penuh damai sejahtera, sukacita, sehat, berhikmat, setelah ikut Tuhan. Sungguh hidupnya ditata Tuhan dengan sangat baik. Keberuntungan, ‘kebetulan’, hoki mengejar & mengikuti hidupnya…
Mereka sadar, itu karena Allah!
Nach… Jadi kesaksian…
Ini lho hebatnya ikut Tuhan sungguh-sungguh!

Tuhan ingin kita makmur, supaya kita gak sibuk mikirin kebutuhan hidup kita lagi, semua sudah tercukupi, maka kita bisa fokus melayani Tuhan.
Merealisasikan perintah-perintah-Nya.

Dulu saya berdoa, “Tuhan saya gak minta banyak-banyak, cukup… Bla.. Bla… Bla… (pas untuk diri sendiri).”
Ternyata ini doa yang Egois!
Gubbbrrraaaakkkk….
Dulu saya pikir, ini doa orang yang rendah hati dan tidak serakah.
Ternyata seharusnya kita minta lebih dari yang kita butuhkan, agar kita bisa berbagi dengan orang lain.
Tidak hanya kebutuhan kita pribadi yang tercukupi, tetapi kebutuhan orang lain juga.
Wow… Perubahan mindset!


Cara menerima kemakmuran yang telah Tuhan sediakan , dengan memberi atau menabur benih.
Sama seperti petani, kalau gak menabur benih atau menanam sesuatu, masa mau panen? Di alam natural, ga begitu cara kerjanya. Demikian pula di alam rohani.

Berilah kepada orang lain, supaya Allah juga memberikan kepadamu; kalian akan menerima pemberian berlimpah-limpah yang sudah ditakar padat-padat untukmu. Sebab takaran yang kalian pakai untuk orang lain akan dipakai Allah untukmu.

Jika kita menanam 1 biji mangga, saat panen tidak hanya 1, bisa puluhan bahkan ratusan.
Yang lebih hebat lagi, setiap musim mangga, selalu panen lagi dan lagi…

Apa pun yang kita tabur atau tanam, berbuah sesuai jenisnya.
Kalau kita menanam biji mangga, pasti panennya mangga. Bukan durian.

Rahasia besar lainnya, ketika kita setia dengan hal kecil yang Tuhan percayakan, maka kita dipercaya juga dalam hal-hal besar.
Ketika semakin banyak keuangan yang dialirkan Tuhan melalui kita, otomatis lebih banyak pula bagian kita secara natural.

Itulah cara kerjanya Tuhan

Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.


Yang bikin orang allergi dengan Theologi Kemakmuran, karena diselewengkan menjadi fokusnya:
Duit… Duit… Duit….
Untukku…. Untukku…. Untukku…
Seperti lintah yang tidak puas terus menyedot darah orang yang ditempelnya.

Ketika kita fokus pada uang, aset, dan kekayaan terus menerus, itu yang disebut Cinta Uang.
Hal yang dibenci Allah.
Uang menjadi berhala dalam hidupnya.
Seharusnya fokus kita kepada Allah. Uang hanyalah alat, netral, tidak baik namun tidak jahat juga, tergantung siapa yang mengelolanya dan dipergunakan untuk apa.

Padahal tujuan Tuhan berbeda.
Kita diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Tujuan utamanya supaya perintah-perintah-Nya bisa terlaksana.
Inilah Kemakmuran Tuhan yang Sejati

Ukuran kesuksesannya apa?
Bukan dinilai dari banyaknya uang atau aset yang disimpan, melainkan dari berapa banyak yang dibagikan kepada orang lain dan membuat kehidupan orang lain menjadi lebih baik serta memuliakan Nama Tuhan.


Bukan untuk mempromosikan diri kita lho! Toh saat kita pulang ke surga semua ditinggal koq. Saat bertemu Tuhan, ditanya: “Apa yang sudah kamu lakukan dengan titipan-Ku?”

Betul-betul perubahan mindset secara radikal, setelah sekolah. Saya pun masih belajar untuk memahami dan menghidupinya. Ujian bisa saja sudah lulus, tetapi mempraktikkannya perlu usaha dan kemauan.

Kemakmuran baik, asalkan tidak diselewengkan.
Selaraskan tujuannya dengan tujuan Allah.
Kita beri nama Kemakmuran Tuhan yang Sejati saja, biar gak salah persepsi.
Dengan menjadi makmur, kita lebih efektif membantu mengentaskan kehidupan banyak orang.
Kalau kita makmur, suara kita lebih didengar orang… Sadar ga?

Bahkan Raja Salomo, raja paling bijaksana sekaligus terkaya yang pernah hidup di dunia ini, bercerita:
Di sebuah kota yang kecil, penduduknya tidak seberapa; Seorang raja yang agung menyerang, mengepungnya dan mendirikan tembok-tembok pengepungan yang besar terhadapnya;
Di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin itu.

”Hikmat lebih baik daripada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar orang,” kata Raja Salomo.

Masuk akal bukan, Tuhan ingin kita kaya & makmur, agar ketika kita menceritakan tentang Tuhan, orang lain bersedia mendengarnya.
Bukankah kita ini duta Allah di dunia ini, mana bisa menjadi duta yang efektif jika orang lain tidak mau mendengarkan dan menghargai kita?

Sama halnya, Bulan itu tidak bercahaya, gelap.
Tidak punya sinar sendiri. .
Saat bulan berada dekat matahari, bulan memancarkan sinarnya matahari dan bulan jadi nampak cantik memukau…
Dengan cara yang sama, Tuhan membuat kita lebih ‘hebat’, lebih ‘keren’, lebih ‘berhikmat’, lebih ‘makmur’ saat kita melekat kepada-Nya dan sibuk melayani-Nya.
Karena memancarkan kemuliaan Allah.
Menjadi cermin Allah!
Setuju?

Belajar yukkk….

Abundance isn’t God’s provision for me to live in luxury. It’s his provision for me to help others live. God entrusts me with his money not to build my kingdom on earth, but to build his kingdom in heaven.”? Randy Alcorn.

Kelimpahan bukanlah penyediaan Tuhan bagi saya untuk hidup dalam kemewahan. Ini adalah penyediaan-Nya bagi saya untuk membantu hidup orang lain. Tuhan mempercayakan uang-Nya kepada saya, bukan untuk membangun kerajaan saya di bumi, tetapi untuk membangun kerajaan-Nya di surga.”? Randy Alcorn.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Cara Melepaskan Kesembuhan

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Melepaskan Kesembuhan

Tahukah Anda apa artinya memiliki Yesus/Bapa/Roh Kudus yang tinggal di dalam diri Anda? Kita telah diubahkan oleh Roh Allah dan menjadi satu roh dengan Dia (1 Kor.6:17).

Jika Yesus hidup di dalam kita oleh Roh Kudus, maka semua yang Dia miliki, ada di dalam kita. Hidupnya (zoe) ada di dalam kita, termasuk kesembuhan.

Paulus berkata bahwa bukan lagi dia yang hidup, tetapi Kristus yang hidup di dalam dia dan dia sekarang hidup oleh iman Anak Allah (Gal. 2:20). Paulus menyatakan bahwa Yesus hidup di dalamnya, dan iman Yesuslah, iman yang dipergunakan oleh Paulus untuk hidup. Yesuslah Pemimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.

Oleh karena itu, iman Tuhan yang ada di dalam diri kitalah, iman yang menyembuhkan. Inilah bagian dari sifat rohani kita yang sudah lahir baru.

Kebanyakan orang Kristen melihat kesembuhan datangnya dari luar, mungkin dari atas. Mereka melihat diri mereka sendiri sebagai orang sakit yang berusaha untuk sembuh. Mereka berdoa, meminta dan berharap sesuatu yang dari luar, akan menyentuh mereka.

Tentu saja ketika Yesus berjalan di atas bumi dan menyembuhkan semua orang yang datang kepada-Nya, Dia memang berada ‘di luar’ dari orang yang sakit dan menyembuhkan mereka dari luar. Tapi sekarang Dia tinggal di dalam kita, dengan demikian kuasa kesembuhan-Nya berada di dalam kita.

Ketika kita berurusan dengan penyakit di dalam tubuh kita sendiri, kita harus melihat diri kita sendiri sebagai orang sehat, – orang SUDAH disembuhkan -, yang sedang melawan penyakit, BUKAN sebagai orang sakit yang berusaha disembuhkan.

Penyakit adalah penyusup ilegal yang harus dikeluarkan bahkan ditendang keluar dari dalam tubuh kita. Kita berbicara memerintahkan kepada tubuh kita, dengan kuasa Roh Kudus yang ada di dalam kita. Yang jasmani harus tunduk kepada yang rohani. Yang terlihat harus tunduk kepada yang tidak terlihat.

Semua kesembuhan yang kita butuhkan telah tersedia melalui roh kita yang sudah lahir baru, yang menyatu dengan Tuhan. Kesembuhan datang dari dalam. Kita melepaskannya melalui kata-kata, sikap, pikiran serta tindakan kita. Maka kita bertindak berdasarkan Firman, mengucapkan Firman, memikirkan Firman dan ‘melihat’ kesembuhan.

BUKAN lagi kita meminta Tuhan untuk melepaskan kesembuhan. Kesembuhan SUDAH dilepaskan sejak Yesus berjalan di bumi dan sejak Dia bangkit dari kematian. Ini lebih merupakan masalah kita dalam melepaskan kesembuhan yang TELAH Tuhan berikan kepada kita.

Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, (Ef. 3:20)

Ayat itu layak untuk direnungkan!

Ketika kita memiliki pemahaman yang jelas dan pewahyuan iman, serta pemahaman bahwa Sang Penyembuh tinggal di dalam (dengan kuasa-Nya yang bekerja di dalam kita), maka kita sedang dalam proses melihat terjadinya manifestasi kesembuhan. Jika Anda dapat ‘melihatnya’ dengan mata iman, Anda pun dapat menerimanya.

[Repost : “Releasing Healing”, – Barry Bennett, Penerjemah oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Berkat VS Mujizat

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Berkat VS Mujizat

Ada salah kaprah di kalangan umum yang mengira kalau orang mengalami mujizat itu berarti tingkat rohaninya tinggi.
Dulu saya pun beranggapan demikian.
Padahal justru sebaliknya.

DIENKKKKKK…..

Tuhan TERPAKSA melanggar hukum alam demi menolong kita, itu yang disebut mujizat.

Nach itu gunanya sekolah.
Mindset salah dibabat habis, digantikan dengan kebenaran.

Tuhan ingin setiap kita hidup dalam berkat anugerah Tuhan dengan cara mentaati perintah dan arahan dalam firman-Nya.
Sehingga berkat mengalir, kelihatannya natural, tetapi karena disertai Tuhan jadi Supernatural.

Contohnya, saya berbisnis dengan upaya 5. Secara natural mungkin hasilnya 6 atau 7, kan ada labanya.

Nach karena disertai Tuhan, Tuhan melipatgandakan jadi 30 kali lipat, misalnya.
Upaya 5 X 30 = 150.
Ini namanya hidup dalam berkat.

Ketika butuh beli bensin, duit ada dan cukup untuk beli bensin. Itu namanya hidup dalam berkat.

Mujizat bagaimana?
Karena ga ada uang untuk beli bensin, berdoa, gedor-gedor pintu surga.
Akhirnya, meski tangki bensin kosong, mobil tetap bisa berjalan sampai ke rumah.
Tuhan mem-by-pass hukum alam, seharusnya bensin habis, mobil ya mogok. Tapi karena mujizat Tuhan, tetap bisa jalan sampai ke rumah.
Itu contoh mujizat.

Mujizat BUKAN yang terbaik dari Tuhan.
Yang terbaik dari Tuhan, ya anak-anak-Nya hidup dalam Berkat Anugerah Tuhan.
Tidak hanya punya cukup untuk memenuhi kehidupannya, bahkan masih punya extra untuk berbagi dengan orang lain.

Semua orang sama di mata Tuhan.
Kita berdoa dan percaya, maka kita menerima pertolongan yang kita butuhkan.
Tuhan itu sangat baik, melebihi apa yang bisa kita pikirkan.
Mujizat disediakan untuk semua orang.


Ada teman yang sedemikian terpesona dengan mujizat yang dialami oleh sebut saja namanya Ani, teman saya yang lain.
Ani menjadi sangat terkenal karena mujizat yang dialaminya, luput dari kematian dan beberapa kali mengalami pertolongan Supernatural.
Diundanglah Ani menjadi pembicara di sana sini.
Mengajar firman Tuhan, tidak hanya sekedar bersaksi menceritakan mujizat yang dialaminya.
Bahkan Ani seolah stagnan di sana, tidak ingin move-on, karena itulah modalnya menjadi pembicara.

Yang mengganjal, ternyata Ani tidak tertib soal keuangan.
Ketika dipercaya untuk mengelola uang orang lain, ternyata tidak beres.
Tentunya itu mencoreng nama Tuhan, karena yang diajarkan tentang Tuhan, yang dibahas firman Tuhan.
Koq gak selaras?
Karena karakternya belum dibentuk.
Padahal tugas kita sebagai Terang & Garam dunia…
Seyogyanya, orang lain bisa melihat Allah melalui kita dan dunia di sekitar kita menjadi lebih baik karena kehadiran kita.

Orang yang tidak dapat dipercaya dalam hal kecil, dia tidak bisa dipercaya dalam hal besar, kata Tuhan.

Guru-guru selalu mengajarkan, kita hanya bisa membagikan apa yang kita miliki. Kalau kita tidak punya pengalaman pribadi dengan Tuhan, apa yang bisa kita bagikan?

When you teach just from your mind, oftenly its only can impress people. (The result is Information)
But when you teach from abundant of your heart ( what you live it) its will impact people heart. (The result is Transformation) – Ps. Vlad Savchuck

Ketika Anda mengajar hanya dari pikiran Anda, seringkali hanya itu yang bisa membuat orang terkesan.
(Hasilnya adalah Informasi).
Tetapi ketika Anda mengajar dari lubuk hati Anda (apa yang Anda hidupi) itu akan berdampak pada hati orang.
(Hasilnya adalah Transformasi – mengubah kehidupan pendengarnya) – Ps. Vlad Savchuck

Demikian quotes apik yang dikutip sobat saya, Yuliadi.
That’s true!

Yang harus dikejar adalah perubahan karakter, agar semakin hari semakin menyerupai Allah.
Itu tujuan utama Allah menciptakan kita.

Menjadi teladan, contoh, cermin dari Allah sendiri.
Ini usaha seumur hidup hingga kita berjumpa dengan Allah di surga kelak.

Mujizat justru menunjukkan bahwa banyak hal-hal yang Tuhan kehendaki, yang belum kita lakukan. Karena itu butuh mujizat.
Kita masih kurang bijaksana, dalam mengelola hidup kita.

“Ketika istri Anda mulai hamil, Anda tidak hanya perlu mempersiapkan biaya kelahiran dan kebutuhannya saja, tetapi orang yang bijak sudah mulai mencari tahu, berapa biaya masuk TK sehingga mulai sekarang sudah mulai menabung,” ujar seorang bijak,
“Nanti saat anak mau masuk sekolah, tidak perlu lagi berdoa puasa, gedor-gedor pintu surga, minta mujizat keuangan supaya bisa masuk TK.”

Ini cara bijak yang saya pelajari.
Tuhan baik, klo gedor-gedor, pada waktunya tentu Tuhan beri mujizatnya.
Tetapi alangkah bijaknya, jika kita bisa hidup tenang, enjoy, gak usah stress karena belum punya uang pangkal.
Hidup kita lebih happy, orang lain bisa merasakan betapa nyamannya hidup yang mengikuti jalan Allah.

Setelah sekolah saya baru paham, punya rumah perbendaharaan itu wajib, supaya Tuhan bisa memberkati.
Apa itu rumah perbendaharaan?
Ternyata artinya adalah tabungan.

Kita tidak perlu mengejar berkat. Kita mengejar Tuhan dan berkat mengejar kita. Kita tidak mengejar keuangan. Kita mengejar Tuhan. Kita mengenal Dia. Ketika kita mendekat kepada hati-Nya dan mematuhi perintah-perintah-Nya, berkat-berkat akan mengejar kita.

Sebuah pepatah lama mengatakan,
“Jika Anda mengejar kupu-kupu, Anda tidak akan pernah bisa menangkapnya. Tapi jika kamu diam, kupu-kupu itu akan datang kepadamu.”

Ketika kita berdiam diri, mempersiapkan segala persyaratannya dan mematuhi perintah-perintah Allah, kita akan menyaksikan pembebasan Tuhan demi kita dan berkat-berkat-Nya akan datang ke atas kita serta menguasai kita.

Siap praktik? Yuk….

Blessings are better than miracles. If you live your life from one miracle to the next, you will live from crisis to crisis. It’s better to be blessed with good health than to always need divine healing. God’s will is for us to walk in blessing.” ~ Andrew Wommack

“Berkat lebih baik daripada mujizat. Jika Anda menjalani hidup Anda dari satu mujizat kepada mujizat berikutnya, berarti Anda hidup dari satu krisis kepada krisis lainnya. Lebih baik diberkati dengan kesehatan yang baik daripada selalu membutuhkan penyembuhan ilahi. (Dalam hal keuangan juga). Kehendak Tuhan adalah agar kita berjalan di dalam anugerah Tuhan.” ~Andrew Wommack

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

“Dapatkah Anda Hidup dari Krisis yang satu kepada Krisis yang lain?”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Dapatkah Anda Hidup dari Krisis yang satu kepada Krisis yang lain?”

Krisis : masa ketika keputusan sulit atau penting harus dibuat; masa kesulitan, kesulitan, atau bahaya yang intens.

Kita hidup di zaman di mana segala sesuatu digambarkan sebagai krisis.
Perubahan iklim dinyatakan sebagai krisis. Pemilihan umum yang akan datang, merupakan pemilihan paling penting sejak pemilihan terakhir, dua tahun lalu. Masalah imigrasi dianggap krisis juga. Belum lagi ancaman perang dengan berbagai negara, dapat segera terjadi. Sistem pendidikan kita sedang dalam krisis. Penggunaan obat yang mengandung ganja, berada pada tingkat krisis pula. Kontroversi gender juga menimbulkan krisis budaya.
Daftar ini bisa terus dan terus, makin berlanjut. Dari media hingga ke mimbar, kita diberitahu tentang krisis demi krisis.
(krisis ekonomi melalui Pandemi, penyebaran virus C-19 selama kurang lebih 2 tahun).

Semua menggambarkan malapetaka yang akan terjadi di kemudian hari, yang tanpa disadari, telah mencuri kedamaian, sukacita dan kemampuan kita dalam mendengarkan suara Tuhan.
Bahkan orang Kristen yang dewasa rohani pun, nyaris tenggelam dalam kegalauan menghadapi berbagai krisis ini. Kesadaran adalah satu hal, tetapi terobsesi adalah hal yang berbeda.

Pada titik ini, kita akan kehilangan tujuan ilahi dan hanya sekedar menjadi satu lagi warga di negara ini, yang terjerumus dalam kecemasan akan hal yang menakutkan, sama seperti yang lainnya.
Ketika orang Kristen tidak dapat dibedakan dari orang non-Kristen dalam menangani kecemasannya, maka ada sesuatu yang salah.

“Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.”
Roma 8:6 (TB).

Saat pikiran dipenuhi dengan kekhawatiran akan krisis yang mungkin terjadi hari ini dan tidak merasa damai, maka sesungguhnya kematian sedang bekerja di dalam diri kita! Ketika sukacita Tuhan tidak lagi kita alami, maka maut sedang bekerja di dalamnya. Jika kita tidak bisa mensyukuri berkat yang Tuhan curahkan, maka kita juga tidak akan menerima kehidupan dan kedamaian. Hidup berkelimpahan mustahil dinikmati, kalau hati kita dipenuhi dengan berita dunia.

Saya tidak mengatakan bahwa peristiwa dunia ini tidak penting.
Saya hanya berpendapat, mungkin saja kita telah terseret dari krisis yang satu kepada krisis yang lain, sehingga menjadi tidak efektif dalam menggenapi tujuan rohani yang sesungguhnya. Hanya mereka yang berpikiran rohani yang dapat menikmati hidup damai, dan semua itu terlepas dari masalah politik, iklim atau imigrasi ilegal. Segala sesuatu tidak harus sempurna bagi kita, agar dapat menikmati hidup yang damai.

“Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Filipi 4:8 (TB).

[Repost : “Can you live from crisis to crisis?”, – Barry Bennett, Penerjemah oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Elon Musk, CEO Mobil Listrik Tesla, Sekaligus Orang Terkaya Di Dunia, Dituntut Rp 3.818 triliun…. Why???

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Elon Musk, CEO Mobil Listrik Tesla, Sekaligus Orang Terkaya Di Dunia, Dituntut Rp 3.818 triliun…. Why???

Elon Musk dituntut US$ 258 miliar atau sekitar Rp 3.818 triliun (kurs Rp 14.800) oleh investor Dogecoin. Investor tersebut menuduh Musk mempemainkan harga DOGE dan menjalankan skema piramida berbasis uang kripto.
Dalam laporannya ke Pengadilan Manhattan, Keith Johnson menuduh pendiri perusahaan mobil listrik Telsa itu sengaja menaikkan harga DOGE lalu membiarkan harganya jatuh begitu saja.

“Elon Musk sadar betul sejak 2019 Dogecoin tidak bernilai, tapi terus-terusan mempromosikan koin kripto tersebut demi meraup keuntungan,” kata pelapor dalam keterangannya yang dikutip dari Reuters, Jumat (17/6/2022).

Laporannya itu juga memuat pernyataan Warren Buffett, Bill Gates, dan pihak-pihak yang meragukan nilai asli dari uang kripto.

(Sumber :https://finance.detik.com/fintech/d-6132069/keseringan-pompomin-doge-elon-musk-kena-getahnya-dituntut-rp-3800-t.)

Dari berita CNBC terungkap, Menurut Johnson, sejak Musk mulai mempromosikan mata uang virtual itu, investor telah kehilangan sekitar US$ 86 miliar. Dia ingin Musk untuk mengganti investor jumlah ini, ditambah membayar dua kali lipat dalam kerusakan tambahan senilai US$ 172 miliar.

Wow…..
Dr. Andik Wijaya dalam seminarnya beberapa bulan lalu sudah mengingatkan, akan terjadi goncangan perekonomian yang besar di tingkat dunia karena Kripto.

Banyak orang terpesona dengan Elon Musk, konon orang terkaya di dunia saat ini. Bahkan kepala negara pun ingin menemuinya. Dahsyatnya…

Pepatah dunia, “Kalau ingin sukses belajarlah dengan orang sukses,” tentu tidak salah kalau orang-orang berbondong-bondong ingin meniru dan mengikuti cara Elon Musk menjadi kaya.
Ketika Elon Musk mempromosikan sesuatu, segera dibeli.
Takut ketinggalan. Ini cara kaya masa kini. Buktinya Musk dalam sekejap jadi orang terkaya di dunia.
Percaya dong….

Masalahnya, kebenaran dunia selalu berganti. Kemarin Elon Musk disanjung, hari ini ada berita investor yang kehilangan milyaran dollar karena Musk. Oh…..

Saya pun mengalaminya dalam skala kecil-kecilan. Ikut seminar bayar puluhan juta, karena motivatornya kaya & terkenal, diajari investasi properti, sampai sekarang jangankan untung, buntung iya…
Mau dijual, balik modal pun belum. Disewakan seharga kamar kost di Jakarta.
Kapok!

Kalau dipikir ulang, siapa sich yang mau beneran ngajarin dan membimbing kita secara tulus, tanpa ada motif apa pun dibelakangnya, kecuali orangtua kita?

Orang lain paling banter ya menunjukkan jalan, ini lho… Lalu jalanlah sendiri.
Beda klo ortu, saat jalan dimonitor. Salah jalan, cepat-cepat diberitahu. Karena kasih, cinta…. Tidak ingin anak mengalami kesulitan.
Orang lain mana mau? Apa dulu untungnya buat gue?
Sayangnya, tidak semua anak menyadarinya…
Justru dianggap ortu suka mengatur!


Beberapa hari lalu, ada acara bagi nasabah sebuah Bank Swasta di Surabaya. Christian di Jakarta dan saya juga.
Akhirnya, Fanny, Relatioship Manager saya menyarankan agar diwakilkan saja, siapa tahu dapat hadiah.
Jadilah Andre, staf kami yang mewakili.

Dan….. Nama saya dipanggil sebagai pemenang utama.
Yeaaayyyy…..

“Berkat mengejar Ai (tante)… Luar biasa,” komentar Fanny,
“dari sekian banyak orang lho!”

Dapat hadiah tentu menyenangkan, tetapi yang lebih menyentuh hati:
Saya tidak berdoa.
Saya tidak meminta
Tetapi Tuhan memberikan anugerah-Nya.
Terbukti Tuhan jauuuuuhhh lebih baik daripada yang bisa kita pikirkan.

Dan melalui peristiwa ini, Fanny pun bisa melihat Tuhan di balik semuanya.
Bukankah itu tujuan Tuhan memberkati kita?
Agar orang-orang di sekeliling kita bisa melihat Allah melalui kehidupan kita.
Koq YennyIndra beruntung, hoki, atau apa pun istilahnya…
Dan mereka tahu, yang hebat bukan YennyIndra, melainkan Allah yang Mahabaik.
Orang lain pun terinspirasi untuk hidup mendekat kepada Tuhan. Ingin mengenal Tuhan yang Mahabaik juga.
To God be the glory!

Apakah saya orang terpilih?
Sama sekali tidak!
Tuhan itu Allah yang adil dan memberikan berkat yang sama kepada semua orang.

Mengapa tidak semua orang mendapatkan berkat yang sama?
Tuhan SUDAH mencurahkan berkat-Nya bagi setiap kita, tetapi tergantung wadah kita seberapa besarnya?

Berkat Tuhan berbanding lurus dengan pengetahuan kita akan kebenaran firman Tuhan dan pengenalan kita akan Allah.

Ada cara untuk menerima berkat-Nya, karena itu Tuhan ingin setiap orang menjadi murid-Nya.
Bahkan itu perintah-Nya, bukan pilihan lho!

Why?
Karena tanpa menjadi murid, kita hanya belajar sepotong-sepotong dan tidak ada yang membimbing. Meski dulu saya rajin baca buku sana sini, hasilnya berbeda dengan sekolah. Pengetahuan dan pengenalan (wadah) kita terbatas.

Di sekolah pelajaran runut, belajar 1 topik, dibahas dari A sampai Z. Tidak paham ada guru tempat bertanya. Belum lagi teman-teman diskusi itu sangat membantu. Lalu pengalaman teman-teman, menginspirasi saya ingin seperti dia.
Kalau teman saya bisa sembuh, berarti saya bisa sembuh juga. Semangat jadinya. Ini cara memperbesar wadah.

Untuk menjadi murid, kita harus berkomitmen, disiplin, menundukkan diri dan konsisten.
Ada harga yang harus dibayar.
Mindset lama dibongkar habis dan wajib untuk menyesuaikan diri dengan mindsetnya Allah.
Cara Tuhan berbeda dengan cara kita.
Sejujurnya, itu butuh kerendahan hati dan tidak mudah.
Mau ga?

Nach banyak orang yang hanya mau mendekat kepada Tuhan saat ada butuhnya saja…
Begitu masalah mendapatkan solusi, langsung Tuhan ditinggalkan.
Mereka hanya Visit alias berkunjung, BUKAN Dwell alias tinggal di dalam naungan Allah yang Mahatinggi.

Dulu saya ‘gedubrakan’ berusaha sukses, diberkati, mencari cara bahagia…
Lari sana, sini, mengejar berbagai seminar, buku dan orang-orang sukses… Ingin ketularan sukses.

Sekarang saya tidak lagi…
Saya memilih satu saja yang perlu dan yang tidak akan dapat diambil dari saya, duduk di bawah kaki Tuhan.
Belajar Kepada-Nya, mendengarkan hikmat-Nya dan melakukan perintah serta arahan-Nya…
Itu jauh lebih efektif.
Prinsip dan kebenaran Tuhan tetap sama, tidak berubah-ubah seperti kebenaran dunia.

Mengubah motivasi hati. Bukan lagi ingin cepat kaya dan serakah tetapi sadar, bahwa harta, talenta dan hidup saya semua milik Allah.
Titipan.
Yang harus dipertanggungjawabkan saat saya berjumpa dengan Allah di surga kelak.
Cara hidup berubah. Nilai-nilai berubah dan mindset pun berubah.

Andrew Wommack mengajarkan tujuan Tuhan memberkati kita agar kita memiliki penyediaan Allah untuk merealisasikan perintah-perintah-Nya.
Dan ukuran kesuksesan seseorang bukan diukur berapa banyak uang atau aset yang disimpannya, tetapi berapa banyak yang dibagikan kepada orang lain dan hidup orang lain menjadi lebih baik karena mengenal kita.

Masih ikut seminar?
Ya kalau sesuai dengan dorongan Tuhan.
Belajar itu perlu, ilmu pengetahuan itu penting.
Bekerja itu wajib. Tuhan bilang orang yang tidak bekerja, janganlah ia makan.
Tetapi dasar apa pun yang saya lakukan adalah Allah sumber berkat dan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Allah itulah Boss hidup saya.

Bagaimana pendapat Anda?

“How often we expect big things from God without preparing for big things from him” ~ Beth Moore.

Betapa seringnya kita mengharapkan hal-hal besar dari Tuhan tanpa mempersiapkan diri untuk menerima hal-hal besar dari-Nya” ~ Beth Moore.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 5