Articles

Sudahkah Anda Menemukan Harta Karun Dalam Diri Anda?

Gospel Truth’s Cakes*
Yenny Indra

Sudahkah Anda Menemukan Harta Karun Dalam Diri Anda?

Ngomongin orang lain saat berkumpul dengan teman-teman itu, umum. Biasanya jadi gossip. Konotasinya negatif.
Tetapi ngomongin orang lain karena kita bangga atas pencapaiannya, itu baru luar biasa. Dengan bebas kami bisa menceritakan perasaan kami dari yang negatif hingga positif, tetapi dalam kategori bukan untuk menjatuhkan orang lain. Itu perasaan jujur yang manusiawi, di mana kami belajar bersama me-manage-nya.
Kemudian digiring menjadi sikap positif, yang endingnya untuk support agar orang lain pun maju.
Nach ini yang langka.

Saya baru menemukannya di Charis sehingga saya pun berani maju. Saya pun perlu berjuang agar bisa public speaking.
It’s oke belum sempurna, teman-teman dengan kasih Kristus menerima koq…
Banyak yang mengalami fase ini, hingga bisa maju.

Saat olga bersama-sama, murid-murid Charis angkatan pertama (CJ1) dengan angkatan ke tiga (CJ3), kami pun ngobrol ngalor ngidul, istilah Orang Jawa, ngobrol ke sana ke mari.

Rheva bercerita dengan penuh kebanggaan pencapaian Rachel saat presentasi di kelas. Baguuus.
Kami semua tahu, Rachel pribadi yang awalnya tidak berani tampil ke depan. Bahkan saat pertama presentasi, tangannya bergetar keras memegang kertas catatannya.
Namun sekarang, Rachel dengan apik bisa membawakan presentasinya, dan semua bangga.

Rheva mengirimkan power point untuk presentasi Rachel dan rekaman video saat latihan. Rheva yang membantu Rachel membuatkan power pointnya.
Bagaimana teman-teman satu grup melatihnya, memberi input Rachel, hingga di mana harus stop, ambil nafas dsb.
Sungguh ini benar-benar kasih Kristus yang dihidupi.
Bukti, bukan janji!

Rachel membawakan topik “Life of Christ”.
“Yang paling utama, adalah menyatakan kehidupan Yesus melalui kita, bukan sekedar belajar tentang Yesus!
Yesus adalah Firman, Mesias dan Anak Allah Yang Mahatinggi. Karena itu, setiap orang yang menerima-Nya akan hidup dan yang melakukan Firman Tuhan, hidupnya akan berubah, menjadi ciptaan baru di dalam Kristus.”

Lalu Rachel mengupas tentang Gideon dalam kitab Hakim-hakim 6, yang menyembunyikan diri terhadap panggilan Tuhan,

“Itu seperti saya… Kalau Gideon, masih terlalu muda. Kalau saya, tidak terlalu muda… . Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: ”Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani,”
Rachel menjabarkan,
“Saya kan sudah gak terlalu muda, gak mungkin saya menjadi pahlawan yang gagah perkasa… Tuhan sedang membicarakan potensi, yang ada pada Gideon. Tetapi sesungguhnya, Tuhan sedang berbicara kepada Anda dan saya juga.”

Ini apik dan jarang disadari.
Kebanyakan dari kita, saat membaca Alkitab, kisah Gideon, misalnya, kita menganggap itu hanya untuk Gideon dan tentang Gideon.

Tetapi sesungguhnya setiap ayat firman Tuhan itu, ditujukan untuk kita.
Seperti Rachel, dia paham Tuhan memandangnya seperti Tuhan memandang Gideon, sebagai Pahlawan Yang Gagah Perkasa.
Inilah cara Tuhan memandang kita.

Masalahnya, bersediakah setelah memahami hal ini, lalu dengan iman kita bersikap, berpikir, merasa dan mendoakan agar karakter pahlawan gagah perkasa itu benar-benar direalisasikan dalam kehidupan kita.
Sementara secara kasat mata, yang kita lihat adalah ketidakmampuan, kelemahan dan betapa tidak berartinya diri kita… Inilah tantangannya.

Untuk mengalahkan tantangan ini, satu-satunya cara adalah bergantung pada kekuatan dan kemampuan Tuhan, bukan mengandalkan kemampuan diri kita sendiri.
Tuhan hanya minta kita meresponi dan bergantung kepada kekuatan-Nya, maka Tuhan yang akan memampukan, berperang serta memberi kita kemenangan.

Tuhan ingin kita memandang diri kita sendiri, mau pun memandang orang lain, seperti Allah memandang kita. Tuhan melihat setiap kita dengan berbagai potensi yang tak terbatas, sebagai ciptaan baru di dalam Kristus.

Ibarat menggali tambang emas, memang masih banyak lapisan-lapisan kotor yang tidak berguna, namun di dalamnya tersimpan harta karun yang sangat berharga, tersimpan di dalam setiap ciptaan yang baru, setiap orang yang ada di dalam Kristus
Beri kesempatan, kasih dan dukungan, agar setiap orang bisa mengeluarkan dan memanfaatkan potensinya, berkembang sempurna sesuai rancangan Tuhan dalam menciptakannya.
Setiap kita memiliki tugas khusus yang tak tergantikan, sebagai duta besarnya Allah.

Tahukah kita, bahwa hadiah terbesar yang bisa kita berikan pada seseorang adalah menunjukkan kepadanya, ‘harta’ miliknya sendiri?

Guru saya, Barry Bennett bercerita, dulunya dia sangat minder.
Sampai dia memahami identitas dirinya di dalam Kristus. Dikasihi Tuhan tanpa syarat, berharga, hingga Yesus mati di kayu Salib bagi dirinya, semua dosanya baik dulu, sekarang dan yang akan datang sudah dibayar lunas… Sekarang setiap kita dapat menghadap takhta Allah dengan penuh keberanian, kita layak karena Kristus.
Wow…

“Saya tidak lebih baik daripada orang lain, tetapi sama, setara dengan yang lain,” Barry menjelaskan.
Sungguh melegakan…

Pertanyaannya:
Sudahkah kita menemukan harta milik kita sendiri?
Sudahkah kita memandang diri sendiri, seperti Allah memandang kita?
Kalau Rachel bertumbuh, kita juga bisa.
Mari kita laksanakan tugas kita sebagai Duta Allah.
Tuhan Yesus memberkati!

We need to recognize, that we are called and anointed by God – Andrew Wommack.

Kita perlu menyadari, bahwa kita dipanggil dan diurapi oleh Tuhan – Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Menguasai Perubahan.
*Tuhan Dalam Hidup Sehari-hari!*
Kami bukan dari dunia ini.”