Monthly Archives: May 2022

Articles

Memperbesar Wadah OR Ditenggelamkan?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Memperbesar Wadah OR Ditenggelamkan?

Yuliadi bercerita, ketika dia membagikan tentang Healing, kesembuhan, ternyata makin diperkaya lagi. Inti yang disampaikan sama, tetapi saat persiapan, tiba-tiba dapat pewahyuan yang baru lagi. Setelah disampaikan, ada pewahyuan yang baru lagi… Demikian seterusnya.

Wow….
Dan saya membuktikan kebenarannya melalui cara yang serupa. Ketika saya bercerita dalam artikel Seruput Kopi Cantik, dari teman-teman yang membaca, saya diberi masukan, pewahyuan dan komentar, yang membuat saya berpikir, merenungkannya dan bertambah ‘kaya’.

Yeaaayyyy……

Salah satunya dari sahabat saya Andreas Hartanto.

“Mau jadi wadah yang diisi oleh AIR yang dari Tuhan, atau memasukkan wadah tadi ke dalam AIR nya Tuhan ?”, pertanyaan menggelitiknya,
“Kalau wadah itu yang diisi, maka air itu hanya sebatas ukuran wadahnya, tetapi kalau wadahnya di masukkan ke dalam air, maka wadahnya tidak kelihatan lagi, yang kelihatan hanya air di mana mana.

Demikianlah hidup kita, kalau kita hanya membatasi pekerjaan Tuhan sebatas wadah hidup kita, maka suatu waktu wadah itu akan penuh, tetapi kalau kita sendiri yang ditenggelamkan ke dalam kehidupan yang bersama Tuhan, maka Dia lah yang akan mengendalikan wadah hidup kita dengan pengalaman yang tak terbatas.

Seperti kisah nabi Yehezkiel yang terus melangkah maju mulai dari air sedalam pergelangan kaki, lutut, pinggang hingga suatu titik, dia tenggelam dalam AIR nya Tuhan. Akhirnya Yehezkiel tidak dapat berjalan lagi, sebab dia harus berenang di sungai yang tidak terseberangi, inilah pengalaman wadah yang ditenggelamkan ke AIR nya Tuhan.

Orang yang berenang adalah orang yang tidak pernah menahan bobot tubuhnya di atas lututnya, sebab air itu lah yang menahan bobot orang itu. Demikian dengan kehidupan bersama Tuhan, maka beban kehidupan kita jadi ringan, sebab bukan kekuatan kita yang menanggungnya, tetapi Tuhan sendiri yang menjadi kekuatan kita.”

Saya mau wadah diri saya saja yang ditenggelamkan dalam Airnya Tuhan. Biar karya-Nya yang tak terbatas, melimpah melampaui diri saya…

Kerennya!  Saya belajar. Thanks bro…

*****

Pada bulan Maret 2001, Andrew dan istrinya baru pulang dari penerbangan internasional. Mereka tidak tidur hingga tengah malam. Lalu pada pukul 04.15, Andrew menerima telepon dari anak sulungnya,

“Ayah, maaf harus memberitahukan hal ini, tapi Peter (putra bungsu Andrew) meninggal.”
Lalu ia menceritakan apa yang terjadi.

“Jangan biarkan siapa pun menyentuhnya sampai ayah datang. Laporan pertama bukanlah laporan finalnya.” pesan Andrew.

Andrew memberi tahu Jamie dan mereka berdoa memerintahkan kehidupan kembali kepada Peter. Kemudian mereka segera beranjak dari tempat tidur dan berganti pakaian, lalu berkendara menuju rumah sakit.
Andrew & Jamie tidak banyak berkata-kata. Mereka menolak memperkatakan keraguan.

Tetapi akhirnya mereka tidak tahan lagi, berseru
“Tuhan, Engkau Allah yang baik. Aku ingin Engkau tahu, entah Peter hidup atau tidak, Engkau Allah yang baik. Engkau TIDAK melakukan ini. Engkau TIDAK menyebabkan hal ini.”

Andrew & Jamie fokus memuji Tuhan. Ketika mereka melakukan hal itu, mulailah mereka diingatkan berbagai janji Tuhan. Mereka pun mengharapkan hal yang baik terjadi.

Peter telah mati kira-kira 5 jam dan telah menghitam, tetapi ketika Andrew & Jamie masuk ruangan, putra sulungnya berkata,
“Ayah, dalam waktu 5 atau 10 menit setelah aku menghubungimu, Peter sudah duduk.”

Mereka sudah memasang label di jempolnya, seluruh pakaiannya sudah dilucuti dan dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Mereka mengumumkan Peter meninggal – tetapi ia duduk!
Peter hidup lagi.

*****

Ketika seseorang mengijinkan Air Kehidupan Tuhan menenggelamkan hidupnya, apa yang terjadi menjadi tidak terbatas.
Melampaui pemikiran dan pemahaman manusia.

Kebanyakan dari kita pasrah ketika dokter atau medis memberikan vonis tertentu.
Tetapi sesungguhnya, bersama Tuhan ada kemungkinan-kemungkinan yang melampauinya.
Terbukti Peter sembuh, normal, hingga sekarang meski secara medis sudah 5 jam meninggal.

Mengapa hal seperti ini jarang terjadi?
Banyak diantara kita yang tidak sadar, bahwa apa yang kita lihat, kita dengar, kita pikirkan dan kita fokuskan itu menentukan, kita hidup secara natural atau supernatural.

Apa pun yang kita ijinkan memasuki kehidupan itu benih.
Benih kehidupan atau justru benih kematian.

Tuhan tidak marah jika sepanjang hari kita mengisi hidup kita dengan menonton film-film Hollywood, mendengarkan berita-berita yang menakutkan, membuat perasaan bercampur aduk, ketakutan dll.
Benih-benih ini akan menghasilkan buah sesuai dengan jenisnya.

Tuhan tidak memaksa kita juga, untuk membangun hubungan dengan-Nya, membaca serta merenungkan firman-Nya.
Manusia punya kehendak bebas.
Tetapi kita tahu, inilah benih kehidupan yang akan membawa hal-hal supernatural menjadi natural dalam kehidupan kita.
Membuat hidup kita berkemenangan serta bermakna.

Allah hidup dalam alam supernatural, jadi jika kita benar-benar mengikuti-Nya, kita juga akan hidup dalam alam supernatural.
Jika hidup kita tidak supernatural, berarti kita hanya dangkal mengenal-Nya. Tuhan menghendaki kita berjalan bersama-Nya dalam alam supernatural yang tak terbatas.

Nach, Anda pilih yang mana?

God doesn’t need our ability, just our positive response to His ability” – Andrew Wommack

Tuhan tidak membutuhkan kemampuan kita, cukup respon positif kita terhadap kemampuan-Nya” -Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Ekspektasi VS Harapan(Rahasia Iman Agar Doa Terjawab).

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Ekspektasi VS Harapan
(Rahasia Iman Agar Doa Terjawab).

The HOPE of the righteous shall be gladness: but the EXPECTATION of the wicked shall perish.

Amsal 10:28 (TB) HARAPAN orang benar akan menjadi sukacita, tetapi EKSPEKTASI orang fasik menjadi sia-sia.

Dalam Bahasa Indonesia, baik Hope mau pun Expectation diterjemahkan sebagai Harapan. Tetapi sesungguhnya dalam Bahasa Inggris, artinya berbeda. Dan disinilah fondasi untuk menemukan iman, agar doa terjawab.
Teka Teki iman terkuak sekarang!

Inilah perbedaan harapan dan ekspektasi:

  • Memiliki harapan berarti Anda memercayai prosesnya. Memiliki ekspektasi berarti Anda memercayai hasilnya.
  • Memiliki harapan berarti masa depan tidak pasti. Memiliki ekspektasi berarti Anda telah menentukan masa depan.
  • Memiliki harapan adalah tindakan kerendahan hati.
    Memiliki ekspektasi bisa menjadi suatu kebanggaan.
  • Memiliki harapan tidak mengecewakan.
    Memiliki ekspektasi sering gagal.
  • Memiliki harapan membantu kita mengakui bahwa Tuhan tahu yang terbaik. Memiliki ekspektasi sering kali menunjukka, Anda tahu yang terbaik.

Sementara definisi Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita HARAPKAN dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ibrani 11:1 TB

Artinya, ketika fondasi kita adalah ekspektasi, kemungkinan besar kita akan gagal meraih apa yang kita doakan. Meski ekspektasi meski beda tipis dengan harapan, tetapi akarnya sangat berlawanan.

Ekspektasi itu bergantung kepada kekuatan diri sendiri, bahkan hasil akhirnya, kitalah yang ‘menentukan.’
‘Merasa tahu’ yang terbaik, kitalah bossnya, sehingga cenderung ‘memaksa’ Tuhan untuk menyetujuinya.
Berdoa dengan fondasi ekspektasi, kita yang merencanakan, lalu minta Tuhan kasi stempel, merealisasikannya.

Berbeda dengan harapan, yang mempercayakan proses mau pun hasil akhirnya kepada Tuhan.
Tuhan tahu yang terbaik.
Harapan menjadi teguh saat kita semakin mengenal pribadi-Nya, menyimpan janji-janji-Nya dan mengerti betul kehendak-Nya.

Mungkin kita tidak paham bagaimana cara kerjanya, bahkan logika kita tidak sampai, untuk memikirkan caranya bagaimana mungkin doa kita bisa terjawab, tetapi karena kita kenal, percaya dan tidak meragukan kebaikan-Nya maka tenang dan yakin: pasti digenapi.

“Ekspektasi itu sikap umum dalam menyikapi sesuatu, baik positif atau negatif. Banyak orang yang memiliki fondasi ekspektasi yang negatif. Lalu mencoba beriman, mengharapkan yang baik, akhirnya gagal. Karena, fondasi sesungguhnya negatif. Itulah sebabnya banyak orang frustasi dalam perjalanan iman mereka,” demikian Barry Bennett, guru saya menjelaskan,
“Tetapi jika fondasi kita, mempercayai Allah mengasihi kita, Allah berada di pihak kita, maka pintu-pintu terbuka untuk Anda dan laut terbelah saat Anda melewatinya. Di atas fondasi harapan seperti inilah iman dapat dibangun. Dan iman seperti ini, tidak mengecewakan.”

Iman yang mampu memindahkan gunung!


Masalah dalam hidup kadang datang, meski tidak diundang. Tidak ada yang mau punya masalah… Tapi bagaimana lagi?

Teman-teman yang setia membaca Seruput Kopi Cantik, mengerti perjalanan kehidupan kerohanian saya, karena saya membagikan pelajaran, pengalaman, pergumulan saya di sana.

Sesuatu yang saya amati, semakin mengenal Tuhan, ketika masalah datang, suara Roh Kudus menenangkan di dalam hati dan mengarahkan sehingga tidak galau lagi.
Janji demi janji Tuhan terbersit bak film di kepala.

Endingnya seperti apa, saya tidak tahu. Namun ada ketentraman dan kepastian bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tuhan yang memegang masa depanku, dan masa depanku adalah masa depan yang penuh harapan.
All is well…

“Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.”

” Malapetaka tidak akan menimpamu dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu…”

“Jika Tuhan berkenan kepada jalan seseorang, musuh orang itu pun diperdamaikan dengan Dia. Bukankah hati raja seperti batang air di tangan Tuhan? Dialirkannya ke mana ia ingini.”

“Tuhan akan menyediakan hidangan bagiku, di hadapan para lawanku. Ia mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, di sepanjang umur hidupku. Dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.”

Dan yang paling luar biasa, keyakinan bahwa apa pun yang tertulis dalam Alkitab, bisa saya terima apa adanya.
Kisah ini sungguh menguatkan dan Roh Kudus seolah meyakinkan saya melaluinya:

Kisah Thurman Scrivner:
https://yennyindra.com/2022/01/7967/

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
(1 Yohanes 4:18 TB)

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
(Roma 10:17 TB)

Roh Kudus bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah.
(Roma 8:16-17 TB)

Kesimpulannya:
Dengarkan firman Tuhan, iman pun timbul. Kenali kasih Tuhan, ketakutan sirna. Kita Anak Allah, berhak menerima janji-janji-Nya.
Kalau Tuhan sudah berjanji, itu yang akan terjadi.
Ada perlindungan supernatural dari Tuhan bagi orang-orang yang mengasihi Dia.
Damai sejahtera yang melampaui segala akal, menjaga pikiran dan hati kita.

Ini bukan formula. Tidak ada step by step aturannya. Namun semakin kita melekat kepada-Nya, hidup kita berubah secara natural. Kesehatan Ilahi, keberhasilan, kemakmuran, damai sejahtera dan sukacita dilipatgandakan dalam kehidupan kita.

If you look for me wholeheartedly, you will find me. Jeremiah 29:13.

Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Yeremia 29:13 TB

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Kekinian…..

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kekinian…..

Mengapa orang berlomba-lomba memasuki atau bergabung dengan hal-hal baru?
Karena persaingan dibidang apa saja, sedemikian ketatnya, maka kebanyakan orang cenderung takut ketinggalan.
Nanti dianggap kuno, tidak Kekinian….
Kuatir & takut ditinggalkan customers, follower dan sebagainya.
Bangga jadi Perusahaan…. Yang Pertama di Metaverse, misalnya.
Predikat-predikat yang menjadi modal marketing ala kini.

Kecenderungan lainnya, meski sedikit gentar dan tidak tau produk apa itu?, ya… ikut saja kecil-kecilan. Sungkan dengan teman yang menawari… Toh cuma uang kecil.
Termasuk saat join robot trading begitu. Semua teman ikut, masa saya gak ikutan?
Setelah mencicipi untungnya, tergoda untuk masuk lebih besar dan lebih besar lagi….
Kalau sudah untung, cepat cabut…
Semua orang tau teori itu, tetapi tidak banyak yang berhasil mengeksekusinya.

Dengan siapa kita bergaul, menentukan endingnya di mana?
Ini lebih mudah dikatakan daripada dipraktekkan.

Berjalankah dua orang bersama-sama, jika tidak sepakat?
Agar berhasil kita harus bergaul dengan Tuhan dan sepakat dengan-Nya…
Tunduk dan taat.

*****

Seorang sahabat bercerita, temannya istri seorang pengusaha besar. Pabriknya tidak hanya melayani kebutuhan dalam negeri tetapi hingga ke Amerika, Eropa dan Afrika.
Namanya kondang berpuluh-puluh tahun.
Ternyata perusahaan ini sekarang mengalami kesulitan besar.
Koq bisa ya?
“Tidak ada yang abadi di dunia ini,” kata P. Indra.

Tuhan mengingatkan, tidak ada kesuksesan sejati di luar rumusan yang Tuhan berikan.
Berkat sejati hanya dari Tuhan. Bukan sekedar hebatnya strategi yang digunakan.
Banyak yang booming sesaat, lalu sirna.
Yang kelihatan baik saat ini, belum tentu benar-benar baik.

Hidup di jaman ini kita dibombardir dengan berbagai iming-iming kekinian.
Yang dijual adalah Cari Duit Cara Instan.
Semakin instan, dianggap semakin hebat.
Untung banyak sesaat, lalu modal raib tak berbekas.

Bekerja rajin ala Tuhan, menabur benih, merawat, tunggu berbuah?
“Kuno itu,” jawab millenial,
“Lihat tuh anak 20-30 tahunan sudah jadi konglomerat…”

Berapa banyak yang langgeng?
Dan yang langgeng, terbukti mempraktikkan prinsip kebenaran, tabur tuai juga… dan prinsip-prinsip kebenaran Tuhan lainnya.
Kebenaran tetap kebenaran… Prinsip Benih, tabur tuai, seperti Hukum Gravitasi yang tetap ada dari awal hingga akhir dunia.

*****

Sahabat lain bercerita. Sekitar 2 tahun yang lalu dia terpukau, putri temannya berpacaran dengan cowo ganteng, kaya, pintar… Pokoknya mengagumkan. Duit ga ada serinya.
Wow… Hoki banget.

Ternyata, sekarang ketahuan pemuda ini bermasalah.
Sesuatu yang beberapa tahun lalu, nampak sedemikian heboh, sekarang justru berbaliknya mengagetkan pula.
Terlanjur kacau balau pula kehidupan putri temannya.

Sesuatu yang nampak baik di suatu waktu, belum tentu betul-betul baik. Waktu bisa mengubahnya.
Manusia hanya sanggup melihat sejauh mata memandang, tetapi Tuhan memandang jauuuuh ke depan.

Satu-satunya jalan, ya hidup dengan bergantung pada Tuhan.
Ada Perlindungan Supernatural bagi orang-orang yang mengasihi Dia. Bahkan jika salah langkah pun, Tuhan bisa mengubahnya menjadi kebaikan baginya.
Bukankah ini jaminan yang luar biasa?

Mengapa kita tidak memilih hidup menuruti jalan kebenaran yang terbukti tidak lekang oleh waktu?
Melekat kepada Tuhan, jalani hidup bersama-Nya, setiap saat, setiap waktu.
Sejak awalnya, manusia memang di-design untuk hidup dalam relationship dengan Tuhan dan bergantung kepada-Nya.
Gak usah memaksa hidup diluar design itu. Kita tidak sehebat itu, mampu hidup sendiri.

“Don’t play God,” kata orang bijak!

*****

Thurman Scrivner bercerita, suatu ketika dia baru sadar, perjalanan ke tempat seminar di mana dia menjadi nara sumber, setidaknya membutuhkan waktu 1.5 jam lewat toll.
Padahal saat ini hanya tersisa waktu 1 jam sebelum acara dimulai.
Terjadi kemacetan parah di toll, dan Thurman tidak familiar dengan kota ini.

Apa daya?
Thurman berdoa menceritakan situasinya dan minta Tuhan menolong menuntun langkahnya.
Segera dia mengendarai mobil mengikuti petunjuk GPS.
Menjelang memasuki pintu tol, ada suara di dalam hatinya, mendorong agar dia tidak melewati tol tetapi berbelok melewati jalan tanah sebelum tol.
Meski ragu, Thurman taat.

Mobil berjalan berbelok ke kanan, ke kiri karena memang hanya ada satu jalan. Sepi pula.
Betul-betul tidak ada bayangan ke mana dia mengarah.
Di sepanjang jalan Thurman terus berdoa dalam roh.
Sampai suatu tempat yang cukup lega, ada pertigaan.
Thurman tidak tahu harus mengambil jurusan yang mana.
Kebetulan ada seorang pria berdiri di ujung jalan.
Thurman menunjukkan alamat yang di carinya.

” Oh… Anda tinggal belok kiri, ada jalanan yang sedikit naik, di situ tempat yang Anda cari.”

Wow….
Thurman mengikuti saran pria itu, dia tiba di tempat pertemuan 15 menit lebih awal.
Apa yang mustahil buat Tuhan?
Segala sesuatu mungkin dan segala sesuatu mudah.
Jalan Tuhan tidak heboh, spektakuler, kekinian, namun terbukti berhasil.
Untuk mengikuti jalan Tuhan diperlukan kemauan, waktu dan usaha untuk membangun hubungan dengan-Nya.
Perlu iman untuk berjalan bersama Tuhan.

Kalau Tuhan bisa menuntun Thurman melalui jalan tercepat, mencapai tujuan, – dengan cara yang sama – , Tuhan mampu menuntun kita melalui jalan-jalan tercepat, terbaik, teraman untuk mencapai keberhasilan dalam hidup.

Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata,
Dan tidak pernah didengar oleh telinga,
Dan yang tidak pernah timbul dalam hati manusia,
Semua disediakan Allah, bagi orang yang mengasihi Dia.

Keberhasilan dalam Tuhan, tidak ada kepedihan di dalamnya. Tidak hanya berhasil dalam bisnis, tetapi bonusnya, damai sejahtera, sukacita, hubungan yang baik dan kesehatan Ilahi.

Mau?

You are not so lost that God can’t find you. He wants to redeem and restore broken lives everywhere they are. – Andrew Wommack Ministries

Anda tidak begitu tersesat sehingga Tuhan tidak dapat menemukan Anda.  Dia ingin menebus dan memulihkan kehidupan yang hancur di mana pun mereka berada.  – Andrew Wommack Ministries

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Sudahkah Anda Menemukan Harta Karun Dalam Diri Anda?

Gospel Truth’s Cakes*
Yenny Indra

Sudahkah Anda Menemukan Harta Karun Dalam Diri Anda?

Ngomongin orang lain saat berkumpul dengan teman-teman itu, umum. Biasanya jadi gossip. Konotasinya negatif.
Tetapi ngomongin orang lain karena kita bangga atas pencapaiannya, itu baru luar biasa. Dengan bebas kami bisa menceritakan perasaan kami dari yang negatif hingga positif, tetapi dalam kategori bukan untuk menjatuhkan orang lain. Itu perasaan jujur yang manusiawi, di mana kami belajar bersama me-manage-nya.
Kemudian digiring menjadi sikap positif, yang endingnya untuk support agar orang lain pun maju.
Nach ini yang langka.

Saya baru menemukannya di Charis sehingga saya pun berani maju. Saya pun perlu berjuang agar bisa public speaking.
It’s oke belum sempurna, teman-teman dengan kasih Kristus menerima koq…
Banyak yang mengalami fase ini, hingga bisa maju.

Saat olga bersama-sama, murid-murid Charis angkatan pertama (CJ1) dengan angkatan ke tiga (CJ3), kami pun ngobrol ngalor ngidul, istilah Orang Jawa, ngobrol ke sana ke mari.

Rheva bercerita dengan penuh kebanggaan pencapaian Rachel saat presentasi di kelas. Baguuus.
Kami semua tahu, Rachel pribadi yang awalnya tidak berani tampil ke depan. Bahkan saat pertama presentasi, tangannya bergetar keras memegang kertas catatannya.
Namun sekarang, Rachel dengan apik bisa membawakan presentasinya, dan semua bangga.

Rheva mengirimkan power point untuk presentasi Rachel dan rekaman video saat latihan. Rheva yang membantu Rachel membuatkan power pointnya.
Bagaimana teman-teman satu grup melatihnya, memberi input Rachel, hingga di mana harus stop, ambil nafas dsb.
Sungguh ini benar-benar kasih Kristus yang dihidupi.
Bukti, bukan janji!

Rachel membawakan topik “Life of Christ”.
“Yang paling utama, adalah menyatakan kehidupan Yesus melalui kita, bukan sekedar belajar tentang Yesus!
Yesus adalah Firman, Mesias dan Anak Allah Yang Mahatinggi. Karena itu, setiap orang yang menerima-Nya akan hidup dan yang melakukan Firman Tuhan, hidupnya akan berubah, menjadi ciptaan baru di dalam Kristus.”

Lalu Rachel mengupas tentang Gideon dalam kitab Hakim-hakim 6, yang menyembunyikan diri terhadap panggilan Tuhan,

“Itu seperti saya… Kalau Gideon, masih terlalu muda. Kalau saya, tidak terlalu muda… . Malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: ”Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani,”
Rachel menjabarkan,
“Saya kan sudah gak terlalu muda, gak mungkin saya menjadi pahlawan yang gagah perkasa… Tuhan sedang membicarakan potensi, yang ada pada Gideon. Tetapi sesungguhnya, Tuhan sedang berbicara kepada Anda dan saya juga.”

Ini apik dan jarang disadari.
Kebanyakan dari kita, saat membaca Alkitab, kisah Gideon, misalnya, kita menganggap itu hanya untuk Gideon dan tentang Gideon.

Tetapi sesungguhnya setiap ayat firman Tuhan itu, ditujukan untuk kita.
Seperti Rachel, dia paham Tuhan memandangnya seperti Tuhan memandang Gideon, sebagai Pahlawan Yang Gagah Perkasa.
Inilah cara Tuhan memandang kita.

Masalahnya, bersediakah setelah memahami hal ini, lalu dengan iman kita bersikap, berpikir, merasa dan mendoakan agar karakter pahlawan gagah perkasa itu benar-benar direalisasikan dalam kehidupan kita.
Sementara secara kasat mata, yang kita lihat adalah ketidakmampuan, kelemahan dan betapa tidak berartinya diri kita… Inilah tantangannya.

Untuk mengalahkan tantangan ini, satu-satunya cara adalah bergantung pada kekuatan dan kemampuan Tuhan, bukan mengandalkan kemampuan diri kita sendiri.
Tuhan hanya minta kita meresponi dan bergantung kepada kekuatan-Nya, maka Tuhan yang akan memampukan, berperang serta memberi kita kemenangan.

Tuhan ingin kita memandang diri kita sendiri, mau pun memandang orang lain, seperti Allah memandang kita. Tuhan melihat setiap kita dengan berbagai potensi yang tak terbatas, sebagai ciptaan baru di dalam Kristus.

Ibarat menggali tambang emas, memang masih banyak lapisan-lapisan kotor yang tidak berguna, namun di dalamnya tersimpan harta karun yang sangat berharga, tersimpan di dalam setiap ciptaan yang baru, setiap orang yang ada di dalam Kristus
Beri kesempatan, kasih dan dukungan, agar setiap orang bisa mengeluarkan dan memanfaatkan potensinya, berkembang sempurna sesuai rancangan Tuhan dalam menciptakannya.
Setiap kita memiliki tugas khusus yang tak tergantikan, sebagai duta besarnya Allah.

Tahukah kita, bahwa hadiah terbesar yang bisa kita berikan pada seseorang adalah menunjukkan kepadanya, ‘harta’ miliknya sendiri?

Guru saya, Barry Bennett bercerita, dulunya dia sangat minder.
Sampai dia memahami identitas dirinya di dalam Kristus. Dikasihi Tuhan tanpa syarat, berharga, hingga Yesus mati di kayu Salib bagi dirinya, semua dosanya baik dulu, sekarang dan yang akan datang sudah dibayar lunas… Sekarang setiap kita dapat menghadap takhta Allah dengan penuh keberanian, kita layak karena Kristus.
Wow…

“Saya tidak lebih baik daripada orang lain, tetapi sama, setara dengan yang lain,” Barry menjelaskan.
Sungguh melegakan…

Pertanyaannya:
Sudahkah kita menemukan harta milik kita sendiri?
Sudahkah kita memandang diri sendiri, seperti Allah memandang kita?
Kalau Rachel bertumbuh, kita juga bisa.
Mari kita laksanakan tugas kita sebagai Duta Allah.
Tuhan Yesus memberkati!

We need to recognize, that we are called and anointed by God – Andrew Wommack.

Kita perlu menyadari, bahwa kita dipanggil dan diurapi oleh Tuhan – Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Let Go, Let God….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Let Go, Let God….

Sebuah quotes muncul di laman Facebook, dan menarik perhatian saya… Tidak familiar pula dengan penulisnya, tapi apik. Bijak.

Sometimes it’s better to just let things be. Let people go. Don’t fight for closure. Don’t ask for explanations. Don’t chase answers and don’t expect people to understand where you are coming from…. Work on yourself and your inner peace and you’ll come to realize that not reacting to every little thing that bother you, is the first ingredient to living a happy and healthy life – Rania Naim.

Terkadang lebih baik biarkan saja. Biarkan orang pergi. Jangan bersikukuh untuk menyelesaikannya. Jangan minta penjelasan. Jangan mengejar jawaban dan jangan berharap orang mengerti Anda…. Bereskan diri sendiri, bangun kedamaian dalam batin Anda, maka Anda pun akan menyadari, tidak bereaksi terhadap setiap hal kecil yang mengganggu, adalah bahan pertama untuk menikmati hidup yang sehat dan bahagia – Rania Naim.

Great!!
Perlu kedewasaan agar dapat menjalaninya.
Tiba-tiba berbagai quotes berseliweran di kepala.

Mengapa hidup tidak bahagia?
Karena manusia kerap lupa, dia bukan Tuhan.
“Don’t Play God!”, nasehat para bijak. Jangan bersikap seolah-olah Anda itu Tuhan.

“Dalam hidup segala sesuatu ada waktunya,” kata Raja Salomo, manusia paling bijak yang pernah hidup di muka bumi karena kebijakannya anugerah dari Tuhan,
“Ada waktu menabur, ada waktu menuai. Ada waktu tertawa, ada waktu menangis…”

Ketika sudah waktunya pergi, ya biarkan…
Kadang ketika menahan sesuatu yang seharusnya dilepaskan, justru menimbulkan kerusakan melampaui apa yang bisa kita bayangkan.
Lepaskan, sesuatu yang memang harus dilepaskan…
Tidak usah memaksa, apalagi saat berhubungan dengan manusia lainnya…
Mereka punya Free Will, kehendak bebas.
Hormati.
Berjalankah dua orang bersama-sama jika mereka tidak sepakat?

Merasa bersalah?
Tidak perlu!
Asalkan sudah melakukan yang terbaik yang kita tahu dan bisa, selebihnya, serahkan Tuhan.
Dia yang mencipta semua manusia.
Dia tahu apa yang terbaik.
Dia Allah yang menjawab doa.

Pasti apa yang kita lakukan tidak sempurna, tetapi saat kita menyerahkan ke dalam tangan Tuhan, Dia akan mengubahnya menjadi kebaikan bagi kita semua. Bukankah kita mengasihi Dia, terpanggil sesuai dengan rencana-Nya dan sudah mendoakannya?
Percayalah!

Apa yang kita pikir, itu masalahnya, belum tentu masalah yang sesungguhnya.
Setiap masalah punya seribu wajah. Mungkin kita hanya melihat dari satu sisi. Mengira itu salah orang lain pula.

We are taught you must blame your father, mother, your sisters, your brothers, the school, the teachers – but never blame yourself. It’s never your fault. But it’s always your fault, because if you wanted to change you’re the one who has got to change. Katharine Hepburn.

Kita diajari menyalahkan ayah, ibu, saudara perempuan, saudara laki-laki, sekolah, guru Anda – tetapi jangan pernah menyalahkan diri sendiri. Ini bukan salahmu. – Padahal pada kenyataannya, itu salah kita, karena jika ingin berubah, kitalah yang harus berubah. – Katharine Hepburn

Dieeenk….
Ambil tanggung jawab!

“Haters don’t hate us, they hate themselves. Because we are a reflection of what they wish to be.” – “Pembenci tidak membenci kita, mereka membenci diri mereka sendiri. Karena kita adalah cerminan dari apa yang mereka inginkan.” – Paul Coelho

Who knows?
Masalah punya seribu wajah.
Lalu yang mana?
Mungkin kita salah mengartikannya.
Kita bukan Allah.
Biarkan Allah yang menuntun kita menyelesaikannya.
Menurut cara dan waktu-Nya yang sempurna.
Jangan mendahului Allah. Itu yang terpenting.


Hal lain yang kerap membuat manusia menderita, karena dia berpikir, bisa mengatur hidupnya, masa depannya dsb.
Semakin lama saya hidup, semakin menyadari bahwa prinsip hidup adalah:

Ketika hidup memberimu jeruk, buatlah limun. – Zig Ziglar

Quotes yang bijaksana sekali.
Kadang, pagi hari bangun, ada berita yang tidak terduga.
Apa yang bisa kita lakukan?
Buatlah yang terbaik dari apa yang ada.
Dan nikmatilah!
Itu saja yang bisa dilakukan oleh manusia.

Jangankan mengatur, apa yang terjadi satu jam kemudian dalam hidup kita saja, kita gak tau.
Semakin berusaha mengatur segala sesuatu, memaksa hidup berjalan sesuai keinginan kita, semakin stress jadinya.

Ingat segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini, semua adalah titipan Tuhan semata. Milik-Nya.
Buktinya?
Saat meninggal dunia, semua kita tinggalkan.
Karenanya, hati jangan terikat di sana.
Lepaskan….
Serahkan kepada Tuhan.
Manusia sejak awal penciptaan, di Taman Eden, memang di design untuk hidup bersama dan bergantung kepada Tuhan.
Bahkan sedemikian dekatnya hubungan Adam dengan Allah, hingga Adam pun mengenali bunyi langkah Allah.

Ingin bahagia? Damai? Sukacita?
Kembali kepada rancangan awal Allah.
Hiduplah sehari demi sehari.
Do your best…
Asal kita melakukan yang terbaik setiap hari, maka akumulasi kehidupan kita, menjadi terbaik pula.
Tidak perlu stress mengharapkan yang nun jauh di sana….
Nikmati hidup, syukuri apa yang kita miliki… Yang ada di depan mata.
Jalani hidup langkah demi langkah, bersama-Nya…
Dan setiap langkah merupakan suatu mujizat.

Tidak usah berpikir yang muluk-muluk…
Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Fokuskan pikiran dan hati kepada – Nya…
Tuhan sudah menyediakan bagi kita masa depan yang penuh harapan.
Masa depan yang jaaauuuuhhh lebih baik daripada yang bisa kita pikirkan mau pun bayangkan:
”Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”

Kesimpulannya, tugas kita hanyalah mengasihi Allah dan mentaati-Nya.
Berbicara, berpikir serta merasa seperti yang dikehendaki Allah dalam firman-Nya!

Inilah perenungan saya pagi ini, nasehat untuk diri saya sendiri.
Semoga bermanfaat untuk teman-teman juga.
Selamat pagi… Have a blessed day…

“Commitment to the will of God – the purpose for which we are designed – offers freedom to become the person we are meant to be.” – Charles E. Hummel

“Komitmen pada kehendak Tuhan – menggenapi rancangan hidup saat Tuhan menciptakan kita – menawarkan kebebasan untuk menjadi orang yang kita inginkan.” – Charles E. Hummel

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 4 5 6