Articles

Sukses ala God’s Way? Ini Rahasianya!

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Sukses ala God’s Way? Ini Rahasianya!

Siapa pernah berdoa tapi setengah hati, tahu bahwa iman kita gak bulat?

Siapa pernah deklarasi tapi keraguan tak jua sirna, tahu persis yang diucapkan sekedar perkataan, tanpa keyakinan?

Saya tunjuk jari!

Tahu teorinya di kepala tetapi saya tidak tahu cara mengatasinya.
Tuhan merespon iman, bukan kata-kata yang diucapkan dalam doa atau dideklarasikan.

Saya pun berusaha membangun iman dan kepercayaan.
Tetapi iman seolah nun jauh di sana….
Sementara saya seolah jalan di tempat.


Setelah perjalanan panjang bertahun-tahun akhirnya saya menemukan rahasianya, pikiran saya tidak kudus!

Sebagian besar isi kepala isinya berita dunia yang menakutkan, kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi maka janji Tuhan dan iman yang tersisa terjepit bahkan nyaris mati oleh kekuatiran dunia.
Saya terlalu mendengarkan perkataan-perkataan lain yang BUKAN Perkataan Tuhan!

Saya mengerti prinsip ini:

 *Stop imitating the ideals and opinions of the culture around you, but be inwardly transformed by the Holy Spirit through *a total reformation of how you think. This will empower you to discern God’s will as you live a beautiful life, satisfying and perfect in his eyes. Rom 12-2 (TPT)

Berhentilah meniru cita-cita/idola, kebiasaan, gaya hidup, dan pendapat budaya di sekitarmu, tetapi biarkan Roh Kudus mengubahmu dari dalam dengan cara mereformasi total cara berpikirmu. Selaraskan dengan firman Tuhan. Ini akan memberdayakanmu untuk memahami kehendak Tuhan saat kamu menjalani kehidupan yang indah, memuaskan dan sempurna di mata-Nya.

Tetapi firman Tuhan kan banyak, yang mana?
Ternyata yang ini:

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang BENAR, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Filipi 4:8 TB

Yang benar itu apa? Firman Tuhan.
Firman Tuhan saja yang bisa membawa kita kepada yang mulia, adil, suci, manis dan sedap didengar. Pikirkanlah itu!
Artinya, kalau berita dunia, apa yang dikatakan teman, dokter atau hasil laboratorium berbeda dengan apa yang dikatakan oleh Firman, tinggalkan.
Pilih hanya mendengarkan firman!

Ketika pikiran saya tujukan HANYA pada Tuhan dan firman-Nya, damai sejahtera memenuhi hati dan pikiran saya. Sesuai dengan firman, yang hatinya teguh, percaya kepada-Mu, Kau jagai dengan damai sejahtera yang sempurna, sebab kepada-Mulah dia percaya. (Yes 26:3)

Ternyata Tuhan memang mengajari kita untuk menguduskan pikiran kita dengan firman-Nya. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Yohanes 17:17 TB


Saat hati dipenuhi dengan damai sejahtera Allah yang sempurna, maka kita dapat berdoa dan mendeklarasikan janji Tuhan dengan iman yang bulat, penuh serta utuh.

Kuasa dan otoritas telah diberikan Allah kepada setiap orang percaya. Kita mencipta dengan perkataan yang keluar dari mulut kita seperti halnya Allah menciptakan dunia dengan perkataan. (Kej 1:3)

As He is so are we in this world – sama seperti Dia kita ada di dunia ini. (1 Yoh 4:17)

Mintalah, maka kamu akan diberikan kepadamu (Mat 7:7).
Apa yang kita minta, akan kita terima. Kadang butuh waktu dan proses untuk menerimanya.

Hati-hati jangan membatalkan doa kita dengan ucapan negatif yang berlawanan dengan apa yang kita doakan.

Apa yang kita lakukan saat menanti?
Rest In The Lord. Percaya. Tidak usah ‘menolong’ Tuhan dengan cara kita sendiri, itu yang bikin kacau balau.

Rest In The Lord, beristirahat di dalam Tuhan, artinya kita menerima bahwa segala sesuatu telah diselesaikan Tuhan di atas kayu Salib, dan kita menerima segala sesuatu yang kita butuhkan di dalam karya Salib Kristus, dengan iman.

Selama menanti manifestasi janji-Nya, apa yang harus kita lakukan dalam posisi rest in the Lord?
Deklarasikan janji-Nya, sepakat dengan perkataan-Nya dan berdoalah di dalam roh.


Ketika pikiran yang kudus, dilengkapi dengan terus berdoa dalam roh, maka semuanya saling melengkapi.

Berbahasa Roh artinya kita berbicara kepada Allah, Roh Kudus menyampaikan keluhan kita yang tak terkatakan dan Allah sendiri yang berbicara melalui kita.

Roh Kudus menimba hikmat Allah dan menterjemahkannya ke dalam pikiran kita, sehingga kita memperoleh hikmat-Nya yang melampaui segala akal sesuai dengan Yeremia 33:3 TB: “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.”

Kita menjadi outstanding, luar biasa karena Allah yang membukakan rahasia-rahasia yang tersembunyi.

Saat terus menerus berdoa dalam roh maka banyak hal-hal yang kelihatannya natural, ternyata itu supernatural. Kita dan Kristus menyatu. Kita memiliki pikiran Kristus dan dipenuhi oleh-Nya. Keinginan kita selaras dengan keinginan-Nya. Jauh lebih peka mendengar suara-Nya serta memahami kehendak-Nya.

Meski kita membaca Alkitab, tanpa pertolongan Roh Kudus, hanya sekedar tulisan semata. Tetapi dengan pertolongan Roh Kudus, saat membaca firman-Nya, dihidupkan menjadi pewahyuan yang menjawab kebutuhan spesifik kita.

Segala keberhasilan tercapai karena Anugerah Tuhan, bukan mengandalkan kekuatan kita sendiri. Sehingga kita sadar sesadar-sadarnya, ini Tuhan yang hebat, bukan kita. Maka pujian dan kemuliaan kita panjatkan dengan penuh syukur hanya bagi Dia.

Kita pun menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana (2 Korintus 2:14) sehingga orang-orang di sekitar kita ingin mengetahui rahasia keberhasilan kita.

Hidup kita menjadi surat pujian yang dapat dibaca semua orang (2 Korintus 3:2), yang ditulis oleh Roh dari Allah, yang hidup di dalam hati manusia. (2 Korintus 3:3)

Luar biasa bukan?
Yuk kita laksanakan….

“I have come to see clearly that life is more than self. It is more than doing what I want, striving for what will benefit me, dreaming of all I can be. Life is all about my relationship with God. There is no higher calling, no loftier dream, and no greater goal than to live, breathe, and be poured out for Jesus Christ.”–Jamie in Brother Andrew’s “The Calling” ? Brother Andrew, The Narrow Road: Stories of Those Who Walk This Road.

Saya melihat dengan jelas bahwa hidup lebih dari sekedar hidup untuk diri sendiri. Lebih dari melakukan apa yang saya inginkan, berjuang untuk apa yang akan menguntungkan saya, memimpikan semua yang saya bisa. Hidup tentang hubungan saya dengan Tuhan. Tidak ada panggilan yang lebih tinggi, tidak ada mimpi yang lebih tinggi, dan tidak ada tujuan yang lebih besar daripada hidup, yang bernafas, serta dicurahkan bagi Yesus Kristus.”- Brother Andrew.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Apakah Kita Hidup dengan Iman atau Takdir?
“Thomas Edison & Henry Ford – Teladan Apik Yang Perlu Ditiru.”
Maru…. Siap Terima Kesembuhan?